Anda di halaman 1dari 7

KEGAWATDARURATAN PADA

GANGGUAN SISTEM
ENDOKRIN
Kelompok II

Penyakit Addison (juga dikenal sebagai kekurangan


adrenalin kronik, hipokortisolisme atau hipokortisisme)
adalah penyakit endokrin langka di mana kelenjar adrenalin
memproduksi hormon steroid yang tidak cukup. Penyakit ini
timbul akibat kerusakan primer pada kelenjar
adrenal/suprarenal. Penyakit ini juga dapat terjadi pada anakanak. Nama penyakit ini dinamai dari Dr Thomas Addison, dokter
Britania Raya yang pertama kali mendeskripsikan penyakit ini
tahun 1855.

PENGERTIAN

Ketidakadekuatan sekresi hormon adrenokortikotropik (ACTH)


dari kelenjar hipofisis primer juga menyebabkan insufisiensi
adrenal. Penggunaan kortikosteriod secara teraupetik adalah
penyebab tersering insufisiensi adrenokortikal. Gejala dapat
juga disebabkan oleh penghentian terapi hormon
adrenokortikal eksogen secara mendadak, yang dapat
mengganggu mekanisme umpan balik normal.

Manifestasi klinis utama mencakup kelemahan otot, anoreksia,


gejala GI, keletihan ,
Emasiasi (kurus dan lemah yang abnormal ), pigmentasi gelap
pada kulit dan membran mukosa, hipotensi, glukosa darah
rendah, natrium serum rendah, dan kalium serum tinggi.
Awitan biasanya terjadi dengan gejala yang tidak spesifik.
Perubahan mental (depresi, emosional labil, apati dan konfusi)
terdapat pada 60% sampai 80% pasien. Dalam kasus yang
berat , gangguan metabolisme natrium dan kalium mungkin
ditandai oleh deplesi natrium dan air dan dehidrasi berat dan
kronis.

MANIFESTASI KLINIS

Krisis Addison

Kedaruratan medis ini terjadi seiring dengan


perkembangan penyakit. Tanda dan gejala
mencakup :

Sianosis dan tanda tanda syok sirkulasi :


pucat, cemas, denyut nadi cepat dan lemah,
pernapsan cepat dan tekanan darah rendah.

Sakit kepala, mual, nyeri abdomen , diare,


konfusi dan gelisah

Pengerahan tenaga yang sedikit berlebihan,


pajanan tehadap dingin, infeksi akut atau
penurunan asupan garam dapat memicu
kolaps sirkulasi, syok dan kematian

Stress pembedahan atau dehidrasi akibat


persiapan untuk uji diagnostik atau
pembedahan dapat menyebabkan krisis
addison atau krisis hipotensi

PENGKAJIAN DAN
TEMUAN
DIAGNOSTIK

Peningkatan mencolok ACTH plasma


(lebih dari 22,0 pmol/L)

kadar kortisol serum lebih rendah


dari normal (kurang dari 165 mmol/L)
atau dalam kisaran normal bawah

penurunan kadar glukosa darah


(hipoglikemia)

dan natrium (hiponatrium),

peningkatan konsentrasi kalium


serum (hiperkalemia),

dan peningkatan jumlah SDP


(leukositosis)

Penatalaksanaan Medis
I.
II.

III.

Terapi segera diarahkan pada upaya melawan syok


sirkulasi :
Kembalikan sirkulasi darah , berikan cairan dan
kortokosteroid, pantau tanda tanda vital, dan
letakkan pasien dalam posisi rekumben denan kaki
ditinggikan
Berikan hidrokortison IV, dilanjutkan dengan
dekstrosa 5% dalam salin normal

IV.

Vasopressor amina mungkin diperlukan jika


hipotensi terus terjadi

V.

Antibiotik dapat diberikan jika infeksi telah


mempresipitasi krisis adrenal

VI.

Asupan oral dapat dimulai segera setelah ditoleransi

VII.

Jika fungsi kelenjar adrenal tidak pulih, diperlukan


penggantian kortikosteroid dan mineralokortikoid
seumur hidup

VIII.

Asupan diet harus ditambah garam selama terjadi


kehilangan cairan GI melalui muntah dan diare.

Penatalaksanaan
Keperawatan

Mengkaji Pasien
Memantau Dan
Menangani Krisis Addison

Mengembalikan
Keseimbangan Cairan

Meningkatkan Toleransi
Aktivitas

Anda mungkin juga menyukai