METODE MAGNETIK
Prinsip Dasar
Pada prinsipnya didasarkan pada pengukuran variasi
intensitas medan magnet di permukaan bumi
Variasi
sifat
kemagnetan
diindikasikan
sebagai
Besar dan arah medan magnetik bumi dinyatakan dalam deklinasi dan inklinasi
Magnetometer
Kemagnetan Batuan
Sifat magnetik batuan menjelaskan perilaku beberapa
zat yang berada dibawah pengaruh medan magnet. Kuat
medan magnet sekunder yang dihasilkan oleh anomali
magnet sangat bergantung pada sifat kemagnetan
batuan.
Suseptibilitas adalah tingkat suatu benda magnetik
untuk mampu dimagnetisasi/dimagnetkan.
Beberapa batuan yang memiliki mineral besi, kobalt, dan
nikel serta batuan lava basalt memiliki sifat kemagnetan
sangat tinggi walaupun tidak ada medan luar (H).
Ferromagnetik :
Sifat material yang mudah termagnetisasi
dengan suseptibilitas magnetik yang sangat
besar
Bijih besi dan bijih nikel
Tobs
T observasi adalah medan magnet total yang
terukur oleh magnetometer.
Tpol
T pol berfungsi untuk mengetahui interpolasi dari
suatu titik base.
Tvh
Untuk tau nilai anomali magnetiknya dimana aja.
Tigrf
Intensitas medan utama magnet bumi mempunyai orientas tertentu
pada setiap titik di bumi. Hal ini karena medan utama magnet bumi
bervariasi terhadap waktu dan tepat ( 1 s/d 5 tahun) oleh sebab itu
harga medan magnet tersebut telah ditetapkan dengan International
Geomagnetic Reference Field (IGRF). Koreksi data magnet bumi
dilakukan dengan cara mengurangkan data magnet yang terekam
pada alat medan magnet bumi tersebut, maka besarnya anomali
magnet total untuk setiap titik amat pengukuran. Untuk daerah
Jawabarat nilai IGRFnya yaitu 45262
Koreksi IGRF adalah koreksi yang dilakukan terhadap data medan
magnet. terukur untuk menghilangkan pengaruh medan utama
magnet bumi. Harga rata-rata.intensitas medan magnet utama
bumi untuk daerah Jawa timur, yaitu sebesar 45300nT