Anda di halaman 1dari 46

GAS

Gas ideal dan gas nyata

Gas yang mengikuti hukum Boyle dan hukum


Charles, yakni hukum gas ideal , disebut gas ideal.
Namun, didapatkan, bahwa gas yang kita jumpai,
yakni gas nyata, tidak secara ketat mengikuti
hukum gas ideal.

Hukum gas ideal


Semakin rendah tekanan gas pada temperatur
tetap, semakin kecil deviasinya dari perilaku
ideal. Semakin tinggi tekanan gas, atau dengan
dengan kata lain, semakin kecil jarak
intermolekulnya, semakin besar deviasinya.

Sifat-sifat gas
Gas bersifat transparan

Gas terdistribusi merata dalam ruang


apapun bentuk ruangnya.
Gas dalam ruang akan memberikan
tekanan ke dinding.
Volume sejumlah gas sama dengan volume
wadahnya. Bila gas tidak diwadahi, volume
gas akan menjadi tak hingga besarnya, dan
tekanannya akan menjadi tak hingga
kecilnya.

Gas berdifusi ke segala arah tidak peduli


ada atau tidak tekanan luar.
Bila dua atau lebih gas bercampur, gasgas itu akan terdistribusi merata.
Gas dapat ditekan dengan tekanan luar.
Bila tekanan luar dikurangi, gas akan
mengembang.
Bila dipanaskan gas akan mengembang,
bila didinginkan akan mengkerut.

Tekanan Gas
Sifat yang paling penting adalah tekanan gas.
Misalkan suatu cairan memenuhi wadah. Bila
cairan didinginkan dan volumenya berkurang,
cairan itu tidak akan memenuhi wadah lagi.
Gas selalu akan memenuhi ruang tidak peduli
berapapun suhunya. Yang akan berubah adalah

tekanannya.

Definisi Tekanan
Tekanan didefinisikan gaya per satuan luas, jadi
tekanan = gaya/luas.
Dalam SI, satuan gaya adalah Newton (N),
satuan luas m2, dan satuan tekanan adalah
Pascal (Pa). 1 atm kira-kira sama dengan
tekanan 1013 hPa.
1 torr = 1 mmHg
1 atm = 1,01325 x 105 Pa = 1013,25 hPa
Satuan non-SI unit, Torr, kira-kira 1/760 dari 1
atm, sering digunakan untuk mengukur
perubahan tekanan dalam reaksi kimia.

Alat pengukur tekanan


Alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan gas adalah manometer.
Prototipe alat pengukur tekanan atmosfer,
barometer, diciptakan oleh Torricelli.

HUKUM GAS IDEAL

HUKUM BOYLE
HUKUM CHARLES-GUY LUSSAC
HUKUM AVOGADRO
PERSAMAAN GAS IDEAL

Gambar Bejana Selinder


Apa pengaruh
tekanan (P) terhadap
volume bejana
selinder, Jika P> ?
Pd T tetap
Apa pengaruh
temperatur (T)
terhadap volume
bejana selinder, jika
T>?pd P tetap


A.

Hukum-hukum gas ideal


Hukum Boyle
Volume dari sejumlah tertentu gas pada temperatur tetap
(isothermal), berbanding terbalik dengan tekanan
secara matematis dapat ditunjukkan :
V

1
p

atau V.P = Konstan atau V1.P1=V2.P2

ket :
V = volume gas
P = Tekanan gas

B. Hukum Charles Gay Lussac


Volume dari sejumlah tertentu gas pada tekanan
tetap (isobar) sebanding dengan suhu mutlaknya
secara matematis dapat ditunjukkan :
V1 V2
V
V T atau Kons tan atau
T
T1 T2

ket :
V = Volume (liter)
T = Suhu (oK), (toC + 273) K

Grafik hubungan antara V vs T

C. Hukum Boyle dan Charles Gay Lussac


P1 V1
P2 V2
P V
Kons tan atau

T
T1
T2

D. Hukum Avogadro
Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama, gasgas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah
molekul yang sama
V=n
E. Persamaan gas ideal
PV = nRT
ket :
P = tekanan (atm)
n = jumlah mol
R = Tetapan gas
V = Volume (liter)
T = Suhu (oK)
R = 8,314 J K-1.mol-1
R = 0,082056 L.atm.K-1.mol-1

Campuran gas

A.

Hukum Dalthon
Pada temperatur (T) & Volume (V) tetap, tekanan total suatu
campuran gas sama dengan jumlah tekanan parsialnya.
Ptotal = P1 + P2 + P3 + .. + Pi
pers. Gas ideal : PV = nRT

RT
Pn
V
RT
RT
RT
Ptotal n1
n2
....... ni
V
V
V
RT
RT
(n1 n 2 .... ni )
nt
V
V
RT
Ptotal nt
........................ pers (1)
V

RT
RT P1
Tekanan Parsial P1 n1

......... pers (2)


V
V
n1
Persamaan (2) disubtitusi ke (1)
P1
n1
Ptotal nt P1 Ptot
n1
nt
n1
dim ana
Xi
nt
jadi
Pi X i .Ptot

( Fraksi mol )

B. Hukum Amagat
Pada temperatur (T) dan tekanan (P) tetap,
Volume total suatu campuran gas sama dengan
jumlah volume parsialnya.
Vtot = V1+V2+V3+ .+ Vi
dengan menggunakan pers. Gas ideal, maka :
RT
V n
P
RT
RT
RT
n2
....... ni
P
P
P
RT
RT
( n1 n 2 .... ni )
nt
P
P
RT
nt
........................ pers (1)
P

Vtotal n1

Vtotal

RT
RT V1
Volume Parsial V1 n1

......... pers (2)


P
P
n1
Persamaan (2) disubtitusi ke (1)
Vtotal

V1
n1
nt
V1 Vtot
n1
nt

n1
dim ana
Xi
nt
jadi
Vi X i .Vtot

( Fraksi mol )

Gas Ideal & Gas Nyata


A. Sifat Gas Ideal
Mengikuti hukum boyle, charless gay
lussac
Pada gas tidak terjadi gaya tarik-menarik
ataupun tolak menolak antar partikelnya
Partikel-partikel gas tidak bervolume
Gas mendekati ideal apabila tekanannya
1atm

B. Gas Nyata
Partikel pada gas nyata mempunyai
volume
Adanya gaya tarik-menarik antar partikel
sehingga tekanannya lebih kecil
dibandingkan tekanan gas ideal
Memperlihatkan penyimpangan dari gas
ideal pada tekanan lebih tinggi.

Kurva Gas Ideal & Gas nyata


Kurva dibawah yg memperlihatkan
penyimpangan gas :

berdasarkan kurva diatas, gas bersifat ideal


jika pada tekanan 1 atm.

Fisikawan Belanda Johannes Diderik van der


Waals (1837-1923) mengusulkan persamaan
keadaan gas nyata, yang dinyatakan sebagai
persamaan keadaan van der Waals atau
persamaan van der Waals. Ia memodifikasi
persamaan gas ideal dengan cara sebagai
berikut:
1.dengan menambahkan koreksi pada P untuk
mengkompensasi interaksi antarmolekul;
2.mengurangi dari suku V yang menjelaskan
volume real molekul gas.

A.

Persamaan Van Der Waals


Adapun persamaannya sbb :

n a
P 2 V nb nRT
V

ket :
V = Volume dari n mol (liter/mol)
P = Tekanan (atm)
T=
Suhu/Temperatur (oK)
R = Tetapan gas (0,08205 L.atm/mol.K)
a=
Konstanta, koreksi untuk gaya tarik menarik antar
molekul
b=
Konstanta, koreksi untuk ukuran efektif molekulmolekul

Beberapa nilai konstanta van der waals a dan b :


Gas
Helium
Neon
Argon
Oksigen
Nitrogen
Karbon dioksida

a
Atm.liter2.mol-2
0,034
0,210
1,345
1,360
1,390
3,592

b
Liter.mol-1
0,023
0,017
0,032
0,031
0,039
0,042

Tabel Perbandingan antara pers.


Gas ideal & van der waals pada
gas CO 2 dgn T = 47 oC
Tekanan
(atm)

Hasil
Pengukuran

Hasil
perhitungan
Gas ideal

Hasil
perhitungan
van der
waals

1
10
100

26.2
2.52
0.0098

26.2
2.63
0.263

26.2
2.53
0.0099

Teori Kinetik Gas


sifat suatu gas dapat dijelaskan dengan teori
kinetik gas.
teori ini berdasarkan anggapan sbb :
a. Gas terdiri atas partikel-partikel yang sangat kecil yg
disebut molekul, massa dan besarnya sama untuk tiaptiap jenis gas.
b. Molekul-molekul ini selalu bergerak secara kesegala
arah dan selalu bertumbukan dgn molekul yg lain serta
dinding bejana.
c. Tumbukan molekul terhadap dinding ini yg
menyebabkan terjadinya tekanan (P) pd dinding yaitu
gaya persatuan luas.
d. Pada tumbukan antar partikel tidak ada tenaga yg
hilang atau tumbukan bersifat elastis sempurna.

Tumbukan antar molekul

e. Karena molekul sangat kecil dibandingkan


dgn jarak antar molekul, maka volume
molekul dapat diabaikan dan dianggap
sebagai titik bermassa.
f. Energi kinetik(Ek) berbanding langsung
dengan temperatur.
Vy
Dinding B

Dinding A

Vz

Vx

V2=V2x + V2y + V2z

perubahan momentum molekul gas adl


P = momentum akhir momentum awal
= - m.Vx (m.Vx)
= - 2 m.Vx Pers. 5.1
Molekul menempuh jarak 2s (molekul bergerak
dari dinding A ke B dan kembali ke A), dengan
selang waktu sbb :

Jarak
2s
t

............................ pers. 5.2


Kecepa tan Vx
2
jadi : P F 2m.Vx m.V x ................................. pers. 5.3

2s / Vx

Defenisi tekanan (P) adalah gaya(F)


persatuan luas (A).
jadi tekanan yang ditimbulkan oleh satu
molekul adalah :
F
P= A
m.V2x
m.V x/s
=
=
.. pers. 5.4
3
2
S
S
jika sejumlah N(jumlah partikel) molekul gas
dalam ruang tertutup dan kecepatan
komponen X-nya adalah V1x,V2x,V3x,.dst
maka tekanan total gas pd dinding adl :
m
P = S3 x (V1x+V2x+V3x+ .+ViX)
2

selanjutnya disederhanakan menjadi :


m
P = S3 N .V2x
pers. 5.5
dimana V adl rata-rata kecepatan pada
sumbu X.
kecepatan dari molekul-molekul baik pada
sumbu X,Y dan Z adalah sama.
jadi=
V2x=V2y=V2z
dari persamaan : V2 = V2x+V2y+V2z, maka
diperoleh persamaan baru sbb :
V2=3V2x atau V2x = 1/3 V2 pers. 5.6

selanjutnya pers. 5.6 disubtitusi ke dalam


pers. 5.5, sehingga menjadi :
m
P = S N{1/3V2}, dimana S3=V
m
P = V N{1/3V2} .. Pers. 5.7
ket :
P = tekanan gas (Pa)
m = massa gas (Kg)
N = jumlah partikel gas (partikel)
V2 = kecepatan rata-rata partikel (m/s) 2
V = Volume gas (m3)
3

Hubungan tekanan gas dan energi kinetik


(Ek), sbb :
Ek = mV2 ..pers. 5.8
selanjutnya dengan mengatur pers 5.7,
maka akan diperoleh persamaan baru sbb :
P = m/V N{1/3V2} menjadi P =2/3N.{1/2mV2}
. Pers. 5.9
lalu pers. 5.8 disubtitusi ke dalam pers. 5.9,
sehingga menjadi :
PV =2/3NEk . Pers. 5.10

Hubungan antara Ek(energi kinetik) dengan


temperatur
pers. Gas ideal
PV =nRT
pers. Energi kinetik gas
PV =2/3NEk
selanjuntnya pers. Diatas disubtitusi,
sehingga diperoleh pers. Sbb :
2/3NEk = nRT , dimana n = N/No
No = bil. avogadro
2/3NEk = N/NoRT sehingga menjadi :

lanjutan :
2/3Ek = 1/No.RT
2/3Ek = R/No.T pers. 5.11
R/No = k = tetapan Boltzman = 1,38.10-23 j.k-1
Hubungan antara temperatur (T) dengan
kecepatan akar kuadrat rata-rata (root mean
square) = Vrms.
Ek = 1/2mV2 = 3/2 kT
2 V
2
V
V = 3 kT/m, dimana

rms

Vrms =

3kT

3RT
Mr pers. 5.12

Dimana perkalian antara k dengan No = R


Sedangkan perkalian antara m dengan No = Mr

Hubungan antara tekanan (P) dengan


kecepatan akar kuadrat rata-rata (root mean
square) = Vrms.
PV=nRT, dimana n = N/No.
ket : N = jumlah partikel
No = bilangan avogadro
PV = N/No.RT, dimana R/No = k (tetapan boltzman)
PV = NkT
kT = PV /N , selanjutnya disubtitusi ke dalam
persamaan 5.12

p
3

3kT
N

Vrms

, dim ana m mo xN ;
m
mo
N
3P
3P
Vrms

, volume
m
m /

gas

3p
Vrms
, dim ana berat jenis gas


1.

2.

3.

Contoh soal
Hitung tekanan (P) yang diperlukan untuk
menekan 4,24 dm3 gas pada 412 torr
menjadi 1,56 dm3 dalam keadaan
isotermis.Ubahlah P dalam satuan SI
22,4 dm3 gas pada suhu 50oC dibiarkan
berekspansi menjadi 40,8 dm3 pada
tekanan tertentu. Hitunglah temperatur
baru?
Sebuah selinder berisi 100 gr gas ideal
(BM=40 gr/mol) pada 27oC dan P=2 atm.
Ketika dipindahkan selindernya jatuh dan

lanjutan :
menimbulkan sebuah lekukan sehingga
terjadi penurunan volume (V) selinder.
Tetapi katub penahan selinder tidak dapat
menahan tekanan yang lebih besar dari 2
atm, sehingga 10 gr gas bocor keluar.
a) Hitung Volume selinder sebelum dan
sesudah melekuk?
b) Bila katub sedikit kuat menahan tekanan
(P), berapa P sesudah lekukan?
T tetap konstan selama proses ini.

4. Hitung kecepatan akar kuadrat rata-rata (Vrms)


dari gas N2 pada temperatur 27oC?
5. Pada keadaan normal(T=0oC,P=1 atm), berapa
volume 4 gram gas oksigen O2? (berat molekul
O2 = 32 , R =8,314 J/mol.K)
6. Sebuah tangki selinder yang mengandung 19 kg
udara pada tekanan 9,5 x tekanan atmosfer
disimpan pada tempat bersuhu 7oC. Ketika
dipindahkan ke bengkel bersuhu 27oC, sebuah
katub pengaman pada tangki bekerja,
membebaskan sejumlah udara. Jika katub
meloloskan udara ketika tekanannya melebihin
tekanan 10 x tekanan atmosfer, hitung massa
udara yang lolos?

7. Hitung tekanan yang dihasilkan oleh 2


dm3.mol-1 etana pada 27oC bila mengikuti
persamaan van der waals. a=5,489
dm6.atm.mol-2; b=0,0638 dm3.mol-1.
bandingkan harganya bila gas adalah
ideal?
8. Tentukan massa jenis udara dengan
BM=28,8 pada suhu 20oC dan tekanan
atmosfer normal?

TEMPERATUR &
TEKANAN KRITIS
SUHU KRITIS ADALAH SUHU DIMANA
DIATAS SUHU TERSEBUT GAS TIDAK
DAPAT DIJADIKAN CAIRAN.
TEKANAN KRITIS ADALAH TEKANAN
YANG DIPERLUKAN UNTUK
MENCAIRKAN GAS PADA SUHU KRITIS

GRAFIK MENUNJUKKAN
TITIK KRITIS SUATU GAS
CO2

TABEL TETAPAN KRITIS


GAS
GAS

Tc(oC)

Pc(atm)

NH3
Ar
CO2
Cl2
H2
H2O

132,4
-122
30,98
144
-267,9
374,4

111,5
48
73
76,1
2,26
219,5

Anda mungkin juga menyukai