Anda di halaman 1dari 26

DELIRIUM

DEFINISI
terdapatnya gangguan kesadaran, yang
biasanya disertai dengan gangguan fungsi
kognitif global; umumnya disertai dengan
labilitas emosional, halusinasi atau ilusi, dan
perilaku yang impulsif, irasional, inappropriate,
atau kasar
Dapat disebabkan oleh kondisi medis umum
maupun diinduksi oleh zat tertentu
Ganguan medis umum(gangguan SSP,penyakit
sistemik,intoksikasi,withdrawal)

MANIFESTASI KLINIK
Kelelahan,cemas,irritable,ganguan
kesedaran,hiperaktivitas,hipoaktivitas,gangguan
pemusatan perhatian,gangguan
orientasi,gangguan daya ingat,fungsi
mognitif,hallusinasi visual dan auditory,fluktuasi
mood dan gejala neurologis

DELIRIUM
Epidemiologi
Biasanya pasien rawat inap (10%):
- pasien dengan luka bakar
- pasien ICU
- pasien AIDS
Pasien dengan usia yang sangat muda atau
lanjut usia lebih mudah terkena delirium.
Pasien dengan riwayat delirium atau
kerusakan otak lebih cenderung mengalami
episode delirium dibandingkan dengan
populasi umum.

DELIRIUM
Etiologi
- kerusakan otak
- penyakit sistemik
- penyakit susunan saraf pusat
- intoksikasi atau
- gejala withdrawal akibat agen
farmakologik atau penyalahgunaan obat

DELIRIUM
Delirium diduga sebagai akibat disfungsi dari
formasio retikularis dan transmisi asetilkolin.
Hiperaktivitas noradrenergik berperan pada
delirium dengan withdrawal akibat alkohol.

DELIRIUM
Diagnosis, Tanda, dan Gejala
Diagnosis delirium berdasarkan etiologi:
- delirium akibat kondisi medis umum
- delirium akibat intoksikasi zat
- delirium akibat substance withdrawal
- delirium akibat penyebab multipel
- delirium yang tidak termasuk klasifikasi
lainnya

DELIRIUM
Manifestasi:
- perubahan tingkat kesadaran
- disorientasi
- gangguan memori
- bicara tidak logis
- gangguan persepsi, termasuk halusinasi visual,
auditorik, dan taktil
- labilitas emosi yang berat
- gangguan siklus tidur
- gejala neurologis inkoordinasi, disfasia, tremor,
asteriksis, ataksia, dan apraksia.

DELIRIUM
Kriteria Diagnostik Delirium Akibat Kondisi
Medis Umum:
A. Gangguan kesadaran (yaitu penurunan
kejernihan kesadaran (awareness) terhadap
lingkungan) dengan penurunan kemampuan
untuk memfokuskan, mempertahankan, atau
mengalihkan perhatian.

DELIRIUM
B. Perubahan kognisi (seperti defisit memori,
disorientasi, gangguan bahasa) atau
berkembangnya gangguan persepsi yang tidak
dapat dijelaskan lebih baik dengan diagnosis
demensia, baik demensia yang ada sebelumnya,
telah ditegakkan, ataupun yang sedang timbul.

DELIRIUM
C. Gangguan timbul setelah suatu periode waktu
yang singkat (biasanya beberapa jam sampai
beberapa hari) dan cenderung berfluktuasi
selama perjalanan penyakit sepanjang hari.

DELIRIUM
D. Adanya bukti-bukti dari riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium
bahwa gangguan disebabkan oleh akibat
fisiologis langsung dari kondisi medis umum.

DELIRIUM
Kriteria Diagnostik Delirium Akibat Intoksikasi
Zat:
A. Gangguan kesadaran (yaitu, penurunan kejernihan
kesadaran terhadap lingkungan) dengan penurunan
kemampuan untuk memusatkan, mempertahankan,
atau mengalihkan perhatian.
B. Perubahan kognisi (seperti defisit daya ingat,
disorientasi, gangguan bahasa) atau perkembangan
gangguan persepsi yang tidak lebih baik diterangkan
oleh demensia yang telah ada sebelumnya, telah
ditegakkan, atau yang sedang timbul.

DELIRIUM
C. Gangguan timbul setelah suatu periode waktu yang
singkat (biasanya beberapa jam sampai beberapa
hari) dan cenderung berfluktuasi selama perjalanan
penyakit sepanjang hari.
D. Adanya bukti-bukti dari riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium (1) atau
(2):
(1) gejala-gejala pada kriteria A dan B terbentuk
selama intoksikasi zat
atau
(2) penggunaan medikasi adalah etiologi yang
berhubungan dengan gangguan

DELIRIUM
Kriteria Diagnostik Delirium Akibat Substance
Withdrawal :
A. Gangguan kesadaran (yaitu, penurunan
kejernihan kesadaran terhadap lingkungan) dengan
penurunan kemampuan untuk memusatkan,
mempertahankan, atau mengalihkan perhatian.
B. Perubahan kognisi (seperti defisit daya ingat,
disorientasi, gangguan bahasa) atau perkembangan
gangguan persepsi yang tidak lebih baik diterangkan
oleh demensia yang telah ada sebelumnya, telah
ditegakkan, atau yang sedang timbul.

DELIRIUM
C. Gangguan timbul setelah suatu periode waktu
yang singkat (biasanya beberapa jam sampai
beberapa hari) dan cenderung berfluktuasi
selama perjalanan penyakit sepanjang hari.
D. Adanya bukti-bukti dari riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium
bahwa gejala-gejala pada Kriteria A dan B
terbentuk selama, atau dalam seketika setelah,
sindroma withdrawal.

DELIRIUM
Kriteria Diagnostik Delirium Akibat Penyebab
Multipel:
A. Gangguan kesadaran (yaitu, penurunan kejernihan
kesadaran terhadap lingkungan) dengan penurunan
kemampuan untuk memusatkan, mempertahankan,
atau mengalihkan perhatian.
B. Perubahan kognisi (seperti defisit daya ingat,
disorientasi, gangguan bahasa) atau perkembangan
gangguan persepsi yang tidak lebih baik diterangkan
oleh demensia yang telah ada sebelumnya, telah
ditegakkan, atau yang sedang timbul.

DELIRIUM
C. Gangguan timbul setelah suatu periode waktu
yang singkat (biasanya beberapa jam sampai
beberapa hari) dan cenderung berfluktuasi
selama perjalanan penyakit sepanjang hari.
D. Adanya bukti-bukti dari riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium
bahwa delirium memiliki lebih dari satu penyebab
(misalnya, lebih dari satu kondisi medis umum
sebagai penyebab, kondisi medis umum
ditambah dengan intoksikasi substansi atau efek
samping medikasi).

DELIRIUM
Kriteria Diagnostik Delirium yang Tidak Termasuk
Klasifikasi Lainnya:
Kategori ini sebaiknya digunakan untuk
mendiagnosis delirium yang tidak memenuhi
kriteria tipe spesifik delirium apapun yang telah
dijelaskan sebelumnya.

DELIRIUM
Contohnya termasuk:
1. Manifestasi klinis delirium yang diduga
disebabkan oleh kondisi medis umum atau
penggunaan zat tetapi terdapat kekurangan
bukti-bukti untuk menegakkan penyebab spesifik.
2. Delirium akibat penyebab yang tidak
tercantum sebelumnya (misalnya, deprivasi
sensorik)

DELIRIUM
Tes Laboratorium
- hitung jenis darah lengkap
- laju endap darah
- kimia darah lengkap
- fungsi hepar dan ginjal
- urinalisis, toksikologi urin
- EKG, ronsen toraks, CT scan kepala, dan
pungsi lumbal (sesuai indikasi)
- EEG sering menunjukkan adanya perlambatan
difus di seluruh atau sebagian area yang
mengalami hiperaktivitas.

DELIRIUM
Diagnosis Banding
1. Demensia
2. Skifzofrenia dan manik
3. Gangguan disosiatif

DELIRIUM
Perjalanan Penyakit dan Prognosis
Perjalanan penyakit biasanya cepat. Gejala
biasanya berkurang dalam 3-7 hari setelah faktor
penyebab teratasi; resolusi gejala dapat
memakan waktu 2 minggu.
Dalam beberapa kasus, delirium dapat sembuh
spontan

DELIRIUM
Penatalaksanaan
- Identifikasi dan atasi penyebab
- Koreksi abnormalitas metabolik; dengan
hidrasi, keseimbangan elektrolit, dan nutrisi
yang tepat
- Identifikasi dan jika mungkin hentikan
pemberian medikasi yang menjadi penyebab
delirium

DELIRIUM
- Optimalkan stimulus sensorik di lingkungan
sekitar pasien

DELIRIUM
Antipsikotik potensi tinggi dengan dosis rendah
dapat diberikan pada pasien dengan agitasi
(contohnya: Haloperidol 2-5 mg per oral atau
intramuskular setiap 4 jam). Benzodiazepin
(Lorazepam 1-2 mg setiap 4 jam) diberikan per
oral atau intramuskular setiap 4 jam dapat
diberikan untuk pasien dengan agitasi, khususnya
pasien dengan risiko kejang.

Anda mungkin juga menyukai