KARANG
MICHAEL MERE KIRA
EPRISON DELU
RAHMAWATI BURHAN
APOLINARIS AKEN
Biologi karang
Terumbu Karang adalah sekumpulan hewan karang
yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang
disebut zooxanhellae.
Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria
kelas Anthozoa yang memiliki tentakel.
Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu
Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang
keduanya dibedakan secara asal-usul, Morfologi dan
Fisiologi.
lanjutan
Proses fotosintesis oleh algae
menyebabkan bertambahnya produksi
kalsium karbonat dengan menghilangkan
karbon dioksida dan merangsang reaksi
kimia sebagai berikut:
Ca(HCO3) CaCO3 + H2CO3 H2O + CO2
lanjutan
Fotosintesis oleh algae yang bersimbiosis
membuat karang pembentuk terumbu
menghasilkan deposit cangkang yang
terbuat dari kalsium karbonat, kira-kira 10
kali lebih cepat daripada karang yang tidak
membentuk terumbu (ahermatipik) dan
tidak bersimbiose dengan zooxanthellae.
lanjutan
- Apron reef - terumbu pendek yang menyerupai sebuah
fringing reef, tetapi lebih landai; meluas keluar dari dan ke
bawah suatu semenanjung pantai.
- Bank reef - terumbu linear atau berbentuk semi-lingkaran
besar, lebih besar dari patch reef.
- Ribbon reef - sebuah terumbu yang panjang, sempit, yang
berliku-liku, biasanya terkait dengan laguna sebuah atol.
- Atoll reef (terumbu karang cincin) - suatu kurang lbundar
atau tebing karang yang meluas ke seluruh laguna tanpa pulau
di tengahnya.
- Table reef - karang yang terpencil, hampir menyerupai
sebuah atol, tetapi tanpa laguna.
Faktor pembatas
Suhu
Terumbu karang hidup di daerah 23-25oC (dibatasi suhu
20oC).
Terumbu karang dapat mentoleransi suhu sampai 36-40oC
Di wilayah pantai barat Amerika Selatan dan Amerika
Tengah, serta pantai selatan Afrika, meski termasuk tropis,
tidak dijumpai terumbu karang. Karena terdapat arus
dingin (arus Humboldt di Amerika, arus Benguela di Afrika)
Kedalaman
Terumbu karang dapat hidup pada kedalaman 50-70 m.
Kebanyakan pad kedalaman 25 m.
Cahaya
Salah satu faktor penting dalam pertumbuhan karang.
Dapat tumbuh pada intensitas berkurang sampai 15-20% dari
permukaan.
Salinitas
Karang tumbuh pada salinitas laut (32-35%o).
Terumbu karang juga dapat tumbuh pada salinitas 42%o (di Teluk
Persia)
Pengendapan (sedimentasi)
Mempunyai efek negatif terhadap pertumbuhan
terumbu karang, dapat mengurangi cahaya,
menutupi dan menyumbat struktur pemberian
makanan.
Perairan pasang surut
Terumbu karang dibatasi oleh tinggi muka air laut
b. Grazzing.
Kegiatan memakan alga oleh ikan-ikan herbivora dari jenis
Siganiidae, Pomacentridae, Acanthuridae dan Scaridae yang
mampu meningkatkan kemampuan karang dalam melakukan
pemulihan dengan mengurangi jumlah alga. Salah satu contohnya
yaitu Parrotfish (Scaridae) kebanyakan merupakan herbivora
meskipun ada beberapa yang juga memakan hewan karang.
Parrotfish memiliki paruh seperti burung parrot yang berfungsi
untuk mengikis algae dari terumbu karang. Aktivitasgrazzingikan
ini memiliki arti penting bagi ekosistemterumbu karang.
Aktivitasgrazzingini mampu mengendalikan populasi algae,
populasi algae yang berlebih akan mematikan terumbu karang.
THA
NK
YOU