Anda di halaman 1dari 24

OM

SWASTYASTU

AKUNTANSI BIAYA TENAGA


KERJA LANGSUNG

Oleh:
I Gede Agus Sumerta (1315644019)

2014

SUB TOPIK:
SUB 1

P e n g e r t i a n d a n P e n g g o l o n g a n B i a y a Ten a g a
Kerja

SUB 2

B i a y a Ten a g a K e r j a L a n g s u n g

SUB 3

Labor Related Cost

SUB I
Pengertian & penggolongan
A. Definisi Biaya Tenaga Kerja
SUB
SUB 11

SUB
SUB 22

SUB
SUB 33

Tenaga kerja:
Usaha fisik atau mental
dikeluarkan
karyawan
mengolah produk.

yang
untuk

Biaya tenaga kerja:


Harga
yang
dibebankan
penggunaan tenaga kerja

untuk

SUB I
Pengertian & penggolongan

SUB
SUB 11

SUB
SUB 22

SUB
SUB 33

B. Penggolongan Biaya Tenaga


Kerja
1.Menurut Fungsi Pokok Dalam
Organisasi Perusahaan

a)Biaya tenaga kerja produksi


b)Biaya tenaga kerja pemasaran
c)Biaya tenaga kerja administrasi dan umum

2.Menurut

Kegiatan
dalam Perusahaan

Departemen

a)Departemen
Produksi
contoh:
bagian
perakitan
b)Departemen Non Produksi, contoh: bag.
personalia

SUB I
Pengertian & penggolongan
3. Menurut Jenis Pekerjaannya
SUB
SUB 11

SUB
SUB 22

SUB
SUB 33

Contoh:
a)Upah Mandor
b)Upah Penyelia (Superintentdant)

4. Menurut Hubungannya Dengan


a)Tenaga Kerja Langsung
Produk
Semua karyawan yang secara langsung ikut
serta memproduksi produk jadi.
b)Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja yang jasanya tidak secara
langsung dapat diusut pada produk.

SUB II
BIAYA TENAGA KERJA
SUB
SUB 11

SUB
SUB 22

SUB
SUB 33

A. Gaji dan Upah


1. Penentuan Dasar Gaji dan
Upah
a)Tarif Berdasarkan Jam Kerja
Upah Bruto=Jumlah Jam Kerja Tarif
per Jam

b)Tarif Berdasarkan per Unit Produksi


Upah Bruto=Jumlah Unit Dihasilkan
Tarif per Unit

SUB II
BIAYA TENAGA KERJA
2.Perlakuan Akuntansi Biaya Gaji
dan
Upah
Tahap
1
SUB
SUB 11

SUB
SUB 22

BDP-Biaya Tenaga Kerja


xxx
Barang Overhead Pabrik
xxx
Biaya Administrasi & Umum
xxx
Biaya Pemasaran
xxx
Gaji dan Upah
xxx

Tahap 2
SUB
SUB 33

Gaji dan Upah


xxx
Utang PPh Karyawan*
Utang Gaji dan Upah

xxx
xxx

Tahap 3
Utang Gaji dan Upah
Uang PPh Karyawan
Kas
xxx

xxx
xxx

SUB II
BIAYA TENAGA KERJA
2.Perlakuan Akuntansi Biaya Gaji
dan
Upah
Contoh
Kasus 1:
SUB
SUB 11

Misalkan perusahaan X hanya mempekerjakan 2 orang


karyawan: Risa Rimendi dan Eliona Sari. Berdasarkan

SUB
SUB 22

kartu hadir minggu pertama bulan April 19X1, bagian


pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji
dan upah untuk periode yang bersangkutan. Menurut

SUB
SUB 33

kartu hadir, karyawan Risa Rimendi bekerja selama


seminggu sebanyak 40 jam, dengan upah per jam Rp.
1.000,- , sedangkan karyawan Eliona Sari selama
periode yang sama bekerja 40 jam dengan tarif upah

SUB II
BIAYA TENAGA KERJA
Data kartu jam kerja:
SUB
SUB 11

Penggunaan Waktu Kerja


Risa Rimendi
Sari
Untuk pesanan # 103
15 jam
20 jam
Untuk pesanan # 188
20 jam
10 jam
Idle Time
5 jam
10 jam

SUB
SUB 22

Perhitungan Gaji:

SUB
SUB 33

Eliona

Distribusi BTK
Risa Rimendi
Eliona Sari
Dibebankan sbg biaya TKL :
Pesanan # 103
Rp 15.000 Rp 15.000
Pesanan # 188
Rp 20.000
Rp 7.500
Dibebankan sbg BOP
5.000
7.500
Jumlah upah minggu pertama Rp 40.000 Rp. 30.000
Pemotongan PPh 15%
6.000
4.500
Jumlah upah bersih
Rp. 34.000
Rp. 25.500

SUB II
BIAYA TENAGA KERJA
Penjurnalan:
Tahap 1
SUB
SUB 11

BDP-Biaya Tenaga Kerja


Barang Overhead Pabrik
Gaji dan Upah

57.500
12.500
70.000

Tahap 2
SUB
SUB 22

SUB
SUB 33

Gaji dan Upah


70.500
Utang PPh Karyawan
Utang Gaji dan Upah

10.500
59.500

Tahap 3
Utang Gaji dan Upah
59.500
Uang PPh Karyawan
10.500
Kas
70.000

SUB II
BIAYA TENAGA KERJA
B. Program Gaji & Upah Premi
1.Straight Piecework with a
Intensif

SUB
SUB 11

SUB
SUB 22

SUB
SUB 33

Guaranteed
Contoh
Kasus 2:
Plan

Hourly

Minimum

Jika menurut penyelidikkan waktu, dibutuhkan waktu


5 menit untuk menghasilkan 1 satuan produk, maka
jumlah keluaran standar per jam adalah Rp 50
(Rp600/12)
.
Karyawan
yang
tidak
dapat
menhasilkan jumlah standar per jam, tetap dijamin
mendapatkan upah Rp 600 per jam . tetapi bila ia
dapat menghasilkan 14 satuan per maka upahnya
dapat dihitung sebagai berikut:
Upah dasar per jam
Rp 600
Insentif: 2 X Rp50 (Rp600:12)
Rp 100
Upah yang diterima pekerja per jam
Rp 700

SUB II
BIAYA TENAGA KERJA
SUB
SUB 11

SUB
SUB 22

SUB
SUB 33

2.Taylor Differential Piece Rate


PlanKasus 3:
Contoh
Dalam Taylor plan ini, misalnya diterapkan tarif
upah Rp 45 per satuan untuk karyawan yang
menghasilkan kurang dari 14 satuan per jam
dan Rp 65 per satuan untuk karyawan yang
menghasilkan 16 satuan per jam, maka upah
per jam karyawan dihitung sebangai berikut :
Rp 65 x 16 = Rp 1.040 per jam. Sedangkan bila
karyawan hanya menghasilkan 12 satuan per
jam, maka upah per jam dihitung sebagai
berikut : Rp 45 x 12 = Rp 540

SUB II
BIAYA TENAGA KERJA
3. The Rowan Plan
SUB
SUB 11

Rumus Sistem Gaji Rowan:


G = ( 1 + JH/JSt) (JS T)

4. The Halsey Plan


SUB
SUB 22

SUB
SUB 33

Rumus Sistem Gaji Halsey:


G = T (JS + 1/2 JH)
Ket:
G = Jumlah gaji atau upah
T = Tarif upah per Jam
JS = Jam sesungguhnya
JH = Jam dihemat, sebesar Jst - JS
JSt = Jam standar

SUB II
BIAYA TENAGA KERJA
Contoh Kasus 4:

SUB
SUB 11

SUB
SUB 22

SUB
SUB 33

Diketahui waktu kerja standar karyawan


adalah selama 40 jam, upah dasarnya $80.00
dan standar produksinya adalah 4 unit.
Diketahui bahwa dalam waktu 1 minggu (40
Jam) karyawan tsb. menyelesaikan 6 unit.
Diketahui:
Standar: 1 minggu (40 jam) = 4 unit = $80.00
Tarif Upah per Jam: $80.00/40 jam = $2.00
Waktu untuk menghasilkan 1 unit= (40 jam/4)
= 10 jam
Waktu yg diperlukan untuk memproduksi 6
unit= 60 jam
Waktu yang dihemat = 60 jam - 40 jam = 20

SUB II
BIAYA TENAGA KERJA
a.Penghitungan gaji dengan Sistem
Rowan
Jika perusahaan menggunakan sistem gaji
SUB
SUB 11

SUB
SUB 22

SUB
SUB 33

Rowan, maka besar


karyawan adalah:

gaji

yang

diperoleh

Upah yang diperoleh: G = (1 + 20/60)


(40$2.00)= $106.60
b.Penghitungan
dengan
Sistem
Besar
Premi: $106.60gaji
- $80.00
= $26.60
Halsey
Jika perusahaan menggunakan sistem gaji
Halsey, maka besar gaji yang diperoleh
karyawan adalah:
Besar
gaji
yang
diperoleh
$2.00(40+1/220)=$100.00

SUB II
BIAYA TENAGA KERJA
C. Premi Lembur
SUB
SUB 11

SUB
SUB 22

SUB
SUB 33

Dalam perusahaan, jika karyawan bekerja lebih


dari jam kerja standar yang ditentukan, maka
mereka berhak menerima uang lembur dan premi
lembur. Misalnya dalam satu minggu seorang
karyawan bekerja selama 44 jam dengan tarif upah
(dalam kerja biasa maupun lembur) Rp 50 per jam.
Premi lembur dihitung sebesar 50% dari tariff upah.
Upah karyawan tersebut dihitung sebagai dihitung
sebagai berikut:
Jam biasa
40 x Rp 600 = 24.000
Lembur
4 x Rp 600 =
2.400
Premi lembur 4 x Rp 300 =
1.200
Jumlah upah satu minggu
=
Rp 27.600

SUB III
LABOR RELATED COST
A. Setup time
SUB
SUB 11

SUB
SUB 22

SUB
SUB 33

Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memulai produksi


disebut biaya pemula produksi (set up costs). Biaya
pemula produksi diperlukan pada waktu pabrik atau
proses mulai dijalankan atau dibuka kembali atau pada
waktu produk baru diperkenalkan.
Ada tiga cara perlakuan terhadap biaya pemula
produksi:
a.Dimasukkan sebagai biaya tenaga kerja langsung.
b.Dimasukkan sebagai unsur biaya overhead pabrik.
c.Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan.

SUB III
LABOR RELATED COST
B.Waktu Menganggur (Idle time)
SUB
SUB 11

SUB
SUB 22

SUB
SUB 33

Dalam mengolah produk, seringkali terjadi


hambatan-hambatan,
kerusakan
mesin
atau
kekurangan pekerjaan. Hal ini menimbulkan waktu
menganggur bagi karyawan. Biaya-biaya yang
dikeluarkan selama waktu menganggur ini diperlukan
sebagai unsur biaya overhead pabrik.

KESIMPULAN

Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau


mental yang dikeluarkan karyawan untuk
mengolah produk. Biaya tenaga kerja
adalah harga yang dibebankan untuk
penggunaan tenaga kerja manusia
tersebut. Biaya tenaga kerja juga dapat
diartikan semua balas jasa yang diberikan
oleh perusahaan kepada semua karyawan.

KESIMPULAN

Perlakuan Akuntansi Biaya gaji dan


upah adalah biaya gaji dan upah dilakukan
atau di bagi menjadi empat tahap
penjurnalan. Baik buruknya perencanaan
sistem upah pada suatu perusahaan
menentukan besarnya upah.
Pemberian upah intensif dapat
dilakukan dengan: Straight Piecework with
a Guaranteed Hourly Minimum Plan,Taylor
Differential Piece Rate Plan,The Halsey
Plan,The Rowan Plan.

KESIMPULAN

Premi lembur dapat diberlakukan sebagai


unsur biaya overhead pabrik atau
dikeluarkan sama sekali dari harga pokok
produk dan dianggap sebagai biaya
periode (period expenses).
Biaya-Biaya yang Berhubungan
dengan Tenaga Kerja (Labor Related
Cost) adalah Setup time dan Waktu
Menganggur (Idel time).

Sesi Tanya Jawab

OM SANTIH SANTIH
SANTIH OM

Anda mungkin juga menyukai