Anda di halaman 1dari 25

Arvira Pramita Harlan

(152071900026)

RUMUSAN DAN SISTEMATIKA


PANCASILA DALAM SEJARAH
PERKEMBANGAN
KETATANEGARAAN INDONESIA

Perjalanan ketatanegaraan Indonesia


mengalami pasang surut seiring dengan
perjalanan waktu. Setelah Indonesia merdeka
pada tanggal 17 Agustus 1945, sehari
kemudian dimulai lembaran baru
ketatanegaraan indonesia yaitu dengan di SAH
kan UUD 1945 oleh Panitia PPKI.

1. Rumusan dalam Periode 17 Agustus 1945


27 Desember 1949

BPUPKI mengadakan sidang


sebanyak dua kali. Sidang pertama
berlangsung pada 29 Mei 1 Juni
1945 dan sidang kedua berlangsung
pada 10-17 Juli 1945.

Pada tanggal (29 Mei 1945),


Muhammad Yamin mengusulkan
tentang dasar negara:
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan
Kesejahteraan Sosial

Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr.


Supomo mengemukakan pendapatnya
yaitu:
Persatuan
Kekeluargaan
Keseimbangan Lahir dan Batin
Musyawarah
Keadilan sosial

Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno


mendapat kesempatan mengemukakan
pendapatnya, yaitu :
Kebangsaan
Internasionalisme atau Peri Kemanusian
Mufakat atau demokrasi
Kesejahteraan sosial
Ketuhanan Yang Maha Esa

Rumusan yang menggambarkan


maksut dan tujuan pembentukan
negara Indonesia merdeka
tersebut dikenal sebagai Piagam
Jakarta.

Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan


syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya .
(menurut) dasar Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab
Persatuan Indonesia.
(dan) Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan
(serta dengan mewujudkan suatu) Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pada sidang PPKI Drs. Mohammad


Hatta mengusulkan agar sila pertama
pancasila diubah menjadi
Ketuhanan Yang Maha Esa

Akhirnya, bersamaan dengan


penetapan rancangan pembukaan dan
batang tubuh UUD 1945 pancasila
pun ditetapkan sebagai Dasar Negara
Indonesia.

2. Rumusan dalam Periode 27 Desember 1949


17 Agustus 1950

Dengan berdirinya Negara Republik


Indonesia Serikat (RIS), maka Republik
Indonesia hanyalah merupakan salah satu
Negara bagian dalam negara RIS dan
wilayahnya sesuai dengan pasal 2 UUD
RIS adalah daerah yang disebut dalam
persetujuan Renville.

Atas dasar pertimbangan, bahwa


Badan pembuat UUD RIS (yang
dikenal dengan konstitusi RIS)
kurang representatif,

Rumusan dan sistematika Pancasila yang


terdapat pada mukaddimah konstitusi RIS
tersebut, adalah:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan Sosial

3. Rumusan dalam Periode17 Agustus 1950


5 Juli 1959
Disepakatilah mendirikan NKRI lagi (19 Mei
1950) dan rancangan UUD dibuat oleh BP
KNP, DPR dan Senat RIS disahkan (14
Agustus 1950) dan mulai berlaku (17 Agustus
1950)
Indonesia menggunakan UUDS 1950 ; UU No
7 Tahun 1950

1.
Indonesia kembali menjadi Negara
kesatuan dengan menggunakan UUDS 1950
yang merupakan hasil perubahan dari
konstitusi RIS.
2.
Perubahan Bentuk susunan Negara
dengan UUDS 1950 secara resmi dinyatakan
berlaku mulai 17 Agustus 1950.

Sehingga secara materi seolah-olah


lahir suatu UUD dasar yang baru
karena di dalam bungkusan UU
No.7 Tahun 1950 termuat sesuatu
UUDS 1950 yang lengkap dan
sempurna dengan pembukaan dan
batang tubuhnya yang baru.

4. Rumusan dalam Periode 5 Juli 1959 Sekarang

Dengan dekrit Presiden 5 Juli 1959,


maka berlaku kembali UUD 1945.
Dengan demikian rumusan dan
sistematika Pancasila tetap seperti
yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea ke empat.

Untuk mewujudkan pemerintahan Negara


berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila
dibentuklah alat-alat perlengkapan Negara:
a.
Presiden dan Menteri-Menteri
b.
Dewan Perwakilan Rakyat Gotong
Royong (DPR-GR)
c.
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sementara (MPRS)
d.
Dewan Pertimbangan Agung Sementara

Terjadi beberapa penyimpangan,


antara lain:
a.
Pelaksanaan Demokrasi
Terpimpin,
b. Penentuan masa jabatan
presiden seumur hidup,
c.
Berdirinya Partai Komunis
Indonesia yang berhaluan atheisme,

Masa 5 Juli 1959 11 Maret 1966 :


Terjadi banyak penyelewengan
Keluarlah Tritura sebagai dasar
terbitnya Supersemar 1966

Masa 11 Maret 1966 19 Oktober 1999 :


Kilasan sejarah Orde Baru
Kelemahan UUD 1945 dimanfaatkan oleh
Presiden Soeharto dengan menguasai proses
rekrutmen MPR melalui rekayasa undangundang susunan dan kedudukan parlemen,
meski pemilu terselenggara
21 Mei 1998 Presiden Soeharto
mengundurkan diri

Masa 19 Oktober 1999 Sekarang :


Pertanggungjawaban BJ Habibie ditolak MPR
Amandemen I UUD 1945 (19 Oktober 1999
18 Agustus 2000)
Amandemen II UUD 1945 (18 Agustus 2000
9 Nov 2001)
Amandemen III UUD 1945 (9 November 2001
10 Agustus 2002
Amandemen IV UUD 1945 (10 Agustus 2002 sekarang)

Hasil amandemen UUD 45


mempertegas deklarasi negara
hukum dari semula hanya ada di
dalam penjelasan menjadi bagian
dari batang tubuh UUD 45.

Amandemen hanya dilakukan


terhadap batang tubuh UUD 45
tanpa sedikit pun merubah
pembukaan UUD 45 yang pada
hakekatnya adalah ruh negara
proklamasi.

Anda mungkin juga menyukai