Anda di halaman 1dari 44

KONSEP KEPERAWATAN

LANSIA (PERMASALAHAN)
Oleh : SURITA GINTING, SKM, Mkes.

Lansia adalah : lanjut usia dimana


suatu keadaan yang terjadi di
dalam kehidupan manusia yang
berarti mengalami kemunduran
fisik yang ditandai dengan kulit
yang mengendur, rambut
memutih, gigi mulai ompong,
pendengaran kurang jelas,
penglihatan menjadi kurang jelas,
gerakan lambat dan figur tubuh
yang tidak proporsional.

Batasan lansia menurut WHO :


Usia

pertengahan (middle age) (49-59

thn)
Lanjut usia (elderly) (60-74 thn)
Lanjut usia tua (old) (75-90 thn)
Usia sangat tua (very old) (> 90 thn)
Di

indonesia Lansia menurut UU


No.13 thn 1998 adl usia 60 thn keatas

MASALAH FISIK SEHARI-HARI PADA


LANSIA

Akibat kemunduran fisik


1. Mudah jatuh.
Ada 2 faktor penyebab :
a. Faktor intrinsik mis: gangguan gaya
berjalan, kelemahan otot ekstremitas
bawah, kekakuan sendi dan sinkope
atau pusing.
b. Faktor ekstrinsik : lantai yang licin,
tidak rata, tersandung benda,
penglihatan berkurang, cahaya
kurang terang.

Masalah jatuh
-

30-50% lansia berumur >65 thn


mengalami jatuh
50% dari angka tsb, mengalami
jatuh berulang
80% dari angka diatas terjadi
pada wanita
20 % terjadi pada laki-laki
Usia 70-79 thn sebesar 52%, 8089 thn 44%, 90-99 thn 4%.

2. Mudah lelah
Hal ini disebabkan karena :
a. Faktor psikologi (perasaan bosan,
keletihan atau depresi)
b. Gangguan organ mis :
Anemia, Kekurangan vitamin
Perubahan pada tulang (osteomalasia)
Gggn pencernaan, Kelainan
metabolisme
Gggn ginjal dengan urimia, ggn faal hati
Gggn sist peredaran darah dan jantung
c. Pengaruh obat mis : obat penenang,
obat jantung, dan obat yang
melelahkan daya kerja otot.

3. Gangguan Kardiovaskuler
a. Nyeri dada, dapat disebabkan : PJK
dpt menyebabkan iskemia jantung
(berkurangnya aliran darah ke jantung)
b. Aneurisme aorta
c. Radang selaput jantung (perikarditis)
d. Gggn sistem pernafasan, mis : pleuro
pneumonia/ emboli paru & gggn pd
saluran pernafasan bgn atas.

e. Sesak nafas krn kelemahan jantung,


berat badan berlebihan atau anemia.
f. Palpitasi krn gggn irama jantung,
g. Badan lemah krn peny kronis, faktor
psikologis.
h. Edema kaki krn : kaki lama digantung,
gagal jantung, bendungan pada vena
bagian bawah, kurang vit B1, Gggn peny
hati, Peny ginjal, Kelumpuhan pada kaki
( kaki yang tidak aktif)

4. Nyeri pinggang atau


punggung
disebabkan karena :
Gangguan sendi
Gangguan pankreas
Kelainan ginjal (batu ginjal)
Gangguan pada rahim
Gangguan pada kelenjar prostat
Gangguan pada otot badan
Hernia nukleus pulposus)
.

5. Nyeri sendi panggul


Gangguan

sendi panggul ( radang


sendi (artritis), (osteoporosis) tulang
keropos
Kelainan tulang sendi misal patah
tulang, dislokasi
Kelainan saraf punggung bawah yang
terjepit.

6. Keluhan pusing
Dapat

disebabkan misalnya :
Gangguan lokal, migrain, mata
glaukoma (tekanan bola mata
meninggi), sinusitis, furunkel, sakit
gigi,
Penyakit sisteis yang menimbulkan
hipoglikemia
Psikologis (perasaan cemas, depresi,
kurang tidur, kekacauan pikiran).

7. Kesemutan pada anggota badan.


Dapat disebabkan :
Gangguan sirkulasi darah lokal
Gangguan persarafan umum
(gangguan pada kontrol)
Gangguan persarafan lokal pada
bagian anggota badan.

8. Berat badan menurun, karena :


a. Nafsu makan menurun, kelesuan
b. Adanya penyakit kronis
c. Gangguan pada saluran pencernaan
sehingga penyerapan makanan
terganggu.
d. Faktor sosio-ekonomis karena
telah pensiun

9. GANGGUAN ELIMINASI
9.1. Inkontinentia atau ngompol adalah :
pengeluaran urine atau faeces tanpa
disadari dalam jumlah dan frekwensi
yang cukup sehingga mengakibatkan
masalah ganggunan kesehatan atau
sosial.
Penyebab :
- Melemahnya otot dasar panggul yang
menyangga kandung kemih dan
memperkuat sfingter uretra.
- Kontraksi abnormal pada kandung
kemih

- Obat diuretik yang mengakibatkan


sering berkemih dan obat penenang
terlalu banyak.
- Radang kandung kemih
- Kelainan kontrol pasa kandung kemih
- Kelainan persyarafan pada kandung
kemih
- Akibat adanya hipertropi prostat
- Faktor psikologis

Penyebab inkontinentia urine ada dua


yi :
akut dan kronis.
jika

akut dapat diatasi dan dapat


dihilangkan dan sembuh, antara lain karena
delirium (kesadaran menurun/terganggu)
karena gangguan bergerak, dan karena
obat-obatan mis : diuretika, antidepresan.
Jika kronis, tidak dapat dihilangkan secara
tuntas antara lain disebabkan kelemahan
otot dasar panggul, instabilitas otot
kandung kemih sudah berat, gangguan
neurologis seperti stroke, penyakit
parkinson.

Ada 7 tipe inkontinentia urine yaitu :


a. Inkontinentia urine akut, bersifat
mendadak dan dapat disembuhkan
b. Inkontinentia urine kronis, bersifat
menetap, tidak dapat disembuhkan
tetapi gejala dapat dikurangi
c. Inkontinentia fungsional, tanpa
gangguan pada saluran kemih,
merupakan akibat ketidak mampuan
pasien mencapai toilet, akibat gangguan
muskuloskeletal

d. Inkontinentia urgensi, akibat


ketidakmampuan menunda berkemih,
jumlah urinenya sedikit, frekwensi
berkemih sering, tidak ada hubungan
dengan akitivitas kandung kemih. Tipe
seperti ini berhubungan dengan penyakit
parkinson, stroke. Lansia biasanya tidak
punya cukup waktu dan tempat yang
layak untuk berkemih, dan paling
banyak tipe ini ditemukan pada lansia.

e. Inkontinentia stres,urine keluar


ketika tekanan intra-abdomen
meningkat seperti pada saat batuk,
bersin, tertawa, atau latihan fisik.
Hal ini disebabkan melemahnya
otot dasar panggul, jumlah urine
yang keluar bisa sedikit bahkan
banyak.

f. Inkotinentia overflow, lebih sering terjadi

pada pria daripada wanita, terjadi karena


menggelembungnya kandung kemih,
seperti pada hipertrofi prostat. Pada
wanita biasanya akibat neuopati diabetik,
trauma medula spinalis atau efek obat.
Pasien mengeluh adanya sedikit urine
keluar tanpa adanya sensasi kandung
kemih penuh. Tipe ini terjadi karena
pengisian kandung kemih melebihi
kapasitas kandung kemih.

g. Inkontinentia campuran,
merupakan campuran tipe urgensi
& stres, dpt terjadi pd psn geriatri
lebih muda ditemukan tipe stres,
dan semakin tua biasanya
kombinasi dgn tipe urgensi.

9.2. Inkontinentia alvi, merupakan

masalah kesehatan yang cukup serius. Artinya


ketidakmampuan seseorang dalam menahan
dan mengeluarkan tinja pada waktu dan
tempat yang tepat.
Penyebab inkontinentia alvi
Obat pencahar perut
Gangguan saraf, mis : demensia dan stroke
Keadaan diare
Kelainan pada usus besar
Kelainan pada rektum
Neurodiabetik.

10. Gangguan ketajaman penglihatan


Dapat disebabkan oleh ;
Presbiopi
Kelainan lensa mata (refleksi lensa mata kurang)
Kekeruhan pada lensa (katarak)
Iris : mengalami proses degenerasi, tampak ada
bercak berwarna muda sampai putih.
Pupil konstriksi, refleksi, refleks direk lemah
Tekanan dalam bola mata meninggi, lapang pandang
menyempit, sering disebut glaukoma.
Retina, terjadi degenerasi, awalnya merah jingga
cemerlang, menjadi suram dan jalur-jalur berpigmen
terkesan seperti kulit harimau.
Radang saraf mata.

11. Gangguan pendengaran, gggn pendengaran


merupakan keadaan yang menyertai proses menua, yaitu
hilangnya pendengaran terhadap nada murni
berfrekwensi tinggi, yang merupakan suatu fenomena
yang berhubungan dengan lanjut usia.
Ada beberapa tipe presbiakusis :
a. Presbiakusis sensorik, hilangnya sel rambut di membrana
basalis koklea sehingga terjadi hilang pendengaran
frekwensi nada tinggi, penurunan fungsi pendengaran
bisanya pda usia pertengahan dan berlangsung terus
secara perlahan progresif.
b. Presbiakusis neural, gangguan frekwensi pembicaraan
atau pengertiaan kata-kata adanya inkoordinasi,
kehilangan memori dan gangguan pusat pendengaran.

c. Presbiakusis metabolik, abnormalitas vaskularis


strial berupa atropi daerah apikal dan tengah dari
koklea. Biasanya terjadi pada usia lebih muda.
d. Presbiakusis mekanik, diduga diakibatkan
perubahan mekanis pada membrana basalis
koklea sebagai proses menua.
Ditandai dengan penurunan progresif
sensitivitas, dapat disebabkan :
- Kelaianan degenaratif
- Ketulian
- Tinitus (bising yang bersifat mendengung, bisa
bernada tinggi/rendah).
- Vertigo.

12. GANGGUAN TIDUR


a. Keluhan kualitas tidur seiring dengan
bertambahnya usia, mengeluh hanya dapat
tidur tidak lebih lima jam sehari, dan
mengeluh terbangun lebih awal dari pukul 5.
Dapat disebabkan
- Faktor ekstrinsik, karena lingkungan kurang
tenang
- Faktor intrinsik, karena organik seperti : rasa
nyeri, gatal, kram betis, sakit gigi, sindrom
tungkai bergerak, karena psikogenik seperti,
sakit gigi, depresi, kecemasan stres, marah
yang tidak tersalurkan.

13. MUDAH GATAL


Hal ini disebabkan oleh :
- Kelainan kulit : kering, degeneratif
(ekzema kulit)
- Penyakit sistemik (diabetes
melitus, gagal ginjal, penyakit
hati, alergi)

14. KEKACAUAN MENTAL AKUT


Dapat disebabkan :
- Keracunan
- Penyakit infeksi dengan demam
tinggi
- Konsumsi alkohol
- Penyakit metabolis
- Dehidrasi
- Gangguan fungsi otak, hati dan
meningitis.

MASALAH PSIKOSOSIAL
Masalah yang sering ditemukan pada
lansia :
- Masalah kehilangan peranan, kehilangan
pekerjaan shg terjadi stres psikososial
- Masalah kehilangan finansial krn pensiun
- Maslah kehilangan status, jabatan
- Masalah kehilangan teman, kenalan,
relasi, shg menarik diri
- Banyaknya kehilangan yang dikasihi,
suami/istri, anak, teman dekat.

Masalah sosial
-

Masalah cara hidup, konsep diri.


Kemampuan ekonomi menurun
Menurunnya penghargaan dan
penghormatan
Memurunnya peran sosial
dimasyarakat
Ketergantunagan krn kemampuan
fisik lemah
Kebosanan krn rasa tidak diperlukan

Masalah spiritalitas lansia


Karena lansia telah mengalami
kemunduran kemampuan fisik, maka
lansia mempunyai lebih banyak waktu
untuk perkembangan spiritual yaitu :
Agama/ kepercayaan semakin
terintegrasi
Perkembangan spiritual pada usia 70
thn, secara menyeluruh, pada tkt ini
lansia bersyukur dan memberi contoh
cara mencintai dan keadilan.

PENYAKIT UMUM PADA LANSIA


1. Gangguan sirkulasi darah, mis :
hipertensi, kelainan pembuluh darah,
ggn pemb darah di otak, ginjal dll.
2. Ggn metabolisme hormonal, mis ;
diabetes melitus, ketidakseimbangan
tiroid.
3. Ggn pada persendian, mis :
osteartritis, gout artritis, atau
penyakit kolagen.
4. Berbagai macam neoplasma.

Penyakit dan gangguan umum pada lansia di negara


luar indonesia ada 12 macam.
a. Depresi mental
b. Gangguan pendengaran
c. Bronchitis kronis
d. Gangguan pada tungkai/ sikap berjalan
e. Gangguan pada koksa/ sendu panggul
f. Anemia
g. Demensia
h. Gangguan penglihatan
i. Ansietas/ kecemasan
j. Dekompensasi kordis.
k. Diabetes melitus, osteomalasia , dan hipotiroidisme
l. Gangguan defekasi.

Penyakit lanjut usia di indonesia


meliputi :
1. Penyakit sistem pernafasan
2. Penyakit kardiovaskuler dan pembuluh
darah
3. Penyakit pencernaan makanan
4. Penyakit sistem urogenital
5. Penyakit gangguan metabolik / endokrin
6. Penyakit pada persendian dan tulang
7. Penyakit yang disebabkan oleh proses
kaganasan.

Timbulnya

penyakit dapat dipercepat


dan diperberat oleh faktor luar mis ;
makanan, kebasaan hidup yang salah,
infeksi, dan trauma, sifatnya dapat mulai
secara perlahan, bahkan tanpa gejala,
atau keluhan ringan, dan baru diketahui
sesudah keadaannya parah. Lansia juga
dapat mengalami beberapa penyakit
secara bersamaan.

Ad 1 penyakit pada sisitem pernafasan


Penyakit

Paru.
Fungsi paru mengalami kemunduran, kontraksi otot
pernafasann menurun sehingga sulit bernafas.
Konsumsi oksigen berkurang dan erat hubungannya
dengan arus darah ke paru, sehingga konsumsi
oksigen pada lansia berkurang.
Faktor memperburuk fungsi paru adalah debu, polusi
udara asp industri, kebiasaan merokok, obesitas dan
karena daya tahan tubuh menurun maka mudah
terkena infeksi, yaitu pneumonia, tbc,, radang paru,
kanker paru terutama yang perokok berat.

Ad 2 Penyakit sistem kardiovaskuler


Penyakit

Jantung dan pembuluh darah.


Pembesaran jantung akibat rongga bilik kiri
mengalami penurunan akibat semakin berkurangnya
aktivitasnya.
Hipertensi, sering ditemukan pada lansia dan menjadi
faktor utama penyakit jantung dan penyakit jantung
koroner.
Hipertensi pada lansia dapat dibedakan
Hipertensi pada tekanan sistolik, sistolik lebih besar
atau sama dengan 140 dan diastolik lebih besar dari
90 mmhg.
Hipertensi sistolik terisolasi, sistolik lebih besar 160
dan diastolik lebih kecil dari 90 mmhg.

Ad 3. Penyakit sistem pencernaan


Gangguan pada lambung meliputi :
Terjadi atrofi mukosa, atrofi sel kelenjar menyebabkan
sekresai asam lambung
Gastritis adalah suatu proses inflasi pada lapisan
mukosa lambung.
Ulkus peptikum pada esophagus, lambung dan
duodenum.
Gejala :
Biasanya tidak spesifik
Penurunan berat badan
Mual
Perut rasa tidak enak

Ad. 4. Penyakit sistem urogenital


Peradangan

kandung kemih dan


peradangan ginjal, akibat sisa urine
dalam kandung kemih.

Ad.5. Penyakit endokrin


(metabolisme)
Penyakit

hormonal, produksi hormon


menurun dan ditandai mulainya
menopouse, dan teerjadi keropos tulang.
Diabetes melitus, terjadi karena fungsi
pankreas menurun.

Ad.6. Penyakit pada persendian dan tulang


Sakit

pada persendian, jari, tulang punggung, lutut, ini


disebabkan oleh gout (purin).
Terjadi osteoporosis, tulang mudah patah dan sulit
sembuh.
Immobilisasi ( hambatan pergerakan).
Penyakit sistem persyarafan : Perdarahan otak, Kepikunan
Ad.7. PENYAKIT PADA PROSES KEGANASAN
Kanker , semakin mudak terkena kanker. Pada
wanita : pada rahim, payudara, dan saluran
pencernaan.. pada laki-laki kanker paru, pencernaan,
dan kelenjar prostat.

SELAMAT MENGENAL
LANSIA SEUTUHNYA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai