Anda di halaman 1dari 11

PERISTIWA

PERTEMPURAN
SURABAYA
10 NOVEMBER
1945
R I YA N A D I P U T RA ( 3 3 )
1 1 I PA 1

Peta Konsep
PERTEMPURAN 10
NOVEMBER, SURABAYA
PENYEBAB
TERJADINYA
PERISTIWA 10
NOVEMBER

TOKOH TOKOH
PERISTIWA 10
NOVEMBER

AKIBAT
TERJADINYA
PERISTIWA 10
NOVEMBER

PENYEBAB TERJADINYA PERISTIWA 10


NOVEMBER DI SURABAYA
Terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan
tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober
1945 sekitar pukul 20.30.

Mobil Jendral
Mallaby

Jendral
Mallaby

Pasca Kematian
Jendral Mallaby
Pemerintahan
inggris
mengeluarkan
suatu ultimatum
kepada
masyarakat
Surabaya
Surat Ultimatum
Inggris

ISI SURAT ULTIMATUM


Pada intinya surat ultimatum tersebut
isinya bahwa semua pimpinan dan orang
Indonesia yang bersenjata harus melapor
dan meletakkan senjatanya di tempat
yang ditentukan dan menyerahkan diri
dengan mengangkat tangan di atas. Batas
ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal
10 November 1945.

REAKSI MASYARAKAT SURABAYA

Namun Arek Arek Surabaya


menolak ultimatum yang di
keluarkan pihak inggris dengan
menulis surat pernyataan tersebut

SURAT PERNYATAAN MASYARAKAT SURABAYA

AKIBAT DARI PENOLAKAN


ULTIMATUM ITU AKHIRNYA
MELETUSLAH PERANG PADA
TANGGAL 10 NOVEMBER DI
SURABAYA
Pihak Inggris mengira
bahwa Surabaya akan di
tahlukan dalam tempo 3
hari namun kenyataanya
perlawanan Rakyat
Surabaya sangat hebat
sehingga Rakyat Bisa
mempertahankan
Surabaya selama 3 bulan

BUNG TOMO ADALAH


SALAH SATU TOKOH
YANG MENJADI
PENGGERAK DAN
BERPENGARUH BESAR
DALAM PERTEMPURAN
DI SURABAYA
TERSEBUT

Akibat Negatif Peristiwa 10 November terhadap


Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Peristiwa 10 November merupakan sebuah


pertempuran terbesar yang banyak memakan
korban jiwa. Setidaknya 6,000 pejuang dari
pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat
sipil mengungsi dari Surabaya.

Pengaruh Peristiwa 10 November


terhadap Upaya Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia
Pengaruh Peristiwa 10
November terhadap
Upaya Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia

Peristiwa 10 November ini


merubah sikap Panglima
tentara Inggris, Letjen P.
Christison menyatakan
kebijakan barunya, yaitu
membuat Indonesia dan
Belanda berpisah.

Inggris menekan
pemerintah Belanda untuk
maju ke meja perundingan

Inggris memfasilitasi
perundingan di Linggajati
pada bulan November
1946.

Anda mungkin juga menyukai