Anda di halaman 1dari 20

PANCASILA SEBAGAI

SISTEM FILSAFAT DAN


IDEOLOGI NEGARA

oLeh:
Nur Jannani, S.Hi.,M.H.

INTISARI DAN MAKNA


PERJUANGAN BANGSA
Penjajahan Belanda selama 3,5 abad dan 3,5
tahun
oleh
Jepang
melahirkan
suatu
perjuangan yang sangat besar
Jepang hadir di Indonesia (1942)dengan janji
akan
memberikan
kemerdekaan
pada
Indonesia, sehingga dibantu untuk mengusir
belanda dan sekutunya
Jepang
memberikan
kesempatan
untuk
mengibarkan
bendera
merah
putih,
menyanyikan
lagu
kebangsaan
dan
membicarakan hal-hal politik serta banyak
kaum intelektual yang direkrut oleh Jepang
Akan tetapi, kemerdekaan Indonesia bukanlah
hadiah dari jepang melainkan perjuangan

.
Pada
zaman
penjajahan
jepang
dibentuk BPUPKI (29 April 1945)dan
PPKI yang menjadi dasar terbentuknya
Pancasila dan UUD 1945
Perjuangan yang telah dilakukan oleh
para founding father dan founding
mother
hendaknya
tetap
dipertahankan, walaupun semakin hari
semakin jauh dari masa perjuangan,
akan
tetapi
nilai-2
perjuangan
hendaknya tetap dipertahankan
Salah satunya dengan memahami dan
mengamalkan nilai-nilai perjuangan
para pendidiri bangsa, yaitu Pancasila

ASAL MULA PANCASILA


Prof. Notonegoro menyebutkan
adanya beberapa macam asal mula
atau sebab-musabab Pancasila dapat
digunakan sebagai falsafah negara:
1.Cuasa Materialis
2.Causa Formalis
3.Causa Finalis
4.Causa Efisien

Causa Materialis
Causa Materialis artinya asal
mula bahan, yaitu bangsa
Indonesia
sebagai
bahan
terdapat
dalam
adat
kebiasaan, kebudayaan dan
dalam agama-agamanya

Causa Formalis
Causa formalis artinya asal mula
bentuk atau bangun dan causa finalis
asal mula tujuan, yaitu Bung Karno
dan Bung Hatta sebagai pembentuk
negara, BPUPKI adalah asal mula
bentuk atau bangun dan asal mula
tujuan pancasila sebagai calon dasar
filsafat negara

Causa Finalis

Yaitu para anggota BUPKI yang


menyusun rencana pembukaan UUD
1945, yang didalamnya terdapat
Pancasila

Causa Efisien

CE. atau asal mula karya adl PPKI


yang menjadikan Pancasila sebagai
dasar filsafat negara

.
Berdasarkan asal kata (etimologi),
istilah pancasila (pancasyila) berasal
dari bahasa sansekerta (India) yang
menganduang dua macam arti:
1.Pancasyila:
Panca
artinya
lima,
sedangkan syila dengan huruf i dibaca
pendek artinya dasar, sehingga berarti
lima dasar;
2.Pancasyiila:
Panca
artinya
lima,
sedangkan syila dengan huruf ii yang
dibaca panjang artinya aturan tingkah
laku yang penting, sehingga pancasyila
memiliki arti lima aturan tingkah laku
yang penting.

Berdasarkan sejarah Buddha, sehubungan


dengan pancasila telah dikenal istilah sila,
artinya moralitas dan berkembang pada
masyarakat yang memeluk agama budha.
Sila mengandung maksud melindungi orang
lain dari penderitaan
Dijelaskan lebih lanjut bahwa sila juga
bermakna menjalankan lima sila, melalui
fungsi sila-sila, yakni menghindari membunuh
(panditipata-virati),
menghindari
mencuri
(adinnadana-virati),
menghindari
berbuat
asusila
(kamesu-micchacara
virati),
menghindari berkata bohong (musavadavirati), dan menghindari minum yang
memabukkan (surapana-virati)

Dalam kesusasteraan masa kejayaan


Majapahit,
dalam buku Negara
Kertagama, karangan mpu Prapanca
tahun 1365 yang mempunyai makna
pelaksanaan kesusilaan ada lima
ketentuan larangan
yang harus
dihindari yaitu :
a.Tidak boleh melakukan kekerasan;
b.Tidak boleh mencuri;
c.Tidak boleh berjiwa dengki;
d.Tidak boleh berbohong;
e.Tidak boleh mabuk-mabukkan;

Setelah Majapahit jatuh, kemudian


dikenal dalam masyarakat jawa
khususnya istilah Mo lima atau M
berjumlah lima, yaitu lima M harus
dihindari dari kehidupan masyarakat
supaya menjadi tertib, baik dan
teratur
Ora keno mateni, maling, madon,
madat, lanmain.

ISTILAH RESMI PANCASILA


Istilah
resmi
adalah
istilah
Pancasila bagi lima dasar yang
diusulkan oleh Ir. Soekarno pada
sidang pertama BPUPKI hari terakhir
pada tanggal 1 Juni 1945. akan
tetapi, secara resmi tidak disebutkan
dalam UUD 1945
Secara Substansi sila-sila dalam
Pancasila tercantum pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945

PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT
- Pancasila sebagai pandangan hidup (sistem filsafat),
harus ada dua unsur pokok yang musti harus ada
pada setiap Lebenanschauung, yaitu keyakinan hidup
dan tujuan hidup
- Dalam rumusan Pancasila ketiga persoalan yang
diyakini dalam hidup, yang biasanya dikaji oleh setiap
filosuf secara jelas dapat diketemukan sebagaimana
yang tersimpul dalam sila I, II dan III.
- Sementara tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa
Indonesia tergambar dalam sila V.
- G. Mc. T. Kahin secara terus terang mengakui bahwa
Pancasila benar-benar merupakan Matured Social
Philosophy, suatu filsafat sosial yang cukup matang

- Menurut Roeslan Abdulgani di dalam filsafat


Pancasila telah memenuhi segala persyaratan
untuk disebut world view, masing-masing silanya
kait mengkait, hingga benar-benar merupakan satu
unified view, suatu kesatuan yang bersifat
sistemik
- Pendapat ini dikuatkan pula oleh pendapat
Muhammad Yamin yang menyatakan bahwa
Pancasila benar-benar suatu sistem filsafat,
dimana kelima silanya tersusun secara harmonis

Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan


sistem yang bulat dan utuh. Dengan kata lain,
apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila
dengan sila lainnya terpisah-pisah maka itu
bukan Pancasila. Isi sila-sila Pancasila pada
hakikatnya merupakan suatu satu kesatuan
Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang
bulat dan utuh itu dapat digambarkan sebagai
berikut:
Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila
2,3,4 dan 5;
Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan
mendasari dan menjiwai sila 3, 4 dan 5;
Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan
mendasari dan menjiwai sila 4, 5;
Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan
mendasari dan menjiwai sila 5;
Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3,4.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI


NEGARA
- IDEOLOGI dari yunani: idea (melihat) dan logia
(berbicara). Jadi artinya ideologi mempunyai arti

sebagai gagasan umum atau merupakan konsep


sebagai hasil dari pemikiran
- ideology Pancasila adalah suatu ideology yang
mendasarkan pada nilai-nilai Pancasila baik itu
nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan dan Keadilan
- Nilai-nilai yang terkandung alam ideologi Pancasila
meliputi Nilai Dasar (cita-cita da tujuan, Nilai
Instrumental (alat), dan Nilai Praksis (realisasi
nilai-nilai instrumental yang bersifat nyata dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat

- Ideologi mampu mempengaruhi pola berpikir,


bersikap dan berperilaku masyarakat dalam
mencapai tujuan hidup yang dicita-citakan akan
memegang peranan penting dalam memberikan
arah dan gerak pertumbuhan, perkembangan dan
pembangunan masyarakat suatu bangsa
- Pengertian sifat dasar Pancasila asebagai ideologi
Negara diperoleh dari sifat dasarnya yang pertama
dan utama (pokok), yakni dasar Negara yang
dioperasionalkan secara individual maupun sosial
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai cita-cita kemerdekaan
Indonesia: masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila

PANCASILA SEBAGAI
PEMERSATU BANGSA
- Tertuang dalam sila-silanya, meliputi:
1.Ketuhanan Yang Maha Esa
2.Kemanusiaan yan adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusratan perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
- Kelima sila diatas adalah sebagai alat pemersatu
bangsa karena mencermikan kehidupan dan jiwa
bangsa Indonesia

Terma kasih

Anda mungkin juga menyukai