Anda di halaman 1dari 85

Pencegahan dan Pengendalian

Infeksi TB

POKOK BAHASAN
1. Latar Belakang
2. Transmisi dan Patogenesis TB
3. Penerapan PPI-TB di Fasyankes

Latar Belakang

peningkatan kasus infeksi ( new emerging, emerging , reemerging infection )


fasyankes bisa menjadi sumber infeksi
fasyankes harus mampu memberikan pelayanan yang
bermutu, akuntabel dan transparan, khususnya dalam
jaminan keselamatan pasien ( patient safety )
perlu perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan
monitoring evaluasi kegiatan pengendalian dan
pencegahan infeksi

KEPMENKES RI no : 270 / MENKES / SK / III / 2007,


tentang : Pedoman Manajerial PPI di RS dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lainnya
KEPMENKES RI no : 382 / MENKES / SK / III / 2007,
tentang : Pedoman PPI di RS dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya
setiap fasyankes yang menangani suspek dan pasien TB
harus mengembangkan dan melaksanakan PPI-TB yang
memadai ( ISTC : 20 )

PPI-TB / pengendalian dan pencegahan


infeksi TB merupakan rangkaian berbagai
kegiatan yang bertujuan untuk meminimal
kan risiko penularan TB di populasi

Agen Penyebab
Infeksi
Bakteri, Jamur, Virus,
Riketsia, Parasit

Pejamu Rentan:

Reservoir:

immunocompromised; pasca
bedah; Luka bakar; penyakit
kronik; umur muda; lansia

Manusia; Air dan Larutan;


Obat; Peralatan

Tempat Masuk:

Tempat Keluar:

lapisan mukosa; luka; sal.


cerna; sal. Kemih; sal. nafas

Ekskreta; Sekreta; Droplet

Cara Penularan:
kontak; ( langsung, tidak
langsung ) , droplet; melalui
udara; melalui benda; Vektor
2-7

Transmisi dan Patogenesis


TB

kuman TB dalam droplet


ukuran droplet : 1 5 mikron,
bersin ( 1 juta droplet ) / batuk
( 3.000 droplet )
dalam keadaan gelap, lembab
dan dingin dapat hidup lebih
lama -- > jam sd hari
kuman TB mati bila kena sinar
matahari langsung ( UV )

11

droplet infection menular melalui udara

Purnomo Hadi

Kavitas

10 7 - 10 9 bacilli

Renal TB

10 7 - 10 9 bacilli

Infiltrat

10 4 - 10 7 bacilli

Nodul

10 4 - 10 6 bacilli

Adenopati

10 4 - 10 6 bacilli

Ekstra pulmo

10 4 - 10 6 bacilli

tiap lesi berbeda kondisi ke-asaman dan kadar O 2 -- >


mempengaruhi laju pertumbuhan basil -- > mempengaruhi
jumlah populasi basil di tiap lesi

konsentrasi kuman TB di udara, lama menghirup udara


infeksius dan daya tahan tubuh -- > pre disposisi infeksi
infeksi primer -- > tes mantox (+), 4-6 minggu, gejala (-)
infeski post primer -- > bila daya tahan tubuh turun bisa
jadi sakit TB, 6 bulan sd bertahun kemudian, gejala (+)
kuman TB punya sifat dormant

Penerapan PPI-TB
di Fas.Yan.Kes

penerapan PPI-TB penting untuk mencegah dan


mengendalikan penyebaran penularan kuman TB
fokus pada kewaspadaan transmisi melalui udara
4 PILAR PPI-TB FASYANKES
1.
2.
3.
4.

MANAJERIAL
ADMINISTRATIF
LINGKUNGAN
PERLINDUNGAN DIRI

PILAR PENGENDALIAN MANAJERIAL


dimulai dari aspek manajerial berupa : komitmen, dari
seluruhnya ( pimpinan, struktural, pelaksana )
tujuan : menjamin tersedianya infra struktur dan sumber
daya yang diperlukan untuk penerapan PPI-TB

penetapan kebijakan
pengorganisasian ( komite PPI dan tim PPI )
penyediaan sumber daya dan sarana-pra sarana
advokasi-komunikasi-mobilisasi
perencanaan dan pelaksanaan
pembinaan, monitoring dan evaluasi ( tingkat kepatuhan,
surveilan gejala dan tanda infeksi TB pada tenaga
kesehatan )

PILAR PENGENDALIAN ADMINISTRATIF


tujuan : melindungi pelaksana pelayanan, pengunjung,
pasien dan lingkungan dari penularan TB
upaya pengendalian administratif dapat dicapai dengan
melaksanakan 5 langkah penatalaksanaan pasien
SKRINING
TRIAGE dan dahulukan
PEMISAHAN / ISOLASI
DX ; TX k/p RUJUK
KIE ( poster / leaflet / banner , dll )

etika batuk

PILAR PENGENDALIAN LINGKUNGAN


tujuan : menurunkan konsentrasi kuman TB di udara
yang di perkirakan sudah terkontaminasi
ventilasi natural
ventilasi mekanik
ruang isolasi
ultraviolet germicidal irradiation ( UVGI )
sistem filtrasi udara
struktur desain ruang, konstruksi, renovasi, atau reorganisasi

ventilasi natural
baik -- > pada kondisi yang tepat
menghasilkan pertukaran yang adekuat
kendala : sulit mengatur jumlah dan arah
( tergantung angin dan suhu ), tergantung
lokasi ( cuaca panas )

ventilasi mekanik
dapat mengendalikan arah
dan menambah air mixing
ISTC Training Modules
2009

ISTC Training Modules


2009

isolasi pasien yang menular (t erutama TB MDR / XDR )


mengurangi konsentrasi partikel ( idealnya menjauhkan
partikel dari koridor, pasien dan petugas)
minimal 6-12 air changes per hour ( ACH )
negative pressure systems

ISTC Training Modules


2009

UVGI ( ultra violet germicidal irradiation )


merupakan intervensi tambahan
agar efektif harus didesain dan ditempatkan secara benar
utamakan keselamatan, waspada sinar UV

ISTC Training Modules


2009

matahari sumber sinar UV


yang murah
optimalkan natural light
di area perawatan pasien
engambilan dahak di area terbuka
bila tidak ada fasilitas yang memadai

ISTC Training Modules


2009

tempat untuk
mengeluarkan
dahak
pilih yang mana ?
29

filtrasi udara mempergunakan alat


HEPA ( high efficiency particulate air ) filter

menghilangkan partikel >0.3 micrometers


membersihkan udara, dilusi, mixing
tersedia unit kecil ( portable )
menghasilkan negative pressure
dapat recirculating ventilation systems.
perawatan khusus / kurang praktis

ISTC Training Modules


2009

mengubah desain
dan struktur ruangan
mana yang lebih baik
diantara kedua desain disamping ?

Tuberculosis Infection Control in Health Care Facilities:


Training Module, Peru/Partners TB Control/CDC
ISTC Training Modules
2009

PILAR PERLINDUNGAN DIRI


diperlukan alat intervensi untuk melindungi pelaksana
pelayanan dari tertular infeksi

tantangan
tidak jelas tanggung jawab siapa
pengendalian administrasi sering diabaikan dan
tidak ada staf yang berdedikasi
tidak ada engineering expertise
tidak dianggap sebagai masalah
tidak ada kebijakan
tidak ada logistik
tidak ada dana
ISTC Training Modules
2009

kesimpulan
pencegahan lebih baik dari pada mengobati
cara alami lebih dipilih dengan pemanfaatan
sinar matahari sebagai ultraviolet
konsisten memakai APD
hidup sehat

TERIMA KASIH

FOTO

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai