Anda di halaman 1dari 14

Kode etik Profesi

Definisi
Etika dalam engineering adalah

sekumpulan standar yang menentukan


kewajiban engineer terhadap publik, klien,
atasan, dan kepada profesinya itu sendiri.
Etika akan menjadi pemandu untuk
seorang engineer agar dapat
meningkatkan kualitas pekerjaannya,
sekaligus bertanggungjawab terhadap
keselamatan dan kesejahteraan publik.

Definisi
Kode etik profesi merupakan norma yang

ditetapkan dan diterima oleh sekelompok


profesi, yang mengarahkan atau memberi
petunjuk kepada anggotanya bagaimana
seharusnya berbuat dan sekaligus
menjamin mutu profesi itu dimata
masyarakat.

Definisi
Pelanggaran kode etik profesi adalah

penyelewengan/ penyimpangan terhadap


norma yang ditetapkan dan diterima oleh
sekelompok profesi, yang mengarahkan
atau memberi petunjuk kepada
anggotanya bagaimana seharusnya
berbuat dan sekaligus menjamin mutu
profesi itu dimata masyarakat.

Berdasarkan sepuluh poin kode etik yang

telah dirumuskan oleh IEEE, dapat


disimpulkan bahwa pada dasarnya etika
engineering adalah pedoman bagi engineer
untuk menjaga tiga hal terpenting dalam
profesinya: keselamatan, integritas, dan
kompetensi.

Persatuan Insinyur Indonesia (PII). memiliki kode etik yang bernama Kode Etik Insinyur Indonesia
Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia. Isi dari Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur
Indonesia antara lain:
PERTAMA, PRINSIP-PRINSIP DASAR
Mengutamakan keluhuran budi.
Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.
Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya.
Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.
KEDUA, TUJUH TUNTUTAN SIKAP
Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan
Masyarakat.
Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung
jawab tugasnya.
Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masingmasing.
Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.
Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.

Kode etik
Menerima tanggung jawab dalam pengambilan keputusan

engineering yang taat asas pada keamanan, kesehatan, dan


kesejahteraan publik, dan segera menyatakan secara terbuka
fatktor-faktor yang dapat membahayakan publik atau lingkungan
Menghindari konflik interes nyata atau yang terperkirakan sedapat

mungkin, dan membukakannya pada para pihak yang terpengaruh ketika


muncul;
Akan jujur dan realistis dalam menyatakan klaim atau perkiraan menurut
data yang tersedia;
Menolak sogokan dalam segala bentuknya;
Mengembangkan pemahaman teknologi, aplikasi yang sesuai, dan
kemungkinan konsekuensinya;
Menjaga dan mengembangkan kompetensi teknis dan mengambil

tugas teknologi yang lain hanya bila memiliki kualifikasi melalui


pelatihan atau pengalaman, atau setelah menyatakan secara
terbuka keterbatasan relevansi kami;

Mencari, menerima, dan menawarkan kritik perkerjaan

teknis, mengakui dan memperbaiki kesalahan, dan


menghargai selayaknya kontribusi orang lain;
Memperlakukan dengan adil semua orang tanpa
bergantung pada faktor-faktor seperti ras, agama, jenis
kelamin, keterbatasan fisik, umur dan asal kebangsaan;
Berupaya menghindari kecelakaan pada orang lain,
milik, reputasi, atau pekerjaan dengan tindakan salah
atau maksud jahat;
Membatu rekan sejawat dan rekan sekerja dalam
pengembangan profesi mereka dan mendukung
mereka dalam mengikuti kode etik ini.

Tujuan Kode Etik Profesi


Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan
para anggota.
Untuk meningkatkan pengabdian para anggota
profesi.
Untuk meningkatkan mutu profesi.
Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan
terjalin erat.

PENYEBAB PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI


tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dri masyarakat
organisasi profesi tidak di lengkapi dengan sarana dan

mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan


rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi
kode etik profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi dari
pihak profesi sendiri
belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para
pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur profesinya
tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para
pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur profesinya

Alasan Mengabaikan Kode Etik Profesi:


Pengaruh sifat kekeluargaan
Pengaruh jabatan
Pengaruh konsumerisme

Upaya Yang Mungkin Dilakukan Dalam Pelanggaran Kode Etik Profesi


Klausul penundukan pada undang-undang
Setiap undang-undang mencantumkan dengan tegas sanksi yang diancamkan kepada
pelanggarnya. Dengan demikian, menjadi pertimbangan bagi warga, tidak ada jalan lain kecuali taat,
jika terjadi pelanggaran berarti warga yang bersangkutan bersedia dikenai sanksi yang cukup
memberatkan atau merepotkan baginya. Ketegasan sanksi undang-undang ini lalu diproyeksikan
dalam rumusan kode etik profesi yang memberlakukan sanksi undang-undang kepada pelanggarnya.
Dalam kode etik profesi dicantumkan ketentuan: Pelanggar kode etik dapat dikenai sanksi sesuai
dengan ketentuan undang- undang yang berlaku .
Legalisasi kode etik profesi
Dalam rumusan kode etik dinyatakan, apabila terjadi pelanggaran, kewajiban mana yang cukup
diselesaikan oleh Dewan Kehormatan, dan kewajiban mana yang harus diselesaikan oleh pengadilan.
Untuk memperoleh legalisasi, ketua kelompok profesi yang bersangkutan mengajukan permohonan
kepada Ketua Pengadilan Negeri setempat agar kode etik itu disahkan dengan akta penetapan
pengadilan yang berisi perintah penghukuman kepada setiap anggota untuk mematuhi kode etik itu.
Jadi, kekuatan berlaku dan mengikat kode etik mirip dengan akta perdamaian yang dibuat oleh
hakim. Apabila ada yang melanggar kode etik, maka dengan surat perintah, pengadilan
memaksakan pemulihan itu.
Sanksi Pelanggaran Kode Etik Profesi:
Sanksi moral
Sanksi dikeluarkan dari organisasi

Anda mungkin juga menyukai