Kuliah 8 Tehnik Pengumpulan Data
Kuliah 8 Tehnik Pengumpulan Data
PENGUMPULAN DATA
No
Metode
Instrumen
Kuesioner/Angket
Kuesioner/Angket
Responden (mhs,
petani, pejabat, dsb)
Interview / Wawancara
Pedoman Wawancara
Responden (mhs,
petani, pejabat, dsb)
Observasi
Panduan Observasi
Studi Dokumen
Form Pencatat
Dokumen
Catatan resmi,
dokumen, UU, Putusan
hakim, buku, jurnal, dsb
5
Virtual Tracking
Mesin Pencari
Sumber Data
Rumus :
I (instrumen) = f (fungsi) x (D)
(Data)
1. KUESIONER (ANGKET)
Pengertian
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. Suharsimi Arikunto
(1999:140
Kuesioner dipakai untuk menyebutkan metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan
metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner.
Jenis kuesioner dapat dibeda-bedakan dari berbagai sudut pandang :
Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada:
Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan
kalimat sendiri.
Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabanya sehingga responden tinggal memilih.
Dipandang dari jawaban yang diberikan ada:
Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya
Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain
Dipandang dari bentuknya maka ada:
Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesionr tertutup.
Kuesioner isian yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
Chek list sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda chek pada kolom yang
sesuai.
Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang
menunjukan tingkatan-tingkatan.
Tujuan diadakan try out ini adalah sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1998:
166) :
Untuk menambah item yang sangat perlu atau meniadakan item yang
ternyata tidak relevan dengan tujuan penelitian.
Melalui try out ini angket juga diuji validitas dan rehabilitasnya.
Instrumen yang baik mempunyai validitas dan rehabilitas yang tinggi.
Wawancara / Interview
Wawancara adalah cara memperoleh informasi /
data dg bertanya langsung pd yg diwawancarai.
Hasil wawancara ditentukan oleh faktor2 yg
berinteraksi & mempengaruhi arus informasi, yi:
pewawancara, yg diwawancarai, topik penelitian
yg tertuang dlm daftar pertanyaan dan situasi
wawancara.
Syarat mjd pewawancara yg baik : ketrampilan
mewawancarai, motivasi yg tinggi dan rasa
aman yi tdk ragu2 dan takut menyampaikan
pertanyaan.
Syarat-Syarat Wawancara
Sblm wawancara dilakukan pewawancara sdh hrs tahu hal2
yg akan ditanyakan. Pewawancara tdk boleh mengarang
pertanyaan seadanya.
Harus terlebih dahulu diciptkan hubungan baik. Hal ini
penting utk menghilangkan kecemasan yg diwawancarai,
memberikan jaminan bhw jawaban2-nya tdk akan
menimbulkan konsekuensi yg merugikan dirinya dan
membangkitkan keinginan bekerjasama.
Selama wawancara berlangsung pewawancara hrs waspada
dlm menghadapi saat2 kritis, yaitu saat dimana yg
diwawancarai mulai mengalami kesukaran utk tetap
memberikan jawaban yg sebenarnya. Dlm hal demikian
pewawancara hrs mampu memelihara situasi yg baik dg
berbagai cara.
Penutup wawancara hendaknya mrp usaha agar yg
diwawancarai tdk merasa habis manis sepah dibuang.
MACAM-MACAM WAWANCARA
Wawancara tdk terarah / tdk terpimpin / tdk berstruktur.
Ciri utamanya adalah seluruh wawancara tdk didasarkan pada suatu
sistem atau daftar pertanyaan yg telah disusun lebih dahulu.
Pewawancara tidak memberikan pengarahan yg tajam, tetapi diserahkan
pd yg diwawancarai utk memberikan penjelasan menurut kemauannya
sendiri.
Keuntungannya :
Mendekati keadaan yg sebenarnya krn didasarkan pd spontanitas yg
diwawancarai.
Lebih mudah utk mengidentifikasikan masalah yg diajukan oleh
pewawancara.
Lebih banyak kemungkinan utk menjelajahi aspek2 dari masalah yang
diajukan.
Kelemahannya :
Sukar utk membandingkan hasil wawancara yg satu dg lainnya;
Sering terjadi tumpang tindih dlm pengumpulan data;
Sukar utk mengolah data & mengadakan klasifikasi, shg hrs disediakan
banyak waktu dan tenaga yg sebenarnya tdk perlu.
WAWANCARA TERARAH
Tipe wawancara ini terdapat pengarahan atau
struktur tertentu, yi :
Rencana pelaksanaan wawancara
Mengatur daftar pertanyaan serta membatasi
jawaban-jawaban
Memperhatikan karakteristik pewawancara maupun
yg diwawancarai
Membatasi aspek2 dari masalah yang ditanyakan
Biasanya mempergunakan daftar pertanyaan yang
sudah dipersiapkan lebih dahulu.
WAWANCARA MENDALAM
(DEPTH INTERVIEW)
Wawancara ini dirancang utk membangkitkan
pernyataan2 secara bebas yg dikemukakan
bersungguh-sungguh secara terus terang. Tujuannya
utk mengungkapkan aspek2 penting dari suatu
situasi psikologis yg tdk mungkin diketahui utk
memahami tingkah laku2 yg diamati serta pendapat2
dan sikap2 yg dilaporkan.
Wawancara ini memerlukan keahlian & ketrampilan
ttt dari pihak pewawancara. Bila kemampuan dan
ketrampilan tsb tdk dimiliki, sebaiknya tdk
dipergunakan wawancara mendalam sbg teknik
pengumpulan data penelitian.
3. Observasi (Pengamatan)
Pengertian
Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
terhadap obyek baik secara langsung maupun tidak langsung disebut
pengamatan atau observasi"(Mohamad Ali, 1995 : 91).
Pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena
yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 1998: 136).
Teknik atau cara ini banyak digunakan baik dalam penelitian sejarah,
deskriptif ataupun eksperimental, karena dengan pengamatan
memungkinkan gejala-gejala penelitian dapat diamati dari dekat.
Jenis observasi dibagi dua yaitu:
Observasi langsung merupakan pengamatan terhadap perilaku dan
kondisi lingkungan yang tersedia di lokasi penelitian untuk diteliti.
Dalam penelitian ini peneliti bersifat pasif sebagai pengamat.
Observasi berperan merupakan pengamatan dengan cara khusus dimana
peneliti tidak bersifat pasif sebagai pengamat namun memainkan peran
yang mungkin dalam berbagai situasi bahkan berperan menggairahkan
peristiwa yang sedang dipelajari.
Pengamatan / Observasi
Syarat2 pengamatan ilmiah:
1. Harus didasarkan pada kerangka penelitian ilmiah;
2. Harus dilakukan secara sistematis, metodologis dan konsisten;
3. Pencatatan data hasil pengamatan harus dilakukan secara sistematis, metodologis,
dan konsisten;
4. Dapat diuji kebenarannya secara empiris.
1. Masalah yg diteliti;
2. Ketrampilan & ciri2 pengamat;
3. Ciri2 yg diamati, misal : faktor pekerjaan, ekonomi, politis & hukum,
kebudayaan khusus, dan normatif.
Bentuk2 Pengamatan :
Pengamatan sistematis & Tdk sistematis
Pengamatan sistematis mrp pengamatan terstruktur krn terikat
oleh suatu struktur tertentu sbg suatu kegiatan.
Pengamatan tdk sistematis dilakukan secara tdk sengaja & utk
maksud2 yg kurang jelas bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
MATUR NUWUN