Anda di halaman 1dari 10

PROBLEMATIKA TERHADAP GURU

Oleh :
Aah Sutiah
Erlin Karlina Sari
Agustini
Runah
Musrofatul Laila

LATAR BELAKANG MASALAH


Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru
merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan. Guru
merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar,
baik di jalur pendidikan formal, informal maupun nonformal.
Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan kualitas
pendidikan di tanah air, guru tidak dapat dilepaskan dari
berbagai hal yang berkaitan dengan eksistensi mereka.
Terlepas dari hal itu, guru juga memiliki berbagai problematika
atau masalah. Masalah guru senantiasa mendapat perhatian,
baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat pada umumnya
dan oleh ahli pendidikan khususnya. Pemerintah memandang
bahwa seorang guru merupakan media yang sangat penting
artinya dalam kerangka pembinaan dan pengembangan bangsa

Definisi Problematika Guru


Secara umum problem yang dialami oleh para guru
dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu
problem yang berasal dari diri guru yang
bersangkutan dan problem yang berasal dari dalam
diri guru lazim disebut problem internal, sedangkan
yang berasal dari luar disebut problem eksternal.
Menurut Nana Sudjana (1998: 41) bahwa problem
internal yang dialami oleh guru pada umumnya
berkisar pada kompetisi profesional yang dimilikinya,
baik bidang kognitif seperti penguasaan bahan,
bidang sikap seperti mencintai profesinya dan bidang
perilaku seperti keterampilan mengajar, menilai hasil
belajar siswa dan lain-lain.

Problematika Terhadap Guru


1. Problematika Guru secara Umum
Ada beragam problem yang dihadapi oleh guru,
yang secara umum dapat diuraikan sebagai berikut:
Rendahnya penguasaan IPTEK
Memasuki era persaingan global sekarang ini,
penguasaan IPTEK menyebabkan rendahnya
kualitas nilai SDM.
Rendahnya kesejahteraan guru
Hal lain yang juga merupakan problem yang harus
dihadapi oleh guru adalah rendahnya gaji guru
sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan
pokoknya secara memadai

2. Kurangnya minat guru dalam meningkatkan


kualitas keilmuannya
Kurangnya minat guru dalam meningkatkan
kualitas keilmuannya dengan melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dalam hal
ini seharusnya semua pihak memberi
kelonggaran dan dukungan sepenuhnya supaya
guru mendapatkan kesempatan seluas-luasnya.
3 Rendahnya minat baca.
Dengan cara menyadari tentang pentingnya
pengembangan wawasan keilmuan dan
pengetahuan serta kemajuan dalam dunia
pendidikan sehingga guru bisa memiliki tingkat
intelektual yang matang.

4. Guru seharusnya menyadari bahwa tugasnya adalah


mengajar
Berbagai kasus menunjukkan bahwa diantara para guru
banyak yang merasa dirinya sudah dapat mengajar dengan
baik, meskipun tidak dapat menunjukkan alasan yang
mendasari asumsi itu. Asumsi keliru tersebut seringkali
menyesatkan dan menurunkan kreatifitas sehingga banyak
guru yang suka mengambil jalan pintas dalam pembelajaran
baik dalam perencanaan pelaksanaan maupun dalam evaluasi
pembelajaran.
5. Tidak semua guru memiliki kemampuan untuk memahami
peserta didik
Dengan berbagai keunikannya agar mampu membantu mereka
dalam menghadapi kesulitan belajar. Dalam hal ini, guru
dituntut memahami berbagai model pembelajaran yang efektif
agar dapat membimbing peserta didik secara optimal.

6. Guru sering mengabaikan perbedaan individu


peserta didik.
Sebagaimana diketahui bahwa peserta didik
memiliki perbedaan individual yang sangat
mendasar yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran. Peserta didik memiliki emosi yang
sangat variatif dan sering memperlihatkan
sejumlah perilaku tampak aneh. Setiap peserta
didik memiliki perbedaan yang unik, memiliki
kekuatan, kelemahan, minat, dan perhatian yang
berbeda-beda. Latar belakang keluarga, latar
belakang sosial ekonomi dan lingkungan, membuat
peserta didik berbeda dalam aktivitas, inteligensi,
dan daya kompetensinya.

7. Kepribadian dan dedikasi


Setiap guru memilki kepribadian masing-masing
sesuai ciri-ciri pribadi yang mereka miliki. Ciri-ciri
inilah yang membedakan seorang guru dari guru
lainnya. Kepribadian sebenarnya adalah suatu
masalah abstrak, yang hanya dapat dilihat dari
penampilan, tindakan ucapan, cara berpakaian dalam
menghadapi setiap persoalan.
8. Kemampuan mengajar
Untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik, guru
memerlukan kemampuan merencanakan pengajaran,
menuliskan tujuan pengajaran, menyajikan bahan
pelajaran, memberikan pertanyaan kepada siswa,
mengajarkan konsep, berkomunikasi dengan siswa,
mengamati kelas, dan mengevaluasi hasil belajar.

Tantangan Dalam
Problematika Guru
Di tengah tuntutan, tantangan serta berbagai persoalan kegagagalan dunia
pendidikan, sosok guru merupakan pihak yang paling tertuduh. Sosok guru
merupakan orang paling dimintai pertanggung jawabannya. Bahkan tidak ada
alasan apa pun, yang dapat diberikan oleh seorang guru untuk membela dirinya.
Maka, ketika ujian nasional digulirkan dengan standar kelulusan yang cukup
fantastis, sosok guru pulalah, yang mula-mula merasa ketar-ketir. Ia mesti
bertanggung jawab atas segala apa yang akan terjadi pada peserta didik:
frustasi, stress, depresi dan segala keputusasaan mental generasi bangsa ini.
Maka perbaikan dan evaluasi pada kemampuan seorang guru, seolah menjadi
hal yang logis untuk dilakukan pertama kali dalam memecahkan persoalan dunai
pendidikan. Lebih jauh, keberanian seorang guru dalam berinovasi, serta merta
akan membentuk karakternya menjadi kreatif. Kemampuan dan kapasitasnya,
baik hard skill maupun soft skill, akan terasah dengan sendirinya. Kekreatifan
seorang guru, akan berdampak tidak hanya pada pola komunikasi pembelajaran,
tetapi juga akan membentuk suasana serta atmosfir pembelajaran yang
menyenangkan
(enjoy
learning).
Pembelajaran
yang
mampu
mentransformasikan ilmu sekaligus mampu membetuk karaketr siswa yang
manusiawi.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai