My Uveitis
My Uveitis
Oleh :
Julita Laritembun
07700119
DEFINISI
Uveitis adalah peradangan atau
inflamasi yang terjadi pada
lapisan traktus uvealis yang
meliputi peradangan pada iris,
korpus siliaris dan koroid yang
disebabkan oleh infeksi, trauma,
neoplasia, atau proses autoimun.
ANATOMI UVEA
IRIS
Bagian mata yang berwarna
Merupakan perluasan badan siliar ke arah anterior
Berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk
ke dalam mata.
Permukaan relatif datar dengan celah di tengah
berbentuk bulat yang disebut pupil.
Iris bersandaran pada lensa dan menjadi pemisah
antara BMD dan BMB yang keduanya berisi cairan
mata.
BADAN SILIAR
Terdiri dari koronaria siliar dan Epitel siliar
Mengerutkan dan mengendorkan serabutserabut zonula, sehingga terjadi perubahan
tensi pada kapsul lensa yang memberikan
berbagai fokus baik terhadap obyek yang
dekat maupun yang letaknya lebih jauh dari
lapang pandang (akomodasi)
KOROID
Terletak diantara retina dan
sklera
Berisi pembuluh darah dalam
jumlah yang sangat besar,
yang
fungsinya
memberi
nutrisi retina bagian terluar
yang terletak di bawahnya.
Patofisiologi
Hiperemi perikorneal (PCVI) mybbkan dilatasi pembuluh darah
Migrasi sel-sel radang menumpuk di BMD (BMD keruh, sel dan flare (+), efek tyndal (+))
Sel-sel, fibrin, fibroblast menyebabkan iris melekat pada kapsul lensa anterior
(sinekia posterior) dan pada endotel kornea (sinekia anterior)
Sel-sel radang, fibrin, fibrobilas menutup pupil (seklusio pupil atau oklusio pupil)
Klasifikasi
Berdasarkan Anatomis :
Uveitis Anterior : keradangan pada
iris (iritis) atau badan siliar (siklitis)
atau keduanya (iridosiklitis)
Uveitis posterior : keradangan yang
terjadi
pada
jaringan
koroid
(koroiditis)
Panuveitis
:
bila
keradangan
mengenai ketiga bagian uvea
Klasifikasi Uveitis
Perjalanan Penyakit :
Uveitis akut : serangan
1-2 x lalu sembuh sempurna
Uveitis kronik : serangan
> 2 kali disertai penyembuhan
Residif : tanpa disertai
penyembuhan sempurna
Klasifikasi Uveitis
Cara Masuknya :
Uveitis eksogen : trauma, invasi
mikroorganisme atau agen lain dari
luar tubuh
ex : trauma,
operasi, latrogenikx
Uveitis endogen : mikroorganisme
atau agen lain dari dalam tubuh
ex : focal infection, reaksi
autonimun.
Klasifikasi Uveitis
Berdasarkan reaksi radang
a) Uveitis non-granulomatosa : infitratnya terdiri dari sel
plasma dan limfosit.
b) Uveitis granulomatosa : infiltratnya terdiri dari sel
epitoloid dan makrofag
Berdasarkan ada tidaknya abses
Purulent, ex : endoftalmitis, panoftalmitis, non
granulomatosa
Nonpurulent, ex : granulomatosa, non granulomatosa
Gambaran Klinis
Uveitis
anterior akut
Hiperemi
Fotopobia
Nyeri
Lakrimasi
Visus
Uveitis
anterior kronik
Gx minimal
meskipun
telah terjadi
inflmasi
berat
Mata tidak
merah
Nyeri
dangkal
hilang
timbul
Gambaran Klinis
Aveitis anterior
Gambaran Klinis
Aveitis Anterior
KP :
Mutton fat KP besar,
kelabu, tdd makrofag &
pigmen yang difagostisirnya
Punctat KP kecil, putih,
tdd limfosit & sel plasma
Gambaran Klinis
Uveitis Intermediet
Gejala uveitis intermediet biasanya berupa
floater, meskipun kadang-kadang penderita
mengeluhkan gangguan penglihatan.
Tidak ditemukan :
Hiperemi perikonea
Nyeri
Fotopobia
Gambaran Klinis
Uveitis intermediet
Kadang-kadang ditemukan KP (multon fat) pada
COA
Dengan oftalmoskopi bisa ditemukan adanya
lesi di retina berupa bercak putih kekuningan
dan badan kaca di depan lesi tampak keruh.
Gambaran Klinis
Uveitis posterior
Pada pmx :
Segmen anterior :
- Tidak didapatkan kelainan
yang berarti
- Hiperemi perikoneal (-)
Dengan oftalmoskop ditemukan KP,
lesi di retina berupa bercak putih
kekuningan dan badan kaca di depan
lesi tersebut tampak keruh
Suntikan :
Suntikan periokuler :
Long acting : Methtylprednisolone acetate atau
Triamcinolone acetonic 40 mg/cc/minggu
Short acting : Betamethasone atau Dexamethasone 4
mg/cc/hari
Suntikan subtenon anterior :
- Obat sama seperti diatas 0,5 cc/suntikan
- Untuk kasus uveitis anterior dan pars planitis
Suntikan subtenon posterior :
- Obat sama seperti diatas 1,5 cc/suntikan
- Untuk kasus pars plasnitis dan uveitis posterior
PAN UVEITIS
Adalah :
Radang uvea anterior, intermediate,
posterior
Misal :
Uveitis simpatetik (sympatetic,
ophthalmica)
Vogt-Koyanagi-Harada syndroma
Becet syndroma
Terapi
Lokal :
Midriatika / siklopegik :
- Atropin 1%
- Homatropin 2%
- Scopolamin 0,25
Kortikosteriod
tetes mata sehari 4-6 kali 1 tetes
subconjuctiva sehari 0,3 cc
Sistemik :
Prednison 40-60 mg/hari
Siklosporin
Komplikasi
Komplikasi Karena Radang
Sinekia posterior dengan
seklusi pupil & oklusi pupil
Ablasio retina
Glaukoma sekunder
Endoftalmitis &
panoftalmitis
Katarak komplikata
Kompilasi
Komplikasi Karena Pengobatan
Pemberian kortikosteroid dalam jangka waktu yang
lama bisa menyebabkan timbulnya katarak
maupun
glaukoma, yang sistemik bisa
menyebabkan moon face hipertensi, osteporosis
Diagnosa Banding
Konjungtivitis
Keratitis / keratokonjungtivitis
Glaukoma akut
Neoplasma
Gejala
Uveitis
Konjuctiv
itis
Keratitis
Glaukom
a akut
Nyeri
+ (ringan)
++
+++
Sekret
(berat)
Visus
Mundur
Normal
Tergantung letak
Sgt
Hiperemi
PCVI
CVI
infitrat
Mundur
Kornea
Biasanya
Jernih
PCVI
PCVI
Pupil
jernih
Normal
Infitrat
Keruh
TIO
Miosis
Normal
Normal
Midrasis
Refleks
Normal
Normal
Normal
Tinggi
pupil
Lambat
Normal
Negatif
Prognosis
Pada uveitis anterior gejala klinis dapat hilang selama
beberapa hari hingga beberapa minggu dengan
pengobatan, tetapi sering terjadi kekambuhan.
Pada uveitis posterior, reaksi inflamasi dapat
berlangsung selama beberapa bulan hingga tahunan
dan juga dapat menyebabkan kelainan penglihatan
walaupun telah diberikan pengobatan.