Anda di halaman 1dari 18

Om Swastyastu

AGAMA SEBAGAI SUMBER


MORAL, AKHLAK MULIA
DALAM KEHIDUPAN
OLEH
WAYAN BUDIHARTINI
DEMOKRASI
DEWA MADE CAKRA GUNAWAN
KADEK WINARTA
NI WAYAN KARSIANI
WAYAN TARKAYASA
KOMANG WIJAYA

MORAL,AKHLAK,DEMOKRASI
Norma-norma etis sebagai pedoman tingkah laku
individu atau masyarakat
Pedoman dasar-dasar moral Sebagai dasar akhlak
diuraikan dalam bhagavad gita
Demokrasi = pemeritahan rakyat. (demos: rakyat;
kratos: pemerintahan).
Demokrasi dalam hindu banyak di jabarkan oleh
Maharsi Kautilya dalm buku arthasastra-nya

AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL

Kitab suci dijadikan sebagai pedoman dalam berpikir,


berujar, dan berperilaku.

Seperti di jelaskan dalam Bhagavad Gita. XVI.23

Dengan tuntunan kitab suci manusia dapat


membebaskan diri dari cengkeraman nafsu keinginan
yang oleh banyak ahli psikologi dikatakan sebagai
dasar perilaku.

Kemudian dalam Bhagavad Gita XVI.24

Dianjurkan manusia menggunakan kitab suci sebagai


tuntunan hidup.

AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN


Rsi wararuci menerangkan : maka orang yang tinggi
pengetahuannya tidak sayang mereka akan kekayaannya,
nyawanya sekalipun jika diperlukan untuk kesejahteraan
umum, tidak ada orang yang mengetahui akan datangnya
maut dan kenyataan bahwa di dunia tidak ada yang kekal,
maka itu hendaknya rela berkorban demi kepentingan
umum.
Kemudian dinyatakan dalam kitab sarasamuscaya 71

ETIKA
Etika berfungsi sebagai pembimbing tingkah

laku manusia agar dalam mengelola kehidupan


ini tidak sampai bersifat tragis.
terutama bagi kaum wanita harus pintar-pintar
menjaga etika agar dapat di hargai di
masyarakat agar seperti Bungan Sandat
walaupun layu dan kering tetapi baunya tetap
wangi semerbak
Menurut Ketut Ridjin Etika dapat mendorong
dan mengajak orang untuk bersikap kritis dan
rasional.
Selain
itu
dapat
mengarahkan

SUSILA DALAM HINDU


Sri Krsna dalam bhagavad gita bersabda : Biarlah kitab suci menjadi
otoritasnya dalam menentukan apa yang boleh dilakukan dan apa
yang tidak boleh dilakukan. Ketahuilah bahwa apa yang telah
dinyatakan oleh peraturan kitab suci,kerjakanlah tugasmu di dunia ini
(Bhagavad Gita XVI.24).
Kitab Smrti yang di tulis oleh Yajnawalkya, Manu dan orang bijak
lainnya, secara jelas menjelaskan tentang susila.
Dasar dari tata susila hindu adalah : ada satu atman yang meresapi
segalanya. Ia merupakan roh terdalam dari semua makhluk, yang
merupakan kesadaran murni. Bila engkau menyakiti tetanggamu,
sebenarnya kamu menyakiti dirimu sendiri (Sivananda, 2003:67).
Ajaran ini sering disebut Tat Twam Asi.

Susila

merupakan Kerangka dasar agama hindu yang kedua.


Susila berasal dari kosa kata bahasa sansekerta yang artinya
tingkah laku yang baik. Dalam Whraspati Tattwa 26 dijelaskan

Adapun

tujuan susila atau etika dan moralitas dalam agama


hindu adalah:

Membina umat untuk memelihara hubungan baik

Menghindarkan terjadinya hukum rimba

Membina umat menjadi manusia yang baik dan berbudi


luhur

Membina umat agar selalu berbuat baik pada siapapun


juga.

DEMOKRASI
Pemikiran Yunani : demokrasi = bentuk politik
dimana rakyat memiliki dan menjalankan
kekuasaan politik.

Pemikiran modern : demokrasi = kedaulatan


rakyat.

Demokrasi Dalam Hindu


Dalam

agama hindu, konsep demokrasi dijelaskan

dalam buku arthasastra .


Maharsi

dibangun

Kautilya

menganjurkan

berdasarkan

dharmasastra

(hukum

empat
suci),

agar

Negara

kaki

hukum:

vyavahara

(kesaksian), carittara (sejarah/tradisi), dan sasana


(maklumat raja-raja).

NILAI YANG MENJADI UNSUR


DEMOKRASI DALAM HINDU

Negara menjamin kebebasan dalam berserikat


atau berorganisasi.

Kerjasama yang merdeka dan harmonis

Ada jaminan
Negara

Kepala Negara menyatakan diri sebagai perantara


rakyat dan diberi kedudukan oleh hukum

Kebijakan kepala
pertimbangan

Suksesi
kepemimpinan
terencana

perlindungan

Negara

hidup

bagi

warga

ditetapkan

melalui

dilaksanakan

secara

Ada struktur pemerintahan dan pembagian kerja yang


professional
Kedudukan dan fungsi pejabat Negara ditentukan berdasarkan
moral dan keahliannya
Hukum di ubah dan dibuat dengan memperhatikan sumber
dharma dan bersifat rasional
Pemerintahan dijalankan berdasarkan hokum
Ada bantuan Negara untuk kesejahteraan social
Besar pajak dan keuntungan perdagangan diatur berdasarkan
kesepakatan
Rakyat yang berkualitas dan bebas dari rasa malas
Kesetaraan gender.

BHAGAVAD GITA XVI. 23


Yah sastrawiddhim utsrijya
Wartate kamakaratah
Na sa siddhim awapnoti
Na sukham na param gatim
Artinya:
Ia yang meninggalkan ajaran kitab suci, ada
dibawah pengaruh kama, tidak akan mencapai
kesempurnaan,
kebahagiaan
dan
tujuan
tertinggi.

BHAGAVAD GITA XVI.24


Tasmac chastram paranamam te
Karyakarya wyawasthitau
Jnatwa sastra widhanoktam
Karma kartum iha rhasi
Artinya:
Karena itu biarlah kitab kitab suci itu menjadi
petunjukmu
untuk
menentukan
kebenaran
untuk
menentukan baik buruk perbuatan supaya di ketahui dari
pernyataan aturan dalam ajaran ajaran kitab suci untuk
engkau kerjalah disini

SARASAMUSCAYA 71
Indriyanyeva tat sarwam yat svarga
narakabhaunigrhitanis srstanisvargaya narakaya
Artinya :
Inilah yang patut di ajarkan lagi, indriyalah yang
dianggap sorga dan neraka. Bila orang sanggup
mengendalikannya, itu semata-mata sorga
namanya,
tetapi
bila
tidak
sanggup
mengendalikannya benar-benar nerakalah ia

WRHASPATI TATTWA 26
Sila ngaranya agraksa acara rahayu

Artinya :
Kata susila mengandung pengertian
perbuatan baik atau tingkah laku
yang baik.

KESIMPULAN
Etika
merupakan
ajaran
perilaku
atau
perbuatan yang bersifat sistematis tentang
perilaku (karma)
Fungsi etika adalah membimbing perilaku
manusia agar lebih baik.
Etika dan moralitas menunjukan
Etika memberikan petunjuk apakah perbuatan
itu dikatakan baik atau buruk.
Khususnya bagi umat hindu, dimana sebagian
besar diatur oleh desa adat dimana ia tinggal.

SEKIAN
Om Santih Santih Santih Om
Suksme

Anda mungkin juga menyukai