Anda di halaman 1dari 23

INFEKSI SALURAN

PERNAFASAN BAWAH

Infeksi saluran pernapasan bawah


atau lower respiratory tract infections,
meliputi gangguan pada Organ trakea
(batang
tenggorokan),
bronkus,
bronkiolus, dan paru-paru.

Infeksi

ini dapat berakibat kepada


penyakit seperti radang pada tabung
bronkus atau bronkitis, bronkiolitis,
influenza, tuberkulosis dan pneumonia.

PNEUMONIA

Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah


paru-paru basah adalah infeksi yang memicu
inflamasi pada kantong-kantong udara di
salah satu atau kedua paru-paru.

Pada pengidap pneumonia, sekumpulan


kantong-kantong udara kecil di ujung saluran
pernapasan dalam paru-paru akan
membengkak dan dipenuhi cairan.

PATOGEN PENYEBAB PNEUMONIA

SISTEM PERTAHANAN TUBUH YANG


MELINDUNGI TUBUH TERHADAP
INFEKSI
Sistem kekebalanatauimunitasadalah suatu sistem pertahanan yang
digunakan untuk melindungi tubuh dari infeksi penyakit atau kuman. Penyakit
atau kuman ini berupa protein asing yang berbeda dari protein tubuh kita,
dan sering disebutantigen. Karena dianggap sesuatu yang asing, maka
antigen ini harus disingkirkan, dinetralisir, atau dihancurkan. Yang bertugas
melakukan ini salah satunya adalah sistem pertahanan tubuh yang dikenal
denganantibodi.

Macam Macam Sistem Pertahanan Tubuh :

Yang bertugas melawan para antigen ini adalah kelompok sel darah
putih (leukosit). Ada bermacam-macam leukosit dengan berbagai
fungsi. Berdasarkan ada/tidaknya granula di dalam plasma, leukosit
dibagi menjadi:
Leukosit
Leukosit Tidak
Bergranula
Bergranula
(Granulosit)
(Agranulosit)
Netrofil

Eosinofi
l

Basofil

Limfosi
t
Limfosi
tT
(T Sel)

Limfosi
tB
(B Sel)

Monosit

PATOFISIOLOGI PNEUMONIA

Pneumonia dapat terjadi akibat menghirup


bibit penyakit di udara, atau kuman di
tenggorokan terisap masuk ke paru-paru.
Penyebaran bisa juga melalui darah dari luka
di tempat lain, misalnya di kulit. Jika melalui
saluran napas, agen (bibit penyakit) yang
masuk akan dilawan oleh berbagai sistem
pertahanan tubuh manusia.

Misalnya,
dengan
batuk-batuk,
atau
perlawanan oleh sel-sel pada lapisan lendir
tenggorokan, hingga gerakan rambut-rambut
halus (silia) untuk mengeluarkan mukus
(lendir) tersebut keluar.

VENTILATOR ASSOCIATED
PNEUMONIA (VAP)
(VAP) di definisikan sebagai pneumonia yang
terjadi
48 jam atau lebih setelah ventilator
mekanik diberikan.
Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
merupakan bentuk infeksi nosokomial yang paling
sering ditemui di unit perawatan intensif (UPI),
khususnya pada pasien yang menggunakan
ventilator mekanik (Wiryana, 2007)

FAKTOR-FAKTOR PANDUAN DALAM


PEMILIHAN REGIMEN
ANTIMIKROBA
1. Faktor Mikroba
Jenis Mikroba Penyebab
Penyakit.
Bronchitis = Makrolida
Erithromicin, Spiramicin,
Aziithromicin.
TBC = Microbacterium TBC
= Riampicin
Pneumonia = Penisilin,
Makrolida
Resistensi Mikroba (kepekaan
Obat)

FAKTOR-FAKTOR PANDUAN DALAM


PEMILIHAN REGIMEN
ANTIMIKROBA
2. Faktor Pasien
Gizi
Imunitas
Riwayat Alergi
Setiap orang punya riwayat alergi yang
berbeda terhadap obat
Usia & Fungsi Organ
Anak, dewasa & orang tua mempunyai
sistem metabolisme yang berbeda.

Tanda dan gejala : community-acquired pneumonia

INFEKSI SALURAN
NAPAS BAWAH

1. Community Acquired
Pneumonia (CAP)
Sindrom infeksi yang
umumnya disebabkan bakteri
dengan tanda dan gejala
konsolidasi parenkim paru.
penyakit ini dimulai di luar
rumah sakit atau didiagnosa
dalam 48 jam setelah masuk
rumah sakit pada pasien yang
tak tinggal dalam fasilitas
perawatan jangka panjang
selama 14 hari atau lebih
sebelum onset gejala.

2. Pneumonia Nosokomial
Penyebab utama tersering
kedua infeksi nosokomial dan
penyebab utama kematian
akibat infeksi nosokomial
dengan angka mortalitas
berkisar antara 20%-50%
gejala dan tanda seperti
demam, leukositosis, sputum
purulen dan infiltrat paru baru
atau progesif pada radiografi
dada.

3. Bronkiektasis
meliputi batuk kronis, produksi
yang banyak dari sputum
yang purulen, hemoptisis,
pneumonia berulang,
kehilangan berat badan,
anemia, dan manifestasi
sistemik yang lain.

UNTUK PASIEN YANG


TERINFEKSI : COMMUNITY
ACUIRED PNEUMONIA
Rawat jalan :
tanpa faktor modifikasi : golongan beta
laktam + anti betalaktamase
Dengan faktor modifikasi : golongan
betalaktam + anti betalaktamase atau
florokuinolon respirasi ( levofloxacin,
moksifloxacin, gatifloxacin)
Bila dicurigai pneumonia atipik : makrolid
baru (roksitromisin, klaritromisin,
azithromicyn)

Rawat Inap Biasa :


Tanpa Faktor Modifikasi : golongan
betalaktam + anti betalaktam iv (atau
golongan sefalosforin generasi 2,
generasi 3 iv atau florokuinolon respirasi
iv)
Dengan faktor modifikasi : sefalosforin
generasi 2, generasi 3 iv atau
florokuinolon respirasi iv
Bila dicurigai disertai infeksi atipik
ditambah dengan, makrolid baru

Ruang Rawat Inap Intensif :


Tidak ada faktor resiko infeksi pseudomonas :
sefalosforin generasi 3 iv non pseudomonas +
makrolid baru atau florokuinolon respirasi iv
Ada faktor resiko pseudomonas : sefalosforin
anti pseudomonasiv atau karbapenem iv +
florokuinolon anti pseudomonas (ciprofloxacin)
iv atau aminoglikosida iv

REGIMEN ANTIMIKROBA UNTUK TERAPI


EMPIRIS UNTUK PASIEN YANG TERINFEKSI :
HEALTH CAREASSOCIATED PNEUMONIA
(EARLY VERSUS LATE ONSET)

HEALTHCARE - ASSOCIATED
PNEUMONIA
HCAP
HCAP meliputi:

Dirawat selama 2 hari atau lebih karena infeksi


dalam waktu 90 hari terakhir,

Tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang,

Menerima terapi antibiotika intravena,

Kemoterapi atau perawatan luka dalam 30 hari


terakhir atau mendapatkan

terapi hemodialisa.

REGIMEN HCAP
Antibiotik untuk terapi empiris untuk HAP

HAP, VAP or HCAP


(Semua Penyakit Keras)
Late onset (>5 hari) atau faktor resiko
patogen MDR
Tida
k

Ya

Terapi
Antibiotik
spektrum
terbatas

Terapi antibiotik
spektrum luas
untuk patogen
MDR

REGIMEN ANTIMIKROBA UNTUK TERAPI EMPIRIS


UNTUK PASIEN COMMUNITY-ACQUIRED
PNEUMONIA
Untuk menilai derajat keparahan suatu kasus pneumonia komuniti,
digunakan sistem skoring menurut hasil penelitian Pneumonia Patient
Outcome Research Team (PORT), yang meliputi :

1. Faktor demografi
-Jenis kelamin
-Perawatan di rumah
-Penyakit penyerta
2. Pemeriksaan fisik
Perubahan status mental
Pernapasan 30 kali/menit
Tekanan darah sistolik 90
mmHg
Suhu tubuh <35C atau40C
Nadi 125 kali/menit

3.
Hasil laboratorium /
radiologi
Analisis gas darah arteri: pH
7,35
BUN >30 mg/dL
Natrium <130 mEq/liter
Glukosa >250 mg/dL (+10)
Hematokrit <30%
Hematokrit <30%
PO2 60 mmHg
Efusi pleura

PETUNJUK TERAPI EMPIRIS


PNEUMONIA MENURUT PDPI ADALAH
SEBAGAI BERIKUT.
Rawat jalan:
Tanpa faktor modifikasi: beta laktam
atau beta laktam+anti betalaktamase
Dengan faktor modifikasi: beta
laktam+anti betalaktamase atau
fluorokuinolon respirasi (levofloksasin,
moksifloksasin, gatifloksasin)
Kecurigaan pneumonia atipik: makrolid
baru (roksitromisin, klaritromisin,
azitromisin)
Rawat inap:
Tanpa faktor modifikasi: betalaktam+
anti betalaktamase IV atau sefalosporin
G2,G3, IV atau fluorokuinolon respirasi IV
Dengan faktor modifikasi: sefalosporin
G2, G3 IV atau fluorokuinolon respirasi IV
Kecurigaan pneumonia atipik: makrolid
baru

Ruang rawat intensif


Tidak ada faktor resiko infeksi
pseudomonas: sefalosporin G3 IV non
pseudomonas ditambah makrolid
baru atau fluorokuinolon respirasi IV
Faktor resiko infeksi
pseudomonas: sefalosporin
antipseudomonas iv atau karbapenem
iv ditambah fluorokuinolon anti
pseudomonas (siprofloksasin) iv atau
aminoglikosida iv.
Bila curiga disertai infeksi
bakteri atipik: sefalosporin anti
pseudomonas iv atau karbapenem iv
ditambah aminoglikosida iv ditambah
lagi makrolid baru atau
fluorokuinolon respirasi IV.

REGIMEN ANTI MIKROBA UNTUK TERAPI EMPIRIS PASIEN


TERINFEKSI
ASPIRATION PNEUMONIA

PRINSIP
UTAMA
PENGOBATAN
INFEKSI ANAEROB ADALAH DENGAN
MENETRALKAN
RACUN
YANG
DIHASILKAN
OLEH
BAKTERI
ANAEROB
DAN
MENCEGAH
PROLIFERASI LOKAL ORGANISME
INI
DENGAN
MENGUBAH
LINGKUNGAN DAN MENCEGAHNYA
MENYEBAR KE JARINGAN SEHAT.
PEMERIKSAAN SPUTUM SANGAT
DIPERLUKAN
UNTUK
MELIHAT
TERAPI ANTIBIOTIK APA YANG
COCOK DIBERIKAN.

terapi

antibiotik empiris untuk infeksi harus didorong


oleh hasil mikrobiologis lokal. cakupan empirik
patogen mungkin memerlukan rejimen multidrug
yang mencakup obat dengan spektrum diperluas dari
aktivitas terhadap basil aerobik dan fakultatif gramnegatif.

Contoh

obat: meropenem, imipenem-cilastatin,


doripenem, piperacillin-Tazobactam, atau ceftazidime
atau cefepime yg dikombinasi dengan metronidazol.

Anda mungkin juga menyukai