Prinsip kerja sel surya, Sel Surya terbuat dari berbagai jenis bahan terutama
material elektronik dimana bagian utamanya berupa bahan semikonduktor
(misalnya silikon). Akibatnya, prinsip kerja sel surya pun berbagai macam,
untuk sel surya genrasi pertama dan kedua ada yang berbasiskan
sambungan (junction) p-n, Schottky Barrier, sambungan p-i-n. Sel surya
yang paling sederhanae prinsip kerjanya adalah yang berbasiskan
sambungan p-n seperti pada sel surya silikon (kristalin). Pada sel surya
tersebut silikon yang membentuk sel surya terdiri dari dua tipe material,
yaitu silicon tipe-p dan silikon tipe-n. Cahaya dengan panjang gelombang
tertentu yang masuk ke dalam bahan semikonduktor tersebut dapat
menimbulkan pair-generation yang menghasilkan muatan positif (hole) dan
muatan negatif (elektron) pada suatu perangkat PV (fotovoltaik). Muatan
positif menyebar pada lapisan-p dan elektron-elektron menyebar pada
lapisan-n dan mengalir ke masing-masing elektroda.
Setiap jenis solar cell baik silikon ataupun DSSC memiliki karakteristik
performansi yang sama yakni efisiensi konversi energi. Untuk
mendapatkan nilai efisiensi tersebut, perlu dilakukan pengukuran kurva
arus-tegangan (I-V Curve) seperti pada Gambar 2., yang kemudian akan
didapatkan parameter-parameter lain seperti arus hubungan singkat (Isc),
tegangan rangkaian terbuka (Voc), fill factor (FF), arus saat daya maksimum
(Impp), dan tegangan saat daya maksimum (Vmpp).
Lampu lalu lintas adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas
yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyebrangan jalan
pejalan kaki (zebra cross) dan tempat arus lalu lintas lainnya. lampu
ini yang menandakan kapan keadaan harus berjalan atau harus
berhenti secara bergantian dari berbagai arah
Cara kerja lampu lalu lintas ini adalah semisal lampu lalu lintas pada
posisi (1)=lampu merah nyala (waktu agak lama), kemudian delay
akan berfungsi sesuai waktu yang telah di tentukan untuk mnyalakan
lampu berikutnya (2)=lampu kuning menyala tetap lampu warna
merah akan ditahan sesaat,kmudian setelah lampu warna kuning
mnyala delay akan berfungsi sesuai waktu yang telah ditentukan
untuk menyalakan lampu warna hijau (4) waktu agak lama
Jalannya penelitian
pemakaian energi
matahari sebagai
energi listrik pada
lampu pengatur
lalu lintas dan
rancangan sistem
suplai energi listrik
pada lampu
pengatur lalu lintas
diperlihatkan pada
gambar disamping.
Gambar 3:
Pengisian Baterai
Pengukuran arus baterai dan sel dilakukan selama 8 jam kondisi tanpa pembebanan
lampu. Nilai arus dicatat dalam selang waktu 30 menit. Nilai arus maksimum terjadi
pada saat jam 12.00 di kisaran 1,8 ampere meskipun nilai tegangan baterai dan sel
relatip stabil pada kisaran nilai 12Volt sampai dengan 14 Volt.
Ploting arus pengisian baterai yang terlihat pada gambar 4 nampak dari awal
pengukuran dipagi hari nilai arus merambat naik seiring dengan bertambahnya waktu
menuju siang hari.
Nilai arus mencapai puncaknya saat jam 12.00, untuk kemudian nilai arus yang mengalir
ke baterai mulai menurun seiring dengan bergeraknya matahari menuju waktu sore hari.
Dinamika nilai arus yang mengalir dalam baterai tersebut bersesuaian dengan intensitas
sinar matahari yang mengenai permukaan sel surya. Berbeda dengan nilai tegangan
pada baterai yang memiliki pola sedikit fluktuatif karena memang dijaga stabil pada
batas sesuai dengan speksifikasi
Setelah 8 jam baterai mendapatkan pengisian arus dari energy matahari melalui sel
surya kemudian dihubungkan dengan lampu lalu lintas sebanyak 4 buah lampu masingmasing lampu berdaya 7,5 watt. Nilai arus beban lampu dimonitor sejak awal
pembebanan sampai akhir pembebanan selama 16 jam. Nilai arus baterai diawal saat
beban dihubungkan sebesar 2,23 ampere dan diakhir pembebanan selang 16 jam
menjadi 1,92 ampere. Dinamika penyusutan arus baterai selama 16 jam terhubung
dengan lampu relatif kecil nilainya sekitar 0,3 ampere seperti diperlihatkan pada gambar
4.