Anda di halaman 1dari 28

AUTISME

study Kasus Perkembangan Fisik Dan Psikomotorik dan implikasinya dalam pendidikan

Pay Attention Please and dont record this presentation


Todays contents should be kept secret

WELCOME!!!
w
o
N
n
i
g
e
B
s

t
Le

EMIR SURYA KAUTSAR


NURHIKMAH BAKRY
NUR QALBI
KAUTSAR QADRY KAHAR
NUR BAYA
FITRI MULYA WAHYUNI

INTRODUCTION

YAYASAN PENDIDIKAN ANANDA SLB JENNE


TALLASA

E
J
O
R
P
E
M
O
S
E
W
A
OUR
CTS
IVE JUST FOUND 10,000 W
AYS THAT THIS BOY CAN GR
OWTH NORMALLY LIKE THE
OTHER

n
a
z
u
a
F
M
A
I
!
O
L
L
HE

Data Siswa
Nama : M. Fauzan Abdillah
Nama Ibu

a
d
n
a
y
n
e
p
g
n
a
r
o
e
Foto Bersama s
ng autis

: Sukmawati S.pd

Nama Ayah: Ibrahim


Nama Wali : Rahman
Usia : 12 Tahun
Alamat

: Jennetallasa

T
N
E
T
CON
Usaha yang sudah dil
akukan orang terdek
at
Solusi yang Ditawark
an
Ciri-ciri Gangguan ya
ng dialami
Penyebab Terjadiny
a Gangguan

SECTION 1

CIRI-CIRI GANGGUAN

Karakteristik Gangguan
Selayang pandang Fauzan Penderita Autis

Berkaitan dengan perkembangan fisik, Kuhlen dan Thompson mengemukakan


bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu sistem syaraf,siste
m otot,kelenjar endokrin dan struktur fisik
Perkembangan fisik anak autis sepintas terlihat normal karena struktur fisiknya s
ama dengan anak pada umumnya akan tetapi terdapat gangguan pada sistem oto
t,syaraf dan kelenjar endokrin.
Perkembangan psikomotorik anak autis juga terhambat karena penderita autis
cenderung malas bergerak dan prilaku terbatas atau malah sebaliknya yaitu terlal
u rewel dan hiperaktif
Autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang kompleks dan ditandai de
ngan kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku terbatas dan berul
ang-ulang .

3 Aspek Yang Terganggu


KOMUNIKASI

KETERAMPILAN SOREAKSI TERHADAP LINGKU


SIAL
NGAN

Tidak berbicara atau sangat terb


atas.

Kontak mata buruk dengan oran


g atau benda.

Kehilangan kata-kata sebelum bi


sa mengatakan.

Kurang dalam bermain keteramp


ilan.

Kesulitan mengekspresikan keing


inan dan kebutuhan dasar.

Menjadi terlalu fokus pada suatu


topik atau benda-benda yang me
narik bagi mereka.

Kurang dapat membangun kosak


ata.
Mengulangi apa yang dikatakan
(echolalia).
Bermasalah menjawab pertanya
an
Tidak bisa fokus lebih dari 15 m
enit

Masalah dalam berteman.


Menangis,marah, tertawa, atau te
rtawa tanpa alasan yang diketahui
atau pada waktu yang salah.
Terbiasa kencing di tembok ruan
gan kelas

Gerakan tangan goyang, mengep


akkan atau lainnya (bergerak sen
diri tanpa disadari).
Tidak memperhatikan hal-hal yan
g dilihat atau didengar.
Bermasalah terhadap perubahan
dalam rutinitas.
Menggunakan benda-benda den
gan cara yang tidak biasa.
Tidak takut terhadap bahaya nya
ta.
Menjadi sangat sensitif atau tida
k cukup sensitif terhadap sentuha
n, cahaya, atau suara

SECTION 2

PENYEBAB GANGGUAN

Penyebab autisme belum diketahui secara pasti.


Namun, ada beberapa faktor yang diduga bisa memi
cu seseorang untuk mengalami gangguan ini. Faktor
-faktor pemicu tersebut meliputi:

Penyebab Ga
ngguan AUTI
S

Jenis kelamin. Anak laki-laki memiliki risiko hingga


4 kali lebih tinggi mengalami autisme dibandingkan
dengan anak perempuan.
Faktor keturunan. Orang tua seorang pengidap aut
isme berisiko kembali memiliki anak dengan kelaina
n yang sama.
Pajanan selama dalam kandungan. Contohnya, p
ajanan terhadap minuman beralkohol atau obat-oba
tan (terutama obat epilepsi untuk ibu hamil) selama
dalam kandungan.
Pengaruh gangguan lainnya, seperti sindrom Dow
n, distrofi otot, neurofibromatosis, sindrom Tourett
e, lumpuh otak (cerebral palsy) serta sindrom Rett.
Kelahiran prematur, khususnya bayi yang lahir pad
a masa kehamilan 26 minggu atau kurang.

Berdasarkan hasil wawancara kami kepada wali kelas dan kepala sekolah
Fauzan,kami belum dapat menyimpulkan secara pasti penyebab ia menderita autis,ke
mungkinan besar adalah pengaruh asupan nutrisi ketika masih dalam kandungan. dan
selain itu informasi yang kami ketahui fauzan adalah anak autis sekaligus broken hom
e dan sekarang tinggal bersama ayahnya.

SECTION 3

USAHA YANG DILAKUKAN ORANG TER


DEKAT

WHAT WE HOPE I
S

Selain kasih sayang dari keluarga Usaha yang paling nampak t


erlihat untuk kemajuan perkembangan fauzan adalah bersumb
er dari pak rahman(wali kelas fauzan).Beliau dengan ikhlas da
n sabar mengajar dan mendidik fauzan.prosesnya sederhana,y
aitu dengan cara mengajak fauzan untuk meniru hal-hal terten
tu yang sifatnya positif.awalnya fauzan mempunyai kebiasaan
buruk sering kencing di tembok ruangan kelas padahal usiany
a sudah 12 tahun tapi lambat laun kebiasaan itu berhasil diru
bah.fauzan sulit memahami konsep sehingga ia diajar dengan
media gambar.Harapan pak rahman tidak muluk-muluk,hanya
sebatas fauzan bisa berkembang dan mampu membina diri se
ndiri

SECTION 4

SOLUSI YANG DITAWARKAN

TERAPI FIS
IK

Penderita autis khususnya anak-anak biasanya mengal


ami gangguan syaraf motorik. Biasanya anak yang men
derita autis mengalami gejala seperti jalan yang tidak k
uat, atau bahkan belum bisa berjalan pada usia yang s
eharusnya sudah bisa berjalan. Hal ini disebabkan kare
na anak-anak penderita autis memiliki tonus otot yang
lembek sehingga mengalami gejala seperti yang dicont
ohkan di atas. Salah satu terapi yang bisa dilakukan or
ang tua adalah dengan fisioterapi dan terapi integrasi
sensoris.Menurut penelitian ilmiah, terapi ini akan san
gat membantu anak agar otot-ototnya menjadi lebih ku
at dan mampu meningkatkan keseimbangan tubuh.

TERAPI VIS
UAL

Anak penderita autis secara umum lebih mudah belaja


r dengan cara visual ( visual learning). Untuk itu anda s
ebagai orang tua bisa memberikan terapi visual kepad
a anak anda yang autis sebagai salah satu solusi. Terap
i visual sangat mudah didapatkan, misalnya dengan vid
eo game atau dengan PECS ( Picture Exchange Comm
unication System), atau dengan visual-visual lain. Terb
ukti secara medis terapi visual ini dapat meningkatkan
kemampuan syaraf penderita autis dan melatih komuni
kasi.

TERAPI BE
RMAIN

Anak yang mengalami autisme membutuhkan hubunga


n sosial dengan teman-teman sebayanya, maka dari itu
anak penderita autis bisa diberikan terapi bermain. Ter
api bermain dapat meningkatkan kemampuan berbicar
a, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan berinte
raksi dengan orang lain. Hal ini bisa anda lakukan send
iri atau melalui jasa terapis.

TERAPI WI
CARA

Terapi wicara dianggap sebagai terapi wajib bagi anak


autis karena hampir semua anak penderita autis memil
iki kesulitan dalam berucap sehingga sulit berkomunik
asi dengan orang lain. Terapi wicara ini akan melatih a
nak autistik dalam berkomunikasi dan berbahasa. Mes
kipun demikian orang tua harus sabar dan tidak boleh
menyerah dalam melatih anak autis, karena melatih an
ak autis tidak seperti melatih anak-anak normal.

Applied Be
havioral A
nalysis (AB
A)

Jenis terapi ini sangat populer di indonesia sehingga m


ayoritas orang tua menggunakan jenis terapi ini untuk
penyembuhan anak autis. ABA adalah memberi pelatih
an khusus pada anak dengan memberikan positive rein
forcement (hadiah/pujian) kepadanya atas pencapaian
-pencapaian tertentu. Dengan metode ini orang tua bis
a mengukur sejauh mana perkembangan anak autis. Te
rapi ini dikenal juga dengan istilah terapi perilaku. Tuju
an dari terapi ini adalah mengurangi agresivitas pada a
nak autis, karena anak autis cenderung hiperaktif dan
mudah mengamuk. Selain itu terapi ini juga bertujuan
menambahkan perilaku yang kurang pada anak autis

TERAPI OK
UPASI

Biasanya anak penderita autis mengalami kesulitan dal


am ketrampilan dan gerakannya. Hal ini dikarenakan a
nak autis memiliki keterlambatan dalam perkembanga
n motorik halus. Nah, sebagai salah satu solusi untuk
meningkatkan ketrampilan anak autis anda bisa mengg
unakan terapi okupasi ini. Terapi okupasi ini mampu m
eningkatkan kemampuan anak dan memperbaiki kualit
as hidup mereka, baik di rumah maupun di sekolah. Te
rapis akan membantu mengenalkan, mempertahankan,
dan meningkatkan keterampilan anak. Dengan cara ini,
penderita autisme diharapkan bisa hidup semandiri m
ungkin.

Terapi sos
ial

Terapi sosial dibutuhkan untuk membantu anak pende


rita autis agar lebih mudah berkomunkasi dan berinter
aksi dengan teman-teman sebaya atau orang lain. Kare
na pada umumnya anak autis mengalami kesulitan dal
am berucap dan berkomunikasi dua arah. Oleh karena
itu anda bisa mengajak anak autis untuk bermain bersa
ma teman-teman sebayanya di tempat yang menyenan
gkan dan dengan suasana yang ceria.

Terapi
perkembangan

Floortime, Son-rise dan RDI (Relationship Developme


ntal Intervention) dianggap sebagai terapi perkemban
gan. Caranya dengan mempelajari minat anak, kekuat
annya dan tingkat perkembangannya, dan kemudian d
itingkatkan kemampuan sosialnya, emosionalnya dan i
ntelektualnya. Terapi perkembangan berbeda dengan
terapi perilaku seperti ABA yang lebih mengajarkan ke
trampilan yang lebih spesifik.

Terapi bio
medik

Anak yang menderita autis biasanya mengalami gangg


uan metabolisme yang akan berdampak pada ganggua
n fungsi otak. Oleh karena itu anak-anak ini diperiksa s
ecara intensif baik darah, urine, feses, dan rambutnya.
Setelah menemukan dan mengetahui kelainan dalam t
ubuh anak, maka kemudian diperbaiki sehingga otak b
ebas dari gangguan-gangguan dari dalam. Terapi ini m
emang membutuhkan biaya yang lumayan mahal, kare
na dilakukan oleh tenaga ahli dan dengan peralatan ya
ng lengkap tentunya. Walau bagaimanapun kesembuh
an anak merupakan prioritas bagi orang tua, karena ia
adalah harta yang paling berharga.

Terapi ber
kuda

Terapi ini masih sangat jarang digunakan di indonesia,


karena terapi ini tergolong penemuan baru. Terapi ber
kuda mampu meningkatkan konsentrasi anak autis. An
ak autis menunggangi kuda dan kuda berjalan secara p
elan dan dipandu oleh terapis. Peran terapi sangat pen
ting di sini, karena ia lah yang akan mendampingi anak
dan menganalisa perkembangannya.

Anak penderita autis tidak


boleh dicampakkan dan dit
erlantarkan, tetapi harus di
perhatikan dan diberikan ka
sih sayang yang tulus
It Always Seems Impossible
Until Its Done :D

THANK YOU!
Do You Have Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai