Anda di halaman 1dari 11

Manajemen Risiko

Risiko Strategis, Operating Laverage, dan Transaksi Strategis


Andri (1252236)

Risiko Strategis
Merupakan risiko yang dapat mempengaruhi eksposure korporat
(perusahaan) terutama resiko keuangan sebagai akibat dari keputusan yang
tidak sesuai dengan lingkungan eksternal dan internal.
Contoh: Ketika korporat ingin mengembangkan usahanya dengan
diversifikasi produk namun tidak menguasai usaha yang dikembangkan
hingga banyak eksposure strategis yang mengalami penyimpangan.

Risiko Bisnis
Bagi perusahaan yang hanya memiliki satu unit usaha, risiko strategi pada prinsipnya
sama dengan risiko bisnis. Bagi perusaha memiliki yang banyak usaha, bahkan bila sudah
berkembang sebuah konglomerasi, risiko strategi memiliki pengertian berbeda dengan
risiko bisnis. Risiko bisnis mengacu terhadap satu atau masing-masing unit bisnis.
Risiko bisnis terkait dengan kemampuan bersaing setiap unit usaha, atau bahkan setiap
produk di pasar. Kekeliruan pemetaan kondisi makro, persaingan dalam industri, dan
kekeliruan perumusan strategi unit usaha atau produk berakibat tidak tercapainya
target unit usaha atau produk.

Faktor Risiko Bisnis


Dalam buku Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi mengelompokan
sumber risiko bisnis ke dalam dua kategori yaitu faktor eksternal dan
faktor internal.
Faktor Eksternal:
Makro Ekonomi
Politik
Sosial
Lingkungan
Teknologi
Kompetisi
Selera Konsumen

Faktor Internal
Tatakelola Perusahaan
Struktur Organisasi
Sistem Organisasi
Kompetensi
informasi

Menghitung Resiko Bisnis


Besaran yang sering digunakan untuk mengukur risiko bisnis disebut dengan Degree of
Leverage (DOL).Ketika DOL sebuah korporat tinggi, maka risikonya juga tinggi dan
sebaliknya.
Ada 2 factor penentu tingkat DOL.
Tingkat Kompetensi dalam Industri: Semakin ketat persaingan, semakin kecil margin
perusahaan. Akibatnya kenaikan penjualan tidak diimbangi dengan kenaikan laba operasi
sehingga DOL menjadi kecil.
Struktur biaya (Fix cost dan Variable cost): semakin tinggi FC terhadap total biaya,
semakin besar nilai DOL nya. Salah satu solusi nya adalah penggunaan teknologi.

Perusahaan yang menggunakan teknologi padat karya menanggung FC yang tinggi sehingga
nilai DOL relative tinggi disbanding perusahaan sejenis. Sedangkan perusahaan yang
menggunakan teknologi padat modal dapat menekan DOL dengan system hubungan
karyawan, seperti menetapkan cost karyawan sebagai Variable cost sehingga DOL turun.

Rumus DOL

Sebuah perusahaan membuat proyeksi keuanga untuk tahun depan termasuk di dalam
nya adalah format laba/rugi. Di dalamnya tercantum anggrana penjualan, anggraan laba
operasional. Bila asumsi, strategi, dan rencana terjadi seperti yang diharapkan
perusahaan akan mencapai penjualan sebesar 150 miliar dengan laba operasi 10milyar.
Namun bias saja tidak seperti yang diharapan. Misal kondisi ekonomi yang tiba-tiba
berubah. Kemudian terdapat peraturan baru dari pemerintah muncul sehingga
mengubah peta persaingan bisnis. Dengan strategi dan rencana yang sama perusahaan
memperkirakan penjualan naik menjadi 180milyar, laba operasi mencapai 15milyar,
maka DOL nya:


Dengan DOL bernilai 3, menunjukkan setiap kenaikan 1% penjualan
akan menyebabkan laba operasi sebesar 3%, begitu juga sebaliknya.

Risiko Transaksi Strategis


Potensi penyimpangan hasil korporat maupun strategis sebagai akibat dari perusahaan melakukan transaksi
strategis. Contoh: merger, akuisisi, investasi baru atau divestasi
Risiko transaksi strategis dapat memberikan dampak pada berbagai risiko seperti:
Eksposur keuangan: Kesalahan dan ketidakpastian harga transaksi menyebabkan keuntungan atau

kerugian. Contoh: akuisisi


Eksposur SDM: Dalam akuisisi perusahaan baru, keberhasilannya sangat bergantung pada kepemimpinan

dari tim pelaksana akuisisi dan direksi perusahaan pembeli


Eksposur proses internal: Dapat terpengaruh karena system dan cara kerja yang berbeda antara

perusahaan pemmbeli dan perusahaan target yang dapat menyulitkan kedua pihak sehingga dapat
berakibat rendahnya tingkat efisiensi, inovasi, ketepatan waktu dan kualitas.

3 kunci pengelolaan transaksi strategis


Kepemimpinan merupakan kunci keberhasilan proses restrukturisasi perusahaan. Persyaratan
utama seorang pemimpi dalam transaksi strategis adalah visioner
Pengelolaan perubahan
Perubahaan akan berjalan baik apabila direksi mampu menditing terciptanya suasana
pemahaman dan perntingnya berubah. Tanpa pemahaman tersebut, resistensi akan tinggi
Akurasi analisis, pemilihan, dan analisis sebelum proses transaksi strategis menjadi kunci
keberhasilan transaksi strategis, karena analisis dan rekomendasi nya akan bermanfaat bagi
asumsi dan perhitungan transaksi

Anda mungkin juga menyukai