SINUSITIS MAKSILARIS
KRONIK
Oleh :
dr. Alma Palupi
Dokter Penanggung Jawab Pasien :
dr. Erie Trijono, Sp. THT
Dokter Pendamping :
dr. Herlin Ratnawati MPH
2016
Identitas Pasien
NAMA
: Tn. Mn
UMUR
: 27 Tahun
ALAMAT
: Pongok-blitar
PEKERJAAN
: Tukang Kayu
AGAMA
: Islam
STATUS PERNIKAHAN : Menikah
Pendidikan Terakhir
: SMP
KELUHAN UTAMA
Pipi kiri bengkak dan nyeri
A
N
A
M
N
E
S
A
RIWAYAT PENGOBATAN
4 kali berobat ke dokter umum dengan keluhan yang
sama, setelah pengobatan gejala bekurang sejenak
namun sering timbul lagi.
RIWAYAT ALERGI
tidak ada alergi makanan, dan obat. Jika udara
sangat dingin kulit kemerahan.
RIWAYAT KEBIASAAN
Pasien setiap hari merokok, sehari-hari bekerja
sebagai buruh penghalus kayu. Setiap kali melakukan
pekerjaannya tidak menggunakan masker.
ANAMNESIS SISTEM
TELINGA - TENGGOROK
Tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Tampak Sakit Sedang
Kesadaran
Compos Mentis
Tanda Vital
Pernafasan
: 20x/menit,
teratur, normal
Suhu
: 36C
HR
: 88x/menit, teratur,
kuat angkat
Tekanan darah : 150/110mmHg
T
E
L
I
N
G
A
+ Utuh +
- Retraksi - Perforasi - Sekret - Patologi -
T
E
L
I
N
G
A
KANAN
KIRI
9/10
9/10
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
positive
Sama dengan pemeriksa
Tidak ada
H idung
P
E
M
F
I
S
T
H
T
H idung
Rinoskopi anterior
Vestibulum nasi
: sekret (-/+) minimal
Dasar kavum nasi
: sekret (-/+) minimal
Meatus nasi inferior
: sekret mukopurulen
(sinistra)
Konka nasi inferior : hiperemis
Meatus nasi media : sekret mukopurulen (sinistra)
Konka nasi media
: hiperemis
Fisura olfaktoria : dbn
Septum nasi
: dbn
Benda asing
:-
P
E
M
F
I
S
T
H
T
H idung
Palpasi
- Sinus Frontalis : - / - Sinus Maksilaris : - /
Nyeri
Transiluminasi
- Sinus Frontalis : T/T
- Sinus Maksilaris : T/G
Gejala lain
:
P
E
M
F
I
S
T
H
T
TENGGOROKAN
Bibir
Mulut
Gusi
Lidah
Palatum
dbn
Palatum
dbn
: simetris
: dbn
: dbn
: dbn
durum :
mole :
Uvula
bentuk : dbn
posisi
: central
tumor : Arkus anterior
posisi
: dbn
Radang : tumor : Arkus posterior
posisi : dbn
radang : tumor : -
P
E
M
F
I
S
T
H
T
TENGGOROKAN
Tonsil
Kanan T 1
Kiri T 1
dbn
Besar
dbn
dbn
Warna
dbn
(-)
Udem
(+)
(-)
Kripte
(-)
(-)
Detritus
(-)
(-)
Membran (-)
(-)
Ulkus
(-)
(-)
Tumor
(-)
(+)
Mobilitas (+)
Faring
warna
: dbn
udem
:granula
:lateral band : secret
:reflex muntah : +
P
E
M
F
I
S
T
H
T
DIAGNOSA UTAMA
Sinusitis Maksilaris Kronis Sinistra
DIAGNOSA SEKUNDER
Gangrene radix M1 sinistra superior
Hipertensi
DIFFERENTIAL DIAGNOSA
Rhinitis alergi
PLAN TERAPI
- Antibiotik
: Clindamicin 3x300 mg
- Analgetik NSAID : Kalium Diclofenak 3x50 mg
- Antihistamin : Loratadin 1x1
- Roborantia
: vitamin B complex 3x1
-Konsul GIGI
Tinjauan Pustaka
SINUSITIS MAKSILARIS
SINUS PARANASAL
ANATOMI FISIOLOGI
Sinus Maksila
Sinus maksilaris atau Antrum Highmore,
merupakan sinus paranasal yang terbesar
Dinding anterior sinus ialah permukaan fasial
os maksila yang disebut fosa kanina, sedangkan
dinding posteriornya adalah permukaan
infratemporal maksila, dinding medialnya ialah
dinding lateral rongga hidung.
Dinding superiornya adalah dasar orbita dan
dinding inferiornya adalah prosesus alveolaris
serta palatum
DEFINISI SINUSITIS
Sinusitis adalah kondisi klinis yang karakteristiknya
adalah adanya radang pada mukosa sinus paranasalis.
Sinusitis maksilaris adalah peradangan atau inflamasi
pada mukosa sinus maksilaris.
Etiologi :
Perluasan infeksi dari hidung (rinogen), gigi geraham (1,2,3)
atas (dentogen), faring maupun tenggorokkan (ex :
peradangan tonsil)
Patogenesis
Sinusistis
Dentogen
Penjalaran
infeksi sampai
akar gigi
Polip
Deviasi
Alergi
Trauma
Mengenai dasar
sinus maksila
Kerusakan silia
sinus
Mengganggu
aliran mukosa
Penurunan
muccosiliary
clearence
Kuman masuk ke
ostium sinus
maksila
Disfungsional
silia
Gg. Dalam
Menurunkan
pergerakan silia,
ostium tersumbat
drainase sinus
Peningkatan tekanan
negative dalam rongga
sinus
Transudasi serous
Akumulasi sekret
>>
: 1 minggu 3 minggu
Kriteria Objektif
(Pemeriksaan Fisik)
Pemeriksaan gigi,
terdapat karies dentis
atau sisa akar atau nyeri
ketok pada gigi rahang
atas sinus yang sakit.
Fossa kanina nyeri saat
penekanan
Diagnosis Banding
Gejala
Komplikasi
Medikmentos
Antibiotik
Antihistamin
Decongestan
Analgetik
Non
medikamentosa
PROGNOSA
DAFTAR PUSTAKA
Higler PA. Nose: Applied Anatomy dan Physiology. In: Adams GL, Boies LR, Higler
PA, editors. Boies Fundamentals of Otolaryngology. 6th ed. Philadelphia, PA: WB
Saunders Company; 1989. p.173-90
Rubin MA, Gonzales R, Sande MA. Infections of the Upper Respiratory Tract. In:
Kasper DL, Braunwald E, Fauci AS, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, editors.
Harrisons Principle of Internal Medicine. 16th ed. New York, NY: McGraw Hill; 2005.
p. 185-93
Mangunkusumo E, Rifki N. Sinusitis. Dalam: Supardi EA, Iskandar N, editor. Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher. Ed 5. Jakarta: Balai
Penerbitan FKUI; 2001. p.120-4
Higler PA. Paranasal Sinuses Diseases. In: Adams GL, Boies LR, Higler PA, editors.
Boies Fundamentals of Otolaryngology. 6th ed. Philadelphia, PA: WB Saunders
Company; 1989. p.240-62
Siswantoro, dkk. 2005. Sinusitis Paranasal Kronik : Pedoman diagnosis dan terapi
Edisi III. BAG/SMF Ilmu Penyakit Telinga Hidung dan Tenggorok RSU Dokter
Soetomo. Surabaya. Hal 34-34
White JA. Paranasal Sinus Infection. In : Ballenger JJ. Ed. Disease of Nose, Throat,
Ear, Head and Neck. 14th ed. Philadelphia, London: Lea & Febiger, 1991 : 184-202
Wilson WR, Montgomery WW. Infection Disease of the paranasal Sinuses. In:
Parapella NN, Shumrick DD, Stuckman JL, Meyerhoff WL, ed. Otolaryngology 3rd ed.
Vol. III, Head and Neck. Philadelpia, London, Toronto, WB Saunders, Co, 1991:
1843-61
Patel AM, Vaughan WC. 2005. Chronic Maxillary Sinusitis Surgical Treatment.
Available from: http://www.emedicine.com.