Anda di halaman 1dari 30

PENETAPAN

KADAR AIR
TUTI
S
A
H
I
W
EKA DE
ASO
B
Q
A
L
FHA
L
U
R
J
A
F
MI
O
R
H
I
RUF
A
M
D
I
FAR
US
Y
R
A
S
H
FAHMIA
A
R
T
U
P
A
GA S
G
N
A
N
DYA

AIR

Air adalah senyawa yang paling berlimpah pada


sistem kehidupan. Air menyusun hingga 70% atau
lebih berat dari kebanyakan organisme.
Air merupakan kandungan penting dalam banyak
bahan dasar herbal.
Air merupakan substansi yg paling umum di atas
bumi & diperlukan untuk semua kehidupan, baik
manusia, hewan, & tumbuhan. Oleh karenanya
penting untuk mengetahui banyak tentang air itu
sendiri, misalnya tumbuhan yang mengandung
banyak air.

Semua bahan herbal mengandung air dalam jumlah yang


berbeda-beda.
Banyak air dalam suatu bahan tidak dapat ditentukan dari
keadaan fisik bahan tersebut.
Molekul air terdiri dari satu atom oksigen yang berikatan
dengan dua atom hidrogen.
Perbedaan eletronegativitas antara H dan O mengakibatkan
sisi H molekul air bermuatan + dan sisi O bermuatan air
sebagai bahan yang dapat mendispersikan berbagai senyawa
yang ada dalam bahan pangan.
Sifat koligatif air adalah karakteristik air yang ditentukan oleh
konsentrasi dari molekul atau ion yang terlarut dalam air.

MANFAAT AIR BAGI TUMBUHAN


Sebagian

besar air yang diperlukan oleh tumbuhan


berasal dari tanah.
Air diperlukan oleh tumbuhan untuk memenuhi
kebutuhan biologisnya, antara lain untuk memenuhi
transpirasi, dalam proses asimilasi untuk
pembentukan karbohidrat, serta untuk mengangkut
hasil-hasil fotosintesisnya ke seluruh jaringan
tumbuhan.
Di dalam jaringan atau tubuh tumbuhan ini juga
berperan mengangkut unsur hara yang diserap akar
ke seluruh tanaman.

FUNGSI AIR DALAM HERBAL


Air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur
serta cita rasa.
Air dalam bahan menentukan kesegaran dan
daya tahan. Kerusakan bahan herbal (mis
simplisia) seperti pembungkus atau
tumbuhnya jamur oleh mkroba ditentukan
oleh air yang ada daalm bahan. Reaksi kimia
seperti oksidasi lemak dipengaruhi oleh
jumlah air dalam bahan.
Air dalam bahan herbal menentukan kualitas
bahan herbal tersebut.

LANJUTAN...
kandungan air dalam bahan herbal ikut
menentukan kesegaran dan daya tahan
bahan tersebut
Selain merupakan bagian dari
suatubahan herbal, air merupakan
pencuci yang baik bagi bahan-bahan
tertentu atau alat-alat yang akan
digunakan dalam pengolahannya.

SUMBER DAN KUALITAS AIR


Sumbar air:
Air permukaan (air danau, sungai,
bendungan, air hujan)
Air dalam tanah (sumur, artesis)
Kualitas air:
Sifat fisik: warna,bau,rasa, kekeruhan
Sifat kimia: padatan dan gas terlarut, pH,
kesadahan
Kandungan mikroba: alga, bakteri
patogen, bakteri bukan patogen.

METODE
PENETAPAN
KADAR AIR

TUJUAN PENETAPAN KADAR AIR

Untuk mengetahui batasan maksimal atau


rentang besarnya kandungan air.
Dengan demikian, penghilangan kadar air hingga
jumlah tertentu berguna untuk memperpanjang
daya tahan bahan selama penyimpanan.
Simplisia dinilai cukup aman bila mempunyai
kadar air kurang dari 10%.

Lanjutan .......
Penetapan kadar air yang didasarkan pada
proses pemisahan air dari komponen lain
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
ukuran partikel bahan, waktu pengeringan,
dan penggunaan/ pencampuran dengan bahan
atau zat stimulasi tertentu

Metode Penetapan Kadar Air


Metode Titras
i
2. Metod
e Destilasi
Metode therm
ogravimetri
1.

3.

1.Metode Titrasi
Metode

ini berdasarkan atas reaksi secara


kuantitatif air dengan larutan anhidrat belerang
dioksida dan iodium dengan adanya dapar
yang bereaksi dengan ion hidrogen.

Kelemahan metode titrasi adalah di mana


stoikiometri reaksi yang tidak tepat dan
bergantung pada beberapa faktor seperti kadar
relatif komponen pereaksi, sifat pelarut inert yang
digunakan untuk melarutkan zat dan teknik yang
digunakan pada penetapan tertentu. Metode ini
juga perlu pengamatan titik akhir titrasi yang
bersifat relatif dan diperlukan sistem yang terbebas
dari kelembaban udara

TITRASI LANGSUNG

Kecuali dinyatakan lain, masukkan lebih kurang


20 ml metanol P ke dalam labu titrasi. Titrasi
dengan pereaksi Karl Fischer hingga titik akhir
tercapai. Masukkan dengan cepat sejumlah zat
yang ditimbang seksama yang mengandung 1050 mg air, ke dalam labui titrasi, aduk selama 1
menit. Titrasi dengan pereaksi Karl Fischer yang
telah diketahui kesetaraan airnya. Jumlah air
dalam mg dengan rumus
VXF
V : volume pereaksi KF
F : faktor kesetaraan air

Titrasi Tidak Langsung

Masukkan lebih kurang 20 ml metanol P ke dalam labu


titrasi. Titrasi dengan pereaksi Karl Fischer hingga titik
akhir tercapai. Masukkan dengan cepat sejumlah zat yang
ditimbang seksama yang mengandung 10-50 mg air, ke
dalam labui titrasi, campur. Tambahkan pereaksi KF yang
berlebihan dan yang diukur saksama, biarkan beberapa
waktu hingga reaksi sempurna.Titrasi kelebihan pereaksi
denga larutan baku air-metanol.
Jumlah air dalam mg dengaa rumus
FV1-aV2
V1:volume dalam ml pereaksi KF yang diukur saksama
V2 :Volume dalam ml larutan baku air-metanol
a : kadar air dalam mg tiap ml dari larutan baku air metanol

2.METODE DESTILASI

Prinsip: menguapkan air dengan pembawa cairan kimia


yang mempunyai titik didih lebih tinggi dari pada air dan
tidak dapat campur dengan air serta mempunyai berat jenis
lebih rendah dari pada air.
Zat kimia yang digunakan: toluen, xylen, benzen,
tetrakhlorethilen, xylol.
Metode ini efektif untuk penetapan kadar air karena terjadi
penyulingan berulang kali di dalam labu dan menggunakan
pendingin balik untuk mencegah adanya penguapan berlebih.
Sistem yang digunakan tertutup dan tidak dipengaruhi oleh
kelembaban
MMI, merekomendasikan dilakukan terhadap simplisia yang
mengandung minyak atsiri
Uap air dan zat kimia tersebut diembunkan dan ditampung
dalam tabung penampung yang disebut Dean Stark ayau
Steriling Bidwell.

CARA KERJA..
Bersihkan tabung penerima dan pendingin dengan
asam pencuci, bilas dengan air, keringkan dalam
lemari pengering. Dalam labu kering masukkan zat
yang ditimbang seksama mengandung 2-4 ml air.
Jika berupa pasta, timbang dalam lembaran logam
pada ukuran yang sesuai pada leher labu. Bagi zat
yang menyebabkan gejolak mendadak, tambahkan
pasir kering yang dicuci secukupnya hingga
mencukupi dasar labu atau sejumlah tabung kapiler,
panjang kurang lebih 200 ml toluen ke dalam labu,
hubungkan alat. Tuang toluen ke dalam tabung
penerima melalui alat pendingin. Panaskan labu hatihati selama 15 menit.

Setelah toluen mendidih, suling dengan kecepatan


lebih kurang 2 tetes tipa detik, hingga sebagian besar
air tersuling, kemudian naikkan kecepatan penyulingan
hingga 4 tetes tiap detik. Setelah semua air tersuling,
cuci bagian dalam pendingin toluen, sambil
dibersihkan dengan sikat tabung yang disambungkan
dengan kawat tembaga dan telah dibasahi dengan
toluen. Lanjutkan penyulingan selama 5 menit.
Biarkan tabung penerima pendingin hingga suhu
kamar. Jika ada tetes air yang melekat pada pendingin
tabung penerima, gosok dengan karet yang diikatkan
pada sebuah kawat tembaga dan basahi dengan toluen
hingga tetesan air turun. Setelah air dan toluen
memisah sempurna, baca volume air.

GAMBAR ALAT DESTILASI

METODE PENGERINGAN
(THERMOGRAFIMETRI)

Prinsip: menguapkan air yang ada pada


bahan dengan cara pemanasan, pada
umumnya mengeringkan pada suhu 105110C selama 3 jam atau sampai didapat
berat konstan dalam oven. Selisih berat
sebelumnya dan sesudah pengeringan
adalah banyaknya air yang diuapkan.
Cara ini mudah dan murah.

KELEMAHAN
THERMOGTAVIMETRI

Bahan lain selain air ikut menguap bersama dengan


uap air misal: alkohol, asam asetat, minyak atsiri dll
Terjadi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan
air atau zat mudah menguap
contoh: gula mengalami dekomposisi atau
karamelisasi, lemak mengalami oksidasi dll
Bahan yang mengandung bahan yang dapat mengikat
air secara kuat sukit melepaskan airnya meskipun
sudah dipanaskan.

METODE KIMIA

cara titrasi Karl Fischer, adalah dengan mentitrasi


sampel dengan larutan iodin dalam metanol. Reagen lain
yang digunakan dalam titrasi ini. Sulfur dioksida dan
firidin. Metanol dan piridin digunakan untuk melarutkan
iodin sulfur dioksida agar reaksi dengan air menjadi
lebih baik. Titrasi Karl Fisher digunakan untuk
penentuan kadar air dalam alkohol, ester-ester, senyawa
lipida, lilin, tepung gula, pati madu dan bahan-bahn
kering.
Cara kalsium karbid : berdasarkan reaksi antara kalsium
karbid dan air menghasilkan gas asetilin. Cara ini untuk
menentukan kadar air dalam tepung, sabun, kulit, biji
vanili, air buah.

Cara asetil khlorida : berdasarkan reaksi asetil


khlorida dan air menghasilkan asam yang dapat
dititrasi menggunakan basa. Asetil khlorida yang
digunakan dilarutkan dalam toluen dan bahan
didispersikan dalam piridin,
Reaksinya:
H2O + CH3COCL
CH3COOH + HCL
cara ini untuk menentukan kadar air dalam :
bahan minyak, mentega, margarin, rempahrempah, dan bahan yang berkadar air rendah.

METODE FISIS

Berdasarkan tetapan dielektrikum


Berdasarkan konduktivitas listrik (daya
hantar listrik) atau resistensi
Berdasarkan resonansi nuklir magnetik
(NMR= Nuclear Magnetic resonance).

LEMBAR KERJA

Metode : oven
Prinsip : kehilangan bobot pada pemanasan
105C dianggap sebagai kadar air yang
terdapat pada contoh
Acuan : SNI 01-2891-1992 butir 5. 1, cara
uji makanan dan minuman.

ALAT

Alat:

Neraca analitik
Botol timbang
bertutup
Eksikator
Oven
Krustang

LANGKAH KERJA

Panaskan botol timbang dalam oven pada


suhu 105C selama 1 jam
Dinginkan dalam eksikator selama jam
Timbang dan catat bobotnya
Ulangi sampai diperoleh bobot konstan

Timbang contoh sebanyak 1-2 gram pada


botol timbang tertutup yang telah didapat
bobot konstannya.
Panaskan dalam oven pada suhu 105C
selama 3 jam.
Dinginkan dalam eksikator selama jam.
Timbang botol timbang yang berisi contoh
tersebut.
Ulangi permanasan dan penimbangan
hingga diperoleh bobot konstan.

PERHITUNGAN
% air =

Wo= berat botol timbang kosong (gram)


Wi= berat botol timbang +sampel setelah
pengeringan (gram)
Ws= berat sampel (gram)

SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai