SP Blok 20 Budi
SP Blok 20 Budi
Skenario 5
Seorang perempuan berusia 40
tahun
datang
ke
poliklinik
dengan keluhan utama nyeri saat
berkemih sejak 5 hari yang lalu .
Sejak 3 hari yang lalu, pasien
mengeluh
BAK
kemerahan,
frekuensi BAK dan jumlah urin
berkurang.
Mind Map
Gagal
Ginjal
Akut
ANAMNE
SIS
Identitas
RPS
Keluhan utama
RPD
RPK
Riwayat Sosial
& Kesehatan
Bengkak
ANAMNE
SIS
BAK
Pernahkan terjadi
sebelumnya?
Adakah kesulitan selama
buang air kecil?
Urin merahnya seperti
air atau terdapat
gumpalan?
Apakah saat itu ia
sedang atau baru saja
melewati menstruasi?
Lancar/tidak?
Apakah warna
kemerahan pada urin
tampak semenjak
Pemeriksaan Fisik
Keadaaan
Keadaaan Umum
Umum
Kesadaran
Kesadaran
TTV
TTV
** Inspeksi
Inspeksi
** Palpasi
Palpasi
Ballotemen
Ballotemen dan
dan
Bimanual
Bimanual
** Perkusi
Perkusi
*Auskultasi
*Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
Makroskopik:
Warna
Bau
Berbau khas
Penampakan
Jernih
Berat jenis
1.005-1.030
Mikroskopik:
PH
4.5-8
Eritrosit
0-2/LPB
Protein
Negatif
Leukosit
0-5/LPB
Glukosa
Negatif
Sel Epitel
0-5/LPB
Badan keton
Negatif
Darah
Negatif
Silinder
1.
Urinalisis
silinder hialin/LPK
Kristal
Ada
Bakteri
Negatif
Sel ragi
Negatif
Parasit
Negatif
Pemeriksaan Penunjang
2. Uji faal ginjal
Klirens kreatinin urin selama 12 atau 24 jam
Klirens kreatinin Kreatinin urin (mg/dl) x volume
urin (dl)
Kreatinin serum (mg/dl)
Klirens kreatinin < 40ml/menit -> kerusakan
ginjal sedang sampai berat.
Nilai rujukan pada uji klirens kreatinin pada
orang dewasa dan anak-anak adalah 85 135
ml/menit.
Pemeriksaan Penunjang
2. Uji faal ginjal
Klirens kreatinin urin selama 12 atau 24 jam
Klirens kreatinin Kreatinin urin (mg/dl) x volume
urin (dl)
Kreatinin serum (mg/dl)
Klirens kreatinin < 40ml/menit -> kerusakan
ginjal sedang sampai berat.
Nilai rujukan pada uji klirens kreatinin pada
orang dewasa dan anak-anak adalah 85 135
ml/menit.
Pemeriksaan Penunjang
-Kreatinin serum
Kreatinin hasil penguraian kreatin fosfat otot.
Kreatinin serum dianggap lebih sensitif dan
merupakan indikator khusus pada penyakit ginjal
dibandingkan uji dengan kadar nitrogen urea darah
(BUN).
BUN + Kreatinin normal -> hipovolemia
BUN + Kreatinin -> dicurigai gangguan
ginjal
Pemeriksaan Penunjang
- Radiologi
a. Foto polos abdomen
1. Penyuntikan media
kontras
2. Media kontras
bersirkulasi
3. Menuju ginjal
tempat media
kontras
diekskresikan
Diagnosis Banding
Diagnosis Banding
Sindrom Nefrotik
Proteinuria massif
(>3,5 g/d)
Hipoalbuminemia,
edema dan
hiperlipidemia
BUN biasanya
normal
Sindrom nefrotik
terkadang diikuti
oleh penyakit
glomerulus primer
(idiopatik) atau
gangguan sistemik
Risk
Injury
6 jam
Failure
12 jam
Loss
Gagal
ginjal
kerusakanan
akut
fungsi
persisten;
ginjal
selama
atau
selama 12 jam
jam
anuria
EPIDEMOLOGI
Keadaan
ETIOLOGI
Patofisiologi
Gejala Klinis
Oliguria
Diuresis
Penyembuha
n
Peningkatan
pengeluaran urin
sampai melebihi
400mL per hari
Berlangsung selama
1 tahun
Berlangsungnya
antara 2-3 minggu
Perbaikan anemia
Diikuti dengan
azotemia
Perbaikan
kemampuan
pemekatan ginjal
Penatalaksanaan
Renal Replacement Th
Indikasi RRT
1
Ensefalopati uremik
Perikarditis uremik
10
11
Hipertermia / Hipotermia
12
Komplikasi
Prognosis
Baik jika ditangani
Dipengaruhi oleh keadaan klinik dan
derajat gagal ginjal, faktor usia, makin
tua makin buruk prognosanya karena
itu pencegahan, diagnosis dini, dan
terapi dini perlu ditekankan
Kesimpulan