FAAL HEPAR

dr. Ria Triwardhani SpPK

HEPAR :
- Alat tubuh paling besar
- Pusat metabolisme tubuh
Anatomi Hati :
- Lobus hati Lobulus hati sel endotel, sel
Kupfer (RES)
- Vena Porta
- Arteri hepatica
- Vena ( V. centralis, V. hepatica, V . Cava Inferior)

FUNGSI HATI :
1.Vaskuler
2.Ekskresi
3.Metabolik
4.Pertahanan Tubuh
FUNGSI VASKULER
- Untuk melakukan filtrasi Darah
FUNGSI EKSKRESI
- Ekskresi Bilirubin
Kolesterol
Asam empedu

FUNGSI METABOLIK
Karbohidrat
- Penyimpanan Glikogen
Gula dan residu karbon dari protein dan lemak
dikonversi menjadi glikogen
- Tempat glukoneogenesis
Test :
- Glukosa Toleransi Test
Lemak
- Asam Lemak asam aseto asetat >
- Pembentukan lipoprotein
- Pembentukan kolesterol dan fosfolipid
- Perubahan karbohidrat, protein lemak >
Kolesterol garam empedu (80%), lipoprotein darah
(20%)

Test :
- Kadar kolesterol
- Kadar lipoprotein
Protein
- Deaminasi asam amino
- Katabolisme asam amino : Terjadi pembentukan urea
untuk membersihkan cairan tubuh dari amoniak.
- Sintesa protein plasma :
- Albumin
- 1 dan2 globulin
- Fibrinogen dan faktor pembekuan lain
- Lipoprotein
- Protein carrier : haptoglobin, transferin,
seruloplasmin
- Sintesa enzim

Fungsi Pertahanan Tubuh

- Fungsi Detoksifikasi
- Fungsi Perlindungan
Detoksikasi
: Racun, obat-obatan, amoniak
Perlindungan : - Sel Kupfer Fagositosis dan
pembentukan
- Imunoglobulin (kekebalan humoral)
Test :
- IgA, IgG, IgM
- AMA,SMA, ANA

Hati : Fungsi banyak

Tidak ada 1 test mengukur dengan baik
Kompensasi hati sangat besar :
- Test tidak N : sebagian besar tidak normal
- Hasil normal : tidak menjamin tidak ada
gangguan hati
- hasil tidak N : tidak selalu ada gangguan faal hati
Pemeriksaan Faal Hati :
- Menemukan kelainan hati
- Menemukan penyebab (menegakkan diagnosis)
- Mengetahui berat / ringan penyakit (prognosis)
- Mengikuti perjalanan penyakit (hasil terapi)

Test Faal Hati :

- Terutama adalah enzim yaitu protein yang
mengkatalisis reaksi-reaksi kimia dalam tubuh dan
umumnya dalam jaringan tubuh.
- Enzim meningkat bila ada kerusakan sel yang
mengandung enzim serta perubahan permeabilitas
dinding sel
Enzim untuk ketahui kerusakan sel hati :
- Enzim Transaminase (SGOTdan SGPT)
- Alkali Fosfatase
- Gama Glutamyl Transpeptidase (GGT)
- Lactic Dehydrogenase (LDH)
- Cholinesterase (CHE)

ENZIM
Merupakan protein globuler yang
diproduksi oleh sel hidup
Mempunyai substrat spesifik sehingga
dapat menghasilkan reaksi yang spesifik

SUBSTRAT
Zat-zat yang dapat direaksikan oleh
enzim tertentu senyawa lain

ISOENZIM
* Mengkatalis reaksi yang sama
* Sifat fisik & kimia berbeda
* Contoh : LDH 1, LDH 2 s/d LDH 5

FUNGSI ENZIM
* Sebagai katalisator
mempercepat reaksi,
tidak ikut berubah

Macam macam enzim :

Enzim plasma
* Faktor koagulasi : I, V, VII
Enzim ekstraseluler
* Amilase, lipase
Enzim intraseluler
* Sitoplasma : LDH, ALT
* Mitokondria : GLDH
* Sitoplasma & mitokondria : AST
* Lisosom : Acid phosphatase
* Membran sel : Alkali phosphatase, GGT

KINETIKA ENZIM :
E + S ES E + P

PENENTUAN AKTIFITAS ENZIM

Hal yang mempengaruhi :
Suhu
pH
Konsentrasi substrat
Buffer
Efektor / inhibitor

Konsentrasi enzim :
Permeabilitas membran
karena nekrosis & kerusakan sel
enzim intraseluler difusi ke kapiler
sirkulasi
Sintesis

HAL YG PERLU DIPERHATIKAN

DALAM PEMERIKSAAN ENZIM
Hemolisis enzim eritrosit release
palsu
Reaksi enzim antikoagulan sebaiknya
spesimen serum
Serum keruh, milky gangguan absorbansi
Kebanyakan stabil pada suhu 6o C (kec LDH)
selama 24 jam
Penyimpanan lama pada suhu 20o C

ASPARTAT AMINOTRANSFERASE / AST

(GLUTAMAT OXALOACETAT TRANSAMINASE)

Diproduksi oleh jantung, hepar (sitoplasma dan

mitokondria), otot, ginjal, otak, pankreas, eritrosit
Untuk :
- Diagnosis penyakit hati dan jantung
- Memantau efek obat hepatotoksik dan nefrotoksik
4 -10 x MI , puncak 48 jam setelah onset
10 100 x hepatitis akut, shock
> Sensitif dibanding ALT utk peny hepar alkoholik

ALANIN AMINOTRANSFERASE / ALT

SERUM GLUTAMATE PYRUVATE TRANSAMINASE

Konsentrasi tinggi di hepar (pada sitoplasma),

konsentrasi rendah di jantung, otot, ginjal
Untuk :
- dx penyakit hepar & monitor tr/ hepatitis
- Memantau obat hepatotoksik
- Bedakan ikterus hemolitik dan karena hati
Kelainan hepatoseluler AST & ALT 20 50 x
MI N atau ringan
Kelainan bilier AST & ALT N atau ringan
Persisten hepatitis C

ALKALI FOSFATASE
Diisolasi dari tulang, hepar , ginjal, limpa, usus,
placenta, usia, jenis kelamin
penyakit tulang (> osteoblastik)
ikterik obstruktif, sirhosis bilier, kolestasis
intrahepatik GGT
ALP puncak pada hamil trimester III (40 60%)
Specimen : 5 ml serum, puasa.

 GLUTAMIL TRANSFERASE / GGT

Diproduksi di hepar, ginjal, pankreas, prostat
Untuk deteksi penyakit hepar karena
alkoholisme dan monitor terapi
alkoholisme
Sangat sensitif utk deteksi ikterik obstruktif,
kolesistitis (> ALP, ALT, AST)
DD penyakit liver pada kehamilan
Deteksi metastasis Ca mammae & colon ke
hepar, Ca prostat
Spesimen serum 5 ml

LAKTAT DEHIDROGENASE / LDH

Diproduksi oleh : ginjal, jantung, otot, otak, paru, hepar
Isoenzim : LDH 1, LDH 2, LDH 3, LDH 4, DH 5
LDH 1 & 2 : >>> myocard, eritrosit
LDH 3
: paru, limpa, pankreas, thyroid,
adrenal, limfonodi
LDH 4,5 : hepar dan otot
Hemolisis
CHE / CHOLINESTERASE
Dalam serum disebut sebagai pseudocholinesterase
Untuk :
- Mengetahui adanya penyakit hati
- Mengetahui adanya intoksikasi senyawa organofosfat

HEPATITIS
Hepatitis ok : virus ( terbanyak ), bakteri
( salmonella typhi ), obat-obatan racun
( hepatotoksik ), alkohol dll.
Bbrp virus : virus hepatitis A (VHA), virus
hepatitis B ( VHB), virus hepatitis C (VHC,
non A non B ), virus hepatitis D (VHD),
hepatitis virus E (VHE), dan virus hepatitis
G (VHG).

Virus Hepatitis A (VHA)

Parameter dx : adalah VHA antigen dan anti VHA.
VHA antigen dijumpai di tinja pada fase inkubasi dan
fase akut .
Penularan VHA melalui fase feko-oral.Adanya VHA
dalam tinja dapat dideteksi dengan imun electron
mikroskop (IEM). Tetapi tehnik ini tidak praktis ,
membutuhkan waktu cukup lama serta dibutuhkan
keterampilan/ keahlian tersendiri.
Tehnik lain : deteksi komponen antigen misalnya RNAVHA dengan cara Radio Imunoassay (RIA) atau Elisa.
Yang lebih praktis adalah deteksi antibody VHA ( antiVHA).
Ig M anti VHA menetap 2-3 bulan,
Ig G anti VHA bertahan bertahun-tahun.
Anti VHA ini : adanya infeksi VHA di masa lampau dan
memberikan bukti adanya kekebalan terhadap VHA.
Interpretasi :
Anti HAV (+) : infeksi akut HAV

Hepatitis A Infection
Typical Serological Course
Total antiHAV

Symptom
s

Titre

ALT

Fecal
HAV

IgM anti-HAV

Months after

1
2

2
4

Virus Hepatitis B (VHB )

HBsAg/HBeAg/HBV-DNA dalam darah /serum
didahului peningkatan transaminase, disusul
timbulnya IgM anti HBc dan anti HBs.
Perubahan biokimiawi / serologik infeksi VHB,
umumnya akan kembali normal dalam 6 bulan.
Dikatakan kronis bila perubahan biokimiawi dan
serologik menetap > 6 bulan.
Interpretasi :
HBsAg (+) : Hepatitis B aktif
Hepatitis B kronik ( carier ).
Anti HBs respossif (+) : bila hasil titer > 10
Terjadi penyembuhan
dan kekebalan.
Anti HBc IgM (+) : infeksi akut.
(-)/rendah : infeksi kronik.

Diagnosis Hepatitis B

A battery of serological tests are used for the diagnosis of acute and
chronic hepatitis B infection.
HBsAg - used as a general marker of infection.
HBsAb - used to document recovery and/or immunity to HBV
infection.
anti-HBc IgM - marker of acute infection.
anti-HBcIgG - past or chronic infection.
HBeAg - indicates active replication of virus and therefore
infectiveness.
Anti-Hbe - virus no longer replicating. However, the patient can still
be positive for HBsAg which is made by integrated HBV.
HBV-DNA - indicates active replication of virus, more accurate than
HBeAg especially in cases of escape mutants. Used mainly for
monitoring response to therapy.

Hepatitis B Virus: a DNA Virus

(Dane particle)
Circular, Double-stranded DNA

Hepatitis B Virus: a DNA Virus

(Dane particle)

Protein Products:
HBsAg
HBeAg
HBcAg*
Polymerase
X

Protein

Circular, Double-stranded DNA

ANTIGEN DAN ANTIBODI

HEPATITIS B
Antigen

HBsAg, HBeAg,
HBcAg

Antibodi

Anti-HBs, AntiHBe, Anti-HBc

Acute Hepatitis B Virus Infection with Recovery

Typical Serologic
Course
Symptoms

anti-HBe

HBeAg

Total anti-HBc

Titre

anti-HBs

IgM anti-HBc

HBsAg

12 16 20 24 28 32 36

Weeks after

52

100

Virus Hepatitis C ( VHC )

Perubahan serologik VHC ditandai :
Timbul VHC-RNA pada fase dini , sebelum terjadi
peningkatan serum transaminase yang
karakteristik fluktuatif. Anti VHC sudah positif ratarata 1-2 minggu sesudah infeksi VHC.
Perjalanan VHC akut : 50 % mengarah ke kronik
20 % akan mengarah ke
sirosis.
IgM anti VHC :- mendiagnosis infeksi akut VHC,
- mengetahui respon pengobatan
interferon.
Interpretasi :
Anti HCV (+) : - infeksi HCV saat ini
- Pernah terinfeksi dimasa lampau.
Metoda-metoda yang sangat sensitif untuk
petanda-petanda serologis virus menggunakan

Laboratory Diagnosis
hepatitis C
HCV antibody - generally used to diagnose hepatitis C
infection. Not useful in the acute phase as it takes at least 4
weeks after infection before antibody appears.
HCV-RNA - various techniques are available e.g. PCR and
branched DNA. May be used to diagnose HCV infection in
the acute phase. However, its main use is in monitoring the
response to antiviral therapy.
HCV-antigen - an EIA for HCV antigen is available. It is
used in the same capacity as HCV-RNA tests but is much
easier to carry out.

Risk Factors Associated

with Transmission of
HCV

Transfusion or transplant from infected donor

Injecting drug use
Hemodialysis (yrs on treatment)
Accidental injuries with needles/sharps
Sexual/household exposure to anti-HCVpositive contact
Multiple sex partners
Birth to HCV-infected mother

Hepatitis C Virus Infection

Typical Serologic Course
antiHCV

Symptom
s

Titr
e

ALT

Normal
0

1
2
3
Month
s

Time after
Exposure

2
3
Years