Anda di halaman 1dari 22

Presentasi Kasus

Andy Supandi
2009-061-322

Identifikasi
Nama : Tn. Y
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 17 tahun
Alamat: Sukabumi
Suku : Sunda
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 22 Februari 2011

Kasus
Anamnesis diambil secara autoanamnesis.
Keluhan Utama
Rasa nyeri saat berkemih sejak 1 minggu
SMRS
Keluhan Tambahan
Keluar nanah saat berkemih

Riwayat Perjalanan Penyakit

Nyeri saat
berkemih
sejak 1
minggu
SMRS.
Sebelumnya
riwayat
berhubungan
seksual
diakui

1 hari
kemudian
pasien
mengeluhkan
keluar nanah
saat berkemih
Setiap pagi,
pasien
mengeluh
adanya duh

1 hari
kemudian
pasien
berobat dan
diberi
CIprofloxacin

Pasien
kembali
berobat
karena
tidak
sembuh

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah mendapat penyakit serupa
dahulu.

Pemeriksaan
Status Generalikus
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 120/80
Nadi: 80x/menit
Laju Nafas : 20x/menit
Suhu : afebris
Anemis : (-)
Edema : (-)
Cyanosis : (-)
Ikterus : (-)

Ditemukan tanda-tanda radang (panas, nyeri, kemerahan,


bengkak) pada penis disertai keluarnya duh tubuh

Status Dermatologikus
1. Regio / letak lesi : penis.
2. Efloresensi : Primer eritema
Sekunder 3. Sifat efloresensi : disertai keluarnya duh tubuh
Ukuran :
- eritema sebesar numular
Susunan/bentuk :
-eritema berbentuk linear melingkari penis
Penyebaran dan lokasi :
-eritema sirkumskrip, regional
4. Pembengkakan KGB : tidak ada
5. Tes yang dilakukan : tidak ada

Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan pada tanggal 16 februari 2011
Urine Lengkap:
Warna: kuning muda
Kejernihan: jernih
Berat jenis: 1010
pH: 5
Leukosit: +
Eritrosit: +
Nitrit: Protein: Glukosa: Urobilinogen: -

Sedimen:
Eritrosit: 2-3
Leukosit: 11-12
Sel epitel: +
Kristal: Silinder: Lain-lain: Mikrobiologi:
Gram (-) Diplococcus intrasel dan ekstrasel: +
Candida: Leukosit: penuh/LPB
VDRL: TPHA: -

Pemeriksaan Anjuran
1. Kultur dengan Modified Thayer Martin agar
Untuk mengisolasi gonokok

2. Tes beta-Laktamase
Untuk menentukan adanya N.G penghasil
penisilinase
3. Tes Thomson
untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah
berlangsung

RESUME
Pasien laki-laki usia 17 tahun datang dengan keluhan dysuria sejak 1
minggu SMRS, 1 hari kemudian disertai dengan keluarnya duh tubuh,
pasien sempat berobat dan diberi ciprofloxacin tetapi masih tidak
sembuh. Demam -, nyeri suprapubis -, riwayat kontak +, morning drip
+.
Pada pemeriksaan status generalikus ditemukan adanya tanda-tanda
radang (panas, nyeri, bengkak, kemerahan) pada penis.
Pada pemeriksaan dermatologis didapati eritema berukuran numular,
berbatas tegas, menyebar secara regional. Lesi terdapat pada penis.
Pada pemeriksaan penunjang urine lengkap ditemukan sedimen leukosit
11-12 dan pemeriksaan mikrobiologi didapatkan kuman gonokokus
intrasel dan ekstrasel +. VDRL -, TPHA -.

Diagnosis
Diagnosis Banding
Uretritis Gonorrhea
Infeksi genital nonspesifik
Trikomoniasis
Diagnosis Kerja
Uretritis Gonorrhea

Penatalaksanaan
Umum
Edukasi pasien tentang penyakitnya dan tatalaksananya
Edukasi pasien untuk tidak berhubungan seksual
sampai sembuh dan menggunakan kondom setiap kali
berhubungan seksual
Khusus
-Tiamfenikol 3,5g (7 tablet), sekali makan
- Azitromisin 1g (2 tablet), sekali makan
- Parasetamol 500mg p.o, 3 kali sehari (bila

perlu)

Prognosis
Quo ad vitam

: bonam

Quo ad fungtionam

: bonam

Quo ad sanationam

: dubia et bonam

Analisa Kasus
Pada kasus ini, pasien didiagnosis Uretritis Gonorrhea,
karena:
Pada anamnesa didapatkan adanya keluhan nyeri saat
berkemih sejak 1 minggu SMRS, disertai keluarnya duh
tubuh 1 hari kemudian, adanya duh tubuh yang keluar
pada pagi hari (morning drip +), demam -, nyeri
suprapubik -, serta didapatkan riwayat kontak +.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya tanda-tanda
radang (panas, nyeri, kemerahan, dan bengkak) pada
penis pasien.

Pada pemeriksaan dermatologis didapati


eritema berukuran numular, berbatas tegas,
menyebar secara regional. Lesi terdapat di penis.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan urine
lengkap ditemukan sedimen leukosit 11-12 dan
pemeriksaan mikrobiologi didapatkan kuman
gonokokus intrasel dan ekstrasel +. VDRL -,
TPHA -.

Pasien ini didiagnosis banding infeksi genital


nonspesifik, karena:
Diagnosis secara klinis sukar untuk membedakan
infeksi karena gonore atau non-gonore. Untuk
menegakkan diagnosis uretritis pada kasus nongonore diperlukan pemeriksaan khusus seperti
mendeteksi antigen dengan ELISA (enzym
linked immunosorbent assay, atau hibridisasi
DNA probe. Dan biasanya infeksi gonore sering
berbarengan dengan infeksi dari chlamydia
trachomatis

Pada pasien ini juga didiagnosis banding dengan


Trikomoniasis, karena:
Pada laki-laki yang diserang terutama uretra,
kelenjar prostat, kadang-kadang preputium,
vesikula seminalis, dan epididimis. Pada bentuk
akut juga didapati gejala disuria, sekret yang
mukoid atau mukopurulen. Diagnosis
trikomoniasis pada pasien ini dapat disingkirkan
karena pada pemeriksaan penunjang didapatkan
adanya kuman gonokok intrasel dan ekstrasel.

Penatalaksanaan
- Tiamfenikol 3,5g sekali makan, karena pada
penelitian didapatkan tingkat kesembuhan mencapai
97.7%.
Untuk penisilin merupakan pilihan utama, akan
tetapi harus setelah dilakukan pengecekan dengan tes
beta-laktamase dikarenakan akhir-akhir ini banyak
didapatkan gonokok penghasil beta-laktamase.
Untuk golongan kuinolon seperti cirpofloxacin juga
akhir-akhir ini ditemukan banyak yang resistensi
terhadap golongan kuinolon seperti yang terdapat
pada pasien ini.

- Azitromisin 1g sekali makan, karena pada


banyak kasus sering ditemukan infeksi gonore
sering koinfeksi dengan infeksi genital
nonspesifik.
- Parasetamol 500mg, 3 kali sehari (bila perlu),
sebagai pengurang rasa sakit.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai