Pendahuluan
KONSEP
MORTALITAS DAN
MORBIDITAS
Konsep Kematian
Lahir hidup
Hidup
Mati
Definisi Mortalitas
Mortalitas adalah jumlah kematian yang terjadi dalam suatu
populasi.
Kematian : peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat
setelah kelahiran hidup(Organisasi Kesehatan Dunia
-WHO-)
Lahir hidup (live birth)L peristiwa keluarnya hasil konsepsi
dari rahim seorang ibu secara lengkap tanpa memandang
lamanya kehamilan dan setelah perpisahan tersebut terjadi
Definisi Mortalitas
Lahir mati (fetal death) : peristiwa menghilangnya tandatanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum hasil konsepsi
tsb dikeluarkan dari rahim ibunya.
Dibedakan atas 3 kejadian, yaitu:
Stillbirth (late fetal death)
Keguguran
Aborsi
KONSEP PYL
Konsep jumlah tahun hidup orang (person-years
lived) sering untuk menyatakan besarnya jumlah
penduduk yang mengalami risiko suatu peristiwa
Perlu diingat:
Jumlah penduduk baik pada awal tahun maupun
pada akhir tahun adalah suatu angka yang sangat
berbeda dengan jumlah tahun hidup orang
Perlu diperhatikan:
Untuk daerah yang jumlah penduduknya sedikit /
kecil atau menghitung ukuran mortalitas tertentu
maka jumlah penduduk tengah tahun bukan
perkiraan yang baik untuk menghitung PYL.
Contoh:
Angka Kematian Bayi (AKB):
- jumlah bayi di suatu daerah biasanya tidak
banyak
- bayi adalah orang yang baru menjalani
kehidupan < 1 tahun
- ancaman kematian pada bayi sangat besar
D
CDR =
x k
P
Keterangan:
D = jumlah kematian dalam satu tahun
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K = konstanta (1000)
Contoh :
Jumlah penduduk Kota Malang pada tanggal
31 Desember 2000 = 756.982 jiwa, dan pada
31 Desember 2001 = 763.644 jiwa.
Maka penduduk tengah tahun Kota Malang
tahun 2001 = (756.982 + 763.644) / 2 = 760.313
jiwa.
Apabila ada 856 kematian selama tahun 2001
maka CDR Kota Malang tahun 2001 = (856 /
760.313 ) x 1000
= 1,13 0/00 atau 1,13 tiap 1000 penduduk
Kelebihan CDR:
1. Mudah dihitung dengan cepat, karena itu
bisa segera diinformasikan ke masyarakat
2. Dapat memberi kesimpulan awal/ petunjuk
pendahuluan mengenai tingkat kematian,
serta bisa juga diketahui trend-nya
3. Dapat untuk menyelidiki fluktuasi kematian
pada periode waktu tertentu
4. Tidak memerlukan data kematian
berdasarkan kriteria tertentu
Kelemahan CDR:
1. Tidak menggambarkan kematian
berdasarkan kriteria / variabel tertentu
2. Hasilnya merupakan angka rata-rata,
sedangkan tingkat kematian anata
kelompok dalam populasi mungkin berbeda
3. Kurang aman untuk tujuan komparasi /
perbandingan, sehingga harus hati-hati
ASDR =
xk
ASDR =
xk
Kelompok
umur
Jumlah
penduduk
tengah tahun
Jumlah
kematian
tahun x
Tingkat
kematian
tahun (0/00)
0 34
> 35
2000
1000
40
80
20
80
Jumlah
3000
120
40
(CDR)
Cara penghitungannya :
2000
CDR = (
1000
x 20 ) + (
3000
=
40
x 80 )
3000
80
3
3
= 40 per 1000 penduduk ( 40 0/00 )
Hubungan di atas dapat dinyatakan dengan persamaan:
Pi
CDR = (
i
) DRi
P
04
5 39
> 40
1500
4000
500
500
5000
500
500
4000
1500
120
40
40
40
50
40
50
20
60
80
10
80
80
10
80
100
5
40
A = 33,3
B = 21,7
21,7
Jumlah kematian
04
5 39
> 40
ASDR (0/00)
04
5 39
> 40
CDR (0/00)
Populasi
STANDARISASI
Sebagaimana telah disebutkan pada bahasan sebelumnya,
bahwa banyak variabel yang mempengaruhi angka
kematian, antara lain:
Umur / komposisi umur
Tempat tinggal (desa, kota)
Pekerjaan
Jenis kelamin
(hampir secara universal wanita lebih rendah tingkat
kematiannya dari pada pria, hampir pada semua kelompok
umur)
Status perkawinan
(pada umur dewasa, mereka yang kawin lebih rendah
tingkat kematiannya dari pada bujangan, janda / duda, dan
cerai )
STANDARISASI
STANDARISASI LANGSUNG
(Direct standarisation)
Standarisasi langsung dilakukan dengan syarat ada
data:
a. Untuk populasi standar:
1. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur
2. Jumlah penduduk seluruhnya
b. Untuk populasi yang distandarisasi
1. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur
2. Jumlah kematian berdasarkan kelompok umur
Selain itu Populasi standar dan populasi yang akan
distandarisasi harus diketahui CDR nya
Contoh:
Kelomp
umur
(th)
Populasi A
Populasi B
Penduduk
Tingkat kematian
Penduduk
tengah tahun
(x1000)
tengah tahun
Tingkat kematian
(x1000)
0 44
2000
35
4000
25
> 45
3000
50
1000
75
5000
CDR: 44
5000
CDR: 35
PiA
2000 x 25
=
3000 x 75
+
5000
5000
= 10 + 45
= 55 per 1000 penduduk ( 55 0/00 )
PiB
4000 x 35
=
1000 x 50
+
5000
5000
= 28 + 10
= 38 per 1000 penduduk ( 38 0/00 )
Interpretasi :
a. CDR populasi B yang distandarisasi dan populasi A
sebagai standar
Sebelum distandarisasi :
CDRA
> CDRB
(440/00)
(350/00)
Sesudah distandarisasi :
CDRA
< CDRB
(440/00)
(550/00)
CDRB
(Sebelum stand.)
<
CDR B
(Sesudah stand.)
>
CDRA
(Sesudah stand.)
Contoh :
Populasi B
Umur
ASDR populasi A
(x 1000)
Jumlah Penduduk
Expected Death
04
4,37
567.104
2.478
5 14
0,45
504.028
227
15 24
1,02
401.294
409
25 44
1,76
597.025
1.051
45 64
10,44
487.071
5.085
> 65
68,94
201.238
13.873
2.475.760
23.123
Diketahui :
CDR Populasi A = 8,860/00
CDR Populasi B = 9,080/00
Jumlah seluruh kematian populasi B yang
sesungguhnya = 22.487 jiwa
Dihitung :
Actual death
SMR =
Expected death
22.487
SMR =
= 0,972
23.123
Indirec Standarized
Interpretasi :
Sebelum standarisasi
CDRA
(8,860/00)
<
CDRB
(9,080/00)
Sesudah standarisasi
CDRA
(8,860/00)
>
CDRB
(8,610/00)
CDRB
(9,080/00)
(Sebelum stand.)
>
CDRB
(8,61 0/00)
(Sebelum stand.)
x 1000
Jumlah kelahiran
Jumlah kematian
Tahun 1
B1
D1
D1
Tahun 2
B2
D2
D2
Tahun 3
B3
D3
D3
D2 + D2
IMRtahun 2 =
B2
Namun untuk menghitung kematian bayi tersebut
harus dihitung berdasarkan tahun kalender, dengan
demikian harus dilakukan penyesuaian
(adjustment)
Ada 2 (dua) cara untuk melakukan penyesuaian
(adjustment):
1.Menyesuaikan pembilang agar sesuai dengan
penyebutnya.
2.Memyesuaikan penyebut agar sesuai dengan
pembilangnya.
IMR2
f D2
(1 f) D2
+
B1
Keterangan : D2 = D2 + D2
B2
xk
D
2
cara 1 yaitu:
f =
D2 + D2
Contoh:
Tahun
Jumlah kelahiran
Jumlah kematian
Tahun 2009
3800
Tahun 2010
3650
7
9
Tahun 2011
3325
8
10
5
12
Terima Kasih