Fase Perencanaan
Fase Perencanaan
PERENCANAAN
NAMA KELOMPOK :
KARYA SUPENA
1341177004258
ROBBY INDRAWAN
1341177004239
INDRI APRIANI
1341177004209
RENCANA KERJA
Dalam rencana proyek ini kita akan menggali lebih dalam untuk
aktivitas dalam fase pengembangan. Pembagian task dan
pengelompokannya dalam Work Breakdown Structure, estimasi jadwal
dan durasi pelaksanaan serta pelaksanaan dan penanggung jawab task
tersebut. Semua yang telah dilakukan pada fase inisialisasi akan
membantu dalam menyusun rencana yang lebih terarah, terukur dan
wajar.
ESTIMASI
Keahlian melakukan estimasi secara akurat merupakan keahlian yang
sangat berharga dalam manajemen proyek. Ada dua alasan mengapa
estimasi harus dilakukan dengan baik, yaitu:
1. Estimasi menentukan perencanaan dalam mencapai waktu
penyelesaian proyek.
2. Dalam proyek yang dikerjakan bagi pihak ketiga, estimasi juga
menentukan perhitungan terhadap biaya pelaksanaan proyek yang
pada akhirnya menentukan nilai jual proyek.
Estimasi juga bukan merupakan harga mati. Jadwal dan durasi yang telah anda susun
tetap dapat direvisi seiring pelaksanaan proyek. Selama anda tidak melakukan revisi yang
terlalu besar. Untuk itu anda perlu memberikan waktu toleransi untuk setiap task yang anda
estimasikan. Selain itu anda juga harus memberikan alokasi waktu untuk :
1. Task yang bersifat mendesak dan memiliki prioritas yang lebih tinggi dari yang ada.
2. Keadaan darurat.
3. Rapat internal dan eksternal.
4. Hari libur, cuti maupun anggota tim yang sakit atau berhalangan.
5. Hubungan dengan klien, supplier maupun pihak lain.
6. Kerusakan peralatan kerja.
RENCANA KEUANGAN
Alokasi biaya untuk proyek membutuhkan banyak ketelitian dalam
penyusunannya. Saat membagi alokasi biaya untuk setiap task yang
akan dilaksanakan, anda harus berhati-hati agar tidak terjadi
pemborosan pada awal proyek, tetapi kemudian terjadi penghematan
pada akhir proyek. Salah satu cara paling mudah adalah berdasarkan
WBS yang telah anda susun sebelumnya.
Setelah anda memiliki estimasi waktu pelaksanaan anda dapat
memberi bobot nilai per satuan waktu untuk setiap task. Bobot nilai ini
bisa bervariasi, tergantung dari karakteristik task maupun keahlian yang
dibutuhkan.
RENCANA KUALITAS
Sebuah proyek akan menghasilkan deliverables sebagaimana yang
telah ditentukan dalam project charter. Deliverables ini harus memenuhi
kriteria kualitas yang diharapkan oleh pemilik proyek. Selain itu kualitas
juga diharapkan dalam proses pelaksanaan proyek dimana batasanbatasan tetap dijaga sehingga semuanya tetap mengikuti perencanaan
proyek yang telah disusun.
RENCANA RISIKO
Penyusunan rencana risiko adalah menentukan langkah antisipasi untuk risiko yang sudah
teridenntifikasi sebelumnya. Rencana risiko ini meliputi :
1. Daftar semua risiko yang telah teridentifikasi pada fase inisialisasi.
2. Urutan risiko berdasarkan kemungkinan terjadinya.
3. Urutan risiko berdasarkan dampak yang ditimbulkan.
4. Urutan risiko berdasarkan prioritas penanganannya.
5. Tindakan yang harus dipersiapkan untuk mengurangi potensi terjadinya risiko.
6. Tindakan yang harus dipersiapkan apabila terjadi risiko unutk mengurangi dampak yang
merugikan.
7. Proses untuk menangani risiko selama proyek berlangsung.
Risiko tak terduga ini umumnya terjadi oleh karena faktor-faktor eksternal. Berikut adalah
berbagai kemungkinan yang menjadi sumber terjadinya risiko, baik kecil maupun besar:
1. Komunikasi
2. Implementasi
3. Lingkup proyek
4. Bugs
5. Penjadwalan yang tidak dilakukan dengan baik
6. Pekerjaan yang dilakukan secara parsial
7. Proses yang tidak perlu
8. Jadwal dan anggaran tidak realistis
RENCANA PENERIMAAN
Penerimaan dapat difenisikan sebagai persetujuan dari klien bahwa
deliverables proyek sudah sesuai dengan kriteria yang sudah disepakati. Oleh
karena itu rencana penerimaan merupakan bagian dari fase akhir proyek.
Rencana proyek terdiri dari hal-hal berikut:
1. Daftar dari milestones yang harus dicapaii dan deliverables yang harus
dihasilkan dari keseluruhan proyek
2. Semua kriteria dan standar penerimaan terhadap deliverables yang
ditentukan oleh klien
3. Penjelasan mengenai bagaimana deliverables akan ditinjau untuk kemudian
diputuskan apakah sudah sesuai ddengan kriteria dan memenuhi standar
yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Proses untuk mendapatkan penerimaan dari klien terhadap deliverables yang
telah dihasilkan
Penerimaan memang menjadi bagian paling krusial, karena seluruh hasil kerjanya
bisa menjadi tak berarti apabila klien menolak untuk menerimanya. Untuk itu, sebagai
manajer proyek, Anda tidak perlu menunggu sampai akhir proyek untuk menyampaikan
deliverables. Langkah-langkah yang dapat anda lakukan adalah:
1. Lakukanlah pendekatan pada klien untuk mendapatkan kriteria yang jelas.
2. Komuikasikan dengan pihak klien untuk melakukan peninjauan.
3. Lakukanlah proses penerimaan secara formal dengan disertai pengesahan dari pihak
yang berkompeten.
4. Jika ada penolakan, lakukan pembenahan pada proses dan perbaikan untuk
kemudian dapat diajukan kembali kepada klien.
5. Anda dapat menutup proyek dengan tenang, jika seluruh proses penerimaan dapat
berjalan lancar.
RENCANA KOMUNIKASI
Rencana komunikasi berisi berbagai informasi yang harus disampaikan kepada
seluruh stakeholder. Dengan informasi yang mudah didapatkan maka akan
menghindarkan kesalahpahaman antara masing-masing pihak dan membantu
identifikasi potensi risiko karena setiap orang akan merasa dilibatkan dalam proyek.
Rencana komunikasi terdiri atas:
1. Jenis informasi yang dibutuhkan oleh setiap bagian stakeholder proyek.
2. Jadwal distribusi informasi, metode komunikasi yang digunakan dan bagaimana
atau dalam bentuk apa informasi disampaikan.
3. Daftar personal yang dilibatkan dalam penyediaan informasi dan menyampaikan
komunikasi tersebut.
4. Proses yang mengatur komunikasi, yaitu bagaimana informasi dikumpulkan,
dikelola dan didistribusikan.
RENCANA PENGADAAN
Anda memerlukan rencana pengadaan jika dalam proyek diperlukan hardware, alat-alat khusus,
consumables, atau juga jasa tertentu, baik untuk menunjang kelancaran proyek maupun merupakan
bagian dari deliverables. Untuk pengadaan jasa perlu dipertimbangkan apakah pengadaan ini hanya
berupa pengadaan langsung atau harus melalui sub-kontrak.
Rencana pengadaan berisi antara lain:
1. Rincian produk yang akan dibeli dari vendor termasuk deskripsi detail dari spesifikasi teknis.
2. Sertakan informasi mengenai ketersediaan produk-produk yang akan dibeli apakah masih ada atau
sudah discontinue.
3. Jadwal pengadaan produk disesuaikan dengan jadwal proyek sehingga tidak terjadi penundaan
karena ketidaktersediaan produk tersebut pada waktunya.
4. Perlu tidaknya proses tender untuk pengadaan ini dan apakah proses tersebut mengikuti prosedur
yang ada di organisasi atau perusahaan klien.
5. Jika ada vendor tertentu yang direkomendasikan, sertakan juga informasi tentang latar belakang
yang mendukung rekomendasi ini.