Anda di halaman 1dari 20

Geologi minyak dan gas bumi

Pendahuluan

Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah yang membahas


kejadian hidrokarbon di dalam
batuan induk, pergerakan
hidrokarbon, akumulasl,
hidrokarbon dalam batuan
reservoar, perangkap hidrokarbon,
teknik eksplorasi, pengenalan
geologi cekungan rninyak dan gas
bumi di Indonesia.

Kompetensi

Mampu mampu menjelaskan secara runtut dan benar


mengenai kejadian hidrokarbon, bagairnana
hidrokarbon dapat terakumulasi secara ekonomis,
teknik eksplorasi dan recovery migas serta cekungan
migas di Indonesia.dengan sub kompetensi sebagai
berikut:
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian. mengenal
migas, arti penting migas bagi peradaban manusia dan
sejarah perkembangan industri migas
Mahasiswa dapat menjelaskan teori pembentukan
migas dan menjelaskan teori yang dapat diterima
Mahasiswa dapat menjelaskan sifat fisika dan kimia
hidrokarbon, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya

lanjutan
Mampu menjelaskan pengertian mengenai petroleum
sistem, unsur-unsurnya, serta klasifikasi genetik.
Mampu menjelaskan pengertian mengenai batuan
induk, tipe-tipe material organik dalam batuan induk,
evaluasi dan interpretasi batuan induk.
Mampu menjelaskan jenis-jenis pergerakan
hidrokarbon, mekanisme pergerakan serta faktor yang
mempengaruhinya.
Mampu mengenal batuan reservoir, batuan penutup,
batuan penimbun dan sifat-sifatnya
Mengenal beberapa teknik eksplorasi minyak dan gas
bumi
Mengenal secara umum cekungan minyak dan gas
bumi di Indonesia

Pengertian umum minyak bumi dan gas


bumi
Dalam dunia eksplorasi dan industri minyak dan gas
bumi secara internasional dikenal adanya istilah

petroleum, oil, gas dan hidrokarbon.


Petroleum adalah campuran antara senyawa
hidrokarbon dengan beberapa unsur lain seperti
sulfur, nitrogen, oksigen, helium, dan lain-lain.
Oil yang diterjemahkan sebagai minyak bumi
merupakan suatu zat berbentuk cair pada kondisi
suhu dan tekanan permukaan dan tersusun oleh
hidrokarbon.
Sementara ada pula hidrokarbon yang dalam
kondisi suhu dan tekanan permukaan berbentuk gas.

Hidrokarbon sendiri adalah senyawa yang


hanya terdiri dari hidrogen dan karbon
sehingga dibedakan dari petroleum karena
adanya unsur pengotor pada petroleum.
Terkadang juga dijumpai petroleum dalam
fase padat seperti aspal, bitumen atau tar.
Petroleum mencakup oil dan gas sehingga
petroleum ini diterjemahkan sebagai
minyak dan gas bumi (migas).

Keterkaitan geologi migas dengan ilmu


lain
Ruang lingkup GMB mencakup tentang petroleum system disertai
bermacam-macam teknik yang dipakai dalam eksplorasi dan
produksi minyak dan gas bumi.
Cabang ilmu ini terkait dengan cabang ilmu kebumian lainnya
terutama Sedimentologi, Paleontologi, Stratigrafi, Geologi
Struktur dan Geofisika.
Sedimentologi diperlukan untuk memberikan pemahaman
mengenai terbentuknya batuan reservoar dan batuan induk,
yang kebanyakan selama ini dijumpai sebagai batuan sedimen.

Stratigrafi membantu untuk mengenali pola tumpukan


batuan sedimen, yang terkait dengan proses dan
evolusi yang terjadi seiring dengan perubahan waktu
geologi.
Umur batuan dan lingkungan pengendapan diketahui
dengan ilmu paleontologi. Paleontologi juga
memberikan petunjuk untuk menentukan marker atau
horison di bawah permukaan.
Geologi Struktur yang mencakup pengenalan jenisjenis struktur bawah permukaan dan proses tektonik
diperlukan pada saat interpretasi serta pembuatan
peta-peta bawah permukaan. Hal tersebut terkait erat
dengan jebakan- jebakan struktural yang menjadi
tempat akumulasi migas.

Ilmu Geofisika diperlukan untuk mengetahui tentang cara dan


alat yang digunakan pada saat pengambailan data eksplorasi.
Ilmu tersebut juga penting pada saat melakukan pemrosesan
data agar interpretasi bawah permukaan yang dihasilkan lebih
akurat.

GMB juga bersinggungan erat dan menjadi landasan untuk


mempelajari lebih lanjut mengenai ilmu eksplorasi dan
pengembangan lapangan migas seperti Geologi Bawah
Permukaan, Teknik Reservoar, Geokimia Hidrokarbon, Evaluasi
Formasi ataupun Karakterisasi Reservoar.

Keterkaitan GMB dengan cabang ilmu yang lain


biasanya akan terasa ketika kita bekerja bersama dalam
suatu tim eksplorasi yang terdiri dari beberapa orang
yang berasal dari bidang keilmuan yang berbeda-beda
baik itu geologist, geophysicist, reservoir enginner,
petroleum engineer, geochemist, petrophysicist dan lain
sebagainya.
Pemahaman mengenai istilah-istilah dan kesamaan
persepsi tentang eksplorasi akan mempermudah
komunikasi diantara anggota tim tersebut.

Arti penting minyak dan gas bumi


a. sifat fluida migas
Minyak dan gas bumi merupakan fluida atau zat yang dapat
mengalir dalam bentuk cair (minyak) dan dalam bentuk gas.
Sifat ini memungkinkan migas untuk disimpan dan
ditransportasikan melalui berbagai macam media, seperti tangki,
pipa atau kapal tangker dengan lebih mudah.
Masyarakatpun dapat memanfaatkan sumber ini meskipun
jaraknya jauh dari sumber produksinya, berbeda dengan sumber
energi yang harus dimanfaatkan insitu seperti energi angin
ataupun geotermal.
Secara lebih khusus, gas bahkan dapat dipadatkan sehingga
mempunyai volume yang lebih kecil dan lebih efisien didalam
penyimpanan serta transportasi.

b. Minyak bumi mempunyai nilai kalor yang sangat tinggi yaitu


diatas 10.000 kal/gram atau diatas 18.000 BTU/lbs. Nilai tersebut
jauh diatas nilai kalori kayu yang sekitar 4.000-an kal/gram
ataupun batubara yang berada di kisaran

3.000-an sampai dengan

8.000-an kal/gram.
c. Minyak

dan gas bumi menghasilkan berbagai jenis bahan bakar


seperti kerosin, bensin, solar ataupun avtur. Sementara itu gas
dapat diolah menjadi LPG (Liquified Petroleum Gas) ataupun LNG
(Liquified Natural Gas).
d. minyak bumi menghasilkan berbagai macam bahan baku
petrokimia seperti plastik, cat, pelumas atau bahkan aspal
sebagai bahan pengeras jalan.
e. teknik produksi yang relatif cukup aman, karena relatif tidak
merusak lingkungan permukaan dan luas lahan yang kecil.

g. migas sebagai alat diplomasi


Ketergantungan negara maju dan berkembang terhadap migas untuk

dapat digunakan untuk menambah kekuatan tawar diplomasi


suatu negara
Contoh: kejadian di akhir tahun 1973 terkait dengan
terjadinya Perang Arab
Eropa serta Amerika sebagai upaya memberikan sangsi politik
terhadap berimbas dengan melambungnya harga minyak dan
gas bumi di pasaran sampai berimbas pada kemunduran
dunia industri di berbagai belahan Produksi dan harga migas
akan dipengaruhi tidak hanya oleh kondisi alami perubahan
harga dan tingkat produksi.
Dengan demikian migas menjadi komoditas yang cukup penting karena

berpengaruh terhadap kebijakan geopolitik suatu negara.

Sejarah perkembangan industri migas

Koesoemadinata (1980) menjelaskan bahwa minyak


bumi pada awalnya ditemukan oleh peradaban kuno
bangsa Parsi yang hidup di daerah Mesopotamia.
Cerita Nabi Nuh (yang diperkirakan hidup di daerah
ini) saat memanfaatkan tar (sejenis aspal) sebagai
bahan pelapis perahu agar tidak bocor kemasukan
air menjadi kisah pemanfaatan migas (yang
mungkin) untuk pertama kalinya.

Usaha untuk mencari migas yang dikenal dengan


eksplorasi dalam bentuk modern mulai berkembang
di Amerika pada abad ke-19 dan diikuti oleh bangsa
Eropa
Ditemukannya minyak lampu sebagai pengganti lilin
pada tahun 1847 di Glasgow (Inggris) mendorong
banyak pihak untuk mencari minyak lebih serius.
Daerah Titusville (negara Pennsylvania-US) menjadi
tempat yang bersejarah karena pertama kalinya
pemboran sumur minyak yang dilakukan secara
modern dengan bor putar oleh Kolonel William Drake
pada tahun 1859, berhasil menemukan dan
memproduksikan minyak dari kedalaman 69 feet.

Pada tahun 1871, seorang pengusaha


Belanda yang bernama Jan Reerink
melakukan pemboran pencarian minyak
bumi di desa Maja, Majalengka, Jawa
Barat (Koeosemadinata, 1980). Pemboran
yang dilakukan di dekat rembesan
(seepage) ini mengalami kegagalan.
Meskipun demikian inilah eksplorasi
pertama di Indonesia yang dilakukan
secara serius.

Petroleum system
Adanya akumulasi minyak dan gas bumi di
bawah permukaan memerlukan beberapa
syarat yang dikenal sebagai petroleum
system yaitu batuan induk (source rock)
yang matang, perangkap (trap), batuan
reservoar (reservoir rock) yang porous dan
permeable, batuan penutup (cap rock)
yang impermeable, serta lapisan pembawa
(carrier bed) dan waktu migrasi (proper
timing of migration) yang memungkinkan
minyak dan gas bumi bermigrasi dan

Hydrocarbon Generation,
Migration and Accumulation
Seal

Fault
(impermeable)

Oil/water
contact (OWC)
Seal

Hydrocarbon
accumulation
in the
reservoir rock

Migration route
Seal
Reservoir
rock

Top of maturity
Source rock

Anda mungkin juga menyukai