Anda di halaman 1dari 15

SUPPOSITORIA

ONama : Nur ainan alf

LNim : 14 3145 201 08

EKelas : S1 Farmasi.B
H
BAC
K

NEX
T

SUPPOSITORIA
Pengertian suppositoria
Macam macam suppositoria
Tujuan penggunaan suppositoria
Keuntungan dan Kerugian Supositoria

Persyaratan Supositoria
Basis suppositoria

Macam-Macam Basis Suppositoria


Metode Pembuatan Suppositoria
Pengemasan Suppositoria

BACK

NEXT

Pengertian Suppositoria
Suppositoria adalah suatu bentuk sediaan padat
yang

umumnya

dimaksudkan

untuk

dimasukan

kedalam rektum, vagina, dan jarang digunakan untuk


uretra.

Suppositoria

rektal

dan

urektal

biasanya

menggunakan pembawa yang meleleh, atau melunak


pada

temperatur

tubuh,

sedangkan

suppositoria

vaginal kadang-kadang disebut pessaries, juga dibuat


dengan tablet kompressi yang hancur dalam cairan
tubuh.

BAC
K

NEX
T

Macam Macam Suppositoria


a. Suppositoria untuk rectum (rectal)
Suppositoria untuk rektum umumnya dimasukkan
dengan jari tangan. Biasanya suppositoria rektum
panjangnya 32 mm (1,5 inchi), dan berbentuk
silinder dan kedua ujungnya tajam. Bentuk
suppositoria rektum antara lain bentuk peluru, torpedo
atau jari-jari kecil, tergantung kepada bobot jenis
bahan obat dan basis yang digunakan. Beratnya
menurut USP sebesar 2 g untuk yang menggunakan
basis oleum cacao (Ansel, 2005).
b. Suppositoria untuk vagina (vaginal)
Suppositoria untuk vagina disebut juga pessarium
biasanya berbentuk bola lonjong atau seperti kerucut,
sesuai kompendik resmi beratnya 5 g, apabila
basisnya oleum cacao.

BAC
K

NEX
T

Macam macam Suppositoria

BAC
K

c. Suppositoria untuk saluran urin (uretra)


Suppositoria untuk untuk saluran urin juuga disebut
bougie, bentuknya rampiung seperti pensil, gunanya untuk
dimasukkan kesaluran urin pria atau wanita. Suppositoria
saluran urin pria bergaris tengah 3-6 mm dengan
panjang 140 mm, walaupun ukuran ini masihbervariasi
satu dengan yang lainnya. Apabila basisnya dari oleum
cacao beratnya 4 g. Suppositoria untuk saluran urin
wanita panjang dan beratnya dari ukuran untuk pria,
panjang 70 mm dan beratnya 2 g, inipun bila oleum
cacao sebagai basisnya.
d. Suppositoia untuk hidung dan telinga
Suppositoia untuk hidung dan telinga yang disebut
juga kerucut telinga, keduanya berbentuk sama dengan
suppositoria saluran urin hanya ukuran panjangnya lebih
kecil, biasanya 32 mm. Suppositoria telinga umumnya
diolah dengan suatu basis gelatin yang mengandung
gliserin. Seperti dinyatakan sebelumnya, suppositoria
untuk obat hidung dan telinga sekarang jarang digunakan.

NEX
T

Tujuan penggunaan suppositoria


1. Untuk tujuan lokal, seperti pada pengobatan wasir
atau hemoroid dan penyakit infeksi lainnya.
Suppositoria juga dapat digunakan untuk tujuan
sistemik karena dapat diserap oleh membrane
mukosa dalam rectum. Hal ini dilakukan terutama
bila
penggunaan
obat
per
oral
tidak
memungkinkan seperti pada pasien yang mudah
muntah atau pingsan.
2. Untuk memperoleh kerja awal yang lebih cepat.
Kerja awal akan lebih cepat karena obat diserap
oleh mukosa rektal dan langsung masuk ke dalam
sirkulasi pembuluh darah.
3. Untuk menghindari perusakan obat oleh enzim di
dalam saluran gastrointestinal dan perubahan
obat secara biokimia di dalam hati.
BAC
K

NEX
T

Keuntungan dan Kerugian Supositoria


1.Keuntungan Supositoria:
a. Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung.
b. Dapat

menghindari

keruskan

obat

oleh

enzim

pencernaan dan asam lambung.


c. Obat dapat masuk langsung kedalam saluran darah
sehingga obat dapat berefek lebih cepat daripada
penggunaan obat peroral.
d. Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak
sadar.
2.Kerugian Supositoria:
BAC
a. Pemakaiannya
K

tidak menyenangkan.

NEX
T

Persyaratan Supositoria
Sediaan

suppositoria

memiliki

persyaratan

sebagai

berikut:
1. Supositoria sebaiknya melebur dalam beberapa menit
pada suhu tubuh atau melarut (persyaratan kerja
obat).
2. Pembebasan dan responsi obat yang baik.
3. Daya tahan dan daya penyimpanan yang baik (tanpa
ketengikan,

pewarnaan,

penegerasan,

kemantapan

bentuk, daya patah yang baik, dan stabilitas yang


memadai dari bahan obat).
4.BAC
Daya serap terhadap cairan lipofil dan hidrofil.
K

NEX
T

Basis suppositoria
Sediaan suppositoria ketika dimasukkan dalam
lubang tubuh akan melebur, melarut dan terdispersi.
Dalam hal ini, basis suppositoria memainkan peranan
penting. Maka dari itu basis suppositoria harus memenuhi
syarat utama, yaitu basis harus selalu padat dalam suhu
ruangan dan akan melebur maupun melunak dengan
mudah pada suhu tubuh sehingga zat aktif atau obat yang
dikandungnya dapat melarut dan didispersikan merata
kemudian menghasilkan efek terapi lokal maupun
sistemik. Basis supositoria yang ideal juga harus
mempunyai beberapa sifat seperti berikut:
1. Tidak beracun dan tidak menimbulkan iritasi.
2. Dapat bercampur dengan bermacam-macam obat.
3. Stabil
dalam
penyimpanan,
tidak
menunjukkan
perubahan warna dan bau serta pemisahan obat.
4. Kadar air mencukupi.
5. Untuk basis lemak, maka bilangan asam, bilangan
iodium dan bilangan penyabunan harus diketahui jelas
BAC
NEX
K
T

PersayaratanBasis Suppositoria
1. Secara fisiologi netral (tidak menimbulkan rangsangan
pada usus, hal ini dapat disebabkan oleh massa yang
tidak fisiologis ataupun tengik, terlalu keras, juga oleh
kasarnya bahan obat yang diracik).
2. Secara kimia netral (tidak tersatukan dengan bahan
obat).
3. Tanpa alotropisme (modifikasi yang tidak stabil).
4. Interval yang rendah antara titik lebur dan titik beku
(pembekuan dapat berlangsung cepat dalam cetakan,
kontraksibilitas baik, mencegah pendinginan mendaak
dalam cetakan).
5. Interval yang rendah antara titik lebur mengalir denagn
BAC
K

titik lebur jernih (ini dikarenakan untuk kemantapan


NEX
bentuk dan daya penyimpanan, khususnya pada suhu
T

Macam-Macam Basis Suppositoria


1. Basis berlemak, contohnya: oleum cacao.
2. Basis lain, pembentuk emulsi dalam
minyak:campuran tween dengan gliserin
laurat.
3. Basis yang bercampur atau larut dalam
air,

contohnya:

gliserin-gelatin,

PEG

(polietien glikol).

BACK

NEXT

Metode Pembuatan Suppositoria


Metode pembuatan supositoria dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Dengan tangan
Yaitu dengan cara menggulung basis suppositoria yang telah dicampur
homogen dan mengandung zat aktif, menjadi bentuk yang dikehendaki. Mulamula basis diiris, kemudian diaduk dengan bahan-bahan aktif dengan
menggunakan mortir dan stamper, sampai diperoleh massa akhir yang
homogen dan mudah dibentuk. Kemudian massa digulung menjadi suatu
batang silinder dengan garis tengah dan panjang yang dikehendaki. Amilum
atau talk dapat mencegah pelekatan pada tangan. Batang silinder dipotong dan
salah satu ujungnya diruncingkan.
b. Dengan mencetak kompresi
Hal ini dilakukan dengan mengempa parutan massa dingin menjadi suatu
bentuk yang dikehendaki. Suatu roda tangan berputar menekan suatu piston
pada massa suppositoria yang diisikan dalam silinder, sehingga massa
terdorong kedalam cetakan.
c. Dengan mencetak tuang
Pertama-tama bahan basis dilelehkan, sebaiknya diatas penangas air atau
penangas uap untuk menghindari pemanasan setempat yang berlebihan,
kemudian bahan-bahan aktif diemulsikan atau disuspensikan kedalamnya.
Akhirnya massa dituang kedalam cetakan logam yang telah didinginkan, yang
umumnya dilapisi krom atau nikel.

BAC
K

NEX
T

Pengemasan Suppositoria
1. Supositoria gliserin dan supositoria gelatin gliserin
umumnya dikemas dalam wadah gelas ditutup rapat
supaya mencegah perubahan kelembapan dalam isi
supositoria.
2. Supositoria yang diolah dengan basis oleum cacao
biasanya dibungkus terpisah-pisah atau dipisahkan
satu sama lain pada celah-celah dalam kotak untuk
mencegah perekatan.
3. Supositoria dengan kandungan obat yang sedikit lebih
pekat biasnya dibungkus satu per satu dalam bahan
tidak
BAC
K

tembus

cahaya

seperti

lembaran

metal
NEX
T

Waktu dan Cara Pakai Suppositoria


Waktu pemakaian suppositoria adalah :
Sesudah defactio untuk suppositoria analia
Pada waktu malam hari
Cara pakai suppositoria adalah :
Pertama-tama cucilah tangan terlebih dahulu
Buka bungkus aluminium foil dan lunakkan
suppositoria dengan air
Berbaring miring dengan tungkai yang di bawah lurus,
dan yang di atas ditekuk
Masukkan suppositoria ke dalam anus dengan
menggunakan jari kira-kira 2 cm dan terus berbaring
selama 15 menit
Cuci tangan setelah memasukkan suppositoria
Jika suppositoria terlalu lunak untuk dimasukkan,
dinginkan obat dalam lemari pendingin selama 30
menit atau direndam dengan air dingin sebelum

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

BAC
K

NEX
T

Anda mungkin juga menyukai