Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK MENGAJAR

LISTENING PADA
ANAK USIA DINI
Oleh Kelompok 13:
Eneng Trisnawati (4322313040003)
Siti Latipah (4322313040002)

PENDAHULUAN

Kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa


Inggris sangatlah dibutuhkan seiring dengan kemajuan
sebuah negara, terutama dalam menyimak (listening).
Karenanya pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa
Internasional mulai diperkenalkan sedini mungkin kepada
anak didik di Indonesia saat ini. Mengingat bahasa
Inggris merupakan bahasa asing di Indonesia, tentunya
proses pembelajarannya memerlukan pendekatan yang
tepat dan efektif terutama belajar listening. Dengan
belajar listening seorang anak akan mudah belajar bahasa
Inggris karena dengan listening mereka juga sekaligus
belajar pronunciation dan speaking. Keberhasilan
pembelajaran listening pada anak usia dini sangat
dipengaruhi oleh kemampuan seorang pengajar dalam
menyajikan proses kegiatan belajar mengajar yang
menarik dan menyenangkan bagi anak.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah
ini diantaranya :
Bagaimanakah definisi anak usia dini?
Bagaimanakah pengajaran menyimak
anak usia dini?
Bagaimanakah teknik mengajar
listening pada anak?

Definisi Anak Usia Dini


Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6
tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam
pembentukan karakter dan kepribadian anak. Usia dini
merupakan usia di mana anak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat. Usia dini disebut sebagai usia emas
(golden age). Makanan yang bergizi yang seimbang serta
stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan
dan perkembangan tersebut.
Masa usia dini masa kanak-kanak dimlai setelah bayi menemukan
suatu
ketergantungan, yaitu diperkirakan pada usia 2 tahun sampai
saat anak sudah matang secara seksual, sekitar usia 13tahun
untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Masa kanak-kanak dibagi
lagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu awal dan akhir
masa kanak-kanak. pediode awal berlangsung pada usia 2-6
tahun dan periode akhir pada usia 6 sampai tiba saat anak
matang secara seksual.

Anak pada usia dini sebagai usia


dimana anak belum memasuki suatu
lembaga pendidikan formal, seperti
SD, dan biasanya mereka tetap tinggal
di rumah atau mengikuti kegiatan
dalam bentuk berbagai lembaga
pendidikan
pra
sekolah
seperti
kelompok bermain, taman kanakkanak atau taman penitipan anak.

Pengajaran Menyimak Anak


Usia Dini
Kemampuan menyimak sebagai salah satu kemampuan
berbahasa awal yang harus dikembangkan, memerlukan
kemampuan bahasa reseptif dan pengalaman, dimana
anak sebagai penyimak secara aktif memproses dan
memahami apa yang di dengar.
Perkembangan kemampuan menyimak pada anak
berkaitan erat satu sama lain dengan keterampilan
berbahasa khususnya berbicara. Anak yang berkembang
ketrampilan menyimaknya akan berpengaruh terhadap
perkembangan
ketrampilan
berbicaranya.
Kedua
ketrampilan berbahasa tersebut merupakan kegiatan
komunikasi dua arah yang bersifat langsung dan dapat
merupakan komunikasi yang bersifat tatap muka.

Anak yang memiliki banyak pemahaman dan


pengalaman dalam belajar menyimak secara
langsung, memiliki kemampuan memahami informasi
secara lebih efektif dibandingkan dengan anak yang
memiliki keterbatasan pengalaman dalam menyimak.
Anak yang terlibat secara aktif dalam menyimak,
juga aktif terlibat dalam mengonstruksi arti informasi
yang diberikan. Mereka akan memonitor pemahaman
mereka akan informasi yang diperoleh dengan
berbagai cara, mengasosiasikan informasi baru
dengan informasi yang telah mereka terima
sebelumnya,
menanyakan
tentang
ketepatan
informasi yang mereka peroleh, dengan mengulang
maupuan
menanyakan
informasi
yang
telah
diberikan dengan menggunakan kata-kata mereka
sendiri.

Faktor pembicara juga berperan penting terhadap


kegiatan menyimak pada anak. Guru perlu
mengkomunikasikan pesan dengan berbagai cara
sehingga anak dapat menyimak secara efektif.
Pesan yang disampaikan juga perlu diperkuat
dengan gerakan, espresi wajah, bahasa tubuh, dan
paraphrase (mengulang pesan secara verbal
dengan menggunakan bahasa yang berbeda).
Adanya kontak mata antara pembicara dan
penyimak juga turut berpengaruhi terhadap
keefektifan menyimak. Anak akan lebih mudah
menangkap dan menghargai informasi yang
disapaikanjika pembicara melakukan kontak mata
terhadap mereka.

Teknik Mengajar Listening


Pada Anak
Melalui Teknik lagu
Beberapa contoh jenis kegiatan atau pendekatan yang
dapat digunakan:
Pertama, drills, bertujuan mendorong accuracy setelah
siswa memahami arti kata frase atau kalimat yang ada
dalam lagu lalu dilatihkan.
Kedua, communication practice exercise, bertujuan
mengembangkan kelancaran (fluency).
Ketiga, gap filling activity, yaitu anak diminta mengisi
atau melengkapi kata-kata atau frase penting dalam
lagu yang sengaja dihilangkan oleh guru. Kata-kata
atau frase tersebut biasanya merupakan istilah-istilah
penting yang harus dikuasai oleh anak

Melalui Teknik Bermain


Dengan teknik bermain ini memperkenalkan bahasa
bisa dilakukan saat bermain, seperti menyebutkan nama
binatang atau nama bendang sambil bermain. Sehingga
anak akan cepat menyimak dari nama binatang atau
benda tersebut.
Melalui Teknik Bernyanyi
Bernyanyi merupakan kegiatan yang disenangi oleh
anak, di sekolah taman kanak-kanan setiap kegiatan
tidak terlepas dari bernyanyi
Pengajaran menyimak (listening) dapat dilakukan
melalui nyanyian, misalnya untuk mengenalkan nama
benda, nama teman, nama buah atau untuk
berkomunikasi anak-anak dapat diajak untuk bernyanyi.

Melalui Teknik Ekspreimen


Melihat karakteristik anak yang memiliki
rasaingin tahu yang tinggi, penerapan metode
proyek bisa menjadi salah satu teknik yang bisa
digunakan oleh guru untuk menyampaikan
pembelajaran pada anak sekaligus menambah
pengalaman pribadi anak atas kegiatan yang
dilakukannya langsung dan bermakna bagi anak.
Dalam pembelajaran menyimak pada anak ini,
guru dapat menyampaikan makna pembelajaran
dengan bereksperimen membuat tentang nama
atau lambang bilangan dari lingkungan sekitar
yang dekat dengan anak.

Melalui Teknik Eksplorasi


Anak senang mencari sesuatu karena anak
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan
senang menjelajah serta menemukan hal yang
dirasa anak menarik. Melihat pada karakteristik
anak, pengenalan bahasa, pengenalan angka,
pengenalan lambang bilangan pada anak bisa
dengan meminta anak bereksplorasi dengan
alam sekitarnya dan menemukan pemahaman
serta pengalamannya sendiri serta guru
membimbing anak sehingga pembelajaran
dirasakan bermakna oleh anak.

Daftar Pustaka

http://artikelduniaanak.blogspot.co
m/2013/03/memahami-pengertian-anakusia-dini.html

https://efilutfiahuhamka.wordpress.
com/2014/06/28/membangun-konsentras
i-menyimak-anak-usia-dini-melalui-m
edia-cerita/

http://keluargasakina.com/568/mengaj

Anda mungkin juga menyukai