BPH
Prevalensi
Pasien BPH bergejala yang berjumlah sekitar
80.000 pada tahun 1991, diperkirakan akan
meningkat menjadi satu setengah kalinya
pada tahun 2031.
Prevalensi BPH yang bergejala pada pria
berusia 40-49 tahun mencapai hampir 15%.
Angka ini me-ningkat dengan bertambahnya
usia, sehingga pada usia 50-59 tahun
prevalensinya mencapai hampir 25%, dan
pada usia 60 yahun mencapai angka sekitar
43%.
Patofisiologi
Pembesaran prostat menyebabkan terjadinya
penyempitan lumen uretra pars prostatika
dan menghambat aliran urin sehingga
menyebabkan tingginya tekanan intravesika.
Untuk dapat mengeluarkan urin, buli-buli
harus berkontraksi lebih kuat guna melawan
tahanan, menyebabkan terjadinya perubahan
anatomik buli-buli, yakni: hipertropi otot
destrusor, trabekulasi, terbentuknya selula,
sakula, dan divertikel buli-buli.
Diagnosis
Anamnesis
lama keluhan
Riwayat penyakit lain dan penyakit pada saluran
urogenitalia (pernah mengalami cedera, infeksi,
atau pem-bedahan)
Riwayat kesehatan secara umum dan keadaan
fungsi seksual
Obat-obatan yang saat ini dikonsumsi yang
dapat menimbulkan keluhan miksi
Tingkat kebugaran pasien yang mungkin
diperlukan untuk tindakan pembedahan.
Gejala obstruktif :
pancaran melemah
rasa tidak puas setelah BAK
kalau mau miksi menunggu lama (Hesitancy)
harus mengedan (straining)
kencing terputus-putus ( intermittency)
miksi memenjang, akhirnya menjadi retensi urin
dan inkontinen karena nerflow
Pemeriksaan fisik
- Rectal Toucher
Urinalisis
leukosituria dan hematuria.
Pemeriksaan PSA (Prostate Specific Antigen)
Rentang kadar PSA yang dianggap normal
berdasarkan usia adalah22:
40-49 tahun: 0-2,5 ng/ml
50-59 tahun:0-3,5 ng/ml
60-69 tahun:0-4,5 ng/ml
70-79 tahun: 0-6,5 ng/ml
Uroflometri
Pemeriksaan ini ditujukan untuk
mendeteksi gejala obstruksi saluran
kemih bagian bawah yang tidak
invasif.
Pencitraan
Pemeriksaan pencitraan terhadap
pasien BPH dengan memakai IVP atau
USG dan CT Scan
Terapi
(1) tanpa terapi (watchful waiting),
(2) medikamentosa, dan (3) terapi
intervensi. Di Indonesia, tindakan
Transurethral Resection of the
prostate (TURP) masih merupakan
pengobatan terpilih untuk pasien
BPH.6