Anda di halaman 1dari 19

APENDISITIS

PERFORASI

Oleh : Rini Resmina Pangaribuan (11-2013-304)


Pembimbing : dr. Ngatman, Sp B
Kepanitraan Klinik FK UKRIDA Ilmu Bedah
RS. Mardi Rahayu Kudus
Periode : 09 Februari 2015 18 April 2015

Identitas Pasien
Nama

: Tn. S

Jenis kelamin

: Laki-laki

Umur

: 66 tahun

Agama

: Islam

Suku bangsa

: Jawa

Status pernikahan

: Sudah Menikah

Alamat

: Pecangaan Kulon No. RT. 01 RW.03

Pekerjaan

: Karyawan swasta

Pendidikan terakhir : SD
Tanggal Masuk RS

: 25 Maret 2015

Anamnesis
Autoanamnesis, 26 Maret 2015 Jam:
11.45
Keluhan Utama: Nyeri perut kanan
bawah sejak 2 hari sebelum masuk
rumah sakit.

Keluhan tambahan : Perut terasa


sering kembung

2 hari SMRS,
os mengatakan
nyeri perut
kanan bawah
secara tibatiba. Nyeri ini
sebelumnya
berawal pada
daerah ulu hati
dan sekitar
pusar selama
dua bulan
sebelumnya,
Nyeri
dirasakan
hilang timbul .
Pada awalnya
nyeri masih
dapat ditahan
oleh pasien
hingga, hingga
kemudian
nyeri dirasakan
semakin
memberat oleh
pasien hingga
tak
tertahankan,
terutama saat
berjalan
ataupun
bergerak.

Anamnesis
Pasien
mengatakan
keluhan ini
disertai
dengan
demam.
Demam
dirasakan
sepanjang hari
dan akan turun
saat pasien
meminum obat
demam.
Demam tidak
disertai
dengan
adanya bintikbintik merah
pada tubuh
pasien.
Demam juga
tidak disertai
dengan
keluhan batuk
ataupun pilek.

Pasien juga
mengatakan
keluhan ini
disertai
dengan perut
yang terasa
sering
kembung
sehingga sulit
bagi pasien
untuk buang
angin.

Pasien juga
mengatakan
adanya rasa
mual, tetapi
tidak hingga
muntah.
Namun rasa
mual ini
menyebabkan
penurunana
nafsu makan
bagi pasien.
Pasien
mengatakan
tidak ada
keluhan BAB
ataupun BAK.

Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat sakit maag. Pasien
menyangkal mempunyai riwayat penyakit darah tinggi,
penyakit kencing manis, penyakit asma, penyakit
jantung. Pasien tidak memiliki alergi obat dan makanan.
Pasien juga menyangkal pernah mengalami trauma
sebelumnya. Pasien juga tidak pernah dirawat di rumah
sakit sebelumnya.

Riwayat Keluarga
Hipertensi (-), diabetes mellitus (-), penyakit jantung (-),
alergi (-), asma (-), batu saluran kencing (-), penyakit
ginjal (-)

Keadaan
Umum

Tampak sakit
berat

Kesadara
n
Tandatanda
vital

Compos Mentis

Tekanan darah
: 140/90 mmHg
Nadi
: 94 kali/menit
Respirasi
: 20 kali/menit
Suhu
: 37,60C (Axilla)
Berat badan
: 70 kg
Tinggi badan
: 167 cm

Pemeriksaan Fisik

Bentuk tidak ada kelainan, KGB tidak teraba


membesar
Tonsil T1-T1 tenang, Faring hiperemis (-), uvula di
tengah.
Mukosa bibir tidak pucat dan tidak kering,
sianosis (-)

Leher
Tenggorok
Bibir
Telinga

normotia, hiperemis -/-, bulging -/-, cone of light +/+,


serumen -/-

Hidung

Bentuk tidak ada kelainan, septum deviasi (-), sekret


(-)

Bentuk tidak ada kelainan, kedudukan kedua bola mata


simetris, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, kornea kanan
dan kiri jernih, pupil kanan dan kiri bulat simetris (3mm/3mm),
refeks cahaya +/+

Bentuk dan ukuran normocephali, rambut hitam,


distribusi merata, tidak mudah dicabut

Mata
Kepala

Pemeriksaan fisik status


regional

turgor baik, ikterik (-)

Kulit
Ekstremitas

akral teraba hangat, oedema (-), deformitas (-)

Vertebra

bentuk normal, skoliosis (-), lordosis (-), kifosis


(-)

Inspeksi
Palpasi
tekan (+)
Perkusi
Auskultasi

:Datar
:
Supel, herpar dan lien tidak teraba membesar, nyeri
:
Timpani
:Bising usus (+) melemah

Inspeksi
:Tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi :
Pulsasi ictus cordis teraba di MCL sinistra ICS V
Perkusi:
redup
Batas jantung atas : ICS II linea parasternal sinistra
Batas jantung kanan: ICS IV linea sternal dextra

Batas
jantung
kiri : ICS V linea midclavicula sinistra
Auskultasi
:BJ I-II murni, reguler, murmur (-), gallop (-)

Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

: Pergerakan napas tampak simetris kanan dan kiri


: vocal fremitus kanan dan kiri sama kuat.
:
Sonor di kedua lapang paru.
:Suara napas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

Abdomen
Jantung
Paru

Pemeriksaan fisik status


regional

Status lokalis bedah


Rectal Toucher
Tonus
spinchter ani
baik, ampula
recti tidak
kolaps, mukosa
licin, nyeri
tekan (+) pada
arah jam 10-12,
massa (-),
darah (-)

Inspeksi :
Datar, lesi
kulit (-),
sikatrik (-),
caput
medusae
(-),
pembuluh
darah
kolateral (-),
massa (-)

Abdom
en
Pemeriksaan
khusus:
Obturator
sign (+),
Psoas sign
(+)

Perkusi
:
Timpani,
Shifting
dullness (-);
area traube
timpani; nyeri
ketok CVA (-/-)

Auskulta
si: Bising
usus (+)
melemah

Palpasi
:
Nyeri tekan Mc Burney
(+)
Defans muscular (+)
pada titik McBurney,
Rovsing sign (+)
Blumberg sign (+)
Massa abdomen (-)
Hati
: Tidak teraba
pembesaran
Limpa
: Tidak
teraba pembesaran

Status lokalis

Nyeri tekan
McBurney (+);
Defans
musculare (+);
Blumberg sign
(+)

Nyeri tekan (+)


Rovsing sign (+)

Pemeriksaan penunjang
PEMERIKSAAN

HASIL

NILAI NORMAL

Hemoglobin

15.2 g/dl

13.2 17.3 g/dl

Leukosit

12.09 ribu

3.5 11.0 ribu

Eosinofil

2.40 %

1-3 %

Basofil

0.50 %

0-1 %

Neutrofil

88.40 %

50-70 %

Limfosit

5.10 %

25-40 %

Monosit

3.00 %

2-8 %

Luc

0.50 %

1-4 %

LED 1 jam

10 mm/jam

0-15 mm/jam

LED 2 jam

17 mm/jam

Hematokrit

44.30 %

40 52 %

Trombosit

146 ribu

150 400 ribu

Eritrosit

5.3 juta

4.40 5.90 juta

APTT

36.5 detik

27-40 detik

Waktu Protrombin / PPT

34.7 detik

11-15 detik

HEMATOLOGI (Darah Rutin)

Pemeriksaan penunjang
PEMERIKSAAN

HASIL

NILAI NORMAL

Gula Darah Sewaktu

123 mg/dl

75 110 mg/dl

Ureum

27 mg/dl

15 40 mg/dl

Creatinin

1.30 mg/dl

0.6 1.3 mg/dl

SGOT

17 U/L

15 40 U/L

SGPT

17 U/L

10 -40 U/L

HbsAg stik

Negatif

Negatif

KIMIA

Pemeriksaan Penunjang
EKG

Resume
Seorang laki-laki berusia
66 tahun, datang dengan
keluhan nyeri perut kanan
bawah secara tiba-tiba
sejak 2 hari sebelum
masuk rumah sakit.
Keluhan ini pada awalnya
dirasakan pada daerah
uluhati dan sekitar pusar
hilang timbul sejak dua
bulan sebelumnya.
Keluhan disertai dengan
demam sepanjang hari
sejak dua hari. Keluhan ini
disertai pula dengan
keluhan perut yang sering
kembung dan sulit untuk
buang angin. Pasien juga
mengeluh mual sehingga
nafsu makan menurun.

Pada pemeriksaan tandatanda vital, suhu subfebril,


dengan pemeriksaan fisik
ditemukan nyeri tekan
pada titik mc Burney,
dengan defans musculare
(+) pada titik mc Burney,
dan pada pemeriksaan
khusus ditemukan Rovsing
sign (+), Blumberg sign
(+), Obturator sign (+),
Psoas sign (+) dan pada
auskultasi ditemukan
bising usus yang
melemah. Dengan disertai
adanya leukositosis.

Diagnosis Banding
Gastroenteriti
s
Demam
Dengue
Infeksi
saluran
kemih

mendukung
Nyeri perut yang disertai dengan mual, dan
muntah.
tidak mendukung
Nyeri perut kanan bawah yang dirasakan oleh OS
terlokalisir.
Keluhan mual, dan muntah yang terjadi pada OS
tidak terlalu menonjol.
Tidak adanya diare yang mendahului keluhan nyeri
perut.
Pada pemeriksaan fisik, auskultasi didapatkan
mendukung
bising usus yang melemah
Adanya keluhan demam sejak 2 hari yang lalu, disertai
dengan nyeri perut.
Adanya penurunan trombosit pada pemeriksaan hematologi
tidak mendukung
Nyeri perut yang dirasakan oleh OS terletak pada perut
kanan bawah yang terlokalisir.
Demam tidak disertai dengan adanya tanda-tanda
perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, dan munculnya
petechiae.
Pada pemeriksaan penunjang, tidak ditemukan peningkatan
hematoktrit
mendukung
Adanya keluhan demam, yang disertai nyeri perut
kanan bawah yang menjalar hingga pinggang kanan.
Pada pemeriksaan darah, didapatkan kadar leukosit
dan neutrofil yang meningkat, yang dapat dicurigai
sebagai salah satu tanda infeksi.
tidak mendukung
Tidak ada keluhan saat BAK. Pada anamnesis, BAK OS
normal bewarna kuning jernih, tidak ada darah, tidak
terasa panas, tidak nyeri, dan tidak berpasir.
Perlu dilakukan pemeriksaan urine untuk mendukung
diagnosa.

Diagnosis Kerja
Anamnesis
Keluhan dirasakan timbul
mendadak disertai nyeri perut
yang dirasakan hilang timbul
Nyeri berawal pada daerah
pusar dirasakan semakin
memberat hingga tak
tertahankan pada seluruh
bagian perut. angin, dengan
perut yang sering terasa
kembung.
Pasien merasakan mual-mual
Pasien merasakan kesulitan
buang

Pemeriksaan fisik
Pada tanda-tanda vital,
adanya peningkatan suhu.
Distensi abdomen dan
didaptkan defans muskular
Nyeri tekan pada titik
McBurney
Defans muskular pada titik
McBurney
Nyeri pada rovsing sign
Nyeri pada blumberg sign

Pemeriksaa
n penunjang
Leukositosi
s+
peningkata
n neutrofil

Appendicitis

Tirah baring
Diet bebas
Luka post operasi hindari terkena air
Ceftriaxone 2 x 1 gr (IV)
Metronidazole 3 x 500 mg tablet
Ranitidine 2 x 150 mg IV
Ketorolac 2 x 30 mg (IV)
Laparatomi
dengan insisi panjang, agar dapat dilakukan
pencucian rongga peritoneum dari pus maupun pengeluaran
fibrin yang adekuat serta pembersihan kantong nanah. Serta
dapat dilakukan dekompresi pada usus, pada keadaan dimana
adanya ileus.
Appendiktomi
Puasa

IVFD RL 20 tetes/menit
Ceftriaxone 2 x 1 gr (IV)
Metronidazole 3 x 500 mg tablet
Ranitidine 2x 150 mg IV
Paracetamol 3 x 500 mg peroral
Ketorolac 2 x 30 mg (IV)

Nonmedika
mentos
a
(Postoperasi
)
Medika
mentos
a
(Postoperasi
)

Pemb
edaha
n:
Nonmedika
mentos
a (Preoperasi
)
Medika
mentos
a (Preoperasi
)

Penatalaksanaan

Prognosis
Ad vitam
Ad
fungsionam
Ad
sanationam

ad
bonam
ad
bonam
ad
bonam

Anda mungkin juga menyukai