Standar Kompetensi : 7.

Menerapkan konsep konsep kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam
berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi

Kompetensi Dasar 7.1

Merangkai alat ukur listrik, menggunakannya secara baik dan benar dalam rangkaian listrik

Indikator

Membedakan jenis dan fungsi alat ukur listrik

Menjelaskan cara membaca dan memasang alat ukur kuat arus dan alat ukur tegangan

Kompetensi Dasar 7.2

Memformulasikan besaran-besaran listrik ke dalam bentuk persamaan

Indikator

Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar hambatan suatu penghantar

Menjelaskan besar dan arah kuat arus listrik dalam rangkaian sederhana (satu loop)
Menjelaskan tegangan yang tertera pada alat listrik dan mampu menghitung energi dan
daya yang terpakai pada alat listrik
Menentukan kuat arus pada rangkaian majemuk dua loop *)
Menentukan kuat arus pada rangkaian majemuk lebih dari dua loop *)
Kompetensi Dasar 7.2
Mengidentifikasi penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-hari

Indikator

Membedakan tegangan DC dan tegangan AC dalam bentuk grafik misalnya yang dihasilkan
osiloskop
Menjelaskan bentuk rangkaian AC yang digunakan dalam rumah-rumah.
Menunjukkan penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-hari.

MEMBEDAKAN JENIS DAN

FUNGSI ALAT UKUR LISTRIK

Ampermeter

Multimeter

Analog

Ampermeter

Digital

Voltmeter

Digital

Digunakan untuk mengukur arus DC

Mengukur arus yang
kecil (A), biasanya
disebut Galvanometer (G)

Digunakan untuk mengukur tegangan DC

Digunakan untuk mengukur tegangan, arus

DC dan AC maupun mengukur hambatan

DIGITAL

ANALOG

CARA MEMASANG ALAT UKUR KUAT

ARUS (AMPER METER) DAN CARA
MEMBACA HASIL PENGUKURAN

MENGUKUR KUAT ARUS LISTRIK

(AMPER METER DIPASANG SERI)

0,07 A
0,14 A
0,16 A

CARA MEMASANG ALAT UKUR KUAT ARUS

(AMPER METER) DAN CARA MEMBACA HASIL
PENGUKURAN PADA
RANGKAIAN SERI

i3 = 1,4 A

SERI
i1 = 1,4 A

i2 = 1,4 A

i = i1 = i2 = i3

CARA MEMASANG ALAT UKUR KUAT

ARUS (AMPER METER) DAN CARA
MEMBACA HASIL PENGUKURAN
RANGKAIAN PARALEL

A
A

i2

R
i1
PARALEL

A
R

=i
= i1
= i2

i = i1 + i2

CARA MEMASANG ALAT UKUR

TEGANGAN (VOLT METER) DAN CARA
MEMBACA HASIL PENGUKURAN

MENGUKUR BEDA POTENSIAL DAN

ARUS LISTRIK (AMPER METER
DIPASANG SERI)
MENGUKUR BEDA POTENSIAL
(VOLT METER DIPASANG PARALEL)

R
R

A
E

Voltmeter dipasang paralel

Beda potensial sumber =
beda potensial hambatan

Voltmeter dipasang paralel

Ampermeter dipasang seri
arus dari sumber = arus yang
melalui hambatan (R)

CARA MEMASANG ALAT UKUR

TEGANGAN (VOLT METER) DAN CARA
MEMBACA HASIL PENGUKURAN

SERI

2,5 volt

3,5 volt

6 volt
V

V1

V = V1 +V2

V2

MENJELASKAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI BESAR HAMBATAN
SUATU PENGHANTAR

Faktor-faktor yang mempengaruhi

l = panjang bahan (m)
= hambat jenis bahan (ohm.m)
A = luas penampang bahan (m2)
Suhu mempengaruhi besar hambatan
Rt = Ro ( + t )
Rt = hambatan pada suhu t (ohm/ )
Ro=hambatan pada suhu awal (ohm/ )
= Koefisien suhu ( 0C-1)
t = kenaikan suhu ( 0C )

V = i.R

atau i = V/R

R = V/i

SIFAT RANGKAIAN SERI

RANGKAIAN SERI

1.

2.

3.
R1

R2

R1

RANGKAIAN PARALEL

R2

R3

SIFAT RANGKAIAN PARALEL

1.

2.

R1
R2

ARUS PADA MASING-MASING

HAMBATAN SAMA DENGAN
ARUS YANG BERASAL DARI
SUMBER I = 11 = I2 = I3
TEGANGAN YANG ADA PADA
MASING-MASING HAMBATAN
JUMLAHNYA SAMA DENGAN
TEGANGAN YANG BERASAL
DARI SUMBER V = V1 + V2 + V3
HAMABATAN YANG ADA PADA
RANGKAIAN DAPAT DIGANTI
DENGAN HAMBATAN YANG
NILAINYA RS
R S = R 1 + R2 + R3

3.

ARUS YANG ADA PADA MASINGMASING HAMBATAN JIKA

DIJUMLAHKAN SAMA DENGAN
ARUS YANG BERASAL DARI
SUMBER I = 11 + I2 + I3
TEGANGAN YANG ADA PADA
MASING-MASING HAMBATAN
BESARNYA SAMA DENGAN
TEGANGAN YANG BERASAL
DARI SUMBER V = V1 = V2 = V3
HAMABATAN YANG ADA PADA
RANGKAIAN DAPAT DIGANTI
DENGAN HAMBATAN YANG
NILAINYA RP
1
1 1
1
=
+ +
RP R1 R2 R3

R
R
R

SERI

R
R

RS1 = R + R = 2R

R
R

RS1S1
R

3
1 =1+1 = 2 + 1
=
RP1 R Rs1 2R 2R 2R
R
R

RS1

RP1 =2/3R = 0,7 R

RS1

RP1

R
R

R
RP1

RS2
R

SERI

RS2 = R+R+0,7R = 2,7 R

RP1

RS2S2
R

1 = 1 + 1 = 1 + 1 . = 3,7
RP2 R RS2 R 2,7R 2,7R
RP2 = 2,7R/3,7 = 0,73 R
RP2

MENGGUNAKAN
MENGGUNAKAN AMPER
AMPER METER
METER DAN
DAN VOLTMETER
VOLTMETER
DALAM
DALAM RANGKAIAN
RANGKAIAN
4

12 V

12 V
2
V

E
R

R1

i = E/R = 12/4 = 3 A
V = i .R = 3.4 = 12 V

Arus pada
resistor
Beda potensial
pada resistor

R2

Rs = R1 + R2 = 4+2 = 6
i = E/Rs = 12/6 = 2A
V = i .Rs = 2.6 = 12 V
V1 = i .R1 = 2.4 = 8 V
V2 = i .R2 = 2.2 = 4 V

i
i1
i1

Berapa besar arus serta bedapotensial

pada masing masing lampu

Rangkaian SERI
Rs = 8 + 4 = 12
i = E/Rs =24/12=2A
V1 = i .R1 = 2.8 = 16 V
V2 = i .R2 = 2.4 = 8 V

Berapa besar arus yang berasal dari

sumber tegangan serta arus pada masingmasing lampu.Dan berapa beda potensial
pada masing-masing lampu

Rangkaian PARALEL
1/RP = 1/3 + 1/6 = 2/6 + 1/6 = 3/6
RP = 6/3 =2
i = E/RP =12/2=6 A
V1 = V2 = E = 12 V
i1 = V1/R1 = 12/3 = 4 A
i2 = V2/R2 = 12/6 = 2 A

i2

HUKUM KIRCHOOF I :
Jumlah arus pada titik cabang = nol

i4

i2

i1
i = 0
i 1 i 2 i3 = 0
Atau
i1 = i 2 + i 3

i1
i1+ i2

E = i.R
Lop I
E1= i1R1+(i1+i2 )R2
Lop II
E2= i2R3+(i1+i2 )R2

i3

i5

i3

i = 0
i 1 + i2 i3 i 4 i 5 = 0
Atau
i 1 + i2 = i3 + i4 + i 5

R1 I
E1
i1

R2

R3

II

E2

i2

5A

Jumlah arus pada titik cabang = nol

3A
=
i2

Jika i1 = 7 A dan
i2 = 3 A
Hitung lah
besarnya arus i3
Arus yang menuju cabang
bertanda positif (+) dan yang
meninggalkan titik cabang
bertanda negatif (-)
Jumlah arus di titik cabang = 0
i = 0
i1 + i2 + i3 = 0
7 3 + i3 = 0
4 + i3 = 0
i3 = - 4 A

i5 = 2 A

Hitung lah
besarnya arus i2

3A

5A

i3

i3 =

i1 =

i1= 7A

i2

i 4=

HUKUM KIRCHOOF I :

Arus yang menuju cabang bertanda

positif (+) yaitu i1 dan i2 dan yang
meninggalkan titik cabang bertanda
negatif (-) yaitu i3 , i4 dan i5
Jumlah arus di titik cabang = 0
i = 0
i1 + i2 i3 i4 i5 = 0
6 + i2 - 3 - 5 - 2 = 0
6 10 + i2 = 0
-4 + i2 = 0
i2 = 4 A

HUKUM KIRCHOOF II

i2

Arus di EFAB besarnya i

Arus di EDCB besarnya i
Besarnya arus di BE i + i
Di titik cabang B berlaku i = 0
2

i1+ i2

i1

Penjelasan :

Cara menentukan arus pada masing-masing

cabang :

Arus keluar dari kutub positif sumber tegangan (E)

Besarnya arus keluar dari sumber tegangan sama

dengan besarnya arus yang masuk ke sumber

tegangan
Selama arus mengalir melalui penghantar yang tidak
bercabang besarnya sama
Pada titik cabang berlaku i = 0
Rangkaian tertutup berupa satu blok (ABEF , BCDE)
di sebut loop
Pada loop berlaku E = i.R

- yang masuk ke B arus i1& i2

- sedangkan yang keluar i1+ i2
i1 + i2 (i1 +i2 ) = 0
Di titik cabang E berlaku i = 0
- arus yang masuk i1+ i2
- sedangkan yang keluar i1 & i2
-i1 - i2 + (i1 +i2 ) = 0
Aturan pada Loop yaitu
- beri arah mengalirnya arus
dalam loop berlawanan atau
searah jarum jam
- arus yang sudah diberi nama
jika berlawanan dengan arah
loop bertanda negatif dan
yang searah bertanda positif
Pada Loop EFABE berlaku
E = i.R
E1 = i1.R1 + ( i1+i2 ).R2
Pada Loop DCBED berlaku
E = i.R
E2 = i2.R3 + ( i1 +i2 ).R2

MENJELASKAN BESAR DAN ARAH KUAT ARUS LISTRIK

DALAM RANGAKAIAN SEDERHANA ( 1 LOOP)

Berapa besar arus i ?

Berapa besar hambatan R ?

E = i.R
12 = i. R
12 = i.60
i = 0,2 A

E = i.R

E = i.R
1,5 = i.r + i. R
1,5 = i.0,1 + i.R
1,5 = 1.0,1 + 1.R
1,5 -0,1 = R
R=2

LOP I ( EFABE )

MENENTUKAN KUAT ARUS PADA

RANGKAIAN MAJEMUK ( 2 LOOP)

i1+ i2

I
=4

II
=2

i1

i2

10 V

Penjelasan :

12 V

Arus di EFAB = i1, di EDCB = i2 ,di BE = i1+ i2

Di titik cabang B berlaku i = 0 , arus yang masuk

i 1 & i2 ,
sedangkan yang keluar ( i1+ i2 ) i1 + i2 (i1 +i2 ) = 0
Di titik cabang E berlaku i = 0 . arus yang masuk i1+ i2
sedangkan yang keluar i1 & i2 -i1 - i2 + (i1 +i2 ) = 0
Pada Loop EFABE berlaku E = i.R
E1 = i1.R1 + ( i1+i2 ).R2
Pada Loop DCBED berlaku E = i.R
E1 = i2.R3 + ( i1 +i2 ).R2

E = i.R
E1= i1R1 + ( i1+i2 )R2
10 = i14 + ( i1+i2 )2
10 = 4i1 + 2i1+ 2i2
10 = 6i1 + 2i2 ( I )
LOP II ( EDCBE )
E = i.R
3
E2= i2R3 + ( i1+i2 )R2
12 = i23 + ( i1+i2 )2
12 = 3i2 + 2i1+ 2i2
12 = 2i1 + 5i2 ( II )
Dari persamaan (I) dan (II)
(I) X 1 10 = 6i1+ 2i2
(II) X 3 36 = 6i1+ 15i2
-26 =-13i2
i2 = 2 A
Dari persamaan (I)
10 = 6i1+ 2i2 10 =6.i1+2.2
10 = 6i1+ 4 6i1 = 10-4 =6
i1 =
1Adi EFAB = i = 1 A
Arus
1

Arus di EDCB = i2 = 2A
Arusdi BE = i1+ i2 = 1+2 = 3A

MENENTUKAN KUAT ARUS PADA

RANGKAIAN MAJEMUK ( 2 LOOP)
i1

A i2
R1

E1

i3

R3

R2

II

R4

Hitunglah arus yang ada

pada masing-masing cabang
dan beda potensial di AB.

Jawab .
VAB = i3.R2
i2 = 0,25 A
i3 = i 1 - i 2
Lop I E = i.R
E1= i1R1+ i3R2
1,5 = 0,75i1 + (i1 - i2 ).1
1,5 = 0,75i1 + i1 - 0,25
1,5 + 0,25 = 1,75 i1
1,75 = 1,75 i1
i1 = 1 A
i3 = i 1 - i 2
= 1 0,25 = 0,75 A

ATAU
Lop II E = i.R
0 = i2R3 + i2R4 - i3R2
0 = 0,25. 1,5 + 0,25. 1,5 - i3 . 1
0 = 0,375 + 0,375 i3
0 = 0,75 i3
i3 = 0,75 A
VAB = i3 . R2 = 0,75.1 = 0,75 V

TENTUKAN KUAT ARUS PADA MASING-MASING

CABANG PADA RANGKAIAN MAJEMUK ( LEBIH 2 LOOP)
i1 - i 3
i2

i1 + i 2 - i3

i3

i1

i 1 - i3
i2
i2

i1 - i 3

i 1+ i 2- i 3

i1
i3

III

II
i 1+ i 2- i 3
i2

i 1 - i3

i1

i1

JAWABAN : Perhatikan rangkaian pada tiap lop

i2
i2 i 2 i
2

i1 - i3
i2 i
i1 -i1i3- ii3- i i1 i
2
1
3
1
i1+ i2- i3
i3
i1+ii2+- ii3- ii1+ i2- i3
i3 i3 i
1
2
3
3

II
III

II
i1+ii2+- ii3- i
1

i1
i 1 i1 i
1

II

III

i2 i i -i i- i
2 1 1 3 i 3- i
1

Jawab .
Lop I E = i.R
V= i3R
4 = 2.i3
i3 = 4/2 = 2 A

i1 i
1

Lop II E = i.R
2 =(i1+ i2 - i3 ).4
2 =(i1+ i2 - 2 ). 4
2 =4i1 + 4i2 - 8
10 = 4i1 + 4i2 (II)

Kuat arus pada

masing-masing cabang
Di hambatan :
1 =i1i3=2,52=0,5A
4 =i1+i2i3=2,5+02
=0,5 A
3 =i1i3 =2,52=0,5A
2 =i1i3 =2,52=0,5A
Arus yang berasal
dari sumber tegangan :
2 V = i2 = 0
Lop III
4 V = i1 = 2,5 A
E = i.R
0 =(i1-i3)1+(i1+i2-i3)4+(i1-i3)3(i3)2
0 =i1-i3+4i1+4i2-4i3+3i1-3i32i3
0 =8i1-4i2-10i3 0 =8i1-4i2-20
20 =8i1-4i2 (III)
Dari persamaan (III) dan (II)
(III) 20 = 8i1- 4i2
(III 10 = 4i1+ 4i2
10 = 4i1 - i1 = 2,5 A
Dari persamaan (II)
10 = 4i1+ 4i2 10 = 4.2,5 + 4i2
10 = 10 + 4i2 4i2=0 i2 = 0

CONTOH

i3
A

I
i1

B
i2

i1 - i3

III

II

i1 + i 2
D

i3
C
i2 + i3

Lop II (ADB)
E = i.R
4 =(i1-i3).4+(i1+i2).2
4 =4i1-4i3+2i1+2i2
4 =6i1+2i2-4i3
4 =6i1+2i2-4.-0,5
4 =6i1+2i2-2
2 =6i1+2i2 (II)

Lop III (CDB)

E = i.R
8 =(i2+i3).6+(i1+i2).2
8 =6i1+6i3+2i1+2i2
8 =2i1+8i2+6i3
8 =2i1+8i2+6.-0,5
8 =2i1+8i2-3
11 =2i1+8i2 (III)

Dari persamaan (III) dan (II)

(III) 11 = 2i1+ 8i2 x 1 11 = 2i1+ 8i2
(III 2 = 6i1+ 2i2 x4 8 = 24i1+ 8i2

Jawab .
Lop I(ACB) E = i.R
4-8 = i3R
-4 = 8.i3
i3 = -4/8 = -0,5 A

Dari persamaan (II)

2 = 6i1+ 2i2
2 = 6.-0,14 + 2i2
2 = -0,84 + 2i2
2i2=2,84
i2 = 1,42 A

3 = -22i1 i1 = -0,14A
Kuat arus di :
BA = i1 = -0,14 A
BC = i2 = 1,42 A
AD = i1 i2 = -0,14-(-0,5)
=0,36 A
AC = i3 = -0,5 A
CD = i2+i3 = 1,42-0,5=0,92A
DB = i1+i2
= -0,14+1,42=1,28A

ENERGI DAN DAYA LISTRIK

Apabila suatu penghantar/hambatan dialiri arus listrik, maka pada
penghantar/ hambatan timbul panas. Panas ini adalah bentuk dari
energi yang tersimpan pada penghantar/hambatan.

W = V.i.t
W = i.R2.t
V2
W=
.t
R

V = i. R

Energi yang tiap satuan waktu dalam

penghantar/hambatan disebut daya.

W V.i.t
P=
=
t
t
P=

V2
R

atau

P = V.i
P = i.R2

W = energi listrik ( Joule/J)

V = Beda potensial (volt)
R = Hambatan (ohm)
I = Arus listrik (A)
P = Daya listrik (Watt/W)

MENJELASKAN TEGANGAN YANG TERTERA PADA

ALAT LISTRIK DAN MAMPU MENGHITUNG ENERGI
DAN DAYA YANG TERPAKAI PADA ALAT LISTRIK
Lampu ini memerlukan beda potensial
6 Volt dan arus 0,3 A.
Bagaimana jika diberi beda potensial
lebih kecil misalnya 5 Volt ? Atau arus
lebih kecil misalnya 0,2 A ?
Lampu menyala tidak terang .
Bagaimana jika beda potensial dan
arusnya diperbesar ?
Lampu akan putus.

Berapa besar hambatan lampu, dan

berapa daya dari lampu

R = V/I = 6/0,3 = 20
P = V.i = 6 . 0,3 = 1,8 W

Berapa besar hambatan lampu, dan

berapa arus yang diperlukan lampu

V2
P=
R
V2 2402
R=
=
= 960
P 60
i = V/R = 240/960 = 0,25 A

JOULE METER MERUPAKAN ALAT UNTUKMENGUKUR

DAYA,ALAT INI TERPASANG PADA SETIAP RUMAH
YANG MENGGUNAKAN LISTRIK DARI PLN
kWh merupakan singkatan dari kilo watt hour ,
artinya daya yang digunakan oleh alat-alat
dirumah ( lampu, AC, pompa listrik, Komputer,
setrika dll ) dihitung dalam kilo watt untuk
waktu 1 jam. PLN menghitung biaya dalam 1
jam (hour). 1 kW = 1000 watt.
Biaya per kWh Rp 500,-

JOULE METER

Misalnya dikamarmu menggunakan lampu 25

watt dimana setiap hari dinyalakan rata-rata
selama 10 jam. Berapa biaya yang harus
dibayar setiap bulan ( 30 hari ).
Jawab : 25 watt = 0,025 kW
Penggunaan selama 1bulan = 10 x 30 = 300 jam
Daya yang digunakan 300 x 0,025 = 7,5 kWh
Biaya yang harus dibayar = 7,5 x 500 = Rp 3750

MEMBEDAKAN TEGANGAN DC DAN AC DALAM

BENTUK GRAFIK YANG DIHASILKAN OSILOSKOP

- BATU BATRE
- AKI
- ADAPTOR
- GENERATOR DC

- PLN ( RUMAH )
- GENERATOR AC

MENJELASKAN BENTUK RANGKAIAN AC YANG

DIGUNAKAN DIRUMAH

MENUNJUKKAN
PENERAPAN AC DAN DC
DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI

Tunjukkan alat mana yang

menggunakan sumber tegangan AC dan
mana yang menggunakan sumber
tegangan DC atau keduanya

Pada sumber tegangan :

Arus yang keluar ( A1 ) =
arus yang masuk ( A4 )
Pada titik cabang berlaku :
jumlah arus = 0
A1 + (-A2 ) + (-A3 ) = 0
A1 = A2 + A3
4 = 2 + 2

Pada titik :
jumlah arus = 0
2 = 1,33 + 0,67

Pada rangkaian paralel

tegangan pada masingmasing hambatan
nilainya sama dan
besarnya sama dengan
sumber tegangan
VVY=VWX =VUZ = 6 volt

1/Rtot =1/3 + 1/6 = 2/6 + 1/6 = 3/6

Rtot = 6/3 = 2 W
i = V/Rtot = 6/2 = 3 A
iVY = VVY/RVY = 6/3 = 2 A
iWX = VVY/RWX = 6/6 = 1 A atau
iWX = 3 2 = 1 A

ARUS DARI SUMBER SAMA DENGAN ARUS YANG ADA

PADA MASING-MASING HAMBATAN
i1 = i2 = i3 = 0,5 A

Arus yang keluar dari sumber tegangan (GGL) sama dengan

arus yang masuk sama besar

-TEGANGAN
PADA
RESISTOR
TIDAK
BERGANTUNG
PADA BESAR
KECILNYA
HAMBATAN,
-BESARNYA
SELALU SAMA
DENGAN
TEGANGAN
SUMBER
TEGANGANNYA

-TEGANGAN PADA
RESISTOR TIDAK
BERGANTUNG PADA
BESAR KECILNYA
HAMBATAN,
-BESARNYA SELALU
SAMA DENGAN
TEGANGAN SUMBER
TEGANGANNYA
-JIKA HAMBATAN
BERBEDA-BEDA,
MAKA ARUS YANG
ADA PADA
HAMBATAN
BERBEDA-BEDA

-TEGANGAN PADA
RESISTOR TIDAK
BERGANTUNG PADA
BESAR KECILNYA
HAMBATAN,
-BESARNYA SELALU
SAMA DENGAN
TEGANGAN SUMBER
TEGANGANNYA
-JIKA HAMBATAN
BERBEDA-BEDA,
MAKA ARUS YANG
ADA PADA
HAMBATAN
BERBEDA-BEDA

Terdapat dua rangkaian listrik A dan B , pada rangkaian

mana terdapat lampu putus, Jika ada lampu yang warna apa
Lampu hijau
P = V.i
P = V2/R
RH = V2/P
= 82/16 = 4
Lampu merah
P = V.i
P = V2/R
RM = V2/P = 42/4
= 4 0hm
Lampu hijau
P = V.i
P = V2/R
RH = V2/P = 82/16
= 4 0hm

Lampu merah
P = V.i
P = V2/R
RM = V2/P = 82/8
= 8 0hm

Rangkaian lampu SERI, Hambatan total lampu

RT = RH + RM = 4 + 8 = 12 ohm
Arus pada rangkaian i = V/RT = 12/12 = 1 A
Arus di lampu merah = arus di lampu hijau
Tegangan di lampu hijau ,VH = i x RH = 1 x 4 = 4 volt
Daya di lampu hijau , P = VH x i = 4 x 1 = 4 W
Tegangan di lampu merah ,VM = i x RM = 1 x 8 = 8 volt
Daya di lampu merah , P = VM x i = 8 x 1 = 8 W
Jadi lampu merah lebih terang dibanding lampu hijau

Rangkaian lampu SERI, Hambatan total lampu

RT = RH + RM = 4 + 4 = 8 ohm
Arus pada rangkaian i = V/RT = 12/8 = 1,5 A
Arus di lampu merah = arus di lampu hijau
Tegangan di lampu hijau ,VH = i x RH = 1,5 x 4 = 6 volt
Daya di lampu hijau , P = VH x i = 6 x 1,5 = 9 W
Tegangan di lampu merah ,VM = i x RM = 1,5 x 4 = 6 volt
Daya di lampu merah , P = VM x i = 6 x 1,5 = 9 W
Daya listrik yang masuk di lampu merah 9 W lebih besar
dari daya lampu yang ada yaitu 4 W akibatnya lampu
merah putus.

Lampu mana yang lebih terang

Lampu hijau
P = V.i
P = V2/R
RH = V2/P = 82/8
= 8 0hm

12 V

Lampu merah
P = V.i
P = V2/R
RM = V2/P = 42/4
= 4 0hm

Rangkaian lampu SERI, Hambatan total lampu

RT = RH + RM = 4 + 8 = 12 ohm
Arus pada rangkaian
i = V/RT = 12/12 = 1 A
Arus di lampu merah = arus di lampu hijau
Tegangan di lampu hijau ,
VH = i x RH = 1 x 8 = 8 volt
Daya di lampu hijau ,
P = VH x i = 8 x 1 = 8 W
Tegangan di lampu merah ,
VM = i x RM = 1 x 4 = 4 volt
Daya di lampu merah , P = VM x i = 4 x 1 = 4 W
Jadi lampu hijau lebih terang ( 8 W ) dibanding
lampu merah ( 4 W )

Terdapat dua rangkaian listrik A dan B , pada rangkaian

mana terdapat lampu putus, Jika ada lampu yang warna apa

6 Volt

6 Volt

Tegangan dari sumber E

diberikan kepada masing
masing hambatan
E = V1 + V2 + V3

-TEGANGAN PADA
MASING-MASING
RESISTOR JIKA
DIJUMLAH SAMA
DENGAN
BESARNYA
TEGANGAN PADA
SUMBER ( E ).

R1 = 4 ; R2 =6
RS = 4 + 6 = 10
i =E/RS = 2/10 = 0,2 A
V1 = i.R1 = 0,2 x 4 = 0,8 Volt
V2 = i.R2 = 0,2 x 6 = 1,2 Volt

R1 = 7 ; R2 =3
RS = 7 + 3 = 10
i =E/RS = 2/10 = 0,2 A
V1 = i.R1 = 0,2 x 7 = 1,4 Volt
V2 = i.R2 = 0,2 x 3 = 0,6 Volt

-ARUS YANG
BERASAL DARI
SUMBER
BESARNYA SAMA
DENGAN ARUS
YANG ADA PADA
MASING-MASING
HAMBATAN

R1 = 4 ; R2 = 7R3 = 9
RS = 4 + 7 + 9 = 20
i =E/RS = 2/20 = 0,1 A
V1 = i.R1 = 0,1 x 4 = 0,4 Volt
V2 = i.R2 = 0,1 x 7 = 0,7 Volt
V3 = i.R3 = 0,1 x 9 = 0,9 Volt
R1 = 5 ; R2 =2 R3 = 3
RS = 5 + 2 + 3 = 10
i =E/RS = 2/10 = 0,2 A
V1 = i.R1 = 0,2 x 5 = 1 Volt
V2 = i.R2 = 0,2 x 2 = 0,4 Volt
V3 = i.R3 = 0,2 x 3 = 0,6 Volt

-TEGANGAN PADA MASING-MASING RESISTOR JIKA DIJUMLAH

SAMA DENGAN BESARNYA TEGANGAN PADA SUMBER ( E ).
-ARUS YANG BERASAL DARI SUMBER BESARNYA SAMA DENGAN
ARUS YANG ADA PADA MASING-MASING HAMBATAN