Anda di halaman 1dari 20

GEOFISIKA EKSPLORASI

METODE MAGNETIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Prinsip Dasar
Pada prinsipnya didasarkan pada pengukuran variasi
intensitas medan magnet di permukaan bumi
Variasi

sifat

kemagnetan

diindikasikan

sebagai

variasi besarnya suseptibiltas mineral penyusun


batuan terhadap batuan sekitarnya.
Variasi intensitas magnetik yang terukur ditafsirkan
sebagai bentuk distribusi bahan magnetik di bawah
permukaan kemudian dijadikan dasar pendugaan
keadaan geologi bawah permukaan bumi.

Perbedaan Metode Magnetik dengan Metode


Gravitasi
Metode megnetik mempunyai besar dan variasi arah (vektor)

sedangkan gravitasi memiliki besar dan satu arah (ke pusat


bumi).
Anomali gravitasi menunjukkan sifat regional effect sedangkan

anomali magnetik sangat dipengaruhi oleh adanya mineralisasi


yang mengandung bahan ferromagnetik yang bersifat lokal.
Data kemagnetan dapat digunakan untuk melihat struktur

mineralisasi yang terjadi, maka metode ini banyak digunakan


untuk eksplorasi

Medan Magnet Bumi

Besar dan arah medan magnetik bumi dinyatakan dalam deklinasi dan inklinasi

Medan magnet bumi terdiri dari 3 bagian :


1) Medan magnet utama (main field)
luas lebih dari 106km2..
2)Medan magnet luar (external field)
hasil ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar
ultraviolet dari matahari.
3) Medan magnet anomali (crustal field).
dihasilkan oleh batuan yang mengandung mineral
bermagnet
target dari pengukuran adalah variasi medan magnetik

Untuk mendapatkan anomali magnetik target survey,


maka data harus dikoreksi :
koreksi variasi harian : Menghilangkan pengaruh
medan magnet luar dari data pengukuran.

koreksi lintang (medan utama magnet bumi/IGRF):


Data intensitas medan magnet yang terekam
dilapangan sebagian besar merupakan kontribusi dari
medan magnet utama bumi
koreksi topografi:
untuk menghilangkan pengaruh medan magnet yang
ditimbulkan oleh bukit-bukityang termagnetisasi
terhadap harga medan hasil pengamatan

Pengukuran Data Geomagnetik

Magnetometer

Beberapa peralatan penunjang lain yang sering


digunakan di dalam survei magnetik, antara lain
(Sehan, 2001) :
Kompas geologi, untuk mengetahui arah utara dan
selatan dari medan magnet bumi.
Peta topografi, untuk menentukan rute perjalanan
dan letak titik pengukuran pada saat survei magnetik
di lokasi
Sarana transportasi
Buku kerja, untuk mencatat data-data selama
pengambilan data
PC atau laptop dengan software seperti Surfer,
Matlab, Mag2DC, dan lain-lain.

Kemagnetan Batuan
Sifat magnetik batuan menjelaskan perilaku beberapa
zat yang berada dibawah pengaruh medan magnet. Kuat
medan magnet sekunder yang dihasilkan oleh anomali
magnet sangat bergantung pada sifat kemagnetan
batuan.
Suseptibilitas adalah tingkat suatu benda magnetik
untuk mampu dimagnetisasi/dimagnetkan.
Beberapa batuan yang memiliki mineral besi, kobalt, dan
nikel serta batuan lava basalt memiliki sifat kemagnetan
sangat tinggi walaupun tidak ada medan luar (H).

Berdasarkan sifat fisika, kemagnetan batuan dibagi


kepada 3 macam:
1. Diamagnetik:
Resultan medan magnet atomis masing-masing
atom atau molekulnya nol. perak, emas, tembaga,
seng, grafit, marmal, kuarza, batu garam, feldspar
dan gipsum
2. Paramagnetik :
Bahan yang resultan medan magnet atomis masingmasing atom/molekulnya tidak nol, tetapi resultan
medan magnet atomis total seluruh atom/molekul
dalam bahan nol (Halliday & Resnick, 1989)

Ferromagnetik :
Sifat material yang mudah termagnetisasi
dengan suseptibilitas magnetik yang sangat
besar
Bijih besi dan bijih nikel

Suseptibilitas Batuan dan Mineral dalam Unit SI (Telford


1990 & Parasnis 1972)

Kegunaan Eksplorasi Geomagnet


Eksplorasi Minyak Bumi dengan Metode
Magnetik
Eksplorasi Panas Bumi dengan Metode
Magnetik
Eksplorasi Bijih Besi dengan Metode Magnetik.
Eksplorasi Air Dengan Metode Magnetik

Perhitungan Metode Magnetik

Tobs
T observasi adalah medan magnet total yang
terukur oleh magnetometer.

Tpol
T pol berfungsi untuk mengetahui interpolasi dari
suatu titik base.

y = -38764x4 + 102806x3 - 98389x2 + 40193x +


39180

Tvh
Untuk tau nilai anomali magnetiknya dimana aja.

nilai tpoli- average Tobs


Koreksi ini timbul karena adanya aktivitas matahari pada siang hari
yang menyebabkan terionisasinya elektron-elektron di atmosfir,
sehingga muncul medan magnet sekunder yang terdekteksi oleh
sensor alat. Medan magnet terukur ini akan bersuperposisi dengan
medan magnet anomali. Dengan demikian harga intensitas magnet
dalam satu hari tidak dapat diprediksi karena sifatnya berubah-ubah
secara acak. Untuk menghilangkan pengaruh medan luar terhadap
medan pengukuran dilakukan koreksi.

Tigrf
Intensitas medan utama magnet bumi mempunyai orientas tertentu
pada setiap titik di bumi. Hal ini karena medan utama magnet bumi
bervariasi terhadap waktu dan tepat ( 1 s/d 5 tahun) oleh sebab itu
harga medan magnet tersebut telah ditetapkan dengan International
Geomagnetic Reference Field (IGRF). Koreksi data magnet bumi
dilakukan dengan cara mengurangkan data magnet yang terekam
pada alat medan magnet bumi tersebut, maka besarnya anomali
magnet total untuk setiap titik amat pengukuran. Untuk daerah
Jawabarat nilai IGRFnya yaitu 45262
Koreksi IGRF adalah koreksi yang dilakukan terhadap data medan
magnet. terukur untuk menghilangkan pengaruh medan utama
magnet bumi. Harga rata-rata.intensitas medan magnet utama
bumi untuk daerah Jawa timur, yaitu sebesar 45300nT

Anda mungkin juga menyukai