Anda di halaman 1dari 49

LUKA - WOUND VULNUS

OLEH : Prof. Kamardi


Thalut

Definisi

LUKA

Adalah
Adalah
hilangnya
hilangnya
sebagian
sebagian
jaringan tubuh
jaringan tubuh

PENYEBAB LUKA BERUPA TRAUMA


Trauma Mekanik

Tumpul, tajam

Trauma Termis :
Sengatan Listrik
arus bolak balik
Disambar Petir :
samping, kontak,

Suhu panas, dingin


: Arus searah,
Langsung,
langkah

Radiasi, Ionisasi : Elektromagnetik,


Gigitan Binatang : Ular berbisa, hiu,
manusia,
Ledakan
: Bomb, luka tembak
Trauma Khemis :

Asam, basa

MORFOLOGI DAN
JENIS LUKA

Vulnus Scissum

Luka sayat
Pinggir
halus dan
rata
Akibat
benda
tajam

Vulnus
Laceratum
Luka laserasi
Pinggirnya
compang
camping, tidak
rata
Akibat benda
tumpul

VULNUS
PUNCTUM
LUKA TUSUK
PINGGIR RATA
DALAM
DISEBABKAN
BENDA
TAJAM,
RUNCING

VULNUS
SCLOPETORUM

LUKA TEMBAK
LUKA MASUK
LUKA KELUAR ADA ATAU
TIDAK ADA
SALURAN BERONGGA
DISEBABKAN ENERGI DARI
PELURU

VULNUS SCLOPETORUM

BERATNYA
CEDERA
TERGANTUNG
BESARNYA
ENERGI
KINETIK YANG
MEMBENTUR
JARINGAN,
JENIS
PELURU,
SERTA
SENJATA

GELOMBANG
KEJUT MENYEBAR
DARI PELURU,
MENIMBULKAN
LUKA BERONGGA
DENGAN
TEKANAN
NEGATIF
MENGHISAP
SARAF,
PEMBULUH
DARAH DAN
KOTORAN

PELURU YANG
PECAH WAKTU
MEMBENTUR
JARINGAN
(SOFT
BULLET) AKAN
MENIMBULKAN
KERUSAKAN
LEBIH HEBAT

Vulnus Morsum
Luka gigitan
Luka berbentuk
gigi gigi atau
luka robek
Bahaya infeksi
bisa ular; rabies
Disebabkan
gigitan binatang
anjing;
ular berbisa

LUKA BAKAR
Penyebab api, air panas,
dll
Morfologi
luka
DERAJAT 1
terpenting, derajatnya :
DERAJAT I

: KULIT
HIPEREMIS,

UDEM
DERAJAT II : TIMBUL BULA
2 III : JARINGAN
DERAJAT
DERAJAT
NEKROSIS,
ESCAR
DERAJAT 3

LUKA SENGATAN
LISTRIK
Penyebab : arus listrik
tegangan tinggi
mengaliri tubuh tahanan
jaringan yang lebih tinggi
menimbulkan luka bakar
yang lebih tinggi derajatnya
Pada luka masuk dan
keluar terjadi destruksi
jaringan yang hebat
panas yang timbul pada
pembuluh darah merusak
intima; timbul thrombosis,
iskemik dan nekrosis
jaringan
LUKA BAKAR LISTRIK
UMUMNYA DERAJAT III

LUKA AKIBAT ZAT


KIMIA
Merupakan luka bakar
Penyebab :
- oksidator : kaporit,
permanganas kalikus,
asam
kromat
- bahan korosif : phenol, fosfor,
KOH,NaOH
DENATURASI PROTEIN
GAS BERACUN DALAM PEPERANGAN LUKA BAKAR
DAN ANOXIA SEL BILA KONTAK DENGAN KULIT
DAN MUKOSA SERTA KERACUNAN SISTEMIK
KERUSAKAN KULIT DILUAR HANYA BERUPA
HIPEREMIS DIDALAM PROSES PENGHANCURAN
TERUS BERJALAN SELAMA ZAT KIMIA NYA MASIH
ADA

LUKA SAMBARAN
PETIR

PETIR BERMUATAN
LISTRIK TEGANGAN
TINGGI 20-100 JUTA VOLT
DAN 20000 Amp;
SUHU INTI SAMPAI 30000
KELVIN >> SUHU
PERMUKAAN MATAHARI

SAMBARAN LANGSUNG DAN


SAMPING
ARUS LISTRIK MASUK
MELALUI MATA, TELINGA DAN
MULUT
DAPAT PINGSAN, HENTI
JANTUNG DAN NAFAS

SAMBARAN KONTAK
ARUS LISTRIK MASUK PADA
TEMPAT KONTAK : LUKA
BAKAR 1-2 % , DERAJAT 2 SAMPAI
PADA TUNGKAI DAPAT
MENIMBULKAN
VASOKONSTRIKSI DAN
PARALISIS

LUKA SUHU DINGIN

SUHU JARINGAN TURUN


VASOKONSTRIKSI,
SEL HIPOKSIA,
ANOKSIA
PERMEABILITAS PEMBULUH DARAH
MENINGKAT TIMBUL OEDEM
ALIRAN DARAH MELAMBAT STASIS
THROMBOSIS DAN NEKROSIS
JARINGAN
CAIRAN SEL MENGKRISTAL PADA
SUHU DINGIN
SEL SARAF, PEMBULUH DARAH ,
OTOT LURIK SANGAT PEKA
TERHADAP SUHU DINGIN;
DERAJAT CEDERA SUHU
KULIT FASIA DAN JARINGAN IKAT
DINGIN
LEBIH TAHAN
I : HIPEREMIA, OEDEM

II : NEKROSIS KULIT DAN


SUB KUTIS
III : II + NYERI 1 BULAN,
KEROPENG
IV :
MUMIFIKASI, RUSAK
SELURUH
JARINGAN,

LUKA RADIASI DAN IONISASI

Penyebab :
radiasi elektromagnetik seperti sinar
rontgen, sinar
gamma, partikel nuklir
Sel jaringan yang bermitosis rentan terhadap
radiasi
sistem hemopoetik, sistem reproduksi, mukosa usus,
epitel kulit dan sel tumor ganas
Pemindahan energi merangsang molekul sel
terjadi ionisasi yang mendestruksi DNA cel
Sel saraf yang tidak bermitosis kurang sensitif
Pembuluh darah halus vaskulitis, fibrosis, lumen
menutup, hipoksia dan nekrotik jaringan merupakan
akibat dini dan lanjut
Luka bakar berupa eritema ringan sementasi pada
kekuatan 50 cy, Eritema menetap oleh radiasi
kekuatan sedang kerusakan seperti luka bakar
derajat III

Luka Gigitan Ular Berbisa


Bisa ular terdiri dari enzim polipeptida yaitu
forfolipase A , hialurodinase, ATP-ase , 5nukleotidase, DNA ase, RNA-ase, kolinesterase,
protease
Enzim mendestruksi jaringan lokal toksik
terhadap saraf , hemolisis, histamin dilepaskan,
timbul reaksi anafilaksis
Hialurodinase merusak bahan dasar sel
racun mudah menyebar
nekrosis jaringan yang luas, dan
hemolisis,
luka dikulit berupa eritema, ekimose,
ptekia, bula, nekrosis jaringan

Dapat terjadi perdarahan peritoneum dan


perikardium, oedem paru, syok berat karena
efek racun pada jantung
PERTOLONGAN : luka disayat atau dieksisi, racun
diisap , suntikan IV serum anti bisa ular
Berikan infus Na Cl 0,9 % , untuk pembekuan
darah diberikan fibrinogen atau plasma

FASE PENYEMBUHAN LUKA

FASE
INFLAMASI

FASE
PROLIFERA
SI

FASE
REMODELL
ING

FASE INFLAMASI
berlangsung hari 1-5
Proses Hemostasis dan Pembekuan Darah

peran trombosit yang keluar dari


pembuluh darah yang putus

Proses Koagulasi

mengeluarkan kaskade
komplemen ; dari kaskade dikeluarkan
bradikinin dan anafilaktosin C3a dan C5a
Vasodilatasi
permeabilitas pembuluh meningkat, terjadi
eksudat dan penyebukan sel-sel radang.

FASE
INFLAMASI

FASE PROLIFERASI
/FIBROPLASIA

FASE PROLIFERASI/
FIBROPLASIA
Luka dipenuhi oleh sel-sel radang,
fibroblast dan kolagen, pembuluh darah
baru (angioneogenesis)
membentuk jaringan kemerahan,
berbenjol-benjol halus seperti strawberry
JARINGAN GRANULASI
Epitel dari sel-sel basal dipinggir luka
terlepas dari dasarnya berpindah
menutupi permukaan luka.
Bila epitel sudah menutupi seluruh luka,
fase fibroblasia berhenti dan berlanjut
dengan
fase pematangan remodelling
(perpupaan kembali)

FASE
REMODELLING

CARA PENYEMBUHAN
LUKA

CARA PENYEMBUHAN
LUKA

CARA PENYEMBUHAN
LUKA
PENYEMBUHAN PRIMER
TERTUNDA
CONTOH : luka kotor terkontaminasi,
dibersihkan debridemant biarkan
beberapa hari (4-7 ), kalau tumbuh
granulasi baik, baru dijahit primer

CARA PENYEMBUHAN
LUKA

CARA PENYEMBUHAN
LUKA

Gangguan penyembuhan
luka
PENYEBAB LOKAL REGIONAL:
Infeksi; jaringan mati, korpus alienum,
hematoma
Ulkus infeksi spesifik, ulkus karsinomatosa,
ulkus marjoli
Ulkus varicosum, morbus burger
Miskin vaskularisasi seperti kulit pretibial,
diatas tendon aschiles

PENYEBAB SISTEMIK
Koagulopati, hemostasis terganggu
Gangguan sistem imun selullar dan humoral , pembersihan luka
dan jaringan mati dan kotaminasi
Infeksi virus HIV
Penyakit yang menekan sistem imun seperti penyakit cushing dan
addison
Obat immuno supresi, kortikosteroid
Kurang gizi, malnutrisi, malabsorbsi
Diabetes melitus

DIAGNOSIS
ANAMNESIS MEKANISME PENYEBAB,
LINGKUNGAN, WAKTU
PERIKSA TELITI , TERTUKAR JENIS DAN
MORFOLOGI LUKA

LUKA TERKONTAMINASI BERSIH ATAU KOTOR

LETAK LUKA DAN KONDISI PENDERITA

TINDAKAN
BEKERJA
SECARA
A-SEPTIK

LUKA
DITUTUPI KAIN
KASA STERIL
DAN DI BALUT

ANESTESI
LOKAL ATAU
UMUM

PENCUCIAN
LUKA DENGAN
AIR,
NaCl 0,9%

LUKA DIJAHIT
PRIMER ATAU
PRIIMER
TERTUNDA

CAIRAN
ANTISEPTIK,
DEBRIDEMAN
KALAU PERLU,
DISINFEKSI
SEKITAR LUKA

PENYULIT- KOMPLIKASI
PENYULIT DINI
Hematom dalam ruangan mati dibawah jahitan
Mudah terinfeksi dan timbul abses
Jahitan dibuka nanah dibersihkan luka
dibiarkan terbuka diberi antibiotik sampai
timbul jaringan granulasi sehat
Dapat dilakukan kembali jahitan primer tertunda

PENYULIT- KOMPLIKASI
PENYULIT LANJUT
Koloid dan parut hipertrofik
Terjadi karena reaksi serabut kolagen yang
berlebihan
Koloid tumbuh melewati batas luka kemerahan,
gatal dan tumbuh terus
Parut hipertrofik tidak melewati batas luka dan
menyusut lama lama
Kontraktur misalnya di sendi- sendi

LUKA BAKAR

PENYEB
AB

PALING SERING KARENA API


LANGSUNG DIPICU BENSIN,
GAS, DLL
PADA ANAK 60% KARENA AIR
PANAS
MENGENAI SEBAGIAN ATAU
SELURUH TEBAL KULIT
SUHU TINGGI MATAHARI,
LISTRIK, SAMBARAN PETIR
BAHAN KIMIA SEPERTI ASAM
KUAT DAN BASA KUAT YANG
DAPAT MENYEBABKAN
LIQUIDFECTUAL NECROSIS
KARENA DENATURASI
PROTEIN, KOLAGEN DAN
DEHIDRASI

PATOFISIOLOGI
Kulit terbakar atau terpajan suhu tinggi akan
merusak pembuluh kapiler dibawahnya,
disekitarnya dan tempat yang jauh
Permeabilitas kapiler yang rusak meningkat,
terjadi trasudasi ke jaringan intertisial, timbul
oedem dan bula yang maksimal setelah 8 jam,
mengandung banyak elektrolit diikuti evaporasi
Pada luka bakar > 20 % dapat terjadi syok
hipovolemik dengan segala gejalanya. Eritrosit
yang rusak menyebabkan Anemia

Patofisiologi
lanjutan
luka bakar mengenai wajah atau
tertutup dapat timbul cedera inhalasi
inhalation injuries udem laring
dengan obstruksi jalan nafas, dan
keracunan hipoksia
Luka bakar terkontaminasi oleh kuman
berasal dari kulit sendiri, saluran
nafas, nosokomial (kuman gram
positif dan gram negatif
Pseudomonas aerugenosa) yang
berbahaya karena mengeluarkan
eksotoksin protease
menghancurkan jaringan
nekrosis nanah dengan eksudat

infeksi luka bakar sukar diatasi karena


pembuluh kapiler mengalami
trombosis kapiler
membawa sistem pertahanan tubuh dan
antibiotik tidak sampai kejaringan mati
Hipoperfusi sistem Splangnikus merusak
mukosa lambung dan duodenum timbul ulcus
Curling dengan gejala hematemesis dan melena

Proses katabolisme pada fase


permulaan banyak menghancurkan
protein dari otot skelet sehingga otot
mengecil

Dinyatakan dengan persen


(%) terhadap luas seluruh
tubuh
Orang dewasa menurut
rumus ( 9)
Anak anak rumus ( 10-15
20 )
Bayi rumus ( 10 )

LUAS LUKA
BAKAR

DERAJAT LUKA BAKAR


Kedalaman luka bakar ditentukan tingginya suhu
dan lama berkontak
Derajat
I:

mengenai epidermis, keluhan nyeri dan


hipersensitif; tampak eritema, seperti
sun burn sembuh dalam 5-7 hari

Derajat II :
SUPERFI
SIAL

mengenai stratum basale epidermis


; sisa epitel startum basal dan
adneksa kulit / gld. Sebacea, cold,
sudofera, folikel rambut masih
banyak

PROFUN
DA

Mengenai dermis lebih dalam; sisa


epitel dari adneksa tinggal lebih
sedikit keluhan nyeri, udem,
hiperemis, ada bula
Dapat sembuh sendiri dalam 2-3
minggu

DERAJAT Mengenai seluruh lapisan kulit


sampai subkutis atau lebih dalam
III

lagi
Sisa epitel dari adneksa tidak ada
lagi , pertumbuhan epitel dari
pulau-pulau epitel tidak mengenai
lagi
Klinis tidak nyeri (an-estesi )
Tampak pucat, abu-abu, hitam
( escar )
Penanganan dengan
escerectomy dan cangkok kulit
( skin grafting)

PENANGANAN LUKA
BAKAR

Penanganan Sistemik
Upaya pertama mematikan api
kontak dengan suhu tinggi tidak lama
Bagian tubuh yang terbakar didinginkan
dengan air disiram atau direndam selama 15
menit
Dengan pendinginan proses denaturasi
protein berhenti sehingga Luka Bakar Derajat
I tidak menjadi II dan
Luka Bakar Derajat II dan tidak menjadi III
Mengganti cairan yang hilang dengan infus
ringer laktat sebanyak :
luas luka bakar x berat badan (kg ) x 4 ml
(Rumus Baxter) ;
ukur produksi urine 1-3 ml/kg/jam, orang
dewasa dan anak.
Berikan nya pada 8 jam pertama

Penanganan Lokal
Dengan tindakan aseptik luka bakar dibersihkan dengan larutan
garam fisiologis;
bula dipunksi
Luka ditutupi dengan membran amnion untuk mencegah evaporasi,
rasa nyeri dan mencegah infeksi
Amnion akan mengeropeng hari ke -5 , lalu pasien dimandikan
Pada luka bakar derajat dua kadang- kadang diperlukan debridemant
secara tangensial, kemudian cangkok kulit (skin graffting) biasanya
sebelum hari ke sepuluh
Pada luka bakar derajat III diperlukan escarotomy atau
escarectomy kemudian cangkok kulit (skin graffting)
Perawatan luka bakar dilipat lipat sendi dan dileher dalam posisi
ekstensi, abduksi dan position of function dijari-jari tangan untuk
mencegah kontraktur

BERAT LUKA DAN INDIKASI RAWAT & RUJUK


Tergantung luas, dalam dan letaknya
Luka bakar derajat dua > 10 %
Luka bakar mengenai wajah , tangan, kaki, genitalia,
perineum, persendian utama
Luka bakar sengatan listrik dan sambar petir
Luka bakar derajat tiga
Luka bakar kena zat kimia
Cedera inhalasi
Ada komorbiditas

BACAAN :
BUKU AJAR ILMU BEDAH
Sjamsuhidayat De Jong
Edisi 3

FOR ANY
QUESTIONS

Anda mungkin juga menyukai