Anda di halaman 1dari 23

PEMERIKSAAN OROFARING

Structure

Findings

Bibir

Normal color

Mukosa buccal

hiperemis (-)

Lidah dan palatum

hiperemis (-), stomatitis (-)

Gigi dan gusi

edema (-), hiperemis (-), edema


around molar (-), karies (-)

Uvula

Hiperemis (-),deviation (-),

Tonsil dan faring

T3-T3, hiperemis (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji KOH

DIAGNOSIS KLINIS
OTOMIKOSIS AURIKULA SINISTRA

TERAPI
Aural toilet
Tampon sufratul miconazole

EDUKASI
Menjaga kebersihan dan kelembapan telinga, dengan
mencegah agar air tidak masuk dalam telinga. Salah satu
metodenya yaitu dengan menutup telinga dengan kapas
yang dibasahi terlebih dahulu dengan minyak bayi, ketika
akan mandi atau keramas.
Tidak menggunakan instrumen yang dimasukkan dalam
telinga seperti cotton bud.
Perbanyak mengunyah, contohnya dengan mengunyah
permen karet.
Kontrol kembali 3 hari kemudian, untuk evaluasi pengobatan.

PEDAHULUAN

KLASIFIKA
SI

PATOFISIOLOGI

TANDA DAN GEJALA

TONSILITIS VIRAL
Gejala dan tanda yang muncul seperti common
cold atau faringitis, seperti: demam, nyeri
tenggorok, nyeri telan, orofaring hiperemis,
biasanya tanpa eksudat.
Virus Coxsackie: herpangina, muncul vesikel
ulseratif di atas tonsil, faring posterior, dan
palatum
EBV: pertimbangkan bila terjadi pada adolesen
atau anak dengan tonsillitis akut yang disertai:

Pembesaran lnn. Servikal, aksila, dan/atau inguinal


Splenomegali
Letargi dan malaise
Demam subfebris
Terdapat membrane keabuan yang menutupi tonsil,
bila diangkat tidak berdarah.

TONSILITIS BAKTERI: GABHS


Patogen paling umum dan
terpenting penyebab
faringotonsilitis bacterial akut
Tanda gejala: demam
(biasanya >38C), dry sore
throat, adenopati servikal,
disfagia, otalgia, dan
odinofagia; mukosa eritem
dan bisa tertutup eksudat
purulent, strawberry tongue.

terapi

TONSILITIS BAKTERIAL: DIFTERI


Etio: Corynebacterium
diphteriae
Gejala: demam subfebris,
nyeri kepala, tidak nafsu
makan, lemas, nyeri telan,
nadi lambat
Tanda: tonsil
membengkak ditutupi
bercak putih kotor yang
melekat erat di dasar, bila
ditarik mudah berdarah;
bull neck

TONSILITIS BAKTERIAL: DIFTERI


Terapi:

Anti difteri serum 20.000-100.000 unit


Antibiotik penicillin atau eritromisin selama 14 hari
Kortikosteroid
Pengobatan simtomatis
Isolasi dan tirah baring selama 2-3 minggu

TONSILITIS BAKTERIAL: LAINNYA


Angina Plaut Vincent (stomatitis ulseromembranosa)
Etio: spirocheta atau Treponema
Gejala: demam, rasa nyeri dimulut, hipersalivasi, gigi dan gusi
mudh berdarah
Tonsilitis Septik
Etio: streptococcus hemoliticus. Terdapat dala susu sapi.

TONSILITIS FUNGAL (OROFARINGEAL


CANDIDIASIS)
Etio: Candida albicans
Sering terjadi pada pasien imunokompromis, pasien
dengan pengobatan antibiotic lama
Tanda: white cottage-cheese-like plaques pada mukosa
faring. Plak berdarah jika diambil

GRADING
Disusun berdasarkan rasio tonsil terhadap jarak antar
arkus palatoglosus.

PRINSIP TATALAKSANA
Prevensi: menjaga kondisi imun tubuh dan kebersihan
serta kesehatan rongga mulut.
Medikamentosa: diberikan saat serangan akut.periode
tonsillitis akut dapat diberikan antibiotic spectrum luas
(penicillin dan derivatnya), sulfonamide, dan terapi
simtomatis seperti antipiretik dan analgetik.
Operatif: terutama pada tonsillitis rekuren sering dan
kronis.

INDIKASI OPERASI

INDIKASI TONSILEKTOMI

INDIKASI TONSILEKTOMI

Anda mungkin juga menyukai