Anda di halaman 1dari 17

PERILAKU MENYIMPANG/

PENYIMPANGAN MORAL

Perilaku Menyimpang
Perilaku menyimpang atau biasa dikenal dengan
nama penyimpangan sosial, yaitu perilaku yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai, baik dalam sudut
pandang agama maupun kemanusiaan, secara
individu maupun pembenarannya sebagai
bagian daripada makhluk sosial

Perilaku Menyimpang
Semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan
(norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai
dengan sesuatu yang dianggap baik oleh
masyarakat
Namun demikian di tengah kehidupan
masyarakat terkadang masih dijumpai tindakantindakan yang tidak sesuai dengan aturan
(norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya
seorang mahasiswa menyontek pada saat ulangan,
berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.

Sebab Perilaku Menyimpang


Sebab terjadinya penyimpangan/kejahatan ada dua,
yaitu:
Faktor subyektif adalah faktor yang berasal dari
seseorang itu sendiri (sifat pembawaan yang
dibawa sejak lahir)
Faktor dari dalam adalah intelegensi atau tingkat
kecerdasan, usia, jenis kelamin dan kedudukan
seseorang dalam keluarga. Misalnya: seseorang
yang tidak normal dan pertambahan usia

Sebab Perilaku Menyimpang


Faktor obyektif adalah faktor yang berasal dari
luar (lingkungan)
Faktor dari luar adalah kehidupan rumah tangga
atau keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan
dan media massa. Misalnya: seorang anak yang
sering melihat orang tuanya bertengkar dapat
melarikan diri pada obat-obatan atau narkoba.
Pergaulan individu yang berhubungan temantemannya, media massa, media cetak, media
elektronik

Contoh Paham Perilaku Menyimpang


Hedonisme adalah pandangan hidup yang
menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia
dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin
dan sedapat mungkin menghindari perasaanperasaan yang menyakitkan
Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan
bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan
tujuan hidup dan tindakan manusia

Contoh Paham Perilaku Menyimpang


Materialisme adalah paham yang menyatakan
bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar
ada adalah materi
Materialisme berseberangan dengan idealisme
(memegang teguh prinsip dan keyakinan untuk
meraih yang terbaik
Materialisme tidak mengakui entitas nonmaterial seperti: ruh, setan dan malaikat,
termasuk tidak mengakui adanya Allah

Contoh Paham Perilaku Menyimpang


Permisivisme berasal dari bahasa Inggris,
permissive yang berarti serba membolehkan,
suka mengizinkan
Sejalan dengan arti katanya, permisivisme
merupakan sikap dan pandangan yang
membolehkan dan mengizinkan segala-galanya

Contoh Paham Perilaku Menyimpang


Dalam masyarakat ia bertindak seakan-akan tidak ada
peraturan, hukum dan undang-undang, atau bahkan
agama
Semua dilakukan dengan ringan, tanpa beban, dan
takut sanksi. Bila dijatuhi hukuman, orang
permisivistis akan menerima dengan gaya tak peduli
dan tak jarang dianggapnya lucu. Karena dalam hidup
pribadi serba membolehkan, orang permisivistis juga
bersikap permisivistis. Dalam keluarga ia akan
membiarkan setiap anggota berulah bebas semaunya

Contoh Paham Perilaku Menyimpang


Orang yang permisivistis dalam hidup
pribadinya bertindak serba bebas, tidak ada
keteraturan. Bangun dan pergi tidur, makan,
berpakaian, dan bekerja semaunya, sehingga
tidak ada waktu pasti dan cara yang tetap
Dalam pergaulan, orang ini akan berperilaku
seolah-olah tidak ada kebiasaan, adat dan
sopan-santun

Contoh Paham Perilaku Menyimpang


Ditinjau dalam aspek etis/akhlak, permisivisme
berarti sikap, pandangan, dan pendirian yang
berpendapat bahwa segala cara hidup, perilaku,
perbuatan, juga yang melanggar prinsip, norma, dan
peraturan etis/akhlak boleh saja dilakukan
Setiap orang hidup, boleh menjadi baik atau jahat,
berakhlak atau tidak berakhlak, sehingga di mata
orang permisivistis yang baik dan yang buruk itu
sama saja, prinsip etis untuk hidup baik atau buruk
itu tidak ada

Penyalahgunaan NARKOBA
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan
obat/bahan berbahaya
Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan
Napza yang merupakan singkatan dari
Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun
"napza", mengacu pada kelompok senyawa yang
umumnya memiliki risiko kecanduan bagi
penggunanya

Penyalahgunaan NARKOBA
Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya
adalah senyawa-senyawa psikotropika yang
biasa dipakai untuk membius pasien saat
hendak dioperasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu
Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat
pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang
semestinya.

Pencegahan Penyimpangan Sosial


Individu
Setiap individu harus memiliki kesadaran dan
pengetahuan bahwa kebahagian hidup, baik di
dunia maupun akherat adalah tanggungjawab
pribadinya. Setiap yang dilakukannya akan
dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah
SWT. Oleh karena itu, setiap individu perlu untuk
selalu meningkatkan kualitas diri, baik secara
intelektual, sosial, dan spiritual, melalui berbagai
cara dan media

Pencegahan Penyimpangan Sosial


Keluarga
Keluarga merupakan awal proses sosialisasi dan
pembentukan kepribadian seorang anak.
Kepribadian seorang anak akan terbentuk
dengan baik apabila ia lahir dan tumbuh
berkembang dalam lingkungan keluarga yang
baik begitu sebaliknya
Lihat: Q.S. At-Tahrim ayat 6

Pencegahan Penyimpangan Sosial


Lingkungan tempat tinggal dan teman sepermainan
Lingkungan tempat tinggal juga dapat
mempengaruhi kepribadian seseorang untuk
melakukan penyimpangan sosial. Seseorang yang
tinggal dalam lingkungan tempat tinggal yang baik,
warganya taat dalam melakukan ibadah agama dan
melakukan perbuatan-perbuatan yang baik maka
keadaan ini akan memengaruhi kepribadian
seseorang menjadi baik sehingga terhindar dari
penyimpangan sosial dan begitu juga sebaliknya

Pencegahan Penyimpangan Sosial


Media massa
Media massa baik cetak maupun elektronik
merupakan suatu wadah sosialisasi yang dapat
mempengaruhi seseorang dalam kehidupan
sehari-hari. Langkah pencegahan agar tidak
terpengaruh akibat media massa adalah apabila
ingin menonton acara di televisi dengan memilih
acara yang bernilai positif dan menghindari
tayangan yang dapat membawa pengaruh tidak
baik

Anda mungkin juga menyukai