Ratih
Kumalasari
11 777 056
Pembimbing :
dr. Nyoman Sumiati,
Sp. KJ
BAB I
pendahuluan
BAB II
TIN JAU AN PU STAKA
1.G AN G G U AN KO N VERSI
Definisi
Gangguan konversi adalah suatu di tandai
oleh hilangnya atau ketidakmampuan dalam
fungsi motorik yang volunter atau fungsi
sensoris, namun tidak ada penyebab organik
yang jelas.
Epidemiolo
gi
Populasi umum 11-500 per 100.000
penduduk.
>
( 2 : 1)
Etiologi
Faktor Psikoanalitik
D iagnosis D SM -V
A.
G ejala Klinis
Paling Sering
Terapi
Psikoanalisi menggali
konflik intrapsikis dan
simbolisme dari gejala
gangguan konversi.
Psikoterapi suportif
berorientasi tilikan dan
terapi perilaku
Terapi Farmakologis
(
Anti
Depresan
)
Amitriptyline
75-150
mg/hari
Prognosis
Baik
onset akut,
stresor dapat di kenali
Buruk
Onset
kronik
2.G AN G G U AN SO M ATISASI
Tidak dapat di
jelaskan dengan
adekuat berdasarkan
pemeriksaan fisik dan
laboratorium
Banyak gejala
fisik, bersifat
idiopatik
Ganggua
n
Somatis
asi
Epidem iologi
(5:1)
Etiologi
Faktor Psikososial
Faktor Biologis
Cont...
Studi genetik
ada kecenderungan genetik dimana cenderung
muncul pada 10-20% keluarga wanita derajat pertama yang juga
mengalami gangguan somatisasi
Sitokin
molekul messenger pada sistem imun yang berguna untuk
komunikasi antar sel dan dalam kesatuan tertentu seperti sistem saraf
termasuk otak
D iagnosis
Berdasarkan
PPDGJ-III
Berdasarkan
DSM-V
Terapi
Medikasi harus
Psikoterapi,
Komorbid
dengan
pasien
di awasi
gangguan
dibantu
karena
mood/
beradaptasi
kecenderungan
anxietas perlu
dengan
penggunaan
di tambahkan
gejalanya,
obat
mengekspresikan
psikotropik
berlebihan.
( Lorazepam
emosi 1yang
mg/hari)
mendasari dan membangun strategi
alternatif untuk mengekspresikan perasaannya.
D efi
nisi
Hipokondriasis
didefinisikan
sebagai
preokupasi
seseorang mengenai rasa takut menderita atau yakin
memiliki, penyakit berat.
Pasien yakin memiliki satu penyakit fisik yang serius
yang melandasi keluhannya padahal seluruh hasil
pemeriksaan tidak menunjukkan adanya kelainan.
Preokupasi pasien menimbulkan penderitaan bagi dirinya
dan mengganggu kemampuannya untuk berfungsi
secara baik di bidang sosial, interpersonal dan pekerjaan.
Epidem iologi
Laki-laki = Perempuan
Onset paling sering 20
30 tahun
Etiologi
Cont...
4. hipokondriasis
2.
3.
Psikodinamika,
Social learningsuatu
keinginan
model,
bentuk
keinginan
agresif
variandan
untuk
gangguan
permusuhan
mendapatkan
jiwa lain,
terhadap
diantaranya
peranorang
sakit
olehdirubah
paling
lain
seseorang
sering(melalui
adalah
yang
ganguan
represi
menghadapi
dan
depresif
displacement)
masalahyang
dan gangguan
menjadi
tampaknya
ansietas
keluhanberat
fisik.
yang tidak dapat terpecahkan.
D iagnosis
Diangnosis menurut PPDGJ-III, Gangguan Hipokondrik
(F45.2)
Untuk diagnosis pasti, kedua hal ini harus ada:
a.
Terapi
Psikoterapi kelompok
keuntungan bagi pasien
dukungan sosial dan interaksi
sosial tampaknya
menurunkan tingkat kecemasan.
Psikoterapi individual
berorientasi tilikan, terapi
perilaku, terapi kognitif dan hipnosis.
Jadwal pemeriksaan fisik teratur
menenangkan
pasien bahwa keluhan mereka di tangani dengan serius.
Farmakoterapi
meringankan gejala hipokondrik
hanya jika pasien memiliki keadaan yang berespon
terhadap obat yang mendasarinya, seperti gangguan
ansietas.
Edukasi agar tidak mendorong perilaku sakit pasien dan
pemakaian peranan sebagai suatu pemecahan masalah.
G AN G G U AN D ISM O RFIK TU BU H
D efi
nisi
Gangguan dismorfik tubuh (body dismorphic
disorder) memiliki perasaan subjektif yang
pervasif mengenai keburukan beberapa aspek
penampilan walaupun penampilan mereka
normal atau hampir normal.
Epidemiolog
i
Usia 15 30 tahun
>
Etiologi
D iagnosis
Diagnosis berdasarkan DSM-V Body
Dysmorphic Disorder (F45.22)
1.
G am baran Klinis
Kebanyakan perhatian pada aderah
Terapi
Pemberian obat-obat spesifik serotonin misalnya
Clomipramine 75-150 mg/hari dan Fluoxetine 20 40
mg/hari
menurunkan gejala sedikitnya 50%
kasus.
D efi
nisi
Gangguan
nyeri
sebagai
adanya nyeri yang merupakan
fokus
dominan
perhatian
klinis. Gejala utamanya adalah
nyeri pada satu atau lebih
tempat yang tidak seutuhnya
disebabkan oleh keadaan medis
atau neurologis nonpsikiatri.
Epidem iologi
Etiologi
D iagnosis
Diagnosis berdarkan PPDGJ-III Gangguan Nyeri
Somatoform Menetap (F45.4)
1. Keluhan
utama
adalah
nyeri
hebat,
menyiksa dan menetap, yang tidak dapat di
jelaskan sepenuhnya atas dasar proses
fisiologik maupun adanya gangguan fisik.
2. Nyeri timbul dalam hubungan adanya konflik
emosional atau problem psikososial yang
cukup jelas untuk dapat di jadikan alasan
dalam mempengaruhi terjadinya gangguan
tersebut.
3. Dampaknya
adalah
menignkatkan
perj=hatian dan dukungan, baik personal
maupun medis, untuk yang bersangkutan.
G am baran Klinis
Tidak mempunyai gambaran klinis dengan
Terapi
Kesim pulan
Gangguan soamtisasi, di tandai dengan banyak
TERIM A KASIH