Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH

ARSITEKTUR
INDONESIA
Ridwan Arifin 513 0911 158
Samsul Bachri Kamaluddin 513 0911 134
M.Choirul Maruf 513 0911 1152
Sitaresmi Rudianto 513 0911 169
Aji Ponco Kusumo 513 091 154

LATAR BELAKANG
Berakhirnya arsitektur modern ditandai oleh hancurnya Pruitt-Igoe
Housing di kota St.louis, Negara bagian Missouri, Amerika
Serikat, pada tanggal 15 juli 1972, yang merupakan lambang dari
arsitektur modern.

Hal ini dikarenakan bahwa kenyataanya bangunan ini adalah sebagai


sarang kejahatan dan pesuruh, yang dahulu dianggap sebagai
gambaran modernisme, yang menggunakan teknologi untuk
menciptakan kesejahteraan masyarakat dengan alih-alih apartemen
ini menjadi model perumahan yang nyaman dengan sewa murah.
Kegagalan bangunan tersebut membuktikan bahwa dasar filosofi dan
teori arsitektur Modern sudah tidak relevan lagi dengan tuntutan
zaman

PERNGERTIAN ARSITEKTUR POSTMODERN


Secara global
Postmodernisme merupakan suatu sikap dimana citra citra
manusia akan kembali kepada dirinya sendiri dan ia bebas
bersikap namun harus mempertanggungjawabkan segala yang ia
lakukan. Modernisme membentuk masyarakat bergantung pada
segala hal yang bersifat otomatis yang merupakan hasil dari
teknologi. Akibatnya modernisme menciptakan masyarakat yang
mekanis. Namun seorang postmodernist sangat mandiri

PERNGERTIAN ARSITEKTUR POSTMODERN


MENURUT TOKOH

Post-modernisme adalah campuran antara macammacam tradisi dan masa lalu. Post Modernisme
adalah kelanjutan dari modernisme, sekaligus
melampaui modernisme.
Charles Jencks

BANGUNAN YANG KAMI SURVEY


Bangunan yang kami survey kali ini adalah Masjid UII yang terletak di
jalan kaliurang km 14,5

KENAPA HARUS MASJID UII?


Karena masjid UII memiliki beberapa ciri-ciri arsitektur
postmodern seperti.

KETERANGAN
A. KUBAH YANG
MERUPAKAN CIRI
ARSITEKTUR MASJID DI
TIMUR TENGAH PADA
ZAMANNYA
B. ATAP LIMASAN YANG
MERUPAKAN CIRI
ARSITEKTUR LOKAL
C. DETAIL ARSITEKTURAL
MASJID TIMUR TENGAH

3 hal tersebut merupakan salah satu ciri-ciri postmodern yaitu


Double-coding of Style : Gabungan unsur-unsur modern dengan unsur lain
(vernacular, local, komersial, konstektual)
Popular and Popularist : Tidak terikat oleh aturan atau kaidah tertentu,
mempunyai tingkat fleksibilitas tinggi, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan

Semiotic Form : Bentuknya mempunyai


tanda makna dan tujuan sehingga
penampilannya sangat mudah
dipahami.
pada kubah sangat
memperlihatkan bahwa bangunan ini
adalah sebuah masjid.

Tradition and Choice : Mengandung nilai-nilai tradisi yang penerapannya


disesuaikan dengan maksud dan tujuan perancang.
Terdapat atap limasan seperti halnya rumah tropis di indonesia pada salah
satu atap masjid UII

Rumah tropis indonesia

Salah satu atap masjid UII

Sama seperti atap limasan, pada kubah masjid sama seperti


kubah- kubah pada masjid lainnya

kubah masjid UII

Kubah masjid

Pada jendela dan bukaan bukaan lainnya, memperlihatkan


hal yang sama dalam desainnya

Masjid UII

Masjid nabawi

Artist / Client : mengandung dua hal


pokok yang menjadi tuntutan perancang
yaitu bersifat seni (intern) dan bersifat
umum (ekstern) sehingga mudah
dipahami.
Terdapat ornamen-ornamen yang
memperlihatkan seni yang sederhana
pada masjid ini

Kesimpulan
dari analisis diatas mengenai penggabungan gaya arsitektur, ornament,
detail detail arsitektural, dan matrial diatas membuktikan bahwa masjid
UII merupakan masjid yang dibangun dengan prinsip post modern,
dengan kata lain masjid ini memiliki mixture of meaning. Dia mewakili 2
kutub berbeda dan masing masing berbicara mengenai hal yang berbeda
pula dalam perpaduannya, dengan demikian arsitektur post modern
arsitek menjadi lebih dekat dengan konteks geografis dan budaya
setempat, sehingga masyarakat tidak merasa asing dengan lingkungan
dan bangunnya itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai