Anda di halaman 1dari 27

DEMAM TIFOID

DEFINISI
Demam

tifoid

abdominalis

disebut

atau

juga

typoid

dengan

fever

Typus

merupakan

penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat


pada pencernaan (usus halus) dengan gejala
demam

satu

minggu/lebih

gangguan pencernaan.

disertai

dengan

EPIDEMIOLOGI

Prevalensi di Asia sekitar 900/10000 penduduk per


tahun.
Di Indonesia demam tifoid dapat ditemukan
sepanjang tahun
Insiden bervariasi di tiap daerah dan terkait dengan
sanitasi lingkungan
Di Jawa Barat 157 kasus / 100.000 penduduk,
sedangkan di daerah perkotaan ditemukan 760
810 kasus / 100.000
Menyerang semua usia, gol terbesar usia < 20
tahun
Insiden 99% kasus pada umur 3 19 tahun,
tertinggi pada umur 10 - 15 tahun dengan insiden
rate 687,9 per 100.000 penduduk

ETIOLOGI
Salmonella typhi
Bakteri bentuk batang, gram negatif
Tidak berkapsul, memiliki flagel
Tidak membentuk spora fakultatif anaerob
Mempunyai antigen:
antigen O (somatik): terletak pada lapisan luar.
Mempunyai lipopolisakarida/endotoksin.
antigen H (flagella): terletak pada flagel. Mempunyai
struktur protein.
antigen K (envelope): terletak pada kapsul dan
melindungi kuman terhadap fagositosis.
Mempunyai plasmid faktor R yang berhubungan
dengan resistensi antibiotik

Menurut nomenklatur:
Salmonella dibedakan menurut adanya
keterkaitan DNA-nya, sehingga sekarang hanya
terdapat 2 spesies yaitu Salmonella bongori dan
Salmonella enterica
Salmonella yang menyerang manusia disebut
sebagai strain dalam subspesies I dan S.
enterica

Taksonomi
Salmonella sp
Phylum : Bacteria
(Eubacteria)
Class
:
Prateobacteria
Ordo
:
Eubacteriales
Family :
Enterobacteriae
Genus : Salmonella
Spesies: Salmonella
typhii

FAKTOR DETERMINAN
Host

Agent

Environment

PATOGENESIS

MANIFESTASI KLINIS

Masa inkubasi antara 10 20 hari

Gejala klinis sangat bervariasi

Demam meningkat perlahan-lahan dan terutama


pada sore dan malam hari. Demam dapat
berlangsung 3 minggu.

Gejala sistemik lain: nyeri kepala, pusing, nyeri otot,


anoreksia,

Gejala GIT: obstipasi, diare, mual muntah, perasaan


tidak enak di perut, lidah berselaput (kotor di
tengah tepi dan ujung kemerahan)

DIAGNOSIS

Anamnesis

demam

gangguan GIT

perubahan atau gangguan kesadaran

Pemeriksaan Fisik

demam

bradikardi (relatif jarang ditemui pd


anak)

lidah berselaput putih (coated tongue)

perut kembung (meteorismus)

hepatomegali, splenomegali

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan darah perifer:
1. Leukopenia
2. Leukositosis
3. Anemia ringan dan trombositopenia
4. LED dapat meningkat
5. SGOT dan SGPT dapat meningkat

UJI WIDAL

Untuk deteksi antibodi terhadap S. typhi


antigen yang digunakan adalah suspensi
Salmonella yang sudah dimatikan untuk
menentukan adanya aglutinin dalam serum
penderita
Aglutinin O (somatik) muncul pada hari ke 6
8
Aglutinin H (flagella) muncul pada hari 10
12
Peningkatan titer aglutinin 4x lipat selama 2
sampai 3 minggu memastikan diagnosis
demam tifoid

Interpretasi hasil uji Widal adalah:

Titer O yang t inggi ( >160) menunjukkan adanya infeksi akut

Titer H yang tinggi (>160) menunjukkan telah mendapat


imunisasi atau pernah menderita infeksi

Titer antibodi yang tinggi terhadap antigen Vi terjadi pada

carrier

UJI TUBEX

Uji semi-kuantitatif kolometrik yang cepat dan


mudah dikerjakan
Untuk mendeteksi antibodi anti-S. typhi O9
pada serum pasien, dengan menghambat
ikatan antara IgM anti-O9 yang terkonjugasi
pada partikel latex yang berwarna dengan
lipopolisakarida
Hasil (+) infeksi Salmonella serogroup D
Uji tubex hanya dapat mendeteksi IgM dan
tidak dapat mendeteksi IgG

UJI TYPHIDOT

Mendeteksi antibodi IgM dan IgG pada protein


membran luar S. typhi
Hasil (+) didapatkan 2 3 hari setelah infeksi
secara spesifik antibodi IgM dan IgG terhadap
antigen S. typhi
Sensitifitas 98%, spesifisitas 76,6%, dan
efisiensi 84%

UJI IGM DIPSTIK

Mendeteksi antibodi IgM spesifik terhadap S.


typhi pada spesimen serum
Uji ini menggunakan strip yang mengandung
antigen LPS S. typhi dan anti IgM, reagen
deteksi yang mengandung antibodi anti IgM
yang dilekati dengan lateks pewarna, cairan
membatasi strip sebelum diinkubasi dengan
reagen dan serum pasien.

KOMPLIKASI

Perforasi usus dan perdarahan usus mgg 3


Neuropsikiatri ggn kesadaran, disorientasi,
delirium, sopor
Hepatitis tifosa asimptomatik, kolesistitis akut
Miokarditis
Anemia hemolitik
Relaps ( 5-10% kasus) demam timbul kembali
seminggu setelah antibiotik dihentikan

TATA LAKSANA

Istirahat dan perawatan untuk mencegah


komplikasi dan mempercepat penyembuhan.
Penderita sebaiknya istirahat total di tempat
tidur selama 1 minggu setelah bebas dari
demam.

Diet dan terapi penunjang (suportif dan


simptomatik) untuk mengembalikan rasa
nyaman dan kesehatan pasien secara optimal.

Pemberian antibiotik

Perawatan umum dan nutrisi


Terapi simptomatik
Kontrol dan monitoring dalam
perawatan
Antimikroba

1.
2.
3.
4.

Kloramfenikol
Sefalosporin generasi ketiga
Ampicilin / amoksisilin
Kotrimoksazol
Golongan Fluorokuinolon
Tiamfenikol

TALAK UNTUK KASUS KARIER

PENCEGAHAN

Penyediaan sumber air minum yang baik

Penyediaan jamban sehat

Sosialisasi budaya cuci tangan

Sosialisasi budaya merebus air sampai mendidih


sebelum diminum

Pemberantasan lantas

Pengawasan kepada para penjual makanan dan


minuman

Sosialisasi pemberian ASI bagi ibu menyusui

Vaksinasi

VAKSINASI
1.

Vaksin parenteral utuh dosis anak usia 1-5


tahun 0,1 cc, usia 6-12 tahun 0,25 cc, dan
dewasa 0,5 cc

2.

Vaksin oral Ty21a diberikan pada usia


minimal 6 tahun dengan dosis 1 kapsul tiap 2 hari
selama 1 minggu. Perlindungan selama 5 tahun.

3.

Vaksin parenteral polisakarida dosis


tunggan 0,5 cc IM pada usia mulai 2 tahun
dengan dosis ulangan setiap 3 tahun. Lama
perlindungan 60-70%

PROGNOSIS

Prognosis baik bila tifoid tanpa komplikasi,


dipengaruhi oleh talak dan pemberian antibiotik
yang tepat
Prognosis buruk bila telah terjadi komplikasi
Tatalaksana yang cepat dan tepat memperkecil
terjadinya komplikasi

REFERENSI

Ilmu Penyakit Dalam jilid 3


Penyakit Tropis Erlangga

Anda mungkin juga menyukai

  • Heat Cramps
    Heat Cramps
    Dokumen9 halaman
    Heat Cramps
    Yoseph Alam Naibaho
    Belum ada peringkat
  • Heat Stroke
    Heat Stroke
    Dokumen29 halaman
    Heat Stroke
    Yoseph Alam Naibaho
    Belum ada peringkat
  • Kelainan Menstruasi
    Kelainan Menstruasi
    Dokumen71 halaman
    Kelainan Menstruasi
    Yoseph Alam Naibaho
    Belum ada peringkat
  • Avian Influenza
    Avian Influenza
    Dokumen9 halaman
    Avian Influenza
    Yoseph Alam Naibaho
    Belum ada peringkat
  • Viral Hepatitis
    Viral Hepatitis
    Dokumen65 halaman
    Viral Hepatitis
    Yoseph Alam Naibaho
    Belum ada peringkat
  • Demam Tifoid
    Demam Tifoid
    Dokumen21 halaman
    Demam Tifoid
    Yoseph Alam Naibaho
    Belum ada peringkat
  • Meniere Disease
    Meniere Disease
    Dokumen28 halaman
    Meniere Disease
    Yoseph Alam Naibaho
    Belum ada peringkat
  • PERFUSI
    PERFUSI
    Dokumen7 halaman
    PERFUSI
    Yoseph Alam Naibaho
    Belum ada peringkat
  • GNA Pada Anak
    GNA Pada Anak
    Dokumen22 halaman
    GNA Pada Anak
    Yoseph Alam Naibaho
    Belum ada peringkat
  • Batu Uretra
    Batu Uretra
    Dokumen15 halaman
    Batu Uretra
    Yoseph Alam Naibaho
    Belum ada peringkat
  • Prostatitis
    Prostatitis
    Dokumen28 halaman
    Prostatitis
    Yoseph Alam Naibaho
    Belum ada peringkat
  • Inervasi Lumbal, Sakral, Panggul
    Inervasi Lumbal, Sakral, Panggul
    Dokumen40 halaman
    Inervasi Lumbal, Sakral, Panggul
    Yoseph Alam Naibaho
    Belum ada peringkat
  • Botulism
    Botulism
    Dokumen17 halaman
    Botulism
    Yoseph Alam Naibaho
    Belum ada peringkat