Anda di halaman 1dari 22

ETIKA KESEHATAN

MASYARAKAT DAN
PERMASALAHANNYA
dr. Adji Suwandono, S.H.

Pengertian dasar
Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu

Ethos, yang menurut Araskar dan David


(1978) berarti kebiasaaan, model
perilaku, atau standar yang diharapkan
dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan.
Penggunaan istilah etika sekarang ini
banyak diartikan sebagai motif atau
dorongan yang mempengaruhi perilaku.

Etika
kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan

yang baik bagi kelompok tertentu.


peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar.
berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang
tidak baik dan dengan kewajiban moral.
berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan
atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan
salah, serta prinsip moralitas karena etika
mempunyai tanggung jawab moral menyimpang
dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang
baik dan tidak memiliki moral yang baik.

3 pengertian dari etika


Etika dalam arti nilai atau moral yang menjadi

pegangan bagi seseorang atau kelompok untuk


mengatur tingkah laku yang di dalam hal ini
bisa disamakan dengan adat istiadat, ataupun
kebiasaan.
Etika diartikan sebagai kumpulan asas atau nilai
moral yang juga lebih dikenal dengan kode etik.
Etika yang mempunyai arti sebagai ilmu
tentang baik dan buruk. Di dalam hal ini etika
baru menjadi ilmu apabila kemungkinankemungkinan etis yang begitu saja diterima
dalam suatu masyarakat menjadi bahan refleksi
bagi suatu penelitian sistematis dan metodis.

Prinsip Etika Kesehatan


Masyarakat
1. Kesehatan masyarakat terutama harus
membahas penyebab dasar penyakit dan
persyaratan untuk kesehatan, yang bertujuan
untuk mencegah hasil kesehatan yang merugikan.
2. Kesehatan masyarakat harus mencapai
kesehatan masyarakat dengan cara yang
menghormati hak-hak individu dalam masyarakat.
3. Kebijakan kesehatan masyarakat, program, dan
prioritas harus dikembangkan dan dievaluasi
melalui proses yang menjamin kesempatan untuk
masukan dari anggota masyarakat.

4. Kesehatan masyarakat harus mengadvokasi, atau


bekerja untuk pemberdayaan anggota masyarakat,
memastikan bahwa sumber daya dasar dan kondisi
yang diperlukan untuk kesehatan dapat diakses oleh
semua orang di masyarakat.
5. Kesehatan masyarakat harus mencari informasi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan kebijakan yang efektif
dan program yang melindungi dan meningkatkan
kesehatan.
6. Institusi kesehatan masyarakat harus menyediakan
informasi yang mereka miliki kepada masyarakat yang
diperlukan untuk keputusan tentang kebijakan atau
program-program dan harus mendapatkan persetujuan
masyarakat untuk pelaksanaannya.

7. Lembaga kesehatan masyarakat harus bertindak


secara tepat waktu sesuai informasi yang mereka
miliki dalam sumber daya dan mandat yang
diberikan kepada mereka oleh masyarakat.
8.Program kesehatan masyarakat dan kebijakan
harus menggabungkan berbagai pendekatan
yang mengantisipasi dan menghormati nilai-nilai
yang beragam, keyakinan, dan budaya dalam
masyarakat.
9.Program kesehatan masyarakat dan kebijakan
harus dilaksanakan dengan cara yang paling
meningkatkan lingkungan fisik dan sosial.

10.Institusi kesehatan masyarakat harus


melindungi kerahasiaan informasi yang dapat
merugikan individu atau komunitas jika
dipublikasikan. Pengecualian hanya dibenarkan
atas dasar tingginya kemungkinan yang
membahayakan individu atau orang lain.
11.Institusi kesehatan masyarakat harus
memastikan kompetensi profesional karyawan
mereka.
12.Lembaga kesehatan masyarakat dan karyawan
mereka harus terlibat dalam kerja sama dan
berhubung dengan cara yang membangun
kepercayaan publik dan efektivitas lembaga.

Permasalahan
Pelaksana kesehatan masyarakat

berhubungan dengan masalah penderita


penyakit dan penyakit itu sendiri di
masyarakat, dan dengan demikian
menyentuh beberapa masalah etika yang
unik.

Secara umum, pelaksana dan kebijakan

kesehatan masyarakat berusaha untuk


meningkatkan kesehatan seluruh
masyarakat, dimana hal ini kadang-kadang
bertentangan dengan hak pribadi
perorangan. Konflik ini mungkin klinis,
seperti dalam kasus imunisasi, atau hukum,
seperti dalam kasus kewajiban pelaporan
medis dan pengobatan penyakit menular.

Selanjutnya, kesehatan masyarakat dalam

menangani kesehatan dan penyakit harus


melibatkan keadaan sosial, lingkungan,
faktor-faktor politik, dan ekonomi. Penyedia
layanan kesehatan memiliki kesempatan
dalam tindakan mereka untuk membentuk
kebijakan kesehatan publik.

Kapan sebaiknya penyakit


dilaporkan kepada pihak
berwenang di bidang Kesehatan
Setiap negara memiliki undang-undang
Masyarakat?

khusus yang mengidentifikasi penyakit


tertentu dengan implikasi kesehatan
masyarakat, seperti penyakit menular,
yang memerlukan pelaporan. Selain ini
persyaratan hukum terletak pertanyaan
kapan itu dibenarkan untuk berpotensi
melanggar kerahasiaan untuk melindungi
kesehatan publik.

Hal ini dibenarkan secara etis untuk


mengungkapkan diagnosis kepada otoritas
kesehatan publik jika risiko kepada publik
memiliki fitur berikut:
risiko tinggi dalam probabilitas
risiko serius dalam dampaknya
resiko berhubungan dengan individu atau
kelompok dapat diidentifikasi

Misalnya, jika pekerja restoran yang

menangani makanan menderita hepatitis


akut meminta diagnosanya dirahasiakan,
dokter tetap harus mengungkapkan
diagnosis ini kepada Balai POM atau Dinas
Kesehatan , karena resiko penularan
kepada masyarakat yang tinggi, dengan
akibat yang serius.

Ada sejumlah intervensi kesehatan

preventif yang hanya memberikan efek


minimal bagi kesehatan individu namun
memberikan
manfaat
besar bagi
kesehatan
Dapatkah
pasien
menolak
untuk
kolektif publik.
Sebagai contoh, imunisasi
menjalani
langkah-langkah
rutin
memberikan perlindungan
tetapi
pencegahan
di bidang kesehatan?
melibatkan beberapa resiko bagi individu.
Namun, jika program kesehatan
masyarakat dapat mencapai vaksinasi
universal, kesehatan keseluruhan
masyarakat dapat tercapai.

Jika seorang pasien menolak imunisasi

yang secara hukum diwajibkan (misalnya,


dalam yurisdiksi di mana imunisasi
diamanatkan secara hukum), ini menjadi
masalah hukum. Jika tidak diamanatkan
secara hukum, adanya informasi
penolakan, bertentangan dengan
keyakinan agama atau pribadi, maka
keputusan tersebut dapat dihormati.

Dapatkah dokter menolak untuk


mengikuti mandat kesehatan
publik yang dia tentang?
Kebanyakan peraturan dan hukum mengenai

kesehatan masyarakat mencerminkan proses


kebijakan publik yang melibatkan
pengorbanan. Jarang ada kepastian dalam
rekomendasi kebijakan akhir, yang sering
menghasilkan posisi kompromi dari kelompok
yang berbeda.

Akibatnya, dokter dan pekerja kesehatan

lainnya mungkin menemukan posisi


mereka sendiri bertentangan dengan
peraturan atau hukum pelayanan
kesehatan. Profesional memiliki kewajiban
untuk melakukan penilaian dan tidak
mengikuti hukum yang tidak adil atau tidak
bermoral.

Dengan demikian, profesional pelayanan

kesehatan harus mencari cara lain selain tidak


mentaati peraturan secara langsung namun
mencoba untuk mempengaruhi kebijakan
pelayanan kesehatan yang dia tidak setujui. Tidak
ada penyedia pelayanan kesehatan yang dipaksa
untuk memberikan layanan yang bertentangan
dengan moralnya, tapi ia juga tidak boleh
menghalangi orang lain yang mendukungnya. Cara
terbaik dan paling membangun untuk
mempengaruhi kebijakan kesehatan adalah untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembuatan
kebijakan.

Ini adalah wilayah kontroversial dalam


Kapan pasien dapat dipaksa untuk

hukum, dan hukum


diatur oleh
negara.
mendapatkan
perawatan
medis
yang
Pembenarandengan
etis untuk
pengobatan pasien
berlawanan
keinginannya?
yang berlawanan dengan kehendaknya
didasarkan pada perbandingan antara
risiko publik versus menghormati
kebebasan pribadi pasien. Jika berisiko
besar kepada publik, banyak negara yang
mengizinkan untuk melakukan pengobatan
paksa.

Sebagai contoh, pasien dengan TB paru aktif

yang resisten terhadap beberapa obat anti-TB


menimbulkan risiko besar bagi masyarakat jika
kondisinya tidak diobati. Hal ini timbul karena
tingginya infektivitas TB paru aktif padahal
hanya sedikit resiko yang dapat timbul pada
pasien yang mendapatkan obat oral sebagai
terapi TB. Kondisi lain yang memerlukan
pengobatan namun sedikit atau tidak
menimbulkan ancaman bagi publik, seperti
leukemia akut yang tidak diobati, tidak dapat
dipaksa untuk melakukan pengobatan.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai