JANUARI 2016
Oleh :
IDENTITAS PASIEN
Nama Penderita
: Ny. Rosmiaty
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tgl lahir/umur
: 14-08-1959 / 56 tahun
Alamat
: 12-02-82
Tanggal Masuk
: 07/12/ 2015
Dokter muda
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
ANAMNESIS TERPIMPIN
urin
bercampur
pasir
(-),
keputihan
(+).
Demam
dirasakan 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Sakit kepala (-), batuk
(-), sesak napas (-), nyeri dada (-). Mual (+), muntah (-), nyeri ulu hati
(+). Buang air besar biasa.
PEMERIKSAAN FISIS
Keadaan umum
Sakit sedang/kesan gizi cukup/compos mentis
Kepala
Leher
Tonsil
(T1/T1),
faring
hiperemis
(-),
Thorax
Inspeksi
kemerahan (-)
Palpasi: Nyeri tekan (-), massa tumor (-), krepitasi (-), vocal
fremitus(ka=ki)
Perkusi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Abdomen
:
Inspeksi = Datar ikut gerak napas
Palpasi = Nyeri tekan (+) regio suprapubik, massa tumor (-), hepar
teraba (-), lien teraba (-)
Perkusi = Timpani (+)
Auskultasi = Peristaltik (+) kesan normal
Punggung
Palpasi
: NT (-), MT (-)
Nyeri ketok : (-)
Auskultasi : BP : Vesikuler, Rh -/- , Wh -/-
Ekstremitas
Edema
: -/Eritem Palmaris : (-)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
(21/11/2015)
Jenis Pemerikaan
Hasil
Nilai Rujukan
WBC
17.0x103/Ul
4-10 x 103/uL
RBC
4.58x106/Ul
4.2-5.4 x 106/Ul
HGB
12.1 g/Dl
12-16 g/dL
DARAH
HCT
36.4 %
RUTIN
PLT
455x103/Ul
Neutrofil
74.8 %
50 70 %
Limfosit
11.7%
20 40 %
Monosit
12.8 %
2 8%
Eosinofil
0.4 %
04%
Basofil
0.3 %
01%
34-45 %
URIN LENGKAP
urinalisa
makroskopis
Hasil
Nilai rujukan
Warna
Amber
kuning
Kejernihan
Keruh
Jernih
Berat jenis
1.020
1.000 1.030
pH
5.0
4.5 8.0
Leukosit esterase
1+
Negatif
Nitrit
Negatif
Negatif
Protein
2+
Negatif
glukosa
normal
Normal
URIN LENGKAP
SEDIMEN URIN
HASIL
NILAI
NNORMAL
Eritrosit
5 -7 /lpb
0-2/lpb
Leukosit
8-10/lpb
0-1/lpb
Silinder
Negatif
Negatif
Sel epitel
2-4/lpb
0-2
Kristal
Negatif
Negatif
bakteri
positif
negatif
ELEKTROLIT
Hasil
Nilai
Satuan
Natrium
135
Rujukan
135-148
mmol/L
Kalium
4.2
3.5-4.5
mmol/L
Klorida
102
98-107
mmol/L
HASIL
NILAI
SATUAN
DARAH
SGOT
22
RUJUKAN
<27
U/L
SGPT
27
<34
U/L
GDS
126
<140
mg/dl
Ureum
42
16-48
mg/dl
Kreatinin
0.73
0.51-0.95
mg/dl
KIMIA
DIAGNOSIS
Infeksi Saluran Kemih
PLANNING
IVFD RL 20 tpm
Ceftriaxone 2gr/24jam/IV
Asam mefenamat 3X500mg
ANJURAN
USG abdomen
FOLLOW UP
TANGGAL
08/12/2015
TD :130/80
N : 80x/i
P :20x/i
S : 36,8
PERJALANAN PENYAKIT
S: nyeri perut (+), mual (+)
O: sakit sedang/ gizi cukup/ compos
mentis
Kepala:
anemis (-)
ikterus (-)
sianosis (-)
Thorax:
BP: vesikuler
BT: Rhonki -/Wheezing -/ Abdomen:
Nyeri Tekan (+) regio epigastrium
dan suprapubik
Hepar tidak teraba
Lien tidak teraba
Extremitas : Edema Pretibial (-)
A: Infeksi saluran kemih
INSTRUKSI DOKTER
Pemberian makanan lunak, diet
TKTP
- IVFD RL 1500 cc
- Ceftriaxon 2 gr/24 jam/iv
- Asam mefenamat 500 mg/8
jam/oral (kalau nyeri)
- Domperidon 10 mg/8 jam/oral
Rencana: USG abdomen
TANGGAL
09/12/2016
TD: 130/90
N :80x/i
P : 20x/i
S :36,8
PERJALANAN PENYAKIT
INSTRUKSI DOKTER
Pemberian makanan
lunak, diet TKTP
- IVFD NaCl 0.9% 28tpm
- Ceftriaxon 2 gr/24
jam/iv
- Asam mefenamat 500
mg/8 jam/oral (kalau
nyeri)
- Domperidon 10 mg/8
jam/oral
TANGGAL
10/12/2015
TD :120/80
N : 80x/i
P : 20x/i
S : 36,7
PERJALANAN PENYAKIT
INSTRUKSI DOKTER
Pemberian makanan lunak, diet
TKTP
- Aff Infus
-Ceftriaxon STOP
-Ciprofloxacin
500mg/12jam/oral
- Asam mefenamat 500 mg/8
jam/oral (kalau nyeri)
-Domperidon 10 mg/8 jam/oral
-Pasien boleh rawat jalan
RESUME
Seorang
wanita
umur
56
tahun
masuk
rumah
sakit
Cont.
didapatkan
nyeri
pemeriksaan penunjang,
tekan
regio
suprapubik.
Pada
domperidon,
dan
Asam
mefenamat.
Setelah
PEMBAHASAN
INFEKSI SALURAN KEMIH
DEFINISI
dalam
klinis
Klasifikasi
Klasifikasi ISK berdasarkan:
1. Anatomi
ISK bawah:
- Perempuan: sistitis, SUA
- Laki-laki: sistitis, prostatitis, epididymitis, dan uretritis.
ISK atas : pielonefritis akut (PNA), pielonefritis kronik (PNK)
2. Klinis
ISK Sederhana/ tak berkomplikasi
ISK berkomplikasi
EPIDEMIOLOGI
ISK tergantung banyak faktor; seperti usia, gender, prevalensi bakteriuria,
dan faktor predisposisi yang menyebabkan perubahan struktur saluran
kemih termasuk ginjal. Selama periode usia beberapa bulan dan lebih dari
65 tahun perempuan cenderung menderita ISK dibandingkan laki-laki.
ETIOLOGI
Penyebab terbanyak adalah bakteri gram-negatif termasuk
bakteri yang biasanya menghuni usus kemudian naik ke sistem
saluran kemih. Paling sering ditemukan: Escherichia coli
PATOGENESIS
Diagnosis
1. Gambaran klinis
ISK bawah: nyeri supra pubik, disuria, hematuri, dan urgensi.
ISK atas: demam, kram, nyeri punggung, muntah.
2. Pem. Penunjang
Laboratorium
Urinalisis: eritrosit, leukosit
Bakteriologis
Tes Plat celup (Dip - slide)
Radiologi
USG
BNO IVP
CT scan
Penatalaksanaan
Prinsip umum:
Eradikasi bakteri penyebab dengan menggunakan
antibiotik yang sesuai.
Mengkoreksi kelainan anatomis yang merupakan faktor
prediposisi.
Tujuan penatalaksanaaan:
mencegah dan menghilangkan gejala,
mencegah dan mengobati bakteriemia dan bakteriuria,
mencegah dan mengurangi risiko kerusakan ginjal yang
mungkin timbul dengan pemberian obat obatan yang
sensitif, murah, aman dengan efek samping yang
minimal.
ISK bawah
Dosis
Interval
2 x 160/800 mg
3 hari
Trimetroprim
2 x 100 mg
3 hari
Siprofloksasin
2 x 100 250 mg
3 hari
Levofloksasin
2 x 250 mg
3 hari
Sefiksim
2 x 250 mg
3 hari
Sefpodoksim proksetil
1 x 400 mg
3 hari
Nitrofurantoin makrokristal
2 x 100 mg
3 hari
Nitrofurantoin monohidrat
4 x 50 mg
7 hari
Nitrofurantoin
makrokristal
2 x 100 mg
7 hari
2 x 500 mg
7 hari
Amoksisilin/ klavulanat
monohidrat
ISK atas
The infection Disease Society of America
menganjurkan satu dari tiga alternatif terapi
antibiotika intravena sebagai terapi awal selama
48-72 jam sebelum diketahui mikroorganisme
penyebabnya :
Flurokuinolon
Aminoglikosida dengan atau tanpa ampisilin
Sefalosporin berspektrum luas dengan atau tanpa
aminoglikosida
Dosis
1 gram
Interval
12 jam
Siprofloksasin
400 mg
12 jam
Levofloksasin
500 mg
24 jam
Ofloksasin
400 mg
12 jam
3-5 mg/kgBB
24 jam
1 mg/ kg BB
8 jam
Ampisilin (+gentamisin)
1-2 gram
6 jam
Tikarsilin klavulanat
3, 2 gram
8 jam
Piperasilin tazobaktam
3, 375 gram
28 jam
Imipenem silastarin
250-500mg
6 -8 jam
Gentamisin (+ ampisilin)
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada infeksi
saluran kemih antara lain batu saluran kemih,
obstruksi saluran kemih, sepsis, infeksi kuman
yang multisistem, gangguan fungsi ginjal.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
TERIMA KASIH