Case2 App Perforata
Case2 App Perforata
PERFORASI
Identitas Pasien
Nama
: Tn. S
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 66 tahun
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Jawa
Status pernikahan
: Sudah Menikah
Alamat
Pekerjaan
: Karyawan swasta
Pendidikan terakhir : SD
Tanggal Masuk RS
: 25 Maret 2015
Anamnesis
Autoanamnesis, 26 Maret 2015 Jam:
11.45
Keluhan Utama: Nyeri perut kanan
bawah sejak 2 hari sebelum masuk
rumah sakit.
2 hari SMRS,
os mengatakan
nyeri perut
kanan bawah
secara tibatiba. Nyeri ini
sebelumnya
berawal pada
daerah ulu hati
dan sekitar
pusar selama
dua bulan
sebelumnya,
Nyeri
dirasakan
hilang timbul .
Pada awalnya
nyeri masih
dapat ditahan
oleh pasien
hingga, hingga
kemudian
nyeri dirasakan
semakin
memberat oleh
pasien hingga
tak
tertahankan,
terutama saat
berjalan
ataupun
bergerak.
Anamnesis
Pasien
mengatakan
keluhan ini
disertai
dengan
demam.
Demam
dirasakan
sepanjang hari
dan akan turun
saat pasien
meminum obat
demam.
Demam tidak
disertai
dengan
adanya bintikbintik merah
pada tubuh
pasien.
Demam juga
tidak disertai
dengan
keluhan batuk
ataupun pilek.
Pasien juga
mengatakan
keluhan ini
disertai
dengan perut
yang terasa
sering
kembung
sehingga sulit
bagi pasien
untuk buang
angin.
Pasien juga
mengatakan
adanya rasa
mual, tetapi
tidak hingga
muntah.
Namun rasa
mual ini
menyebabkan
penurunana
nafsu makan
bagi pasien.
Pasien
mengatakan
tidak ada
keluhan BAB
ataupun BAK.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat sakit maag. Pasien
menyangkal mempunyai riwayat penyakit darah tinggi,
penyakit kencing manis, penyakit asma, penyakit
jantung. Pasien tidak memiliki alergi obat dan makanan.
Pasien juga menyangkal pernah mengalami trauma
sebelumnya. Pasien juga tidak pernah dirawat di rumah
sakit sebelumnya.
Riwayat Keluarga
Hipertensi (-), diabetes mellitus (-), penyakit jantung (-),
alergi (-), asma (-), batu saluran kencing (-), penyakit
ginjal (-)
Keadaan
Umum
Tampak sakit
berat
Kesadara
n
Tandatanda
vital
Compos Mentis
Tekanan darah
: 140/90 mmHg
Nadi
: 94 kali/menit
Respirasi
: 20 kali/menit
Suhu
: 37,60C (Axilla)
Berat badan
: 70 kg
Tinggi badan
: 167 cm
Pemeriksaan Fisik
Leher
Tenggorok
Bibir
Telinga
Hidung
Mata
Kepala
Kulit
Ekstremitas
Vertebra
Inspeksi
Palpasi
tekan (+)
Perkusi
Auskultasi
:Datar
:
Supel, herpar dan lien tidak teraba membesar, nyeri
:
Timpani
:Bising usus (+) melemah
Inspeksi
:Tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi :
Pulsasi ictus cordis teraba di MCL sinistra ICS V
Perkusi:
redup
Batas jantung atas : ICS II linea parasternal sinistra
Batas jantung kanan: ICS IV linea sternal dextra
Batas
jantung
kiri : ICS V linea midclavicula sinistra
Auskultasi
:BJ I-II murni, reguler, murmur (-), gallop (-)
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Jantung
Paru
Inspeksi :
Datar, lesi
kulit (-),
sikatrik (-),
caput
medusae
(-),
pembuluh
darah
kolateral (-),
massa (-)
Abdom
en
Pemeriksaan
khusus:
Obturator
sign (+),
Psoas sign
(+)
Perkusi
:
Timpani,
Shifting
dullness (-);
area traube
timpani; nyeri
ketok CVA (-/-)
Auskulta
si: Bising
usus (+)
melemah
Palpasi
:
Nyeri tekan Mc Burney
(+)
Defans muscular (+)
pada titik McBurney,
Rovsing sign (+)
Blumberg sign (+)
Massa abdomen (-)
Hati
: Tidak teraba
pembesaran
Limpa
: Tidak
teraba pembesaran
Status lokalis
Nyeri tekan
McBurney (+);
Defans
musculare (+);
Blumberg sign
(+)
Pemeriksaan penunjang
PEMERIKSAAN
HASIL
NILAI NORMAL
Hemoglobin
15.2 g/dl
Leukosit
12.09 ribu
Eosinofil
2.40 %
1-3 %
Basofil
0.50 %
0-1 %
Neutrofil
88.40 %
50-70 %
Limfosit
5.10 %
25-40 %
Monosit
3.00 %
2-8 %
Luc
0.50 %
1-4 %
LED 1 jam
10 mm/jam
0-15 mm/jam
LED 2 jam
17 mm/jam
Hematokrit
44.30 %
40 52 %
Trombosit
146 ribu
Eritrosit
5.3 juta
APTT
36.5 detik
27-40 detik
34.7 detik
11-15 detik
Pemeriksaan penunjang
PEMERIKSAAN
HASIL
NILAI NORMAL
123 mg/dl
75 110 mg/dl
Ureum
27 mg/dl
15 40 mg/dl
Creatinin
1.30 mg/dl
SGOT
17 U/L
15 40 U/L
SGPT
17 U/L
10 -40 U/L
HbsAg stik
Negatif
Negatif
KIMIA
Pemeriksaan Penunjang
EKG
Resume
Seorang laki-laki berusia
66 tahun, datang dengan
keluhan nyeri perut kanan
bawah secara tiba-tiba
sejak 2 hari sebelum
masuk rumah sakit.
Keluhan ini pada awalnya
dirasakan pada daerah
uluhati dan sekitar pusar
hilang timbul sejak dua
bulan sebelumnya.
Keluhan disertai dengan
demam sepanjang hari
sejak dua hari. Keluhan ini
disertai pula dengan
keluhan perut yang sering
kembung dan sulit untuk
buang angin. Pasien juga
mengeluh mual sehingga
nafsu makan menurun.
Diagnosis Banding
Gastroenteriti
s
Demam
Dengue
Infeksi
saluran
kemih
mendukung
Nyeri perut yang disertai dengan mual, dan
muntah.
tidak mendukung
Nyeri perut kanan bawah yang dirasakan oleh OS
terlokalisir.
Keluhan mual, dan muntah yang terjadi pada OS
tidak terlalu menonjol.
Tidak adanya diare yang mendahului keluhan nyeri
perut.
Pada pemeriksaan fisik, auskultasi didapatkan
mendukung
bising usus yang melemah
Adanya keluhan demam sejak 2 hari yang lalu, disertai
dengan nyeri perut.
Adanya penurunan trombosit pada pemeriksaan hematologi
tidak mendukung
Nyeri perut yang dirasakan oleh OS terletak pada perut
kanan bawah yang terlokalisir.
Demam tidak disertai dengan adanya tanda-tanda
perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, dan munculnya
petechiae.
Pada pemeriksaan penunjang, tidak ditemukan peningkatan
hematoktrit
mendukung
Adanya keluhan demam, yang disertai nyeri perut
kanan bawah yang menjalar hingga pinggang kanan.
Pada pemeriksaan darah, didapatkan kadar leukosit
dan neutrofil yang meningkat, yang dapat dicurigai
sebagai salah satu tanda infeksi.
tidak mendukung
Tidak ada keluhan saat BAK. Pada anamnesis, BAK OS
normal bewarna kuning jernih, tidak ada darah, tidak
terasa panas, tidak nyeri, dan tidak berpasir.
Perlu dilakukan pemeriksaan urine untuk mendukung
diagnosa.
Diagnosis Kerja
Anamnesis
Keluhan dirasakan timbul
mendadak disertai nyeri perut
yang dirasakan hilang timbul
Nyeri berawal pada daerah
pusar dirasakan semakin
memberat hingga tak
tertahankan pada seluruh
bagian perut. angin, dengan
perut yang sering terasa
kembung.
Pasien merasakan mual-mual
Pasien merasakan kesulitan
buang
Pemeriksaan fisik
Pada tanda-tanda vital,
adanya peningkatan suhu.
Distensi abdomen dan
didaptkan defans muskular
Nyeri tekan pada titik
McBurney
Defans muskular pada titik
McBurney
Nyeri pada rovsing sign
Nyeri pada blumberg sign
Pemeriksaa
n penunjang
Leukositosi
s+
peningkata
n neutrofil
Appendicitis
Tirah baring
Diet bebas
Luka post operasi hindari terkena air
Ceftriaxone 2 x 1 gr (IV)
Metronidazole 3 x 500 mg tablet
Ranitidine 2 x 150 mg IV
Ketorolac 2 x 30 mg (IV)
Laparatomi
dengan insisi panjang, agar dapat dilakukan
pencucian rongga peritoneum dari pus maupun pengeluaran
fibrin yang adekuat serta pembersihan kantong nanah. Serta
dapat dilakukan dekompresi pada usus, pada keadaan dimana
adanya ileus.
Appendiktomi
Puasa
IVFD RL 20 tetes/menit
Ceftriaxone 2 x 1 gr (IV)
Metronidazole 3 x 500 mg tablet
Ranitidine 2x 150 mg IV
Paracetamol 3 x 500 mg peroral
Ketorolac 2 x 30 mg (IV)
Nonmedika
mentos
a
(Postoperasi
)
Medika
mentos
a
(Postoperasi
)
Pemb
edaha
n:
Nonmedika
mentos
a (Preoperasi
)
Medika
mentos
a (Preoperasi
)
Penatalaksanaan
Prognosis
Ad vitam
Ad
fungsionam
Ad
sanationam
ad
bonam
ad
bonam
ad
bonam