Anda di halaman 1dari 18

PERILAKU HIDUP

BERSIH DAN
SEHAT
(PHBS)
P H

& S

Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran semua anggota keluarga dan masyarakat, sehingga
keluarga dan masyarakat itu dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat

Indikator dalam Perilaku Hidup


Bersih Dan Sehat
PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA
KESEHATAN
2. BAYI DIBERI ASI SEJAK LAHIR SAMPAI
BERUSIA 6 BULAN
3. TIMBANG BALITA
4. RUMAH BEBAS JENTIK NYAMUK
5. CUCI TANGAN DENGAN SABUN
6. KETERSEDIAAN AIR BERSIH.
7. KETERSEDIAAAN JAMBAN BERSIH
8. MAKAN BUAH DAN SAYUR SETIAP HARI.
9. MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK SETIAP HARI.
10. TIDAK MEROKOK DI DALAM RUMAH.
1.

Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat Di Masyarakat
1.MASYARAKAT MAMPU MENGUPAYAKAN LINGKUNGAN
SEHAT
2. MASYARAKAT MAMPU MENCEGAH DAN MANGATASI
MASALAH- MASALAH KESEHATAN YANG DIHADAPINYA
3. MASYARAKAT MEMANFAATKAN PELAYANAN KESEHATAN
YANG ADA UNTUK PENYEMBUHAN PENYAKIT DAN
PENINGKATAN KESEHATANNYA.
4. MASYARAKAT MAMPU MENGEMBANGKAN UPAYA
KESEHATAN BERSUMBER MASYARAKAT UNTUK
PENCAPAIAN PHBS DI RUMAH TANGGA

Manfaat Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat
1. SETIAP RUMAH TANGGA MENINGKAT KESEHATANNYA AGAR TIDAK MUDAH SAKIT.
2. ANAK TUMBUH SEHAT DAN CERDAS.
3. PRODUKTIVITAS KERJA ANGGOTA KELUARGA MENINGKAT.
4. PENGELUARAN BIAYA RUMAH TANGGA DAPAT DIALIHKAN UNTUK PEMENUHAN
GIZI KELUARGA, BIAYA PENDIDIKAN DAN MODAL USAHA UNTUK PENINGKATAN
PENDAPATAN KELUARGA.

1. STOP BABS
Latar belakang
Sampai saat ini, diperkirakan sekitar 47% masyarakat Indonesia masih buang air
besar sembarangan, ada yang berperilaku buangair besar ke sungai, kebon,
sawah, kolam dan tempat-tempat terbuka lainnya. Perilaku seperti tersebut jelas
sangat merugikan kondisi kesehatan masyarakat, karena tinja dikenal sebagai
media tempat hidupnya bakteri coli yang berpotensi menyebabkan terjadinya
penyakit diare. Tahun 2006 sebesar 423 per 1000 penduduk terserang diare dengan
angka kematian sebesar 2,52 %.

Mengapa harus STOP BABS


Tinja atau kotoran manusia merupakan media sebagaitempat berkembang dan
berinduknya bibit penyakit menular (missal kuman/bakteri, virus dan cacing). Apabila
tinja tersebut dibuang di sembarang tempat, missal kebon, kolam, sungai, dll maka
bibit penyakit tersebut akan menyebar luas ke lingkungan, dan akhirnya akan masuk
dalam tubuh manusia, dan berisiko menimbulakan penyakit pada seseorang dan
bahkan bahkan menjadi wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas.
Stop buang air besar sembarangan (STOP BABS) akan memberikan manfaat dalam
hal-hal sebagai berikut:
a. Menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan tidak berbau
b. Tidak mencemari sumber air yang dapat dijadikan sebagai air baku air minum
atau air untuk kegiatan sehari-hari lainya seperti mandi, cuci, dll
c. Tidak mengundang serangga dan binatang yang dapat menyebarluaskan
bibit penyakit, sehingga dapat emncegah penyakit menular

Kemana tinja harus dibuang ???


Mengingat tinja merupakan bentuk kotoran yang sangat merugikan dan
membahayakan kesehatan masyarakat, maka tinja harus dikelola, dibuang dengan
baik dan benar. Untuk itu tinja harus dibuang pada suatu wadah atau sebut saja
JAMBAN KELUARGA.
Jamban yang digunakan masyarakat bisa dalam bentuk jamban yang paling
sederhana, dan murah, misal jamban CEMPLUNG, atau jamban yang lebih baik,
dan lebih mahal misal jamban leher angsa dari tanah liat, atau bahkan leher angsa
dari bahan keramik.
Prinsip utama tempat pembuangan tinja adalah suatu wadah atau tempat yang
mampu menjaga atau mencegah tinja tersebut TIDAK MENCEMARI AIR terutama
air untuk sumber air minum DAN TIDAK MENCEMARI TANAH.

Siapa yang harus menggunakan jamban


Semua anggota keluarga harus menggunakan jamban untuk membuang tinja, baik
anak-anak (termasuk bayi dan anak balita) dan lebih-lebih orang dewasa.
Dengan pemikiran tertentu, oleh orang tua seringkali tinja bayi dan anak-anak
dibuang sembarangan oleh orang tuanya, misal kehalaman rumah, kebon, dll. Hal
ini perlu diluruskan, bahwa tinja bayi dan anak-anak juga harus dibuang ke jamban,
karena tinja bayi dan anak-anak tersebut sama bahayanya dengan tinja orang dewasa

Apa peran kader masyarakat.


Kader kesehatan, atau kelompok masyarakat desa yang berkesadaran dan berkepentingan untuk memajukan dan
meningkatkan derajat kesehatan mempunyai peran yang sangat penting dalam promosi perilaku stop buang air
besar sembarangan, yaitu anttara lain:
a. memanfaatkan setiap kesempatan di dusun/desa untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya perilaku
buang air besar yang benar dan sehat
b. melakukan pendataan rumah tangga yang anggota keluarganya masih BAB Sembarangan, mendata rumah
tangga yang sudah memiliki jamban sederhana dan mendata keluarga yang sudah memiliki jamban yang sudah
lebih sehat (leher angsa)
c. mengadakan kegiatan yang sifatnya memicu, mendampingi, dan memonitor perilaku masyarakat dalam
menghentikan kebiasaan buang air besar

CATATAN PENTING
Disamping hal-hal tersebut diatas, Kader kesehatan juga harus mengetahui ciri
utama dari pendekatan yangdianut dalam Program Pamsimas, yang disebut
CLTS/STBM. Pendekatan ini adalah digalakanya PEMICUAN untuk merubah
perilaku masyarakat dalam menuju buangan air besar yang benar dan sehat secara
totalitas dan keseluruhan dalam desa/dusun tersebut. Adapun prinsip dan ciri
penting CLTS/STBM adalah sebagai berikut:
Prinsip prinsip CLTS/STBM, adalah :
1. Tanpa subsidi kepada masyarakat
2. Tidak menggurui, tidak memaksadan tidak mempromosikan jamban
3. Masyarakat sebagai pemimpin
4. Totalitas; seluruh komponen masyarakatterlibat dalam analisa permasalahan
- perencanaan pelaksanaan serta pemanfaatan dan pemeliharaan

2. CUCI TANGAN PAKAI SABUN


Latar belakang
Dari aspek kesehatan masyarakat, khususnya pola penyebaran penyakit
menular, cukup banyak penyakit yang dapat dicegah melalui kebiasan
atau
perilaku higienes dengan cuci tangan pakaisabun (CTPS), seperti miisal
penyakit diare, typhus perut, kecacingan,flu burung, dan bahkan flu babi
yang
kini cukup menghebohkan dunia.
Hal ini disebabkasn perilaku tersebut masih sangat rendah, dimana baru
12% masyarakat yang cuci tangan pakai sabun setelah buang air besar,
hanya 9% ibu-ibu yang mencuci tangan pakai sabun setelah
membersihkan tinja bayi dan balita,
hanya sekitar 7% masyarakat yang cuci tangan pakai sabun sebelum
memberi makan kepada bayi,
baru 14% masyarakat cuci tangan pakai sabun sebelum makan.

Mengapa perlu CTPS


Perilaku cuci tangan pakai sabun ternyata bukan merupakan perilaku yang biasa
dilakukan sehari-hari oleh masyarakat padaumumnya. Perilaku ini harus dilakukan,
karena berbagai alasan sbb:
a. Mencuci tangan pakai sabun dapatmencegah penyakit yang dapat
menyebabkan ratusan ribu anak meninggal setiap tahunya.
b. Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup
c. CTPS adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang paling cost-effective
jika dibanding dengan hasil yang diperolehnya.

Kapan harus cuci tangan


Ada 5 waktu kritis untuk cuci tangan pakai sabun yang harus diperhatikan, yaitu
saat-saat sebagai berikut:
a. Sebelum kanan
b. Sebelum menyiapkan makanan
c. Setelah buang air besar
d. Setelah menceboki bayi/anak
e. Setelah memegang unggas/hewan

Selain 5 waktu kritis tersebut, ada beberap waktu lainyang juga penting
dan harus dilakukancuci tangan, yaitu:
- Sebelum menyusui bayi
- Setelah battuk/bersin dan membersihkan hidung
- Setelah membersihkan sampah
- Setelah bermain di tanah atau lantai (terutama bagi anak-anak)

PUSKESMAS KALIWIRO

Bagaimana mencuci tangan yang benar


a. cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan
memakai sabun seperlunya
b. bersihkan telapak tangan, pergelangan tangan, sela-sela
jari dan punggung
tangan
c. bersihkan tangan pakai lap bersih.

3. PENGAMANAN AIR MINUM RUMAH TANGGA


Apa syarat air bersih ?
Air bersih dan air minum harus memenuhi syarat kesehatan, baik syarat fisik, biologi
maupun kimiawi.
Syarat fisik dapat dibedakan melalui inder kita, seperti dapatdilihat, dirasa, dicium,
diraba. Secara fisik air harus memenuhi syarat sbbi:
air tidak berwarna, bening/jernih
air tidak keruh, bebas dari lumpur, sampah, busa, dll
air tidak berasa, tidak rasa asin, tidak rasa asam, tidak payau
air tidak bberbau, tidak bau amis, anyir, busuk, tdak bau belerang, dll
Bagaimana menjaga sumber air bersih
Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemar, baik cemaran fisik,
cemaran biologi maupun cemaran kimiawi
Sumur gali, sumur pompa, kran-kran umum dan juga mata air harus dijaga
bangunannya agar tidak rusak, seperti lantai sumur tidak boleh retak, tidak rusak, bibir
sumur diplester, dll
Lingkungan sumber air harus dijaga kebersihannya, seprti tidak boleh untuk
tempat pembuangan sampah, tidak ada genangan air, dll
Gayung, timba, dan emberpengambil air harus dijaga tetap bersih, tidak diletakan
dilantai.
Jarak sumber air (missal sumur) tidak boleh berdekatan dengan tangki

4. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA


Sampah adalah limbah yang bersifat padat, terdiri dari bahan yang bisA membusuk
(organic) dan tidak membusuk (anorganik)yang dianggap sudah tidak berguan lagi
dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan masyarakat.
Mengapa sampah perlu dikelola
Sampah harus dikelola dengan baik dan benar, karena bila tidak akan dapat
menjadi tempat perindukan vector bibit penyakit penyakit.
Sampah akan menarik binatang-binatang yang dikenal dalam aspek kesehatan
dapat menyebarluaskan penyakit, seperti misal lalat, kecoa , tikus, dan anjing.
Penyakit-penyakit yang berkaitan erat dengan sampah yang tidak dikelola dengan
benar antara lain : demam berdarah,disentri, thypus, dan lain-lain.
Kemana sampah dibuang
Untuk pedesaan, pada umumnya sampah biasanya ditangani dengan beberapa
cara, yaitu :
Dengan dibakar
Dibuang ke lubang galian
Dibuat kompos

APA ITU 3 R?
istilah pendekatan 3R ( reduce, reuse dan recycle)
Reduce, adalah upaya pengelolaan sampah dengan cara mungurangi volume
sampah itu sendiri. Cara ini sifatnyalebih mengarah ke pendekatan pencegahan.
Misal kalo beli sayuran pilihlah sayuran yang sesedikit mungkin dibuang, kalo ambil
makanan jangan berlebihan,sehingga akan mengurangimakanan yang menjadi sampah.
Reuse, yaitu suatu cara untuk menggunakan kembali sampah yang ada, untuk
keperluan yang sama atau fungsinya yangsama. Misal botol sirop digunakan
kembali untuk botol sirop, atau untuk botol kecap. Tentunya proses ini harus
dilakukan dengan baik, missal dengan dicuci yang benar.
Recycle, atau daur ulang, adalah pemanfaatan limbah melalui pengolahan fisik atau
kimia, untuk mengahsilkan produk yang samaatau produk yang lain. Misal sampah
oorganik diolah menjadi kompos, besi bekasdiolah kembali menjadi barang-barang
seni dari besi, dll

TERIMA KASIH
MATUR
NUWUN

Anda mungkin juga menyukai