Anda di halaman 1dari 11

FARMAKOGNOSI LANJUTAN

PARAMETER SPESIFIK

Kelompok II
(G
(G
(G
(G
(G
(G
(G
(G
(G
(G
(G
(G
(G
(G
(G
(G
(G

701
701
701
701
701
701
701
701
701
701
701
701
701
701
701
701
701

14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14

048 )
006)
120)
221)
027)
090)
135)
202)
012)
183)
189)
066)
111)
174)
195)
232)
094)

Stefanus Londongallo
Ayu Pratiwi sasaki Putri
Zakinah Aulia
Laxmi Listianti
Tommy Darmawan
Ayati Murti Ningrum
Anggun Riani Matoneng
Nur Afni
Arni Karmita Sari
Rezki Primadia Audina
Selly Triyani
Nur Pita Sari
Fahria Azhar
Ervita Dwi Cahyani
Evayanti Falihu
Serly yanti
Rahmatiya Rusdin

Standarisasi ekstrak tumbuhan obat di


Indonesia merupakan salah satu
tahapan penting dalam pengembangan
obat asli Indonesia. Ekstrak tumbuhan
obat dapat berupa bahan awal, bahan
antara, atau bahan produk jadi. Ekstrak
sebagai bahan awal dianalogikan
dengan diproses menjadi produk Ekstrak
sebagai bahan antara merupakan bahan
yang dapat diproses lagi menjadi fraksifraksi, isolat senyawa tunggal ataupun
tetap sebakomoditi

Tujuan dari standarisasi ekstrak antara lain


mempertahankan konsistensi kandungan
senyawa aktif yang terkandung dalam
ekstrak. Parameter yang ditetapkan dalam
standarisasi ekstrak antara lain: parameter
non spesifik dan parameter
spesifik.Parameter spesifik merupakan
parameter yang sedapat mungkin disusun
hanya dimiliki oleh ekstrak tanaman yang
bersangkutan. Parameter ini digunakan untuk
mengetahui identitas kimia dari simplisia. Uji
kandungan kimia simplisia digunakan untuk
menetapkan kandungan senyawa tertentu
dari simplisia. Biasanya dilakukan dengan
analisis kromatografi lapis tipis

Identitas
Parameter identitas ekstrak :
Ekstrak tata nama
Nama ekstrak (generic,
dagang,paten)
Nama latin tumbuhan (sistematika
botani)
Bagian tumbuhan yang digunakan
(rimpang, daun, dsb)
Nama Indonesia tumbuhan

Organoleptik
Tujuan dari parameter organoleptik
ekstrak yaitu untuk pengenalan awal
yang sederhana seobjektif mungkin
Penggunaan pancaindera
mendeskripsikan bentuk, warna, bau,
rasa sebagai berikut:
Bentuk : padat, serbuk-kering, kental,
cair.
Warna : kuning, coklat, dll
Bau : aromatic, tidak berbau, dll
Rasa : pahit, manis, kelat, dll

Kelarutan Ekstrak Dalam Etanol Dan Air


Parameter ini bertujuan untuk
Memberikan gambaran awal jumlah senyawa
kandungan Nilainya yaitu Nilai minimal atau
rentang yang ditetapkan terlebih dahulu
Melarutkan ekstrak dengan pelarut (alkohol
atau air) untuk ditentukan jumlah solute
yang identik dengan jumlah senyawa
kandungan secara gravimetric. Dalam hal
tertentu dapat diukur senyawa terlarut
dalam pelarut lain misalnya heksana,
diklorometan, methanol.

Profil Kromatogram
Aspek ini dilakukan untuk
memberikan gambaran awal
komposisi kandungan kimia
berdasarkan pola kromatogram
(KLT,KCKT,KG) dengan menimbang
ekstrak, diekstraksi dengan pelarut
dan cara tertentu, kemudian
dilakukan analisis kromatografi
sehingga memberikan pola
kromatogram yang khas. Dimana
nilainya ditentukan dengan
kesamaan pola dengan data baku

Metode Kromatogram ini dibagi


menjadi dua metode, yaitu:
Kromatografi Gas (KG=GC)
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
(KCKT=HPLC)

Penetapan Kadar Marker (Penanda)


Parameter ini bertujuan untuk
memberikan informasi kadar golongan
kandungan kimia sebagai parameter
mutu ekstrak dalam kaitannya dengan
efek farmakologis. Menunjukkan secara
kuantitatif kadar dari senyawa marker
yang ada dalam ekstrak sehingga
dapat dipertanggungjawabkan
terhadap aktivitas farmakologi, yang
dilihat dari terbacanya senyawa target
pada kadar tertentu.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai