Anda di halaman 1dari 46

JOURNAL READING

PENEMUAN RADIOGRAFI THORAX PADA


TUBERKULOSIS PARU PRIMER, PENGAMATAN
WABAH TUBERKULOSIS YANG TERJADI DI SMA
OLEH:
SUWANDI RAHMAN

KEPANITERAAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
BAGIAN RADIOLOGI
2016

TUJUAN

Untuk menggambarkan penemuan radiografi dari


tuberkulosis paru primer pada pasien remaja yang
sebelumnya sehat

BAHAN DAN METODE

Metode penelitian secara retrospektif

Bahan penelitian: wabah TB di 15 SMA dan


radiografi thorax dari 58 siswa dengan identifikasi
strain

TB

dianalisis

independent test

dengan

RFLP

two

Lesi berupa nodul, konsolidasi, atau kavitasi di daerah


paru atas: TB tipikal

Pembesaran kelenjar limfe mediastinum, lesi dari nodul,


konsolidasi, atau kavitas di daerah paru bagian bawah atau
efusi pleura: TB atipikal

Perhitungan persentase dari setiap temuan rontgen : uji


kappa.

HASIL

Dari 58 pasien, 3 (5%): radiografi thorax normal.

Lesi kavitas 25 (45%) dari 55 siswa

Lesi dominan pada paru bagian atas: 27 (49%)

Lesi dominan pada paru bagian bawah: 18 (33%)


10 (18%): lesi pada kedua daerah paru (atas dan bawah)

Efusi pleura tidak diamati pada pasien, begitu pula


pembesaran kelenjar limfe mediastinum

Pembesaran kelenjar limfe terlihat hanya 1 (2%)

Secara keseluruhan 37 (67%) siswa: TB tipikal, 18


(33% ): TB atipikal

KESIMPULAN

Sebagian besar penemuan radiografi TB paru


primer akibat infeksi yang baru pada remaja
yang sebelumnya sehat terjadi lesi paru bagian
atas

Penemuan

radiografi

dari

berulang oleh infeksi yg jauh

TB

paru

PENDAHULUAN

Klasifikasi TB Paru: primer dan post primer

5% individu terinfeksi Mycobacterium


Tuberkulosis: mengalami perkembangan
infeksi menuju aktif dalam waktu 2 tahun
sesudah infeksi

Gambaran radiografi dari infeksi TB primer berbeda dari


TB post primer.

TB Primer/infeksi baru: pembesaran kelenjar limfe


mediastinal, lesi lobus bawah dan efusi pleura

TB Post Primer/TB tipikal berulang: lesi lobus atas,


kavitasi dan fibrosis

Namun penemuan baru-baru ini menggunakan metode


genotif M.Tuberkulosis menunjukkan gambaran yang
mirip pada pasien dengan TB primer oleh infeksi baru
dan dengan TB berulang oleh infeksi yang lama.

Untuk memperkuat

TB orang dewasa disebabkan

infeksi baru: test tuberkulin / analisis RFLP


(restriction Fragment length polymorphisme) / (DNA
sidik jari dengan menyisipkan urutan IS6110) dari
M.Tuberkulosis

BAHAN DAN METODE

SUBJEK PENELITIAN

Januari 2007-Desember 2009: wabah TB terjadi di


15 SMA di Korea Selatan

RM Lembaga Tuberkulosis Korea: identifikasi 90


siswa terbukti TB menunjukkan strain identik TB
pada Analisis RFLP

90 siswa dalam penelitian ini pada saat menjalani


pemeriksaan radiografi di kelas satu SMP dan SMA
memiliki radiografi dada yang normal sehingga
peneliti menganggap infeksi baru ini dengan
analisis RFLP sebagai TB primer.

Dari 90 siswa, siswa yang menerima


pemeriksaan radiografi dada dengan
ukuran (14 X 17 inchi) film (n= 32) atau
radiografi digital (n=58).

Dengan demikian 58 siswa: populasi


penelitian untuk analisis karakteristik
radiografi dada.

ANALISA GAMBAR

Radiografi dada awal di tinjau oleh dua ahli radiologi,


memiliki 21 dan 8 tahun pengalaman

pengamat menilai: kelainan parenkim paru termasuk


nodul, konsolidasi, dan kavitas, efusi pleura dan
pembesaran kelenjar limfe dari mediastinum atau
hilus

nodul besar diameter 10 mm, nodul kecil diameter <


10 mm, dianggap muncul jika ada gambaran opaq

konsolidasi: peningkatan homogenitas parenkim paru


yang tampak putih sehingga tepi pembuluh darah dan
dinding saluran napas menjadi tampak kabur

Lesi dianggap di zona paru bagian atas jika


cephalad ke hilus paru dan di zona paru bagian
bawah jika caudad ke hilus paru.

ANALISA
STATISTIK

analisa statistik: SPSS 15,0; SPSS, Chicago, IL

penemuan ahli radiografi telah teruji dg k


statistik: k-value 0-0.20

HASIL

identifikasi dari pembesaran kelenjar limfa mediastinal


(k=1,00), pembesaran kelenjar limfa hilus (k=1,00),
efusi pleura (k=1,00), nodul besar (k=0,965), kavitas
(k=0,894),

konsolidasi (k=0,813) dan identifikasi

nodul kecil (k=0,742).

Dari 58 orang pasien berdasarkan gambaran radiografi


dada, 3 orang memiliki gambaran radiografi yang
normal

PENEMUAN RADIOGRAFI ABNORMAL PADA TB PARU


PRIMER PADA PASIEN YANG SEBELUMNYA SEHAT (N = 55)
Variabel

Jumlah

Nodul kecil (D < 10 mm)

53 (96%)

Nodul besar (10 mm D < 30 mm)

28 (51%)

Kavitas (rongga)

25 (45%)

Konsolidasi

14 (25%)

Pembesaran kelenjar limfe hilar

1 (2%)

Pembesaran kelenjar limfe Mediastinal

Efusi pleura

Catatan : D = diameter

lesi predominan pada zona atas paru: 27 (49%)

lesi predominan pada zona bawah paru: 18 orang


pasien (33%).

10 (18%) memiliki lesi pada kedua zona yaitu atas


dan bawah

lesi paru bilateral: 13 (24%) pasien

Secara keseluruhan, 37 (67%) memiliki gambaran


tipikal dari reaktivasi TB (gambar 1 dan 2), dan 18
orang (33%) memiliki gambaran yang atipikal dari lesi
TB, berdasarkan pada hasil temuan radiografi dada
(gambar 3).

GAMBAR 1

TB paru primer pada anak laki-laki usia 18 tahun dengan


temuan gambaran radiografi tipikal. Hasil radiografi dada
menunjukkan bercak konsolidasi, nodul-nodul dan kavitas
(ditunjukkan tanda panah) pada kedua zona paru bagian atas

GAMBAR 2

Tuberkulosis paru pada anak laki-laki usia 18 tahun dengan temuan


radiografi tipikal. Radiografi dada menunjukkan nodul kavitas (tanda panah)
dengan beberapa nodul kecil (panah atas) pada zona paru kiri bagian atas

GAMBAR 3

Tuberkulosis paru pada seorang anak laki-laki usia 18 tahun dengan temuan
atipikal pada gambaran radiografi. Hasil radiografi dada menunjukkan kavitas
konsolidasi (tanda panah) dan nodul-nodul pada paru kanan zona bagian bawah.
Lesi diklasifikasikan atipikal karena lokasi lesi pada bagian bawah paru tanpa
keterlibatan dari zona paru bagian atas.

DISKUSI

Peneliti menemukan gambaran radiografi dada TB


paru primer pasien remaja SMA : nodul pada lobus
atas paru, konsolidasi atau lesi kavitas

Temuan ini dulunya dianggap TB tipikal


reaktif dengan gejala minimal.

TB primer dianggap penyakit paling banyak


menyerang bayi dan anak-anak

Ditemukan hasil radiografi yang abnormal dari TB


primer bayi dan anak-anak: pembesaran nodul limfe
intratorakal, efusi pleura dan lesi pada lobus bawah
paru

TB primer dapat juga menyerang orang dewasa,


perubahan kondisi lebih lambat berhubungan dengan
penurunan paparan penyakit pada usia kanak-kanak dan
peningkatan jumlah penderita immunocompromised.

Tuberculosis primer remaja dan dewasa menunjukkan


gejala tersendiri: lesi parenkim paru di lobus atas atau
lobus bawah superior, efusi pleura atau pembesaran
nodul limfe mediastinum, kavitasi, biasanya disertai
konsolidasi

TB reaktivasi: membentuk kavitas konsolidasi


pada lobus atas tanpa pembesaran nodul limfe
mediastinum atau hilus atau efusi pleura

Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian


Sant'Anna et al yg mengevaluasi temuan radiografi
TB paru yang diamati pada kelompok usia remaja. .

Penemuan terbaru berdasarkan sidik jari DNA:


gambar radiografi dada yang sama padaTB primer dan
TB reaktivasi

lesi kavitas paru terjadi dalam waktu enam bulan dari


infeksi awal

TB paru reaktiv di akibatkan infeksi primer, reaktivasi


endogen, atau reinfeksi eksogen.

Penurunan kekebalan tubuh: faktor predisposisi untuk


penyakit TB

TB paru pada pasien seropositif HIV dengan


immunodefisiensi (jumlah limfosit CD4 T, <200 /
mm3)

risiko tinggi mengalami limfadenopati

mediastinum dan risiko rendah mengalami kavitasi


dibandingkan pasien seronegatif HIV

Penelitian sebelumnya: temuan radiologis TB pada


pasien terinfeksi HIV diperantai oleh gangguan sel
imunitas

konsep dahulu tentang perbedaan

temuan radiografi dada antara anak-anak dan orang


dewasa dengan penyakit TB berhasil menunjukkan
perbedaan dari respon imun, daripada perbedaan
waktu terinfeksi

Respon imun penderita merupakan prediktor


penting dari tampilan radiografi

Neonatus, anak-anak, atau orang yang terinfeksi


HIV: TB tipikal sedangkan pasien imunokompeten:
TB reaktif.

KARAKTERISTIK DARI POPULASI

siswa SMA yang sebelumnya sehat

usia rata-rata 17 tahun

tidak memiliki penyakit kronis

KETERBATASAN PENELITIAN

1.

Subjek penelitian: siswa SMA (remaja). Dengan


demikian, hasil mungkin tidak umum untuk anakanak atau orang dewasa.

2.

Hasil radiografi dada dari semua pasien tidak ada,


dengan demikian bias seleksi dapat muncul

3. Penelitian ini mengevaluasi radiografi ke arah PA


saja

mungkin tidak akan menemukan

pembesaran nodul limfe mediastinum atau hilus atau


efusi pleura yang minimal

4.

Peneliti tidak memiliki cukup data hasil tes tuberculin


sehingga siswa dengan radiografi dada yang
sebelumnya normal dan tidak ada riwayat TBC
dianggap memiliki infeksi TB primer.
Akhirnya peneliti tidak mengevaluasi pengaruh
vaksinasi BCG pada respon imun penderita

KESIMPUL
AN
Temuan radiografi yang paling umum dari TB paru
primer dengan infeksi baru pada remaja yang
sebelumnya sehat : lesi paru bagian atas, termasuk
nodul-nodul, konsolidasi, dan kavitasi, yang mana
sebelumnya dianggap temuan radiografi tipikal TB
paru reaktivasi dengan infeksi minimal

untuk mencegah tuberkulosis kebijakan nasional


merekomendasikan vaksinasi BCG pada periode
neonatal.

Vaksinasi BCG dapat mempengaruhi respon imun


host dan manifestasi radiologis infeksi TB

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai