Anda di halaman 1dari 9

Memberikan Asuhan Pada Ibu

Bersalin kala IV
By Silvi Putriani
D IV Bidan Pendidik STIKes RS HAJI
MEDAN

Fisiologi kala IV
Persalinan kala IV dimulai dengan kelahiran
plasenta dan berakhir 2 jam kemudian.
Periode ini merupakan saat paling kritis
untuk mencegah kematian ibu, terutama
kematian disebabkan perdarahan. Selama
kala IV, bidan harus memantau ibu setiap
15 menit pada jam pertama dan 30 menit
pada jam kedua setelah persalinan. Jika
kondisi ibu tidak stabil, maka ibu harus
dipantau lebih sering.

Evaluasi Uterus, konsistensi dan atonia uteri

Setelah pengeluaran plasenta, uterus biasanya berada


pada garis tengah dari abdomen kira-kira 2/3 antara
symphysis pubis dan umbilicus atau berada tepat diatas
umbilicus. Uterus yang dijumpai diatas umbilicus
merupakan indikator adanya penggumpalan darah didalam
uterus. Uterus yang dijumpai berada diatas umbilicus dan
agak menyamping, biasanya kekanan, menunjukkan bahwa
kandung kemih sedang penuh. Uterus seharusnya terasa
keras (kaku) bila diraba. Uterus yang lembek, berayun
menunjukkan bahwa uterus dalam keadaan tidak
berkontraksi dengan baik, dengan kata lain mengalami
Atonia uteri. Pemeriksaan fundus uteri dilakukan setiap 15
menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua.

Pemeriksaan Cerviks, Vagina dan


Perineum
Klasifikasi laserasi:
Derajat satu : luasnya robekan mengenai
mukosa vagina, fourchette posterior, dan
kulit perineum.
Derajat dua: seperti derajat satu dan
mengenai otot perineum
Derajat tiga: pada derajat tiga ini seperti
derajat dua ditambah dengan otot spingter
ani eksternal.
Derajat empat: derajat tiga ditambah
dengan dinding rectum anterior.

Pemantauan Dan Evaluasi


Lanjut

Tanda-tanda vital
Kontraksi uterus
Lochea
Kandung kemih
perineum

Pemantauan Kala IV
Pantau tanda vital setiap 15 menit pada
jam pertama dan setiap 30 menit pada jam
kedua, nilai kontraksi uterus dan jumlah
perdarahan, ajarkan ibu dan keluarganya
untukmelakukan rangsangan taktil, menilai
kontraksi uterus, dan estimasi perdarahan,
rawat gabung ibu-bayi dan pemberian ASI,
berikan asuhan esensial bayi baru lahir.

Perkiraan darah yang hilang

Esimasi
simtomatik:
bila
perdarahan
menyebabkan terjadinya perubahan tanda
vital (hipotensi) maka jumlah darah yang
keluar telah mencapai 1000-1200 ml, bila
terjadi syok hipovolemik maka jumlah
perdarahan telah mencapai 2000-2500 ml,
efek perdarahan terhadap sirkulasi dan
oksigenasi sel.

Melakukan penjahitan luka


episiotomi / laserasi
Tujuan
Tujuan menjahit luka laserasi atau episiotomi adalah
untuk
menyatukan
kembali
jaringan
tubuh
(mendekatkan) dan mencegah kehilangan darah
yang tidak perlu (memastikan hemostasis) Depkes
RI 2007.
Macam-macam penjahitan:
Medialis
Mediolateralis
Lateralis
Menurut derajat luka

Anda mungkin juga menyukai