Anda di halaman 1dari 24

DEMAM

PENDAHULUAN

Demam merupakan gejala penyakit yang sering dijumpai dan


menimbulkan rasa tidak enak atau tidak nyaman bagi
penderita.

Merupakan tanda mendasar dari banyak gangguan penyakit


menular dan tidak menular.

KONTRIBUSI RELATIF ORGAN TUBUH


DALAM PRODUKSI PANAS

DEFINISI DEMAM
Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5C-37,2C.
Demam pada umumnya diartikan suhu tubuh diatas 37,2C.

TIPE DEMAM

Suhu mencapai normal

Demam hektik range 2 C

Demam intermiten range < 2 C

Demam siklik siklus penurunan suhu mingguan


Suhu tidak mencapai normal

Demam septik range 2 C

Demam remiten range 1-2 C


Demam kontinyu range 1 C

TIPE DEMAM
DEMAM SEPTIK DAN DEMAM HEKTIK
Pada tipe demam septik, suhu badan berangsur naik ke
tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali
ke tingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai
keluhan menggigil dan berkeringat.
Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal
dinamakan juga demam hektik.
Tuberkulosis & abses piogenik.

TIPE DEMAM
DEMAM INTERMITEN

Pada demam intermiten, suhu badan turun ke tingkat yang


normal selama beberapa jam dalam satu hari.

Bila demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekali disebut
tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam diantara dua
serangan demam disebut kuartana.

Contoh : Malaria.

TIPE DEMAM
DEMAM SIKLIK

Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama


beberapa hari yang diikuti periode bebas demam untuk
beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu
tubuh seperti semula.

Contoh : Limfoma Hodgkin's.

TIPE DEMAM
DEMAM REMITEN

Pada tipe demam remiten, suhu badan dapat turun setiap


hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal.

Contoh : demam tifoid, infeksi virus & mikoplasma.

Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua


derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada
demam septik.

TIPE DEMAM
DEMAM KONTINYU

Pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak


berbeda lebih dari satu derajat.

Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut


hiperpireksia.

Contoh : pneumonia.

ETIOLOGI DEMAM

Infeksi bakterial, viral, jamur, parasit, riketsia

Penyakit autoimun:

SLE,
poliartritis nodosa,
demam rematik,

ETIOLOGI DEMAM
Penyakit sistem saraf pusat:

perdarahan serebral,
trauma kepala,

Penyakit neoplasma ganas:

neoplasma primer (misal: kolon dan rectum, hepar, ginjal,


neuroblastoma),
tumor metastase dari hepar.

Substansi penyebab demam adalah pirogen, terdiri dari:


Pirogen eksogen berasal dari luar tubuh bakteri,
virus, parasit.
Pirogen endogen berasal dari dalam tubuh sitokin,
IL-1, IL-6, TNF-.

Pemicu reaksi demam infeksi dan produk-produk infeksi


yang akan merangsang sel-sel makrofag, monosit, limfosit
dan endotel IL-1, IL-6, TNF-.

Berikatan dengan reseptornya di hipotalamus aktivasi


fosfolipase A2 melepaskan asam arakhidonat, kemudian oleh
enzim COX2 diubah menjadi PGE2 suhu

SETIAP KENAIKAN 1C

Peningkatan 13% konsumsi O2


Peningkatan kebutuhan kalori
Induksi temperatur infertilitas pada laki-laki
Katabolisme otot menjadi cepat

ETIOLOG
I
Bakteri

PENYAKIT
1) Demam Thyphoid

KARAKTERISTIK
Onset gradual
malaise, sakit kepala,
nyeri tenggorok,
batuk, diare dan
konstipasi
Pada PF : bradikardia,
splenomegali, distensi
abdomen
Slow rise of fever to
maximum and then
slow return to normal
Lab : leukopenia,
hasil kultur darah,urin
dan tinja positif untuk

ETIOLOGI

PENYAKIT

KARAKTERISTIK

Bakteri

TBC

Gejala Mudah lelah,


demam, keringat
malam, dan batuk
Hasil Ro Thorax :
Gambaran infiltrat
pada apex
Tuberkulin tes positif
Pemeriksaan bta
sputum (+)

Virus

DBD

Exposure 7 10 hari
sebelum kejadian
Onset Tiba- tiba
demam tinggi,
menggigil, nyeri
hebat, neyri kepala,
nyeri tenggorok

ETIOLOGI

PENYAKIT

KARAKTERISTIK

Virus

DBD

Kurva demam
bifasik : fase awal 3
7 hari, remsi,
beberapa jam 2
hari, fase kedua 1 2
hari

Etiologi

Penyakit

karakteristik

Parasit

Malaria

Riwayat perjalanan ke daerah endemik


malaria
Serangan periodik antara demam,
menggigil, dan berkeringat
Sakit kepala, nyeri otot, splenomegali,
anemia, leukopenia
Dapat diidentifikasi melalui sediaan
darah tipis maupun tebal dengan
menemukan parasit dalam eritrosit

DIAGNOSIS DEMAM
ANAMNESIS
Kronologis gejala
Penggunaan obat sebelumnya
Riwayat pekerjaan (kontak dengan hewan, asap beracun,
organisme yang infeksius, kontak dengan penderita lain yang
mengalami panas, di rumah, di tempat kerja, atau di sekolah)
Riwayat perjalanan
Riwayat konsumsi makanan
Riwayat keluarga
Keadaan lingkungan dan geografis
Riwayat penyakit sebelumnya

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan harus teliti, diulangi secara reguler.


Suhu tubuh harus diukur pada lokasi spesifik yang digunakan
secara konsisten.
Suhu pasien biasanya diukur dengan thermometer air raksa
dan tempat pengambilannya dapat di aksila, oral atau rektal.
Terdapat perbedaan antara pengukuran suhu di aksila, oral
dan rektal.
Dalam keadaan biasa perbedaan ini berkisar antara 0,4C 0,5C, suhu rektal lebih tinggi daripada suhu oral.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Patologi klinik : Hitung darah lengkap, dll.
Kimia darah : Profil elektrolit, gula darah, kreatinin, SGOTSGPT dan lain-lain.
Mikrobiologi : Isolasi kuman penyebab infeksi merupakan
kriteria diagnosis utama pada pasien yang
tersangka demam karena menderita infeksi.

SEROIMUNOLOGI PADA PASIEN


DEMAM

SEROIMUNOLOGI PADA PASIEN


DEMAM

PENATALAKSANAAN DEMAM
Farmakologis :
OAINS Obat penghambat siklooksigenase
(cyclooxygenation inhibition/COX) antipiretik.
Antipiretik lain Asetaminofen (Parasetamol, antipiretik
yang paling aman).
Glukokortikoid Preparat ini menghambat sintesis PGE2
dengan menghambat enzim fosfolipase A2 dan memblok
baik transkripsi mRNA untuk IL-1 serta TNF dan translasi
sitokin efek imunosupresif dan antifagositik yang poten,

Anda mungkin juga menyukai