Kelompok 4
Kelompok 4
DAN
STRATEGI NASIONAL
KELOMPOK IV
MUH AFDAL
JAYADI
MUH ARFAN
SALELU
EKO FEBRIANTO
FIFFY ANDRIYANI
HENI HERIYATI
2
Makna Pembangunan
Dalam pelaksanaannya bukan hanya
menjadi tanggung jawab pemerintah,
tetapi juga menjadi tanggung jawab
seluruh rakyat Indonesia.
Peran rakyat: mengikuti program wajib
belajar, membayar pajak, melestarikan
lingkungan
hidup,
mentaati
segala
peraturan perundangan yang berlaku,
menjaga
ketertiban
dan
keamanan.
Pembangunan nasional mencakup hal-hal
yang bersifat lahiriah dan batiniah yang
selaras, serasi, dan seimbang.
5
Manajemen Nasional
Pada dasarnya sistem manajemen
nasional merupakan perpaduan
antara tata nilai, struktur, dan proses
uhtuk mencapai kehematan, daya
guna, dan hasil guna sebesar
mungkin dalam menggunakan
sumber dana dan daya nasional demi
6
Konteks Strategis
Konteks Strategi: Global dan Regional.
Global: Kecenderungan hubungan masyarakat
internaisonal dan hubungan antar negara
dibangun atas dasar saling percaya dan
saling
menghormati.
Penciptaan
kondisi
seperti itu memberikan peluang yang sangat
baik bagi suatu dialog guna menghadapi
perbedaan pandangan atas suatu isu bersama.
Regional: kecenderungan global merupakan
salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
dinamika keamanan regional.
7
Isu Perbatasan
Antarnegara
Gerakan Separatis
Bersenjata
Aksi-aksi yang dikembangkan oleh kelompok
separatis dalam bentuk tindakan kejahatan dan
kekerasan
telah
menimbulkan
gangguan
terhadap tata kehidupan masyarakat. Kejahatan
dan kekerasan yang dilakukan kelompok
separatis tersebut, tidak saja menyebabkan
kerugian materi dan korban jiwa, juga
mengakibatkan
terjadinya
pengungsian
penduduk,
serta
mengganggu
fungsi
pemerintahan
11
Terorisme
Sejak
tahun
1999
hingga
peristiwa
pemboman
di
Bali
tanggal
12
Oktober
2002,
kegiatan
teror
di
Idonesia
cukup meningkat.
Terorisme
telah
merupakan
ancaman
nyata
terhadap
keselamatan
bangsa,
bahkan
menjadi ancaman bagi demokrasi
dan
masyarakat
sipil
(civil
12
Isu Konflik
Komunal
GERAKAN KELOMPOK
RADIKAL
Selain yang berbasis
ideologi, muncul pula
radikalisme dalam bentuk lain, misalnya
dengan menggunakan atribut agama.
Konflik di Maluku dan Poso, menunjukkan
adanya peran kelompok-kelompok
tersebut. Faham keagamaan telah
diimplementasikan secara sesat dan
menyimpang, untuk mempengaruhi dan
meyakinkan para pengikutnya, bahwa
perjuangannya adalah perjuangan suci.
14
15