Anda di halaman 1dari 25

HAKIKAT PENDIDIKAN

Oleh:
Fitria Nur Hasanah, M.Pd
fitrianh@umsida.ac.id

PROGRAM STUDI S1 PAUD, IPA, PTIK


FTKIP
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian pendidikan
Konsep dasar pendidikan
Unsur-unsur pendidikan

APA YANG DIMAKSUD


PENDIDIKAN ?
SIAPA UNSUR-UNSUR
PENDIDIKAN ?
Amati dan cermati dikala di rumah
Amati dan cermati di kala di sekolah
Amati dan cermati di kala di masyarakat

PENDAHULUAN
Pendidikan?
Mudyahardjo, 2012:3

Pengertian luas :
Segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala
lingkungan dan sepanjang hidup

Karakteristik khusus:
Masa : seumur hidup
Lingkungan : segala lingkungan
Bentuk kegiatan : beraneka ragam bentuk kegiatan ,pola dan
lembaga
Tujuan :terkandung dalam setiap kegiatan

PENDAHULUAN
Pendukung
Kaum Humanis Romantik (John Hold,William
Glasser,Jonathan Kozol,Charles E Silbeman,Herbert Kohl,Ivan
Illich dll): Mengecam pendidikan dalam bentuk sekolah hanya
mendorong pengasingan siswa dari hidup
Kaum Pragmatis (John Dewey, William Heart dll) Mengecam
praktek pendidikan di sekolah terjadi pengikisan martabat
kemanusiaan

PENDAHULUAN
Ivan Illich
Pendidikan yang baik mempunyai tujuan
memberi kesempatan semua orang bebas dan mudah
memperoleh sumber belajar setiap saat.
memungkinkan semua orang memberikan pengetahuan
mereka kepada orang lain.
menjamin tersedianya masukan umum yang berkenaan
dengan pendidikan.
Pendidikan formal yg diatur kurikulum, disajikan guru, dibatasi
waktu , tidak diperlukan karena mematikan kebebasan anak
dalam belajar

PENDAHULUAN
Pengertian sempit
Pengajaran yang diberikan disekolah sebagai lembaga
formal
Karakteristik khusus :
Masa : waktu tertentu
Lingkungan : diciptakan khusus
Bentuk: formal
Tujuan : mempersiapkan hidup

PENDAHULUAN
Pendukung
Kaum Behavior (B.Watson,Lester Frank dll)
cenderung optimis terhadap pendidikan yg dilembagakan dan
pesimis terhadap pendidikan yg tidak dilembagakan.
Prinsip yg mendasari sekolah :
Pembentukan pola tingkah laku sangat dipengaruhi
lingkungan
Sekolah merupakan rekayasa perubahan tingkah laku yang
terprogram
Masa depan sekolah sebagai lembaga perekayasa tingkah
laku cerah untuk mencapai kemajuan.

PENDAHULUAN
Lester Frank :
Setiap anak yang dilahirkan ibarat bahan mentah yang harus
diolah Pabrik.
Alam tidak dapat diandalkan untuk pengembangan kemampuan
individu.
Pengembangan kemampuan anak harus direncanakan.
Perencanaan berlangsung dilembaga yang baik

PENDAHULUAN
Pengertian luas terbatas
Usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau
latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang
hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat
mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara
tepat dimasa yang akan datang.
Karakteristik khusus
Masa : seumur hidup
Lingkungan : sebagian lingkungan hidup
Bentuk : Formal, non formal, informal
Tujuan : Mencakup formal, non formal dan informal

PENDAHULUAN
Pendukung :
Kaum Humanis Realistik(Edgar Faure,Felipe
Harera,Federick Champion Ward)
Kaum Realisme Kritis(Stella Van Petten,Immanuel Kant)
Mengambil jalan tengah antara pengertian luas dan sempit.
Edgar Faure sebagai ketua Komisi Internasional
Pengembangan Pendidikan merumuskan pendidikan
sebagai usaha memaksimalkan peranan pengajaran di
sekolah dan di luar sekolah

Pengertian Pendidikan
Tirtaraharja dan Sulo (2005) mengemukakan batasan pendidikan
berdasarkan fungsi:
1. Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya
Pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain
2. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik.
3. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara
Kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik
4. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja

Pengertian Pendidikan
GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan
tentang pendidikan nasional sebagai berikut:
Pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan
bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta
Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk
memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi
kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung
jawab atas pembangunan bangsa.

Tujuan & Proses Pendidikan


Tujuan
pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran
tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas,
benar, dan indah untuk kehidupan.

Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu


a. memberikan arah kepada segenap
kegiatan pendidikan dan
b. merupakan sesuatu yang ingin dicapai
oleh segenap kegiatan pendidikan.

Proses
pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan
mobilitas segenap komponen pendidikan oleh
pendidik terarah kepada pencapaian tujuan
pendidikan,

Tujuan utama pemgelolaan proses


pendidikan yaitu terjadinya proses belajar
dan pengalaman belajar yang optimal.

Tujuan Pendidikan
UU Sisdiknas
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta
bertanggung jawab.

Konsep Pendidikan
Sepanjang Hayat (PSH)
PSH bertumpu pada keyakinan bahwa pendidikan itu tidak
identik dengan persekolahan,
PSH merupakan sesuatu proses berkesinambungan yang
berlangsung sepanjang hidup.
PSH didefenisikan sebagai tujuan atau ide formal untuk
pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan.
Pengorganisasian dan penstruktursn ini diperluas mengikuti
seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai
paling tua.(Cropley:67)

Kemandirian dalam Belajar


Aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh
kamauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri
dari pembelajaran.
Konsep kemandirian dalam belajar bertumpu pada perinsip
bahwa individu yang belajar akan sampai kepada perolehan
hasil belajar.

Unsur-unsur Pendidikan
Subjek yang dibimbing (peserta didik).
Orang yang membimbing (pendidik)
Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)

PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM


SISTEM
Sistem merupakan himpunan komponen yang saling
berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai
suatu tujuan. (Tatang Amirin, 1992:10)
Sistem merupakan sehimpunan komponen yang
terorganisasikan dan berkaitan sesuai rencana untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)

Hubungan antar Komponen


dalam Sistem Pendidikan
Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah
komponen.
Komponen tersebut antara lain: raw input (sistem baru),
output(tamatan), instrumental input(guru, kurikulum),
environmental input(budaya, kependudukan, politik dan
keamanan).
Toffler (1970) menganalogikan proses mekanisme sekolah
sebagai pabrik gula, pabrik membutuhkan bahan mentah
(raw input), untk memproses tebu menjadi gula sebagai
keluaran (output) diperlukan mesin (sarana prasarana/
instrumental input)

Hubungan antar Komponen


dalam Sistem Pendidikan

Instrumental input

Input

Proses

Enviromental input

Output

Sistem Pendidikan

Hubungan Sistem Pendidikan


dengan Sistem Lain

Keterkaitan Pengajaran &


Pendidikan
Pengajaran (instruction)

lebih menekankan pada penguasaan


wawasan dan pengetahuan tentang
bidang/program tertentu seperti
pertanian, kesehatan, dan lain-lain

memakan waktu relatif pendek

Pendidikan (education)

lebih menekankan pada pembentukan


manusia (penanaman sikap dan nilainilai).

Memakan waktu relatif panjang

Metode lebih bersifat rasional, teknis Metode lebih bersifat psikologis dan
praktis
pendekatan manusiawi

Pendidikan dan pengajaran dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain
Pendidikan modern lebih cenderung mengutamakan pendidikan, sebab pendidikan
membentuk wadah, sedang pengajaran mengsahakan isinya. Wadah harus menetap
meskipun isi bervariasi dan berubah

Pendidikan Formal, Non Formal,


dan Informal sebagai sistem
Pendidikan formal yang sering disebut
pendidikan persekolahan, berupa rangkaian
jenjang pendidikan yang telah baku. Mulai dari
jenjang sekolah dasar (SD) sampai dengan
perguruan tinggi (PT).
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan
di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Misalnya : Kursus, TPA, Paket A, Lembaga
Pelatihan, dll

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan


berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar
dan bertanggung jawab. Fase pendidikan yang berada di samping dan
di dalam pendidikan formal dan nonformal sangat menunjang
keduanya

Anda mungkin juga menyukai