Keterdapatan Airtanah:
Bahan air (air hujan/ air meteorik)
Tempat (wadah)rongga/ pori-pori dalam tanah/batuan:
Akuifer
Akuifug
Akuitar
Akuiklud
CURAH HUJAN/PRESIPITASI
Pengertian Curah Hujan :
Jumlah hujan yang jatuh pada luasan wilayah tertentu
2. Motode Isohyet
Diterapkan untuk daerah yang memiliki kemiringan
permukaan tanah sedang (dataran rendah hingga
perbukitan rendah) dengan data curah hujan cukup
dan merata. Luas daerah diantara dua garis isohyet
dihitung dan curah hujan tersebut adalah nilai ratarata dari kedua isohyet yang mengapitnya.
3. Metode Polygon
Metode ini biasa diterapkan pada daerah yang
memiliki kemiringan permukaan tanah tinggi
(dataran tinggi dan pegunungan). Dengan m etode ini masing-masing titik pengukuran me miliki daerah pengaruh :
P = Jumlah (Pi Ai/AE) = 1/AE . Jumlah (Pi . Ai)
Pi : curah hujan
Ai : luas daerah pengaruh suatu titik peng amatan
AE: luas daerah pengaruh total.
Pengelolaan data CH
Metode Aritmatis
Metode Poligon
Metode Isohyet
Metode Hypsometri
AWAN
ET
Kondensasi/ Hujan
P = R + ET + I
AIR PERMUKAAN
(laut, sungai, danau, rawa, es)
Infiltrasi/
Perkolasi
AIRTANAH
(at bebas, at tertekan)
Mata Air
CH = I + Ro + ET + DS
Atau
CH = Ro + ET + BF + DS
Keterangan :
CH
: Curah hujan
(mm)
Ro
: Air Limpasan
(mm/bln)
ET
: Evaporasitranspirasi
(mm/bln)
I : infiltrasi
(mm/bln)
BS
: Base flow
(mm/bln)
DS
: Imbuhan atau Pengurasan airtanah
(mm/bln)
I N F I LTRAS I
(PERESAPAN AIR PERMUKAAN KE DALAM TANAH)
(mm/bln)
Keterangan :
I : laju infiltrasi (mm/bln)
Qmin rata-rata: debit minimum rata-rata (mm/bln)
L : luas daerah aliran sungai (km 2)
: Evapotranspirasi
(mm/bln)
: Curah hujan rata-rata
(mm/bln)
: Temperatur rata-rata bulanan udara (oC)
Q minimum rata-rata