Anda di halaman 1dari 35

PRESENTASI KASUS

Juvenile Rheumatoid
Arthritis
Pembimbing: dr. Anton
Gunawan
Penyaji: Christian Melka

IDENTITAS

Nama
Usia
Jenis Kelamin
Agama
Alamat
Tgl Masuk
2016

:
:
:
:
:
:

An D
8 Tahun
Laki-Laki
Islam
Perumnas
03 September

ANAMNESA
Anamnesis (anak)
Keluhan Utama : Cepat lelah, Badan

terasa sakit terutama pada


persendian, awalnya hanya kaki
semakin lama di tempat lain juga
mengalami hal yang sama

Alloanamnesis (ibu pasien)


KeluhanTambahan :Anak awalnya mengalami
sakit pada lutut dan nyeri-nyeri kurang lebih
sejak 3 bulan lalu, namun 2 bulan terakhir
nyeri yang sama terdapat pada jari dan
tangan, dan kaki, kadang disertai dengan
demam yang hilang timbul, tidak terlalu
panas, muncul bersamaan dengan rasa sakit
pada sendi, cepat lelah walau tidur sudah
lebih dari 8-10 jam, Sebelumnya sering
mengalami batuk pilek dan diberi obat dari
warung sembuh sendiri, 2 minggu lalu sempat
dirawat dirumah sakit 4 hari dengan diagnosa
DF.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


3 Bulan lalu : Nyeri sendi pada lutut saja
2 bulan lalu : Nyeri pada persendian bertambah di
tempat lain, lengan, jari, dan pergelangan kaki, cepat
lelah, demam
2 minggu lalu : Dirawat di rumah sakit dengan
diagnosa DB selama 4 hari
Puskesmas : Nyeri sendi lagi, masih terasa sakit,
demam yang tidak terlalu tinggi.

RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
ASMA disangkal
Alergi disangkal
Batuk pilek yang meningkat 1 tahun terakhir

>10 x

Hasil Laboratorium (03 September


2016)
Jenis
Pemeriksaan

Hasil

Satuan

Nilai Normal

Hemoglobin

12

g/dl

11,5 15,5

Hematokrit

35%

35 45

Leukosit

6,9

ribu/ul

4,5 13,5

Trombosit

180

ribu/ul

150 400

0 0,75%

14,8

13

35

Neutrofil

35

54 62

Limfosit

40.9

25 33

Monosit

8.3

37

LED

27

Mm/jam

0-10

Basofil
Eosinofil
Batang

Hasil Laboratorium (03 September


2016)
Jenis
Pemeriksaan

Hasil

Satuan

Nilai Normal

SGOT

20

g/dl

0-50

SGPT

12

g/dl

0-50

140.3

mmol/L

123-145

Kalium

4.14

mmol/L

3.5-5.5

Clorida

101

mmol/L

94-111

Ureum

14

mg/dl

15-45

Kreatinin

0.2

mg/dl

0.75-1.2

IgM/igG

-/+

-/-

RF

POS

Neg

ASTO

<200

<200

Natrium

Hasil Laboratorium (03 September


2016)
Jenis Pemeriksaan

Hasil

Satuan

S. Typhi O

negatif

Negatif

S. Parathyphi AO

Negatif

Negatif

S. Parathyphi BO

Negatif

Negatif

S. Parathyphi CO

Negatif

Negatif

S. Typhi H

Negatif

Negatif

S. Parathyphi AH

Negatif

Negatif

S. Parathyphi BH

Negatif

Negatif

S. Parathyphi CH

negatif

Negatif

Serologi umum
Widal

RIWAYAT KELUARGA + SEKITAR


Keluhan serupa dalam keluarga disangkal
Keluhan serupa di lingkungan sekitar

disangkal

KEHAMILAN + KELAHIRAN
Antenatal
ANC lupa, pemeriksaan di bidan
Masalah selama kehamilan (-)

Persalinan
Lahir secara spontan per vaginam
Usia kehamilan 9 bulan
BBL 2.800 gram, PBL Tidak Ingat

RIWAYAT MAKAN
ASI sampai usia 1 tahun
Usia 8 bulan ASI + PASI
Usia 1 tahun 5 bulan makanan padat 3x

sehari

Makanan sekarang nasi, lauk dan sayur

+ buah 3x sehari

RIWAYAT IMUNISASI
Imunisasi dasar
Hepatitis B 3X
Polio 4X
BCG 1X
DPT 3X
Campak 1X

Tidak ada Imunisasi Tambahan

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran
Tanda vital

: Tampak sakit ringan


: Compos Mentis
: TD = 100/70 mmHg
HR= 80x/mnt teratur, kuat,penuh
RR = 20x/mnt
S = 37.8C
Kepala
: Normosefali, Deformitas (-)
Mata
: Konjungtiva anemis -/-,
Sklera
Ikterik -/-,
Telinga
: MAE +/+, Sekret -/-, MT intak
+/+

PEMERIKSAAN FISIK
Hidung
Mulut

: Septum nasi di tengah, sekret -/: Mukosa oral basah, faring


hiperemis -/-,
Tonsil T1/T1
Leher
: KGB coli tidak teraba membesar
Paru

(I) Gerakan napas terlihat simetris


(P) Gerakan napas teraba simetris
(P) Sonor di kedua lapangan paru
(A) Bronkovesikuler +/+, Rh -/-, Wheezing -/-

PEMERIKSAAN FISIK
Jantung

(I) Ictus cordis tidak terlihat


(P) Ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicula sinistra
(P) Kesan kardiomegali (-)
(A) Bunyi jantung I & II reguler, murmur (-) , gallop (-)
()Abdomen

(I) Tampak datar


(P) Supel, lien tidak teraba, hepar teraba 1 cm dibawah arcus
costae dan 1 cm dibawah processus xypoideus, undulasi (P) Pekak di kuadran kanan bawah 1 cm
(A) Bising usus +, 4x/menit

PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas

Akral hangat, CRT < 2 detik, Flare (-)

Kulit

Turgor kulit baik

Genitalia

Tidak Diperiksa

STATUS GIZI
BB
PB
WFA
HFA
WFH
Status

: 25 kg
: 135 cm
: 25/26x 100% = 96%
: 135/128 x 100% = 105%
: 25/30 x 100% = 83%
gizi baik

DIAGNOSIS KERJA

Susp Juvenile Rheumatoid Arthritis

Tatalaksana
Rujuk RSUD Poli Anak
Paracetamol 3 x 250 mg
Methylprednison 3 x 0,5 mg

PEMBAHASAN

DEFINISI
Arthritis rheumatoid Juvenile (ARJ) adalah penyakit

arthritis kronis pada anak-anak umur di bawah 16


tahun. ARJ ditandai oleh menetapnya temuan
peradangan secara objektif di satu atau lebih sendi
selama paling sedikit 6 minggu dengan eksklusi
kausa lain peradangan sendi pada anak usia 16
tahun atau kurang

Anamnesa
Arthritis present for at least 6 weeks before diagnosis

(mandatory for diagnosis of JIA)


Either insidious or abrupt disease onset, often with
morning stiffness or gelling phenomenon and
arthralgia during the day
Complaints of joint pain or abnormal joint use
History of school absences or limited ability to
participate in physical education classes
Spiking fevers occurring once or twice each day at
about the same time of day
Evanescent rash on the trunk and extremities
Psoriasis or more subtle dermatologic manifestations

Physical findings are important to provide criteria

for diagnosis and to detect abnormalities


suggestive of alternative etiologies, as well as to
indicate disease subtypes. Such findings include
the following:
Arthritis: Defined either as intra-articular
swelling on examination or as limitation of joint
motion in association with pain, warmth, or
erythema of the joint; physical findings in JIA
reflect the extent of joint involvement
Synovitis: Characterized by synovial proliferation
and increased joint volume; the joint is held in a
position of maximum comfort, and range of
motion often is limited only at the extremes

Klasifikasi

( International league Against

Rheumatism )

1. Sistemik
2. Poliartikular ditandai dengan nyeri

sendi 5
3. Oligoarthritis ditandai dengan nyeri

sendi <4

Diagnosis Banding
Osteomielitis
Rheumatic Fever
SLE

Pemeriksaan Tambahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pemeriksaan darah lengkap,


Urin lengkap
Fungsi Hati
Fungsi Ginjal
Tes ANA
Faktor rematoid

Radiologi
1. Pembengkakan jaringan lunak sekitar
2.
3.
4.
5.
6.

sendi,
Pelebaran ruang sendi.
Osteoporosis, dan kelainan yang agak
jarang seperti
Formasi tulang baru periostal.
Erosi tulang persendian dan penyempitan
daerah tulang rawan.
Ankilosis dapat ditemukan terutama di
daerah sendi karpal dan tarsal

TATALAKSANA
Tujuan utama pada

Tatalaksana
1. Mengendalikan gejala klinis
2. Mencegah deformitas
3. Meningkatkan kualitas hidup
4. Mencegah Komplikasi Lebih

Lanjut

1. Antiinflamasi nonsteroid : Diklofenak 2-

3mg/kg/bb dalam 2 dosis (maksimal 200mg)


atau Ibuprofen dengan dosis 30-50mg/kg
hari 3-4 dosis ( maks 2400mg , lama
penggunaan 4 minggu sebelum obat lain
2. Untuk gejala sistemik berat, prednison 0.25-

2mg/kg/hari ( single dose ) tepering down


bila perbaikan

3. DMRAD.. Metrotexat (mtx) 10-

15mg/m2/minggu per oral ( tidak boleh


dalam puyer) dosis tunggal maksimal 5
tablet perhari, wajib diberikan dengan asam
folat 1-2mg per oral

Komplikasi
1. Komplikasi pada mata (uveitis )
2. Deformitas tulang
3. Gangguan pertumbuhan
4. Kontraktur Sendi
5. Perikarditis

Indikator Prognosis
Buruk:
1. Tipe sistemik yang aktif pada 6 bulan pertama
2. Poliartritis
3. Anak Perempuan
4. Faktor rheumatoid positif
5. Kaku sendi yang persisten
6. Tenosinovitis
7. Nodul Subkutan
8. Tes ANA +
9. Artritis pada jari tangan dan kaki pada awal penyakit,
10. erosi yang progresif
11. Pausiartikuler tipe eksten

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai